Anda di halaman 1dari 4

ASANTI KASEP (Aksi Cegah Stunting Kaliwates Sehat Paripurna)

Ringkasan

ASANTI KASEP (Aksi Cegah Stunting Kaliwates Sehat Paripurna) dikembangkan karena tingginya
kasus stunting di Kecamatan Kaliwates khususnya di Kelurahan Kebon Agung. Aksi ini merupakan
kerjasama sinergitas antara keluarga masyarakat, kader posyandu, PKK dan lintas sektor serta tenaga
kesehatan. Kerjasama lintas sektor melalui dukungan dana APBD Kecamatan dan bantuan
administrasi kependudukan. Melalui aksi ini, dilaksanakan Pemberian Makanan Tambahan Bawah
Garis Merah (PMT BGM), Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis (PMT
KEK) dan Sosialisasi AKI/AKB serta Stunting.

Aksi ini berdampak signifikan terutama pada kelompok anak balita dan ibu hamil yang memiliki
kekurangan gizi kronis. Masyarakat khususnya balita dan ibu hamil akan diberikan makanan
tambahan. Peningkatan menu makanan tambahan akan mempengaruhi kualitas dan pertumbuhan
bayi yang ada didalam kandungan. Aksi ini berhasil mengurangi kasus stunting yang terdapat di
Kecamatan Kaliwates yang sebelumnya tertinggi se-Kabupaten Jember sebesar  856 balita menjadi
629 balita. Aksi tersebut juga berdampak pada penurunan angka AKI/AKB serta stunting Balita dan
Ibu Hamil.

Melalui ASANTI KASEP menjadikan keluarga dan ibu lebih peduli akan pentingnya perencanaan dan
pemeriksaan gizi bayi saat kehamilan Ibu dan juga meningkatkan nilai gizi pada makanan yang
dikonsumsi oleh ibu hamil seperti memberikan makanan dengan gizi yang seimbang serta dibantu
dengan meminum susu ibu hamil.

Ide Inovatif

Kecamatan Kaliwates memiliki angka kasus stunting terbesar di Jember pada tahun 2021 khususnya
di Kelurahan Kebon Agung sejumlah 238 kasus dengan kematian Ibu sebanyak 4 orang dengan kasus
kematian ibu di wilayah Kelurahan Sempusari berjumlah 1 orang dan Kelurahan Tegal Besar
berjumlah 3 orang. Pada tahun 2021 sebanyak 700 kasus termasuk didalamnya terbanyak dari
wilayah kelurahan Kebon Agung. Penyebab angka kematian Ibu terbanyak adalah karena Pre
Eklemsia. Data ini sama dengan yang ada di wilayah kerja Puskesmas yang terdapat di Kecamatan
Kaliwates.

Ide utama dari aksi ini adalah untuk menurunkan angka kasus stunting dengan memberikan
makanan tambahan kepada ibu hamil dan bayi yang baru lahir yang terjangkau dan berkualitas
setara dan merata bagi semua ibu hamil dan bayi di wilayah kecamatan Kaliwates. Kegiatan ini
menggunakan instrumen pembagian susu dari kecamatan dan melibatkan dana swadaya masyarakat
RT/RW serta kader posyandu untuk memberikan makanan tambahan.

Selain pembagian makanan tambahan juga dilakukan pembinaan yang berfungsi sebagai media
edukasi dan informasi pemantauan standar gizi untuk ibu hamil serta bayi yang baru lahir namun
masih sering tidak dilaksanakan karena keterbatasan biaya serta banyaknya kader yang sudah tidak
produktif atau sudah lanjut usia. Sehingga dengan ASANTI KASEP ini Kecamatan Kaliwates beserta
instansi terkait ingin mengoptimalisasikan pembagian makanan tambahan untuk meningkatkan
Perencanaan Gizi pada Ibu hamil dan bayi yang baru lahir.

Adapun kegiatan dalam aksi ini adalah:


1. Kerjasama lintas sektor sebagai upaya menurunkan angka kematian dan angka bayi yang terkena
stunting, membuat komitmen bersama sebagai advokasi, dukungan administrasi dan dana
2. Pendampingan oleh keluarga dan kader dengan cara mengawasi gizi makanan yang dikonsumsi
oleh Ibu Hamil serta bayi. Berkoordinasi dengan bidan diwilayah dalam pemantauan ibu hamil
melalui WA grup dan catatan monitoring kader
3. Monitoring Posyandu yang dilakukan di kelurahan yang ada di Kecamatan Kaliwates; Kelurahan
Tegal Besar, Kelurahan Kebon Agung, Kelurahan Jember Kidul, Kelurahan Kepatihan.
4. Kegiatan pemberian susu di 7 Kelurahan sejumlah 50 susu SGM untuk balita SGM dan 40 susu ibu
hamil prenagen 
5. Sosialisasi AKI/AKB dilaksanakan dalam rangka percepatan penurunan AKI, AKB, AKBAL dan
Stunting yang sasarannya adalah kader PKK, kader Posyandu dan juga ibu hamil se-wilayah
Kecamatan Kaliwates
6. Rapat evaluasi kegiatan lintas program dan lintas sektoral. Dilakukan rapat evaluasi secara berkala
oleh Camat Kaliwates terhadap semua unit terkait. Membahas hasil monitoring gizi ibu hamil dan
bayi baru lahir dan membuat rencana tindak lanjut bila ada permasalahan. Dilakukan evaluasi lintas
sektor dalam pertemuan Rapat Koordinasi, Pertemuan PKK, Pertemuan kader posyandu dan
pertemuan musyawarah masyarakat RT/RW.

Dengan ASANTI KASEP keterlibatan keluarga terutama suami dalam mendampingi pemeriksaan gizi
ibu hamil dan perencanaan dalam persalinan, peran kader dan masyarakat dalam mendampingi ibu
hamil terutama dengan resiko tinggi terpantau. Kepatuhan layanan yang berkualitas oleh tenaga
kesehatan dilakukan dengan cara monitoring kader posyandu dan sosialisasi terhadap ibu hamil.

Pelayanan menimbang bayi yang dilakukan oleh bidan dan kader dan dapat diakses oleh semua ibu
hamil di Puskesmas sekitar tempat tinggal dapat diakses juga dengan mudah tanpa biaya pada ibu
hamil dan wajib didampingi oleh suami atau keluiarga saat melakukan penimbangan di posyandu,
sehingga penanganan sedini mungkin dapat dilakukan jika terdapat ibu hamil atau bayi yang
menderita kurang gizi. Hal ini dapat menjadi daya tarik ibu serta bayinya untuk memeriksakan
kehamilan dan keadaan gizi bayinya ke posyandu

Signifikansi

Aksi ini berdampak signifikan terhadap mutu gizi yang diberikan kepada ibu hamil dan bayi. Cakupan
ibu hamil dan bayi mendapatkan gizi yang seimbang dan dipantau oleh keluarga serta pemerintah
meningkat, pada tahun 2021 sebanyak 80,32% tahun 2022 sebanyak 69,45%. Bantuan makanan
tambahan untuk bayi dan ibu hamil pada tahun 2021 sejumlah 800 dus susu dan pada tahun 2022
sejumlah 630 dus susu. Dan pemberian pelayanan menimbang di posyandu yang ditangani pada
tahun 2021 sebanyak 2339 bayi dan pada tahun 2022 sebanyak 2127 bayi.

Keterlibatan keluarga terutama suami dalam mendampingi pemeriksaan ibu hamil dan
perkembangan gizi bayi, peran kader dan masyarakat dalam mendampingi ibu hamil terutama
dengan resiko tinggi lebih terpantau. Kepatuhan layanan yang berkualitas oleh tenaga kesehatan
dilakukan dengan cara monitoring dan sosialisasi terhadap ibu hamil serta keluarga yang
mendampingi.

Dengan ASANTI KASEP keterlibatan keluarga terutama suami dalam mendampingi pemeriksaan gizi
ibu hamil dan perencanaan dalam persalinan, peran kader dan masyarakat dalam mendampingi ibu
hamil terutama dengan resiko tinggi terpantau. Kepatuhan layanan yang berkualitas oleh tenaga
kesehatan dilakukan dengan cara monitoring kader posyandu dan sosialisasi terhadap ibu hamil.
Inovasi ini memberikan dampak positif terhadap penurunan kasus AKI/AKB yang harus sampai
dirujuk ke rumah sakit pada tahun 2020 sebanyak 87 menurun menjadi 34 ditahun 2021 dari jumlah
ibu hamil resiko tinggi. Monitoring dan sosialisasi dilakukan dengan cara pemantauan wilayah
setempat oleh posyandu dan bidan, checklist kepatuhan Standard Operasional Prosedur (SOP),
sosialiasasi AKI/AKB yang dilaksanakan oleh kader posyandu, penilaian kinerja dari Puskesmas dan
PKK kabupaten serta Standart Pelayanan Minimal oleh Dinas Kesehatan.

Ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan setiap bulan ke posyandu dan bayi yang baru lahir
melakukan pelayanan menimbang oleh kader setiap bulan agar mengetahui perkembangan berat
badan bayi dan dicatat di buku KIA. Selanjutnya kader posyandu akan menganjurkan untuk
melakukan pemeriksaan lanjutan ke puskesmas dengan didampingi oleh suami atau keluarga pada
kehamilan trisemester 1 dan 3, dan untuk bayi yang baru lahir dapat didampingi oleh orangtua untuk
pemeriksaan lanjutan.

Kontribusi nyata yang dapat diukur terhadap capaian TPB

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) sebagai Gerakan bersama dalam mewujudkan masyarakat
yang lebih sejahtera dan mandiri. Melalui ASANTI KASEP, pembangunan berkelanjutan yang akan
dicapai adalah Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan
Kesejahteraan Seluruh Penduduk Semua Usia)
Dengan Target yang akan dicapai dari Aksi ini adalah:
3.1 Mengurangi rasio angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup
3.2 Mengakhiri kematian bayi baru lahir dan balita yang dapat dicegah dengan seluruh negara
berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1000 KH (Kelahiran
Hidup) dan Angka Kematian Balita 25 per 1000.
Aksi ini menitik beratkan pada upaya pengurangan dampak dari ibu dan bayi baru lahir yang terkena
AKI/AKB dan Stunting . Aksi ini besar manfaatnya dalam mendukung TPB (Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan).

Inovasi diadaptasi/direplikasi/ disesuaikan dan diterapkan oleh unit/instansi lain atau memiliki
potensi direplikasi

Ide inovasi ini berawal dari adanya kasus kematian ibu di wilayah Kecamatan Kaliwates pada Tahun
2021 sebanyak 4 orang di Kelurahan Sempusari dan Tegal Besar karena eclampsia. Secara internal
kecamatan melakukan rapat koordinasi dan mendapatkan solusi yaitu memberikan bantuan
makanan tambahan untuk Ibu hamil dan bayi yang baru lahir serta memberikan pemantauan gizi
yang seimbang. Ide ini diadaptasi dari kegiatan yang ada di anggaran kecamatan serta dikembangkan
kembali dengan bantuan swadaya masyarakat.
Inovasi ASANTI KASEP ini sangat mudah dilakukan oleh siapapun juga, dan juga bisa dilaksanakan
secara pribadi atau bersama-sama dalam membantu ibu hamil dan bayi yang terdampak AKI/AKB
dan Stunting.
ASANTI KASEP ini sangat mudah juga diadaptasi, karena sudah memiliki anggaran tetap, dimana
anggaran tersebut didapat dari APBD kecamatan dan dibantu oleh swadaya masyarakat dan RT/RW.
Dengan Berkolaborasi dengan instansi sectoral lainnya akan mempermudah jalannya aksi ini dalam
membantu pemantauan ibu hamil dan bayi baru lahir.

Sumber Daya yang Digunakan


Sumberdaya manusia yang dilibatkan dalam program ini adalah keluarga, kader posyandu, bidan,
tokoh masyarakat, tenaga Kesehatan, DP3AKB dan pemerintah daerah. Peran sumberdaya manusia
tersebut terlibat dalam pemantauan gizi seimbang bagi ibu hamil dan bayi.
Pendampingan oleh keluarga dan kader menggunakan data base keseluruhan dan catatan
pemantauan kader yang dapat dilakukan melalui posyandu. Tokoh masyarakat dan lintas sectoral
memiliki forum masyarakat dan Musyawarah Rencana Pembangunan yang salah satunya membahas
tentang bagaimana cara membantu masalah Kesehatan ibu hamil dan bayi baru lahir. Pembinaan
kader posyandu menjadi sarana agar dapat menerapkan metode timbang dan ukur yang benar.
Sosialisasi AKI/AKB dilaksanakan dalam rangka percepatan  penurunan AKI/ AKB AKBAL dan Stunting
yang sasaran nya adalah kader PKK, kader Posyandu dan juga ibu hamil se wilayah kecamatan
Kaliwates.
Dukungan dana untuk ASANTI KASEP menurunkan AKI/AKB dan Stunting bersumber dari: Anggaran
Kecamatan berupa anggaran makanan tambahan untuk ibu hamil dan bayi baru lahir, kegiatan rapat
sosialisasi percepatan penurunan AKI/AKB dan Stunting.

Pemangku kepentingan yang terlibat dan kontribusinya dalam merancang, melaksanakan,


mengevaluasidan memastikan keberlanjutan inovasi

Ide untuk mewujudkan ASANTI KASEP ini dilaksanakan berintegrasi dengan program penurunan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang melibatkan peran pemerintah
daerah, organisasi masyarakat dan organisasi profesi. Pemerintah daerah berperam membuat
kebijakan dan pembentukan tim untuk memantau program penurunan Angka Kematian Ibu dan
Angka Kematian Bayi di wilayah Kecamatan Kaliwates. Camat dan Lurah penentu kebijakan anggaran
dan program kegiatan diwilayah Kecamatan Kaliwates. Kader dan Bidan berkolaborasi dalam
memberikan sosialisasi kepada keluarga untuk bersama-sama memantau gizi terdampak agar tetap
seimbang serta membantu mengukur dan menimbang tinggi badan dan berat badan bayi sebagai
sarana pemantauan. Lintas Sektor dari DP3AKB berperan dalam pemberian bantuan sosialisasi dan
pendewasaan diri untuk ibu hamil agar tetap menjaga Kesehatan dan gizi bagi ibu hamil dan bayi
dalam kandungan.

Anda mungkin juga menyukai