ABSTRAK
57
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 2 (Oktober 2017)
Yˆ Y
independen beda kala (lagged independent
e
2 2
variables), uji korelasi tidak menggunakan uji
1 1
2 i
R
DW (Durbin-Watson), karena akan menyebabkan
Y Y y
2 2
i i
uji korelasi serial tidak valid (Koutsoyiannis,
1977). Jika statistik h lebih besar dari nilai kritis dimana :
distribusi normal, maka model tidak mengalami Yˆ = hasil estimasi nilai variabel dependen
serial korelasi. Uji statistik Durbin-h tidak valid Y = nilai rata-rata variabel dependen
apabila nilai var b̂ lebih besar dari satu. Yi = nilai observasi variabel dependen
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, ei = nilai variabel pengganggu (disturbances
dapat digunakan uji Breusch-Godfrey atau error)
Langrange-Multiplier (LM). Kriterianya (Winarno, Yi 2 = nilai deviasi variabel dependen
2009) : bila nilai Probability (Obs*R-squared) > α Semakin besar nilai R2 dari setiap
= 5%, berarti tidak ada autokorelasi, dan bila nilai persamaan, maka semakin besar variasi
Probability (Obs*R-squared) ≤ α = 5%, berarti ada perubahan variabel dependen dapat dijelaskan
autokorelasi. oleh variabel independen dalam model.
2.4.5. Uji Heteroskedastisitas 2.4.7. Uji F
Asumsi dalam model regresi adalah : (1) Overall test dengan uji F, yaitu untuk
residual (ei) memiliki nilai rata-rata nol, (2) mengukur tingkat pengaruh variabel-variabel
59
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 2 (Oktober 2017)
independen secara serentak terhadap variabel Kriteria pengujian adalah bila t hitung > ttabel,
dependen, dengan hipotesis : maka H0 ditolak, berarti secara parsial variabel
H0 : β1 = β2 = βk = 0 independen tersebut berpengaruh nyata terhadap
H1 : paling sedikit satu nilai βk tidak sama perubahan variabel dependen pada tingkat
dengan nol kesalahan α.
Kriteria pengujian adalah bila Fhitung > F tabel,
maka H0 ditolak, berarti perilaku variabel III. HASIL DAN PEMBAHASAN
independen secara serentak berpengaruh nyata 3.1. Hasil Uji Stasioneritas
terhadap variabel dependen, dengan tingkat Sebelum menganalisis faktor-faktor yang
kesalahan α. mempengaruhi respon penawaran kacang tanah,
2.4.8. Uji t maka semua data time series diuji
Individual Test dengan uji-t, yaitu untuk stasioneritasnya dengan Dickey-Fuller Test. Hasil
mengetahui pengaruh variabel-variabel uji (Tabel 1) menunjukkan bahwa semua variabel
independen secara parsial (individu) terhadap stasioner pada tingkat first difference untuk α =
variabel dependen. Hipotesis : 1%, α = 5%, dan α = 10% dimana nilai absolut DF-
H0 : β0 = 0 Test lebih besar dari absolut test critical values,
H1 : β1 < 0 atau H1 : β1 > 0 sehingga dapat digunakan untuk analisisnya
selanjutnya.
60
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 2 (Oktober 2017)
berdasarkan uji-t. Tabel distribusi t dicari pada α yang berpengaruh nyata terhadap respon
= 5% dan α = 20% dengan derajat kebebasan (df) penawaran jagung di Indonesia adalah harga
n-k-1 atau 26-6-1 = 19 (n adalah jumlah data dan k kacang tanah pada tahun sebelumnya, penawaran
adalah jumlah variabel bebas). Dengan kacang tanah pada tahun sebelumnya, harga padi
pengujian 1 sisi diperoleh untuk t tabel sebesar pada tahun sebelumnya, harga kedelai pada
2,093 (signifikansi = 0,05) dan 1,328 (signifikansi = tahun sebelumnya, dan produksi kacang tanah
0,20). Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel pada tahun t.
Harga kacang tanah pada tahun mulai dari pengambilan keputusan berproduksi,
sebelumnya berpengaruh nyata dan positif realisasi produksi hingga panen.
terhadap respon penawaran kacang tanah di Penawaran kacang tanah tahun
Indonesia. Nilai koefisien regresi sebesar 5,627 sebelumnya berpengaruh nyata dan negatif
artinya bahwa setiap peningkatan kacang tanah terhadap penawaran kacang tanah. Nilai
pada tahun sebelumnya sebesar Rp 1 maka akan koefisien regresi adalah -0.187, berarti jika terjadi
menyebabkan peningkatan penawaran kacang kenaikan penawaran jagung pada tahun
tanah sebesar 5,627 kg. Harga kacang tanah di sebelumnya sebesar 1000 kg/ha, maka kenaikan
tingkat produsen ditentukan oleh mekanisme penawaran jagung ini akan direspon oleh petani
pasar, sehingga peningkatan luas areal kacang dengan mengurangi penawaran pada tahun
tanah merupakan respon terhadap harga jual sekarang sebesar 187 kg. Hasil penelitian ini
kacang tanah yang cenderung meningkat sebagai sejalan dengan Heriyanto, et al. (2013) dimana
akibat ketidakseimbangan antara penawaran dan keputusan petani menawarkan kacang tanah
permintaan kacang tanah domestik. Menurut pada tahun berlaku merujuk pada
Heriyanto, dkk (2013), pengaruh harga tidak pengalamannya menjual kacang tanah pada
direspon langsung oleh petani, sebab aktivitas tahun sebelumnya. Bilamana penawaran kacang
pertanian mempunyai tenggang waktu (time lag) tanah pada tahun sebelumnya tinggi, maka
diasumsikan masih ada kacang tanah berupa stok
61
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 2 (Oktober 2017)
yang belum terjual sehingga penawaran kacang penawaran kacang tanah akan menurun sebesar
tanah akan berkurang pada tahun sekarang. 13,314 kg. Kondisi ini dimungkinkan karena
Penawaran kacang tanah pada dua tahun petani akan beralih menanam komoditi yang
sebelumnya tidak berpengaruh nyata terhadap memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Hal ini
penawaran kacang tanah di Indonesia. Hasil berdampak menurunnya areal panen kacang
penelitian ini sejalan dengan Heriyanto, et al. tanah, selanjutnya penawaran kacang tanah pun
(2013), karena petani melakukan pengambilan akan menurun, dengan asumsi faktor-faktor lain
keputusan dalam berusahatani adalah yang mempengaruhinya tetap.
berdasarkan hasil periode sebelumnya. Produksi kacang tanah pada tahun t
Harga padi di tingkat produsen pada tahun berpengaruh nyata dan positif terhadap
sebelumnya berpengaruh nyata dan negatif penawaran kacang tanah di Indonesia. Nilai
terhadap penawaran kacang tanah Indonesia. koefisien regresi sebesar 0,767 berarti bilamana
Koefisien regresi sebesar -32,296 artinya bilamana produksi kacang tanah meningkat sebesar 1 kg
harga padi meningkat sebesar Rp 1 maka akan maka penawaran kacang tanah Indonesia pada
menyebabkan penurunan penawaran kacang tahun t pun meningkat sebesar 0,767 kg. Hasil
tanah sebesar 32,296 kg. Hasil penelitian ini penelitian ini sejalan dengan Heriyanto, et al
sejalan dengan Heriyanto, et al (2013). Bila harga (2013). Produksi kacang tanah yang meningkat
padi di tingkat produsen meningkat dan didukung dengan harga yang tinggi akan
dibandingkan harga kacang tanah, tentunya mendorong petani untuk tetap menanam kacang
petani merasa menanam padi akan lebih tanah dan meningkatkan areal tanam di musim
menguntungkan sehingga petani akan lebih berikutnya sehingga penawarannya pun
memilih menanam padi pada musim tanam meningkat. Selain itu, bila produksi tidak
berikutnya. Perubahan komoditi ini tentunya terserap dipasar maka dapat dijadikan stok
akan mengurangi luas panen kacang tanah dan karena daya simpan kacang tanah adalah satu
berimbas pada penawaran, dengan asumi faktor- tahun.
faktor lain tetap.
Harga kedelai di tingkat produsen pada 3.4. Elastisitas Penawaran
tahun sebelumnya berpengaruh nyata dan Elastisitas penawaran mengukur respon
negatif terhadap penawaran kacang tanah kuantitas yang ditawarkan terhadap perubahan
Indonesia. Koefisien regresi sebesar -13,314 harga. Nilai elastisitas penawaran kacang tanah
berarti bilamana harga kedelai di tingkat jangka pendek dan jangka panjang dapat dilihat
produsen meningkat sebesar Rp 1 maka pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2 . Elastisitas Penawaran Kacang Tanah Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang
Harga sendiri :
Kacang Tanah 5,627 4,741
Harga Silang :
Kacang Tanah terhadap Padi -32,296 -27,210
Kacang Tanah terhadap Kedelai -13,314 -11,217
62
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 2 (Oktober 2017)
kacang tanah yang tinggi dibandingkan komoditi mengalokasikan lahannya untuk menanam
padi dan kedelai menjadi daya tarik petani untuk kedelai dan dampak akhirnya adalah
merespon perubahan penawarannya dengan menurunnya penawaran kacang tanah.
cepat. Dengan kata lain, petani akan terdorong
untuk menanam kacang tanah sehingga produksi
dan penawarannya pun meningkat. IV. PENUTUP
Elastisitas penawaran kacang tanah 4.1. Kesimpulan
terhadap harga padi pada tahun sebelumnya Berdasarkan hasil penelitian maka
bernilai negatif yaitu -32,296 pada jangka pendek disimpulkan hal-hal berikut :`
dan -27,210 pada jangka panjang. Hal ini berarti 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi respon
peningkatan harga padi sebesar satu persen akan penawaran kacang tanah di Indonesia adalah :
menurunkan penawaran kacang tanah sebesar harga kacang tanah pada tahun sebelumnya,
32,296 persen pada jangka pendek dan 27,210 penawaran kacang tanah pada tahun
persen pada jangka panjang. Hasil penelitian ini sebelumnya, harga padi pada tahun
sejalan dengan penelitian Heriyanto et al. (2013). sebelumnya, harga kedelai pada tahun
Bila harga padi di tingkat produsen pada tahun sebelumnya, dan produksi kacang tanah pada
sebelumnya meningkat maka petani akan tahun t.
mengalokasikan lahannya untuk menanam padi, 2. Elastisitas penawaran harga sendiri dalam
sehingga luas areal tanam dan panen kacang jangka pendek dan panjang bersifat elastis.
tanah akan menurun, produksi menurun, dan Sedangkan elastisitas harga silang terhadap
akhirnya penawaran kacang tanah pun menurun. harga padi pada tahun sebelumnya dan
Nilai elastitisitas kurang dari 1 berarti bersifat terhadap harga kedelai tahun sebelumnya
inelastis dimana persentase perubahan bersifat inelastis.
penawaran kacang tanah lebih besar dari
persentase perubahan harga pada tahun 4.2. Saran
berlangsung. Berdasarkan hasil penelitian maka
Elastisitas penawaran kacang tanah disarankan:
terhadap harga kedelai pada tahun sebelumnya 1. Kondisi harga kacang tanah pada tahun
bernilai negatif yaitu -13,314 pada jangka pendek sebelumnya, penawaran kacang tanah pada
dan -11.217 pada jangka panjang. Hal ini berarti tahun sebelumnya, harga padi pada tahun
peningkatan harga kedelai sebesar satu persen sebelumnya, harga kedelai pada tahun
akan menurunkan penawaran jagung sebesar sebelumnya, dan produksi kacang tanah
13,314 persen pada jangka pendek dan 11.217 pada tahun t; dapat digunakan sebagai
persen pada jangka panjang. Nilai elastitisitas pertimbangan untuk menanam kacang tanah
kurang dari 1 berarti bersifat inelastis dimana 2. Dalam jangka panjang perlu upaya untuk
persentase perubahan penawaran kacang tanah meningkatkan penawaran kacang tanah
lebih besar dari persentase perubahan harga melalui peningkatan produksi dan
kedelai pada tahun sebelumnya. Ketika harga produktivitas sehingga mampu memenuhi
kedelai di tingkat produsen pada tahun permintaan kacang tanah dalam negeri
sebelumnya meningkat maka petani pun akan
DAFTAR PUSTAKA
Al-Mudatsir, Muhammad Iqbal, 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Respon Penawaran
Kacang Kedelai Di Indonesia, Fakultas Ekonomi Dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Anindita, Ratya, 2004. Pemasaran Hasil Pertanian, Papyrus, Surabaya
63
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 10 Nomor 2 (Oktober 2017)
Ariningsih, Ening dan Tentamia, Mari Komariah, 2004. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran
Dan Permintaan Bawang Merah Di Indonesia, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial
Ekonomi Pertanian, Bogor
Heriyanto dan Krisdiana, R., 2011. Model Respon Penawaran Komoditas Ubikayu Di Indonesia,
Majalah Ekonomi Tahun XXI, No. 3 Desember 2011
Heriyanto, Ratya Anindita, Ratih Yuli Lestari, 2013. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman
Aneka Kacang dan Umbi 2013
Kementerian Pertanian, 2015a. Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019, Biro
Perencanaan, Sekretariat Jenderal, Jakarta
____________, 2015b. Outlook Komoditas Pertanian Subsektor Tanaman Pangan: Kacang Tanah, Pusat
Data dan Sistem Informasi Pertanian, Jakarta
Koutsoyiannis, A., 1977. Theory of Econometrics. The Macmillan Press Ltd, USA.
Nerlove M. 1956. Estimates of The Elasticities of Supply of Selected Agricultural Commodities, Journal
of Farm Economics. 38:496–509
Nerlove M., 1958. Distributed and Estimation of Lung Run Supply and Demand Elasticities: Theoritical
Consideration. Journal of Farm Economics. 9:301–311
Putri, Hervikarani Utomo, 2011. Respon Penawaran Jagung di Klaten. Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Rahim, A., 2016. Respon Penawaran Ikan Laut Segar, Jurnal Scientific Pinisi, Volume 2, Nomor
2,Oktober 2016, hlm. 79-85
Winarno, W. W., 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistika Dengan Eviews. Edisi Kedua, UPP STIM
YKPN, Yogyakarta
64