Anda di halaman 1dari 13

Obat Golongan Analgetik Non

Opioid atau NSAID

DISUSUN OLEH:
AZZAH AZARIA WULANDARI 180106014
MILKHA AMALIA 180106008
DWI ATIKA SAFITRI 180106003
HARNITA 180106005
FITRIANINGSIH 180106004
FARAH FILDZAH ROSADI 180106013
1. Pengertian Analgetik

Analgetik atau analgesik, adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit atau obat-
obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.
Jenis nyeri beserta terapinya, yaitu:
 Nyeri ringan
Pada nyeri ringan dapat digunakan analgetik perifer seperti parasetamol, asetosal dan glafenin.
 Nyeri yang disertai pembengkakan
Pada nyeri ini dapat digunakan analgetik antiradang seperti aminofenazon dan NSAID (ibu profen, mefenaminat, dll)
 Nyeri hebat
Pada nyeri ini dapat digunakan analgetik sentral berupa morfin, atropine, butilskopolamin (bustopan), camylofen (
ascavan).
 Nyeri hebat menahun
Pada nyeri ini dapat digunakan analgetik berupa fentanil, dekstromoramida, dan benzitramida.
2. Golongan Obat Analgetik

Golongan Obat Analgetik


Berdasarkan aksinya, Analgesik di bagi menjadi 2 yaitu:
 Analgesik narkotika
Analgetik narkotik kini disebut juga dengan opioida yang merupakan obat-obat yang daya kerja
nya memperpanjang aktivasi dari reseptor-reseptor opioid. Contoh obat golongan ini morfin, kodein,
fentanil.
 Obat Analgetik Non-narkotik
Obat-obat ini tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Contoh obat golongan ini
aminofenazon, asam salisilat, fenilbtazon,
3. NSAID (Non Steroidal Anti Inflammatory
Drugs) atau Obat Anti Inflamasi Non Steroid
(AINS)
A. Pengertian AINS

A. Pengertian AINS
Obat golongan NSAID dinyatakan sebagai obat anti inflamasi non steroid,
karena ada obat golongan steroid yang juga berfungsi sebagai anti
inflamasi. Obat golongan steroid bekerja di sistem yang lebih tinggi
dibanding NSAID, yaitu menghambat konversi fosfolipid menjadi asam
arakhidonat melalui penghambatan terhadap enzim fosfolipase.
B. Golongan obat AINS

B. Golongan obat AINS


Berdasarkan rumus kimia, obat golongan NSAID dapat dibagi menjadi beberapa golongan,
yakni:
 Golongan asam propionate, seperti ibuprofen, naproxen, fenoprofen, ketoprofen, flurbiprofen, dan
oxaprozin.
 Golongan asam asetat, seperti indometasin, sulindac, etodolac, dan diklofenak.
 Golongan derifat asam enolic (oxicam), seperti piroksikam, meloksikam, tenoxicam, droxicam,
lornoxicam, dan isoxicam.
 Gologan asam fenamic, seperti asam mefenamat, asam meclofenamic, asam flufenamic, dan
tolfenamic.
 Gologan COX-2 inhibitor (coxib), seperti celecoxib, rofecoxib (telah ditarik dari pasar), valdexocib
(telah ditarik dari pasar), parecoxib, lumiracoxib, dan etoricoxib
KETOLORAC

Ketorolac adalah salah satu jenis obat NSAIDs yang biasanya dipakai untuk meredakan
peradangan dan rasa nyeri setelah operasi mata. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk
mengatasi gatal-gatal pada mata akibat konjungtivitiss alergi.
 Efek samping
Yang umum terjadi setelah menggunakan obat ini adalah rasa pedih atau panas di mata yang
bersifat sementara. Sedangkan efek samping yang lebih jarang terjadi adalah mata terasa gatal,
mengeluarkan kotoran, kemerahan atau bengkak pada kelopak mata.
Dalam kasus tertentu, kondisi seperti mata kering, pusing, mual, muntah, diare dapat terjadi.
DOSIS KETOLORAC

Dewasa: 1 tetes (0.5%) di bagian mata yang


Konjungtivitis alergi Tetes
terinfeksi, 4 kali sehari.

Dewasa: 1 tetes (0.5%) di bagian mata yang


Peradangan mata Tetes terinfeksi, 4 kali sehari selama 24 jam setelah operasi
katarak. Dosis dapat dilanjutkan selama 2 minggu.

Dewasa: 20mg sebagai dosis awal, dilanjutkan


dengan 10mg setiap 4-6 jam. Dosis maksimum per
hari adalah 40 mg, dengan jangka waktu maksimal 5

Nyeri pasca operasi Tablet hari.

Lansia: 10mg sebagai dosis awal, dilanjutkan dengan


setiap 4-6 jam. Dosis maksimum per hari adalah 40
mg.
KETOPROFEN
Ketoprofen adalah obat yang digunakan untuk meredakan gejala peradangan, seperti nyeri, akibat penyakit asam
urat, artritis, atau terkilir.
Dosis umum penggunaan obat ketoprofen untuk beberapa kondisi berikut:
 Bentuk obat: Suntik
Nyeri sendi, nyeri otot, atau nyeri pasca operasi ortopedi. Dosis: 5-100 mg, tiap 4 jam. Maksimal 200 mg per hari, selama 3
hari
 Bentuk obat: Tablet
Rheumatoid arthritis Dosis: 100-200 mg per hari, yang dibagi ke dalam 2-4 jadwal konsumsi. Maksimal 300 mg per hari.
Kurangi dosis pada pasien usia 75 tahun ke atas.
Pereda nyeri
Dosis: 25-50 mg, tiap 6-8 jam. Maksimal 300 mg per hari yang dibagi ke dalam beberapa jadwal konsumsi. Kurangi dosis
pada pasien usia 75 tahun ke atas.
 Bentuk obat: Suppositoria
Rheumatoid arthritis Dosis: 100 mg, digunakan pada malam hari.
 Bentuk obat: Gel
Pereda nyeri. Dosis: Oleskan 2-4 kali sehari, selama 10 hari.
EFEK SAMPING KETOPROFEN

 Sakit maag.  Gangguan fungsi ginjal.


 Mual.  Pembengkakan kedua tungkai.
 Perut kembung.  Sariawan.
 Sakit perut.  Ruam kulit.
 Diare.  Insomnia.
 Sembelit.  Sesak napas.
 Pusing.  Serangan jantung
 Sakit kepala.
MELOXICAM

Meloxicam adalah salah satu obat antiinflamasi nonsteroid. Obat ini umumnya digunakan untuk
meredakan gejala-gejala arthritis, misalnya peradangan, pembengkakan, serta kaku dan nyeri otot.
Contoh penyakit radang persendian yang biasanya ditangani dengan meloxicam adalah
osteoartritis, rheumatoid arthritis, dan ankylosing spondylitis

Dosis meloxicam yang umumnya diberikan untuk dewasa adalah 7,5-15 mg per hari. Dosis maksimal
obat ini adalah 15 mg per hari.
EFEK SAMPING MELOXICAM

Beberapa efek samping yang umum terjadi saat mengonsumsi obat ini adalah:
 Mual.
 Muntah.
 Gangguan pencernaan, seperti konstipasi atau diare.
 Nyeri ulu hati.
 Sakit kepala.
 Sulit tidur.
 Perut kembung.

Anda mungkin juga menyukai