Anda di halaman 1dari 16

Pentingnya Nutrisi 1000 Hari Pertama Anak untuk Mencegah

Stunting
• Selama 1000 hari pertama kehidupan anak, dimulai dari awal kehamilan hingga 2 tahun
setelah lahir sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dasar agar tumbuh kembang
optimal. Kebutuhan dasar dikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu kebutuhan fisis-
biomedis (asuh), kebutuhan kasih sayang/emosi (asih) dan kebutuhan stimulasi (asuh.)
• Salah satu kebutuhan asuh yang penting adalah nutrisi, terutama untuk anak usia
sampai 2 tahun. Dua tahun pertama kehidupan merupakan periode kritis/critical
window, di fase ini anak harus mendapat asupan makanan dengan gizi optimal.
• Pemenuhan nutrisi anak ini kemudian terbagi menjadi beberapa fase. Dimulai dari
pemberian ASI sampai usia 6 bulan. Dilanjutkan dengan ASI dan MP-ASI untuk anak usia
6-12 bulan. Kemudian, ASI ditambah makanan keluarga untuk anak usia12-24 bulan.
• Mencukupi kebutuhan anak dalam periode ini akan membentuk gizi baik dan tinggi
badan normal. Bunda bisa memberikan ikan laut dan daging, untuk memenuhi asupan
asam lemak esensial (DHA & ARA) yang mencukupi.
• Sedangkan untuk anak usia di bawah 1 tahun, lebih dianjurkan agar diberikan makanan
yang dibuat sendiri di rumah. Hindari memberikan MP-ASI yang tidak jelas proses
pembuatannya. Terutama terkait segi keamanan dan pemenuhan zat gizi.
Sesuai dengan Permendesa Nomor 19/2017 tentang prioritas penggunaan Dana
Desa 2018, disebutkan bahwa Dana Desa dapat digunakan untuk kegiatan
penanganan stunting sesuai musyawarah desa.

Pemanfaatan Dana Desa untuk penanganan stunting dapat dimulai dari pemetaan
sasaran secara partisipatif terhadap warga desa yang terindikasi perlu mendapat
perhatian dalam penanganan stunting oleh kader pemberdayaan di desa. Selanjutnya
lewat Rembuk Stunting Desa, seluruh pemangku kepentingan di desa merumuskan
langkah yang diperlukan dalam upaya penanganan stunting termasuk bekerja sama
dengan dinas layanan terkait.

Dukungan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi dalam upaya penurunan stunting
antara lain melalui pengaktifan kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan oleh unsur
desa. Beberapa kegiatan tersebut seperti pembangunan/rehabilitasi poskesdes,
polindes dan Posyandu, penyediaan makanan sehat untuk peningkatan gizi balita
dan anak, perawatan kesehatan untuk ibu hamil dan menyusui.

Kemudian ada kegiatan pembangunan sanitasi dan air bersih, lantas melalui pengadaan insentif
untuk kader kesehatan masyarakat, pembangunan rumah singgah, pengelolaan Balai
Pengobatan Desa, pengadaan kebutuhan medis (makanan, obat-obatan, vitamin, dan lain-lain),
sosialisasi dan edukasi gerakan hidup bersih dan sehat,  Beberapa kegiatan tersebut seperti
pembangunan/rehabilitasi poskesdes, polindes dan Posyandu.
Posyandu Sebagai Garda Terdepan Pencegahan Stunting
• Posyandu yang tersebar di berbagai wilayah di desa-desa menjadi garda terdepan
dalam pencegahan stunting. Hal ini terbukti juga dengan adanya penurunan balita
dengan kasus stunting di berbagai wilayah. Posyandu menjadi pelayanan kesehatan
terdepan dari Pemerintah. Posyandu bisa menjangkau masyarakat secara langsung.
Selain itu, dengan program yang ada di posyandu para ibu-ibu bisa diberdayakan
untuk selalu memperhatikan kesehatan anak dan keluarganya.

• Salah satu keunggulan dari program-program yang ada di Posyandu adalah


pemantauan rutin dari perkembangan balita, mulai dari usia 0 hingga 23 bulan
yang terus dipantau dengan kartu sehat secara gratis. Dengan adanya kartu sehat,
balita bisa dimonitor secara rutin oleh kader/petugas gizi/bidan di Posyandu dapat
membantu mendeteksi bila ada kecurigaan ke arah stunting pada anak. Posyandu
dapat mencegah anak terkena berbagai faktor risiko stunting melalui program-
program yang diselenggarakan. Beberapa program posyandu sebagai upaya
pencegahan stunting adalah POPM (Pemberian Obat Pencegahan Pasal) cacingan,
penanggulangan diare, sanitasi dasar serta peningkatan gizi

Anda mungkin juga menyukai