Anda di halaman 1dari 2

Kabid Kesmas Dinkes Flotim, Apresiasi Inovasi Jus Daun Kelor Puskesmas Witihama

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, Kamaria K.
Lamanele, SKM, mengapresiasi inovasi Jus Daun Kelor untuk mengatasi masalah Gizi (Gizi buruk dan
Stunting) di Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur.

Hal ini dikatakan oleh Kamaria, saat melakukan kunjungan sekaligus memonitoring pelaksanaan
pemberian Jus Daun Kelor di Desa Sandosi Kecamatan Witihama, Rabu, 12/12/2018. “Saya sangat
mengapresiasi inovasi dari Puskesmas Witihama bersama masyarakat dalam membuat Jus Daun
Kelor untuk memperbaiki gizi anak di Wilayah ini. Program inovasi Jus Daun Kelor ini, saya ketahui
lewat media sosial (facebook) yang diunggah oleh teman-teman petugas kesehatan di Puskesmas
Witihama, saat pemberian Jus Daun Kelor di Posyandu”. Kata Kamaria.

Selanjutnya Kamaria K.Lamanele menambahkan bahwa, salah satu program cepat Gubernur NTT
saat ini adalah mengurangi stunting, dengan salah satu cara yakni tanam dan konsumsi daun kelor.

“Puskesmas Witihama telah mendukung program Gubernur NTT ini dengan melakukan inovasi
pemberian Jus Daun Kelor kepada Balita dalam mencegah dan menurunkan masalah gizi di
Witihama. Inovasi ini sangat baik dalam menurunkan angka gizi kurang, gizi buruk maupun stunting,
dan bisa ‘direplikasi’ di Puskesmas lain. Sasaran untuk pemberian jus daun kelor ini jangan hanya
balita tetapi juga ibu hamil, karena proses pertumbuhan dan perkembangan anak dimulai sejak
pembuahan yang kita kenal dengan 1000 hari pertama kehidupan”.lanjut Kamaria.

Lebih lanjut ia menerangkan bahwa daun kelor merupakan tanaman rakyat yang mudah didapat
dimasyarakat kita. Keunggulan dari kelor adalah bisa ditanam dan tumbuh dimana saja, baik dataran
rendah maupun dataran tinggi, serta memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi. Selain itu kelor juga
berperan sebagai zat anti oksidan yang bisa mencegah radikal bebas, mudah dicerna oleh tubuh
manusia, dapat mencegah osteoporosis, dapat mengatur tekanan darah, dapat mengatur kadar
kelesterol darah, memperlancar produksi ASI dan berbagai manfaat lainnya bagi kesehatan.

Ia pun mengajak ibu-ibu untuk selalu membawa anak ke Posyandu setiap bulan, karena posyandu
merupakan sarana untuk memantau tumbuh kembang anak.

Ditempat yang sama, Ketua TP PKK yang sekaligus ketua Kader Posyandu Desa Sandosi Paskalina
Memen Tadon mengatakan bahwa pemberian Jus Daun Kelor kepada balita ini berdampak sangat
positif bagi perkembangan berat badan anak. Hal ini terbukti dari hasil pemberian Jus Daun Kelor
kepada 13 Balita di Bulan November 2018. “Bulan lalu ada 13 Balita yang mengalami masalah gizi,
setelah minum jus daun kelor selama 2 minggu, berat badan ke 13 anak ini mengalami peningkatan
dan sekarang mereka sudah gizi baik” terang Paskalina.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Puskesmas Witihama, Lambertus Ola Rua. Ia mengatakan
bahwa Inovasi Jus Daun Kelor ini sudah dilaksanakan sejak bulan Juli 2018. “Pemberian Jus Daun
Kelor kepada Balita di lakukan sejak bulan Juli 2018, hanya di 2 Desa yakni Desa Bao Bage dan Desa
Tobitika Kecamatan Witihama, dan berdampak sangat baik dalam meningkatkan Berat Badan dan
status gizi balita. Hingga kini hampir semua Posyandu di Kecamatan Witihama sudah melakukan
pemberian jus daun kelor kepada balita” terang Lambertus.
(Emanuel F. Ola Masan)

Foto : Kabid Kesmas Kamaria K. Lamanele, SKM. Foto. Jus Daun Kelor

Anda mungkin juga menyukai