Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan jenis penelitian quasi

eksperiment (eksperimen semu). Sebab kelas yang digunakan telah terbentuk

sebelumnya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs Darul Mukhlisin, yang berlokasi di Jl.

Budi Utomo, Kecamatan Kadia, Kota Kendari. Pada siswa kelas VIIIMTs Darul

Mukhlisin pada semester genap Tahun Ajaran 2018/2019, yang dilaksanakan pada

bulan Januari sampai bulan Mei.

C. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

eksperimen, desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luaruntuk mempengaruhi

pelaksanaan eksperiment.1 Penelitian quasi eksperimental dipilih karena peneliti

ingin menerapkan sesuatu tindakan atau perlakuan.Tindakan dapat berupa model,

strategi, metode, atau prosedur kerja baru untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas pekerjaan agar hasilnya menjadi lebih optimal.2 Dan dalam penelitian

ini, peneliti memilih perlakuan yang berupa model Problem Based Learning yang

1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D), (Bandung:Alfabeta, 2010), Cet. X, hlm. 114
2
Endang Mulyatiningsih, Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2012), hm. 86

1
2

akan dilihat pengaruhnya terhadap kemampuan Pemecahan Masalah matematis

siswa.

D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Darul

Mukhlisin tahun pembelajaran 2018/2019 yang terdiri dari dua kelas dengan

jumlah 42 siswa.

2. Tekhnik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah melalui cluster random

sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak dan berkelompok, dimana dari

semua populasi (2 kelas) diambil secara acak.3 Sistem pengambilan sampel pada

penelitian ini dengan sistem undian dengan tahapan sebagai berikut:

a. Pengambilan kartu undian pertama adalah untuk kelas eksperimen dan

pengambilan kartu undian kedua untuk kelas kontrol

Berdasarkan sistem undian, didapatkan pengambilan kartu undian pertama

sebagai kelas eksperimen yaitu siswa yang belajar dengan menggunakan model

Problem Based Learning adalah kelas VIII-A (PUTRA) dan pengambilan kartu

undian kedua sebagai kelas kontrol yaitu siswa yang belajar menggunakan model

pembelajaran konvensional adalah kelas VIII-B (PUTRI) di MTs Darul

Mukhlisin.

3
Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), hlm 148
3

KELAS VIII MTs A


DARUL
MUKHLISIN
Eksperimen
KELAS VIII A Proses
(PUTRA) pengundian
Kontrol
KELAS VIII B
(PUTRI) B

Gambar 3.1 Teknik Pengambilan Sampel

E. Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Model Problem Based Learning

terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa di Kelas VIII MTs

Darul Mukhlisin”. Istilah-istilah yang memerlukan penjelasan adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Operasional


X1 Model PBL Model Problem Based Learning atau model
pembelajaran berdasarkan masalah adalah
rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan
kepada proses penyelesaian masalah yang
dilakukan secara ilmiah. Pembelajaran yang
dilaksanakan dengan menerapkan model Problem
Based Learning didasarkan pada banyaknya
permasalahan yang membutuhkan penyelidikan
menggunakan penyelesaian nyata dari
permasalahan yang nyata. Model Problem Based
Learning memiliki beberapa tujuan yaitu membantu
siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan
keterampilan pemecahan masalah, belajar peranan
orang dewasa yang autentik dan menjadi
pembelajar yang mandiri.
4

Variabel Definisi Operasional


Y Kemampuan Kemampuan pemecahan masalah adalah
Pemecahan kemampuan pemecahan masalah matematika
Masalah dengan menggunakan pemahaman sebelumnya atau
Matematis kajian-kajian yang relevan secara logis dan teliti
Siswa untuk menghadapi situasi yang tidak rutin.
Kemampuan masalah matematis dalam penelitian
ini adalah kemampuan yang diperoleh setelah
melalui kegiatan belajar. Peserta didik yang
memiliki kemampuan pemecahan masalah
matematis adalah peserta didik yang memiliki
keterampilan menerjemahkan soal, memilih
strategi, mengadakan operasi bilangan dan
menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban
yang diperoleh. Kemampuan yang dimaksud adalah
kemampuan peserta didik dalam memahami mata
pelajaran matematika khususnya pada materi pokok
lingkaran. Jadi, Kemampuan pemecahan masalah
matematis dalam penelitian ini merupakan
kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui
kegiatan berajar dengan perlakuan model Problem
Based Learning.

F. Tekhnik Pengumpulan Data

Adapun tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Dokumentasi, digunakan peneliti untuk memperoleh data arsip atau

catatan yang sudah ada seperti data jumlah guru dan siswa, dan sebagainya

yang mendukung proses penelitian ini. Pedoman dokumentasi ini juga

digunakan untuk mengarsipkan foto-foto proses pembelajaran yang

berlangsung di dalam kelas.

2. Tes, digunakan sebagai alat bantu yang berupa soal-soal tertulis yang

berisikan soal uraian untuk memperoleh nilai hasil kemampuan pemecahan

masalah matematis siswa sebagai alat ukur penelitian serta mengukur hasil
5

tersebut dengan aturan yang telah ditentukan (sesuai dengan pedoman

penskoran).

G. Instrumen Penelitian

Adapun isntrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Adapun kisi-kisi

instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis dalam penelitian ini,

dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.3: Kisi-kisi Insrumen Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis


Indikator Jawaban
Mengidentifikasi unsur-unsur Mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui,
yang diketahui, ditanya, dan ditanya, dan kecukupan unsur-unsur yang
kecukupan unsur-unsur yang diperlukan serta melengkapinya bila diperlukan
diperlukan untuk pemecahan dan menyatakannya dalam simbol matematika
masalah. yang relevan
Menyusun model matematika masalah dalam
bentuk gambar dan atau ekspresi matematika
Merumuskan masalah situasi Merumuskan masalah situasi sehari-hari dalam
sehari-hari dalam matematika dan mengidentifikasi beberapa
matematika. strategi yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan model matematika yang
bersangkutan
Memunculkan berbagai Memunculkan berbagai kemungkinan atau
kemungkinan dan alternatif alternatif cara penyelesaian rumus-rumus atau
cara penyelesaian rumus- pengetahuan dengan menetapkan atau memilih
rumus atau pengetahuan yang strategi yang paling relevan dan menyelesaikan
mana yang dapat digunakan model matematika berdasarkan gambar dan
dalam pemecahan masalah ekspresi matematik yang telah disusun
tersebut

Mengidentifikasi kesalahan- Mengidentifikasi kesalahan-kesalahan


kesalahan perhitungan, perhitungan, kesalahan penggunaan rumus,
kesalahan penggunaan memeriksa kecocokan antara yang telah
rumus, memeriksa kecocokan ditemukan dengan apa yang ditanyakan, dan
antara yang telah ditemukan dapat menjelaskan kebenaran jawaban tersebut
dengan apa
yang ditanyakan, dan dapat
mejelaskan kebenaran
jawaban tersebut.
6

1. Validitas Soal

Uji validitas digunakan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian

tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur.4 Adapun uji validitas yang digunakan

untuk mengukur validitas butir soal atau validitas item tes dalam penelitian ini

yaitu korelasi product moment5 dengan angka kasar.

N  XY   X  Y 
rxy 
N  X 2
  X 
2
N  Y 2
  Y 
2

Keterangan: X = Skor butir soal
Y = Skor Total
N = Banyaknya Siswa
rxy = Koefisien korelasi antara skor butir dan skor total.

Setelah diperoleh harga rxy , dilakukan pengujian validitas dengan

membandingkan harga rxy dengan rtabel . Harga rtabel dapat diperoleh dengan

terlebih dahulu menetapkan derajat kebebasannya menggunakan rumus df = –2

pada taraf signifikansi α = 0.05

Ujivalidasi instrumen dilakukan pada siswa kelas VIII di MTs Darul

Mukhlisin, Kota Kendari. Setelah dilakukan uji validitas instrumen dengan

membandingkan hasil perhitungan di atas dengan pada taraf signifikan 5% dengan

ketentuan jika rxy  rtabel maka butir soal dinyatakan valid, sedangkan rxy  rtabel

maka butir soal dinyatakan tidak valid.

4
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persa da, 2011), cet ke-2, h.59
5
Syahrum dan Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Bandung: Ciptapustaka Media,
2016), hlm. 156
7

2. Uji Reliabilitas

Pada penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik

Alpha Cronbach dengan rumus sebagai berikut:

n   Si 
2

r1  1  2 
n  1  S t 

Keterangan:

r1 = Reliabilitas secara keseluruhan


2
S i = Varians Item
2
S t = Varians Total

Rumus untuk varians total dan varians item adalah sebagai berikut:

X
2
 X  2

 
2 t t
St
n n2

JK i JK s
Si   2
2

n n

Keterangan:

X
2
t = Jumlah seluruh skor total setelah terlebih dahulu dikuadratkan
 X  t
2
= Jumlah seluruh skor total, yang kemudian dikuadratkan
JK i = Jumlah kuadrat seluruh skor item
JK s = Jumlah kuadrat subyek
8

H. Desain Penelitian
Adapun desain dalam penelitian ini adalah Post test only-Control Group

Design sebagai berikut:6

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Perlakuan Post test


Eksperimen X1 A
Kontrol X2 B

Keterangan:

A : Pemberian test akhir (post test) untuk Model Problem Based Learning
B : Pemberian test akhir (post test) untuk Model Konvensional
X1 : Perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan Model Probled
Based Learning
X2 : Perlakuan pada kelas kontrol dengan menggunakan Model
Konvensional

Hasil tes dalam penelitian ini diambil dari hasil tes akhir (post test) siswa

baikpada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

I. Tekhnik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua bagian,

yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif dilakukan

dengan penyajian data melalui tabel distribusi frekuensi histogram, rata-rata dan

simpangan baku. Sedangkan pada analisis inferensial digunakan pada pengujian

hipotesis statistik dan diolah dengan teknik analisis data sebagai berikut:

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data untuk mengetahui apakah nilai kemampuan pemecahan

masalah matematis siswa kelas eksperimendan kelas kontrol berdistribusi normal

6
Kurnia Eka Lestari dan Muhammad Yudhanegara, Penelitian Matematika, (Bandung:
PT. Refika Aditama,2015),hlm.126.
9

atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji lilliefors

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengurutkan data dari data terkecil sampai data terbesar.

b. Menentukan bilangan baku setiap data dengan rumus:

xi  x
zi 

Keterangan:

zi = Bilangan Baku
xi = Nilai Peserta Didik
x = Rata-rata
 = Standar Deviasi

Rumus untuk rata-rata dan standar deviasi adalah sebagai beriku:


n
x
x i 1 i
n

 x 
n
x
 i 1 i

Keterangan:

 x
n
i 1 i
= Jumlah nilai peserta didik

 x  x
n
i 1 i = Banyaknya peserta didik
n = Jumlah selisih antara nilai peserta didik dan rata-rata
Setelah terlebih dahulu dikuadratkan.
c. Menentukan peluang bilangan baku setiap data disimbolkan dengan F(zi)

berdasarkan tabel Z.

d. Menentukan proporsi bilangan baku setiap data dengan rumus:

Fkum
S z i  
n

Keterangan:
10

S  zi  = Proporsi bilangan baku


Fkum = Frekuensi kumulatif

e. Menentukan nilai |F(zi) – S(zi)| setiap data.

f. Menentukan nilai L dengan cara menentukan nilai terbesar dari |F(zi) – S(zi)|.

Kriteria pengujian yang digunakan adalah: terima H0 jika L ≤ L tabel,

dimana L tabel diperoleh dari tabel Lilliefors dengan dk = n dan peluang α = 0,05.

Untuk nilai L lainnya H0 ditolak.

2. Uji Homogenitas Varians Data

Pengujian homogenitas varians dengan melakukan perbandingan varians

terbesar dengan varians terkecil dilakukan dengan cara membandingkan dua buah

varians dari varianas penelitian. Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji fisher

(F), rumus yang digunakan:7

Varians terbesar
Fhitung 
Varians terkecil

Rumus varians yang digunakan, sebagai berikut:8

n x 2   x 
2
 n x 2  2

S 
2   
 nn  1  nn  1
 

Untuk nilai Ftabel taraf signifikan 𝛼 = 5% = 0.05 dengan kreteria

pengujian adalah:

7
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,(Bandung:
Alfabeta, 2012),h.199
8
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta,
2012),h.199
11

a. Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka H0 diterima dan H1 ditolak, yaitu

varians kedua kelompok sama atau homogeny.

b. Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yaitu

varians kedua kelompok berbeda atau tidak homogen.

Bila yang diketahui suatu variabel Y dengan besar sampel N yang dibagi

menjadi k subgroup, dimana Ni merupakan besar sampel dari subgroup ke- i dan

Zij didefinisikan sebagai berikut .9

Z ij  Yij  Y i

Dimana

Z ij = Mean grup ke-i

Y i =Mean dari subgroup ke-i

3. Uji Hipotesis Statistik

Untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning terhadap

kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dilakukan dengan uji hipotesis.

Hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Uji hipotesis dengan menggunakan uji test “t” dengan rumus:10

X1 Y 2 n1  1s1 2  n 2  1s 2 2


t dengan S  2

1 1 n1  n 2  2
s 
n1 n 2

Keterangan:
X 1 = Mean dari rata-rata kelompok sampel skor tertinggi

9
Stanislaus S.Uyanto, Pedoman Analisis Data dengam SPSS,( Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2006), h.161
10
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 239
12

Y 2 = Mean dari rata-rata kelompok sampel skor terendah


n1 = Jumlah anggota kelompok sampel pertama
n2 = Jumlah anggota kelompok sampel kedua
s = Simpangan gabungan

Ketentuan penelitian hipotesis yang peneliti ajukan adalah Ha diterima

jika: t hitung  t tabel pada taraf signifikan 95% atau   0,05 .

Rumus uji t untuk varians homogen dan varians tidak homogen

sebagaiberikut:

a. Jika data populasi berdistribusi normal dan mempunyai varians yang sama

(homogen) maka selanjutnya akan dilakukan uji hipotesis dengan

menggunakan uji t :11

XAXB
t
 1 1 
S gab   
 A
n n B 

Dimana,

S gab 
n A  1 s A 2  n B  1s B 2
n A  nB  2

Keterangan:

𝑋̅𝐴 = Rerata skor kelompok eksperimen


𝑋̅𝐵 = Rerata skor kelompok kontrol
𝑛𝐴 = Banyaknya sampel kelompok eksperimen
𝑛𝐵 = Banyaknay sampel keompok kontrol
𝑆𝐴 2 = Varians kelompok eksperimen
𝑆𝐵 2 = Varians kelompok kontrol

11
Supardi, Aplikasi Statistika dalam Penelitian, (Jakarta: Ufuk Press, 2012), cet. 1, hlm.
321-322
13

Untuk pengujian hipotesis, selanjutnya t hitung di atas dibandingkan dengan

nilai dari tabel distribusi t (t tabel ) cara penentuan nilai (ttabel ) didasarkan pada taraf

nilai signifikansi tertentu (missal (  0,05) dan dk = nA + nB – 2.

Kriteria pengujian hipotesis:

Tolak H0, jika t hitung > t tabel

Terima H0, jika t hitung < t tabel

b. Jika data populasi berdistribusi normal dan mempunyai varians yang

berbeda(tidak homogen) maka uji-t yang digunakan

2 2 2
s1 s
 2
y1  y 2 n1 n2
t hitung  dengan db 
2 22
s1 s s2
 2 22
n1 s 2 s1 n
 21
n1  1
n2 

Keterangan:

y1 : Rata-rata kelompok eksperimen


y2 : Rata-rata kelompok kontrol
sgab : Nilai deviasi standar gabungan
n2 : Banyaknya data kelompok eksperimen
n1 : Banyaknya data kelompok kontrol
s1 : Varians data kelompok eksperimen
s2 : Varians data kelompok kontrol

Kriteria pengujian:

H0 diterima jika thitung< ttabel

H1ditolak jika thitung ≥ ttabel

c. Rumus uji kesamaan dan rata-rata jika data jika tidak normal
14

Namun apabila rata-rata skor post test, dan skor n-gain kemampuan

pemecahan masalah matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol

berdistribusi tidak normal, maka untuk menguji perbedaan dua rata-rata

menggunakan analisis non parametik tipe Mann-Whitney U dengan rumus:12

𝑈 − 𝐸(𝑈)
𝑍𝐻 =
𝜎

Dan dengan:

𝑛1 (𝑛1 + 1)
𝑈 = 𝑛1 𝑛2 + −𝑅1
2

𝑛1 (𝑛1 + 𝑛2 ) + 1
𝐸(𝑈) =
2

𝑛1 𝑛2 (𝑛1 + 𝑛2 − 1)
𝜎=√
12

Keterangan:

𝑅1 = Jumlah peringkat sampel pertama


𝑛1 = Jumlah sampel 1
𝑛1 = Jumlah sampel 2

12
Kadir, Statistika Terapan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015),hlm.328

Anda mungkin juga menyukai