RANGKUMAN PENDAHULUAN
BAB 1
Oleh:
Firda Kezia Dwiarta. 5115141825
Toibah 5115141824
FAKULTAS TEKNIK
2017
DAFTAR ISI
BAB I
BAB II Isi
1.1 Pendahuluan
Mata merupakan organ tubuh manusia yang sangat penting dan salah
satu indra yang dapat menikmati adanya cahaya.
Mata dan otak bekerja sama dalam menerima informasi tentang keadaan
sekelilingnya, hal ini dapat dicapai apabila pancaran cahaya dengan kekuatan
yang cukup masuk ke mata melalui jendela mata. Untuk kuat penerangan
tertentu mata dapat mengatur jumlah pancaran cahaya yang masuk sehingga
tercipta penglihatan yang diinginkan
1
BAB II
ISI
Bentuk mata manusia bulat seperti bola dengan diameter sekitar 2,5
cm, keduanya terletak di lekuk tulang tengkorak dengan enam otot di bagian
luar yang berkerja berpasangan untuk mengatur gerakan mata ke kanan dan
kiri, atas dan bawah, untuk mengatur gerakan mata. Dua otot miring
digunakan untuk mengatur gerak putar terhadap sumbu mata. Kerja otot-otot
luar dari kedua mata itu terorganisasi untuk memperoleh posisi mata tertentu
agar dicapai satu titik penglihatan.
Selaput mata yang paling luar terdiri dari bahan yang dapat mencegah
sesatan cahaya, tebalnya lebih daru 1 mm, biasanya disebut sclera. Pada
permukaan kira-kira seperenam dari luas seluruh permukaan bagian depan
mata terdapat selaput tembus cahaya bagian ini disebut kornea. Sclera bagian
dalam merupakan selaput yang kedua disebut choroid, lapisan yang tipis
terdiri dari pembuluh-pembuluh darah dan pembuluh-pembulih kapiler
sebagai saluran syaraf yang biasa menerima gizi.
Choroid pada lapisan ketiga disebut retina, terdiri dari syaraf yang
dapat menerima respon cahaya, bagian yang terletak pada sumbu penglihatan
mata disebut fova, hal ini penting karena di tempat ini merupakan pusat
penglihatan yaitu terjadinya bayangan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada
gambar
2
3
1. Kornea
Kornea adalah kubah berbentuk jendela transparan yang menutupi bagian
depan mata. Kornea merupakan permukaan bias yang kuat, memberikan
2/3 dari kekuatan fokus mata. Kornea menyajikan jendela sebagai sarana
untuk kita melihat.
2. Iris
Bagian berwarna dari mata disebut iris atau selaput pelangi. Bagian ini
mengontrol tingkat cahaya di dalam mata, mirip dengan lubang lensa pada
kamera. Pembukaan berbentuk bulat di tengah selaput pelangi disebut
pupil. Selaput pelangi tertanam dengan otot-otot kecil yang membesar
(melebar) dan mengecilkan (sempit) ukuran pupil.
3. Pupil
Pupil adalah bukaan melingkar berwarna hitam di tengah selaput pelangi.
Pupil membuka dan menutup untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk
ke dalam bola mata.
4. Lensa Kristal
5. Vitreous
Vitreous adalah substansi tebal yang transparan yang mengisi bagian
tengah mata. Sebagian besar terdiri dari air dan meliputi sekitar 2/3 dari
volume mata, yang menjadikannya berbentuk.
4
6. Konjungtiva
Konjungtiva adalah jaringan tipis dan transparan yang menutupi
permukaan luar mata. Dimulai pada tepi luar kornea, meliputi bagian yang
terlihat dari mata, dan garis bagian dalam kelopak mata. Jaringan ini
dipelihara oleh pembuluh darah kecil yang hampir tak terlihat dengan mata
telanjang.
7. Sklera
Sklera, yang pada umumnya dikenal sebagai “bagian putih mata”, adalah
sebuah jaringan yang keras dan buram yang berfungsi sebagai lapisan
pelindung terluar mata.
8. Koroid
Koroid terletak di antara retina dan sklera. Koroid terdiri dari lapisan
pembuluh darah yang memelihara bagian belakang mata.
9. Makula
Makula terletak kira-kira di tengah retina, temporal untuk saraf optik.
Makula merupakan bagian kecil dan sangat sensitif dari retina yang
bertanggung jawab untuk penglihatan utama yang rinci. Fovea adalah
bagian tengah dari makula. Makula memungkinkan kita untuk memahami
detail dan melakukan tugas-tugas yang memerlukan penglihatan yang
terpusat seperti membaca.
10. Retina
Retina adalah jaringan dengan lapisan sangat tipis yang melapisi bagian
dalam mata. Retina bertugas untuk menangkap sinar cahaya yang masuk
ke mata. Impuls cahaya tersebut kemudian dikirim ke otak untuk diproses,
melalui saraf optik.
11. Saraf Optik
Saraf optik mentransmisikan impuls listrik dari retina ke otak. Saraf optik
menghubungkan ke bagian belakang mata dekat makula. Bagian yang
terlihat dari saraf optik disebut disk optik.
5
2.4 Kesilauan
1. Silau Langsung
Apabila sumber cahaya memancarkan Cahaya dengan kuat
penerangan yang tinggi lansung masuk mata maka mata merasa silau.
Silau ini disebut silau langsung. Berdasarkan percobaan rasa silau terjadi
apabila cahaya dari sumber cahaya masuk ke mata sejajar dengan sumbu
penglihatan (cahaya masuk menurut garis lurus dalam media yang sama).
syaraf ke otak. Jumlah arus cahaya pantulan ditentukan oleh luas, sifat dan
warna dari permukaan tersebut. Permukaan benda memiliki sifat yang
berbeda misalnya untuk permukaan benda yang mengkilat memiliki daya
pantul yang lebih tinggi (cermin), sedangkan permukaan bidang yang tidak
mengkilat daya pantulnya rendah. Permukaan bidang yang menerima
cahaya akan bekerja sebagai sumber cahaya baru yang mempunyai sifat
berbeda. Untuk mengatasi silau karena pantulan, maka bidang permukaan
dipasang sedemikian rupa sehingga sudut datang cahaya sejajar pada
permukaan bidang tersebut membentuk sudut antara 45⁰ sampai 90⁰
terhadap garis normal. Cara-cara ini diperlukan sebagai bahan
pertimbangan dalam melaksanakan s=perencanaan system penerangan.
3. Akibat Silau
Silau dapat mempengaruhi fisik mata, karena cahaya yang
menyilaukan masuk ke mata kemudian diteruskan oleh retina dan terjadi
proses pada retina yang diteruskan ke berkas syaraf menuju ke otak.
Apabila sinyal yang diberikan oleh retina melebihi kemampuan
syaraf maka terjadi gangguan pada syaraf sehingga penglihatan berubah
menjadu seperti kabut tebal. Pada batas kuat penerangan tertentu mata
kembali pada kondisi semula dengan memerlukan waktu tertentu.
Sedangkan untuk kuat penerangan yang melebihi batas kemampuan
memungkinkan mengakibatkan buta.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Mata merupakan organ tubuh manusia yang sangat penting dan salah
satu indra yang dapat menikmati adanya cahaya.
Cahaya adalah pancaran gelombang elektromagnetik. Apabila cahaya
ini jatuh pada mata manusia maka cahaya tersebut mengenai bagian mata
yang peka terhadap cahya. Dengan demikian manusia dapat merasakan
adanya cahaya. Manusia dapat melihat suatu benda apabila cahaya yang
mengenai benda tersebut dipantulkan dan cahaya pantulan masuk ke mata
Adanya beberapa faktor yang mempengaruhi penglihatan seperti
kecerahan penglihatan, adaptasi mata , dan gaya akomodasi mata. Cahaya
yang terlalu kuat dapat mengakibatkan silau pada mata. Silau dapat
mempengaruhi fisik mata, karena cahaya yang menyilaukan masuk ke mata
kemudian diteruskan oleh retina dan terjadi proses pada retina yang
diteruskan ke berkas syaraf menuju ke otak.
3.2 Saran
Dalam melaksanakan perencanaan sistem penerangan harus
mempertimbangkan pantulan dan jumlah cahaya yang masuk ke mata.
Walaupun mempunyai tingkat yang ringan kurang diseringai karena rasa
silau akan mengganggu perasan dan dapat mengganggu konsentrasi
berfikir.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://www.essilor.co.id/memahami-penglihatan-anda/about-your-eyes/how-the-
eye-works/
http://artikeltop.xyz/pengertian-daya-akomodasi-mata.html