Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK 4

Disusun oleh :

Billiy Arnanda

Devi Nurvania

Fitriyanti

Qisthy Laurany

Ruth Oktavinda

Suci Rodiah

Valentina Sabu Koten

Yulisa Perwitasari
ANALGETIK

Analgetik merupakan obat-obat yang dapat


mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran.
Analgetika pada umumnya sebagai suatu obat yang efektif
untuk menghilangkan rasa sakit kepala, nyeri otot, nyeri
sendi, dan nyeri lainnya misalnya : nyeri pasca bedah dan
pasca bersalin.
Analgetik di bagi dalam 2 golongan :

1. analgetik opioid ( narkotik )


2. analgetik non opioid (non narkotik)
ANALGETIK OPIOID
Analgetik Opioid merupakan kelompok obat yang
memiliki sifat-sifat seperti opium atau morfin.
Golongan obat ini terutama digunakan untuk
meredakan atau menghilangkan rasa nyeri.
Sifat dari analgesik opioid yaitu menimbulkan

adiksi : habituasi dan ketergantungan fisik. Oleh


karena itu, diperlukan usaha untuk mendapatkan
analgesik ideal:
1. Potensi analgesik yg sama kuat dengan morfin
2. Tanpa bahaya adiksi
PENGGOLONGAN ANALGESIK
OPIOID

1. Alkaloid alam
2. Derivat semi sintesis
3. derivat sintetik
4. antagonis morfin
A. ALKALO ID ALAM : MO RFIN DAN C O DEIN
A. ALKALO ID ALAM : MO RFIN DAN C O DEIN

morfin
Nama dagang : MST continus
Indikasi : Analgesik selama dan setelah pembedahan , analgesik pada
situasi lain.
Efek samping : mual,muntah ,konstipasi, ketergantungan atau adiksi, pada
over dosis menimbulkan keracunan dan menyebabkan kematian.
Sediaan : morfin hcl (generik) syrup 5mg/5ml, tablet 10mg,30mg ,60mg,
injeksi 10mg/ml,20 mg/ml
Dosis : pasien yg tidak pernah memakai opioid awal 10-15mg. Efek obat
setelah 12 jam , nyeri yang tidak dapat dikontrol dengan opioid. Telan utuh
jgn dibagi/dikunyah/dihancurkan.
Mekanisme kerja :morfin bekerja dengann cara mengikat reseptor opioid
yaitu MOR ( MU opioid reseptor) yang terdapat pada sistem saraf pusat
Golongan : obat keras dengan resep dokter
Codein
Nama dagang : coditam
Golongan : obat keras dengan resep dokter
Indikasi : nyeri ringan sampai sedang ,obat batuk
Efek samping : mual,muntah, konstipasi,ketergantungan atau
adiksi, pada over dosis menimbulkan keracunan dan
menyebabkan kematian.
Sediaan : codein (generik) tablet 10mg,15mg, 20 mg
Makanisme kerja : obat ini merangsang reseptor susunan
syaraf pusat
B. DERIVAT SEMI SINTESIS : HEROIN

Heroin
Nama dagang : putauw, white hores stuf

Indikasi : meredakan rasa sakit yang parah

Efek samping : mengantuk, pusing atau sakit kepala,

mual, sembelit, sulit buang air kecil, gangguan tidur,


mulut terasa kering, tubuh berkeringat.
Sediaan dan cara pakai : morfin (generik) tablet 5-20 mg

tiap empat jam sekali, suntik 3-5 mg tiap empat jam sekali
Mekanisme kerja : menimbulkan analgesia akibat berikan

dengan reseptor spesifik yang berlokasi diotak dan medula


spenalis,sehingga mempengaruhi tranmisi dan medulasi
nyeri.
Golongan : obat keras dengan resep dokter
C. DERIVAT SINSTETIK : METADON,
FENTANIL
Metadon
Nama dagang :methadose, amidone, heptadone
Indikasi : Analgesik selama dan setelah pembedahan, situasi lain.
Efek samping : mual, muntah, konstipasi, adiksi pada organ
dalam, menimbulkan keracunan dan dapat menyebabkan
kematian
Sediaan :tablet,oral : 40 mg
Golongan : obat keras dengan resep dokter
Mekanisme kerja : metadon berikatan terhadap reseptor
Glutarmatergic NMDA (N-Methyl-D-Aspartate)yg akan bertindak
sebagai reseptor antagonis terhadap glutamate sehingga
memungkinkan metadon bekerja dalam menurunkan
kemungkinan sakau dan toleransi obat. Peran ini juga penting
dalam manajemen nyeri neuropathy
Fentanil
Nama dagang : durogesik
Indikasi : nyeri kronik yang sukar diatasi pada kanker,
premedikasi operasi
Efek samping : mual, muntah, komstipasi,
ketergantungan/indikasi
Sediaan : petidin (generik) injeksi 50mg/ml, tablet 50 mg
Dosis : tergantung pada masing-masing pasien dan harus
diperkirakan atau dinilai pada jarak waktu yang teratur secara
penggunaan.
Mekanisme kerja : lebih poten dari pada morfin. Depresi
pernapasan lebih kecil kemungkinannya
Golongan : obat keras dengan resep dokter
D. ANTAGONIS MORFIN : NALORFIN, NALOKSON

Nalorfin
Indikasi : antagonis morfin yang digunakan pada kasus over dosis
Efek samping : mual, muntah, konstipasi, adiksi pada organ dalam,

menimbulkan keracunan dan dapat menyebabkan kematian


Sediaan : injeksi intravena, subkutan, intra muscular

Mekanisme kerja : menimbulkan depresi nafas yang diduga karena

kerjanya pada resptor k seperti pada halnya pada lepalorfan


Golongan : obat keras dengan resep dokter

Nalokson
Indikasi : antagonis
Efek samping : mual, muntah, komstipasi, ketergantungan/indikas

Sediaan : injeksi

Mekanisme kerja ; antagonis opiat yang utama yang tidak mempunyai

atau hanya sedikit mempunyai aktifitas agonis.


Golongan : obat keras dengan resep dokter
ANALGESIK NON OPIOID ( NON
NARKOTIK)

Merupakan obat untuk menghilangkan rasa nyeri ringan sampai


sedang.
Khasiatnya sebagai :
1. anti piretik yaitu menurunkan suhu badan pada saat demam.
2. Anti radang
3. Anti nyeri atau rematik
Mekanisme analgetika non narkotik menimbulkan efek analgesik
dengan cara menghambat secara langsung dan selektif enzim-
enzim pada sistem syaraf pusat yang mengkatalisis biosintesis
prostaglandim, seperti siklooksigenase sehingga mencegah
sensitisesi reseptor rasa sakit
PENGGOLONGAN ANALGETIK
NON OPIOID

1.Golongan salisilat
2. Golongan para aminofenol
3. Golongan pirazolon
4. Golongan antra nilat
GOLONGAN SALISILAT
Asetosal
nama dagang : aspirin, aspilets, bodrexin
indikasi : untuk sakit kepala, nyeri otot dan demam
golongan : obat bebas
sediaan : asetosal tablet 100 mg, 500 mg
efek samping : iritasi saluran cerna
dosis : dewasa sehari 1-3 tablet, anak > 5 thn per
1 tablet maksimal shari 1 - 3 tablet
Mekanisme kerja : mengasetilasi enzim siklooksigenase
dan menghambat agregasi trombosit.
GOLONGAN PARA AMINOFEN
parasetamol
Nama dagang : panadol

Indikasi : nyeri ringan sampai sedang, demam

Golongan : obat bebas

Efek samping : iritasi saluran cerna

Sediaan : tablet 100 mg, 500 mg, syrup 120 mg/ 5 ml

dosis : tablet anak 1-5 : - tablet,tiap 4-6 jam. Anak 6-


12 : - 1 tablet, tiap 4-6 jam. Anak 13 tahun dewasa : 1-2
tablet, tiap 4- 6 jam.
Mekanisme kerjanya : dengan cara menghambat sintesis
prostaglandin dipusat otak ( hipotalamus) tetapi tidak di perifer
(jaringan ), sehingga tidak mempunyai efek sebagai anti
inflamasi
GOLONGAN PIRAZOLON
fenibultazon
Nama dagang : irgapan

Indikasi : nyeri dan peradangan sedang sampai berat


pada kasus reumatik dan gangguan otot skelet
Golongan : obat keras

Efek samping : radang tenggorokan, sariawan,


gangguan pengliatan, gangguan darah
Sediaan : tablet 200 mg

dosis : 100 150 mg 2- 3 kali sehari 1- 2 tablet

Mekanisme kerjanya : fenilbutazon memperlihatkan


retensi natrium klorida yang nyata, disertai dengan
pengurangan diuresis dan dapat menimbulkan udem.
GOLONGAN ANTRANILAT
asam mefenamat
Nama dagang : ponstan, mefinal, benostan

Indikasi : nyeri ringan sampai sedang dan kondisi


yang berhubungan dengan dismenore dan menoralgi
Golongan : obat keras

efek samping : mengantuk, anemia dan kejang-kejang


pada overdosis
Sediaan :kapsul 250 mg, tablet 500 mg

dosis : dewasa dan anak > 14 tahun : awal 500 mg,


dilanjutkan 200 mg tiap 6 jam
Mekanisme kerjanya : menghambat sintesa

prostaglandin dengan menghambat kerja enzim


cyclooxygenase
AINS (ANALGESIK ANTI
INFLAMASI NON STEROID )

AINS adalah obat-obat analgesik yang selain


memiliki efek analgesik juga memiliki efek anti
inflamasi, sehingga jelas ini digunakan dalam
terapi simptomatis pada nyeri dan kekauan otot
seperti rematik, penyakit sendi degeneratif
seperti osteoarthritis dan gout.
Contoh obat : ibuprofen,
diklofenak,indometasin,fenilbutazon
IBUPROFEN

Indikasi : nyeri dan radang pada penyakit reumatik dan


gangguan otot skelet lainnya. Nyeri ringan sampai berat
analgesik, pasca bedah, nyeri dan demam pada anak-anak
Efek samping : gangguan saluran cerna

Golongan : obat bebas terbatas

Sediaan : tablet 250 mg, 400 mg, 600 mg

Dosis : dewasa : sehari 3- 4x 200 mg. anak : 1- 2 tahun : 3-4x

50 mg ; 3-7 thn : 3-4x 100 mg; 8-12 thn : 3-4x 200 m


Mekanisme kerja : ibuprofen bekerja melalui penghambatan
enzim siklo-oksigenasepada biosintesis prostaglandin,
sehingga konversi asam arakidonat menjai PG-G2 terganggu.
DIKLOFENAK
Nama dagang : diflam
Indikasi : nyeri dan radang pada penyakit reumatik, gangguan
otot skelet dan gout akut dan nyeri pasca bedah
Efek samping : gangguan saluran cerna seperti mual, muntah,
diare, kadang-kadang pendarahan dan tukak lambung
Golongan : obat keras

Sediaan : tablet 25 mg, 50 mg, 100 mg ( tablet lepas lambat )

Dosis : dewasa sehari : 100 500 mg, terbagi dalam 2-3 dosis.

Anak-anak > 14 tahun dan kasus ringan : sehari 75- 100


mg,terbagi dalam 2-3 dosis
Mekanisme kerja:diflofenak bekerja dengan penghambatan

sintesa prostaglandin
INDOMETASIN
Nama dagang : dialon
Indikasi : nyeri dan peradangan sedang sampai berat

pada kasus reumatik dan gangguan otot skelet, gout


akut, dismenoria
Efek samping : gangguan cera, sakit kepala, pusing,

kepala terasa ringan. Hati-hati khususnya pengemudi


Golongan : obat keras

Sediaan : kapsul 25 mg

Dosis : dewasa : sehari 2x 1-2 kap pada pagi dan malam

hari setelah makan


Mekanisme kerja : mencegah peperangan berlebihan

antara sel-sel radang dan asam urat serta mencegah


terjadinya nyeri.
PIROXICAM
indikasi : nyeri dan radang pada reumatik, gangguan
otot skelet, gout akut.
Efek samping : gangguan saluran cerna, tukak
lambung
Golongan : obat keras

Sediaan : tablet 10 mg, 20 mg

Dosis : dewasa awal: 20 mg dosis tunggal selama 3


hari, gout akut : sehari 40 mg dosis tunggal selama 4-6
hari
Mekanisme kerja : dengan menghambat enzim yang
memproduksi prostaglandin. Prostaglandin adalah
senyawa yang dilepas tubuh dan menyebabkan rasa
sakit serta inflamasi.

Anda mungkin juga menyukai