Bekerja pada penyebab penyakit misalnya penyakit akibat bakteri atau mikroba,
contoh : antibiotik
Mencegah kondisi patologis penyakit. Contoh : vaksin dan serum.
Penghilang gejala, meredakan nyeri contoh : analgesik
Menambah/mengganti fungsi zat yang kurang, contoh : vitamin dan hormon
Placebo adalah pemberian obat yang tidak mengandung zat aktif, khususnya pada
pasien normal yang menganggap dirinya dalam keadaan sakit, contoh : aqua pro
injeksi dan tablet placebo.
Obat-obat ini dapat diperoleh tanpa menggunakan resep apabila memenuhi ketentuan-
ketentuan berikut:
- Obat-obat dalam daftar W hanya boleh dijual dalam kemasan asli pabrik.
- Waktu penyerahan obat-obatan tersebut pada kemasannya harus ada peringatan
berupa etiket khusus seperti yang tercantum diatas.
Menurut buku tulisan dari Moh. Anief, 1997, Apa Yang Perlu Diketahui Tentang
Obat, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Yang termasuk dalam daftar
obat G adalah:
Ada juga obat-obat yang lain yang termasuk obat daftar G, sebagai contoh:
1) Obat anti mual seperti Metoklopramid HCL dan lain-lain.
2) Obat-obat pencahar seperti bisacodil (dulcolax, dan lain-lain).
3) Obat sakit/kejang perut seperti golongan Hyosine N-butilbromide (buscopan, dan
lain-lain).
4) Golongan obat asma seperti aminophyline, salbutamol, dan lain-lain.
5) Obat penghilang nyeri dan rematik seperti asam mefenamat (ponstan, mectan, dan
lain-lain), ibuprofen, piroksikam,dll.
6) Obat Antihistamin seperti dimenhidrinat (antimo, dan lain-lain), Dexchlorphynrimine
maleat (CTM, dan lain-lain)
7) Obat-obat Anti jamur seperti Nistatin, mekonazol.
8) Obat-obat pemutih kulit seperti hidroquinon, dan lain-lain.
9) Golongan Kortikosteroid seperti dexamethasone, prednisone, dan lain-lain.
10) Obat-obat lambung seperti cimetidine, ranitidine, dan lain-lain.
11) Obat-obat Asam urat seperti Allopurinol, dan lain-lain.
12) Obat-obat Anti diabetika (Kencing manis) seperti glibenclamid, metformin, dan lain-
lain.
13) Obat-obat anti hipertensi seperti captopril, reserpin, HCT, nifedipin, dan lain-lain.
Kimia, yaitu obat yang mempunyai campuran bahan kimia yang tidak disintesis di
dalam tubuh. Seperti obat yang beredar diwarung dan apotek.
Herbal, yaitu obat yang diolah secara turun temurun dari nenek moyang kita dengan
bahan alami dari alam tanpa campuran kimia.
Penggolongan obat berdasarkan merek, meliputi :
Generik
adalah obat dengan nama generik sesuai dengan penamaan zat aktif sediaan yang
ditetapkan oleh farmakope indonesia dan INN (International non-propietary Names)
dari WHO (World Health Organization), tidak memakai nama dagang maupun logo
produsen. Nama generik ini ditempatkan sebagai judul dari sediaan-sediaan obat yang
mengandung nama generik tersebut sebagai zat tunggal, Contoh obat generik :
Amoxicillin, metformin, thyamphenicole 500 mg, tetracycline 500 mg dll
Paten
adalah obat jadi yang terdaftar atas nama pembuat (penemu), yang dikuasai, dibuat
dalam kemasan asli pabrik yang memproduksinya.
Disebut obat paten karena pabrik penemu tersebut berhak atas paten penemuan obat
tersebut dalam jangka waktu tertentu. Selama paten tersebut masih berlaku, umumnya
obat paten berlaku 20 tahun, dimana pabrik farmasi lain tidak boleh memproduksi
produk yang serupa, hingga selesai masa patennya, apabila selesai masa patennya (20
tahun) maka pabrik lain boleh memproduksinya dengan mengajukan ijin lisensi.
Contoh obat paten : tyarit 200 mg, trolip 100 mg, tensivask 5 mg, spedifen 400 mg dll
Obat bebas
Adalah obat yang dapat dijual bebas kepada umum tanpa resep dokter, tidak termasuk
dalam daftar narkotika, psikotropika, obat keras, obat bebas terbatas dan sudah
terdaftar di Depkes RI. Contoh : Minyak Kayu Putih, Tablet Parasetamol, tablet
Vitamin C, B Compleks, E dan Obat batuk hitam. Penandaan obat bebas diatur
berdasarkan SK Menkes RI Nomor 2380/A/SK/VI/1983 tentang tanda khusus untuk
untuk obat bebas dan untuk obat bebas terbatas. Tanda khusus untuk obat bebas yaitu
bulatan berwarna hijau dengan garis tepi warna hitam, seperti terlihat pada gambar
berikut :
Obat bebas terbatas
Adalah obat keras yang dapat diserahkan kepada pemakainya tanpa resep dokter, bila
penyerahannya memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Obat tersebut hanya boleh dijual dalam bungkusan asli dari pabriknya atau
pembuatnya.
2) Pada penyerahannya oleh pembuat atau penjual harus mencantumkan tanda
peringatan. Tanda peringatan tersebut berwarna hitam,berukuran panjang 5
cm,lebar 2 cm dan memuat pemberitahuan berwarna putih sebagai berikut :
Adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker di apotek tanpa resep dokter.
Obat yang termasuk kedalam obat wajib apotek misalnya : obat saluran cerna
(antasida), ranitidine, clindamicin cream dan lain-lain.
berwarna hitam.
Psikotropika dibagi menjadi :
1) Golongan I : sampai sekarang kegunaannya hanya ditujukan untuk ilmu
pengetahuan, dilarang diproduksi, dan digunakan untuk pengobatan. Contohnya :
metilen dioksi metamfetamin, Lisergid acid diathylamine (LSD) dan
metamfetamin.
2) Golongan II, III dan IV dapat digunakan untuk pengobatan asalkan sudah
didaftarkan. Contohnya : diazepam, fenobarbital, lorazepam dan klordiazepoksid.
Narkotika adalah obat-obatan yang dapat berasal dari tanaman maupun tidak, baik berupa
sintesis ataupun semi sintesis. Narkotika dapat menyebabkan beberapa pengaruh bagi orang
yang mengkonsumsinya, seperti mampu mengurangi rasa sakit dan nyeri, menurunkan dan
merubah tingkat kesadaran, hilangnya rasa, serta menimbulkan efek ketergantungan. Jenis
obat-obatan narkotika ditandai dengan lambang palang mendali merah.
Menurut UU RI No. 35 Tahun 2009, Golongan narkotika dibagi menjadi tiga, yaitu :