Masalah gizi pada Balita terutama gizi buruk dan stunting masih menjadi persoalan serius
bagi bangsa ini.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, besaran masalah gizi pada balita di
Indonesia yaitu gizi kurang 13,9%, gizi buruk 5,7%; gizi lebih 11,9%, stunting (pendek)
37,2%. Sementara itu menurut data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017, jumlah Balita
gizi buruk sebanyak 3,5% dan gizi kurang sebanyak 11,3%.
Masalah gizi pada balita di UPTD Puskesmas Witihama pada tahun 2017 yaitu 14,9% gizi
kurang, 1,7% BGM, Stunting 10,1% dan sebanyak 45,6% balita tidak naik berat badannya.
Sesuai dengan data bulan Maret tahun 2018, masalah tersebut diatas masih saja terjadi
pada balita yakni Gizi Kurang 13 %, Gizi Buruk 0%, BGM 1%, Stunting 10% dan
sebanyak 32% balita tidak naik berat badannya.
Walaupun data diatas mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2017, tetapi tetap
saja masih menjadi masalah serius yang perlu ditangani secara serius bersama-sama, baik
lintas program maupun lintas sektor.
Melihat data masalah gizi diatas, Puskesmas Witihama berinovasi untuk memberikan
makanan tambahan pada balita yang mengalami masalah gizi dengan memanfaatkan
bahan-bahan lokal yakni JUS DAUN KELOR. Bahan utama dalam pemberian PMT Jus
Daun Kelor ini adalah dengan menggunakan Daun Kelor (Moringa oleifera – bahasa latin
atau dalam bahasa lokal Lamaholot disebut moton/merungge).
Kelor (Moringa oleifera) merupakan Pohon Ajaib sumber gizi berkhasiat obat yang
kandungan zat gizinya sangat tinggi dibandingkan dengan tanaman lain pada umumnya.
Menurut hasil penelitian, daun Kelor mengandung vitamin A, vitamin C, Vit B, kalsium,
kalium, besi, dan protein, dalam jumlah sangat tinggi yang mudah dicerna dan diasimilasi
oleh tubuh manusia.
Kandungan nutrisi yang sangat tinggi dari Kelor, menjadikannya salah satu alternatif yang
paling baik untuk digunakan dalam mengatasi masalah malnutrisi atau kekurangan gizi
pada balita.
Berdasarkan fakta akan kandungan nutrisi dari kelor tersebut, maka Puskesmas Witihama
menjadikan daun kelor sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah gizi (Stunting,
Gizi Buruk, BGM, Gizi Kurang dan 2T) di Kecamatan Witihama.
Jus Daun Kelor dipilih karena cara pembuatannya yang mudah dan praktis serta bisa
dipraktekan oleh ibu-ibu dirumah.
Latar belakang dari pemberian Jus Daun Kelor adalah karena daun kelor merupakan jenis
tanaman yang kaya akan nutrisi, selain itu daun kelor merupakan tanaman rakyat yang
banyak terdapat di Wilayah Witihama. Kelor merupakan tanaman sumber nutrisi yang
dapat mengatasi masalah kekurangan gizi keluarga terutama balita.
Untuk membuat Jus Daun Kelor dibutuhkan bahan – bahan sebagai berikut :
- Daun Kelor 500 miligram (12 gelas)
- Air Putih 250 ml (1 gelas)
- Gula Pasir ½ sendok makan
- Susu full cream 1 sendok makan
- Juicer/blender
Sejak dilakukan pemberian PMT Jus Daun Kelor pada Balita, dibeberapa
posyandu di Kecamatan Witihama, dari bulan Juni sampai September 2018,
jumlah Balita gizi buruk, gizi kurang, mengalami penurunan yang signifikan.
Dari 23% balita yang mengalami gizi kurang setelah diberi Jus Daun Kelor
menurun menjadi 12,5%, sedangkan gizi buruk dari 1,3% menurun menjadi 0%
dibulan September.
Hal ini menunjukkan bahwa Jus Daun Kelor merupakan salah satu alternatif
solusi untuk mengatasi masalah gizi.
(Emanuel F. Ola Masan).