DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat-Nya sehingga penyusunan referat ini dapat berjalan dengan lancar dari
awal hingga akhir. Adapun tujuan penulisan referat yang berjudul “Fracture
pada daerah antebrachii” ini adalah untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik
minggu dan selama proses penyusunan referat ini, penulis telah mendapatkan
banyak ilmu dan pelajaran berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
atas segala bimbingan, arahan, dukungan, tenaga, dan waktu yang telah
seluruh pihak yang juga telah banyak membantu dan mendukung penulis, yang
yang dapat terjadi pada siapa saja, pada semua tingkat usia, baik pada anak-
anak, orang usia muda, hingga pada orang usia lanjut. Melalui penyusunan
mungkin terjadi. Selain itu, melalui pengetahuan mengenai faktor resiko dan
di daerah antebrachii.
membaca referat ini. Semoga dapat memberikan wawasan baru dan bermanfaat
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
disebabkan adanya ruda paksa yang timbul secara mendadak. Trauma yang
pada lengan bawah yang menyebabkan patah tulang radius dan ulna, dan dapat
berupa trauma tidak langsung, misalnya jatuh bertumpu pada tangan yang
menyebabkan tulang clavikula atau radius distal patah. Akibat trauma pada
Trauma tajam yang langsung atau trauma tumpul yang kuat dapat
menyebabkan tulang patah dengan luka terbuka sampai ke tulang, yang disebut
patah tulang terbuka. Patah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat
menyebabkan patah tulang disertai luxasi sendi yang disebut Fracture dislocasi.
Fracture pada kedua batang tulang lengan bawah amat sering terjadi dalam
kecelakaan lalu lintas. Daya putar (biasanya jatuh pada tangan) menimbulkan
Fracture spiral dengan kedua tulang patah pada tingkat yang berbeda. Pukulan
pada tingkat yang sama. Deformitas rotasi tambahan dapat ditimbulkan oleh
darah. (2)
BAB II
ANATOMI
satu sama lain, yakni kulit, otot-otot, tulang, persendian, nervus, dan
diperkuat oleh ligamentum anulare yang melingkari caput radius dan di distal
oleh sendi radioulnar yang diperkuat oleh ligamen radioulnar yang mengandung
sehingga radius dan ulna merupakan satu kesatuan yang kuat. Oleh karena itu,
patah yang hanya mengenai satu tulang agak jarang terjadi atau bila patahnya
hanya mengenai satu tulang, hampir selalu disertai dislocasi sendi radioulnar
yang dekat dengan patah tersebut. Selain itu, radius dan ulna dihubungkan oleh
yang membuat gerakan pronasi-supinasi. Ketiga otot itu bersama dengan otot
lain yang berinsersi pada radius dan ulna menyebabkan patah tulang lengan
bawah disertai dislocasi angulasi dan rotasi, terutama pada radius. (1)
Radius bagian distal bersendi dengan tulang karpus, yaitu tulang lunatum
dan naviculare ke arah distal, dan dengan tulang ulna bagian distal ke arah
volar dan dorsal, dan ligamen radiocarpal collateral ulnar dan radial. Antara
radius dan ulna selain terdapat ligamen dan simpai yang memperkuat hubungan
meniscus yang berbentuk segitiga, yang melekat pada ligamen collateral ulnar.
radiocarpal adalah flexi dan extensi pergelangan tangan serta gerakan deviasi
radial dan ulnar. Gerakan flexi dan extensi dapat mencapai 90º oleh karena
adanya dua sendi yang bergerak yaitu sendi radiolunatum dan sendi lunatum-
capitatum dan sendi lain di corpus. Gerakan pada sendi radioulnar distal adalah
Os Radii
Ujung proximal radius membentuk caput radii (caput radii), berbentuk roda,
letak melintang. Ujung cranial caput radii membentuk fovea articularis (fossa
articularis) yang serasi dengan caput radii. Caput radii dikelilingi oleh facies
incisura radialis ulnae. caput radii terpisah dari corpus radii oleh collum radii.
Di sebelah caudal collum pada sisi medial terdapat tuberositas radii. Corpus
anterior (margo volaris), dan margo poserior. Ujung distal radius melebar ke
incisura ulnaris, dan pada facies dorsalis terdapat sulcus-sulcus yang ditempati
oleh tendo. Permukaan ujung distal radius membentuk facies articularis carpi
Os ulna
Ujung proximal ulna lebih besar daripada ujung distalnya. Hal yang sebaliknya
poserior. Ujung distal ulna disebut caput ulnae (caput ulnae). Caput ulnae
styloideus serta sulcus m.extensoris carpi ulnaris. Ujung distal ulna berhadapan
Articulatio Cubiti
Articulatio cubiti atau disebut juga sendi siku di bentuk oleh tiga komponen
tulang yang bersendi yaitu os humerus,os radius, dan os ulna yang demikian
karena salah satu tulang bersendi berbentuk seperti pada katrol yang
articulatio globoidea atau sendi peluru yang mempunyai tiga axis yaitu
coronodeus.
olecranon.
ligamentum terdahulu.
circumferentina articularis radii dan melekat pada tepi ventral dan dorsal
Diarthrosis
Synarthosis
pada saat pronasi maupun supinasi jaringan ikat ini tidak seluruhnya tegang
ARTERIA RADIALIS
Arteria brachialis di dalam fossa cubiti berada pada linea mediana, dan
1. bagian pertama, terletak antara collum radii dan sisi medial processus
styloideus radii,
3. bagian ketiga, mulai dari tempat di mana arteria radialis berjalan melalui
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta
FK UNIVERSITAS TRISAKTI 24
FRAKTUR PADA DAERAH ANTEBRACHII
Bagian pertama arteria radialis berada pada regio brachium, ditutupi oleh
quadratus dan ujung distal os radius [ di sini dapat diraba pulsasinya ]. Pada
Memberi percabangan :
1. rami musculares
radialis antebrachium.
Ad.2. Ramus carpalis palmaris adalah sebuah cabang kecil yang keluar dekat
tepi caudal m.pronator quadratus, berjalan pada facies palmaris ossa carpalia,
cabang dari arteria interossea anterior dan ramus recurrens dari arcus
membelok pada sisi lateral pergelangan tangan menuju ke dorsal. Cabang ini
berjalan menembus otot thenar, memberi vascularisasi pada daerah ini, dan
Bagian kedua dari arteria radialis adalah ketika arteri ini berada di sebelah
distal processus styloideus radii dan membelok ke dorsal pada sisi radialis
berjalan ke arah distal pada permukaan m.interosseus dorsalis II, III dan IV,
superficialis.
Bagian ketiga dari arteria radialis berjalan ke arah vola manus dengan
untuk melayani kedua sisi jari I. Selanjutnya arteria radialis memberi cabang
arcus ini ditutupi oleh tendo m.flexor digitorum profundus dan berada
proximal, turut membentuk rete carpi volare, dan ke arah distal memberi
palmaris superficialis.
ARTERIA ULNARIS
a. pada antebrachium :
4. rami musculares
c. pada manus :
dan m.pronator teres, memberi suplai darah kepada otot-otot tersebut, berada
dari pangkal arteria recurrens ulnaris anterior, mempunyai bentuk yang lebih
besar daripada arteria tersebut tadi. Berjalan ke dorsal dan medial di antara
sebelah caudalis tuberositas radii, berjalan ke arah dorsal pada tepi cranialis
carpi dorsale.
dengan ujung terminal arteria interossea anterior dan dengan rete carpi
dorsale.
arah dorsal ditutupi oleh tendo m.flexor carpi ulnaris, berjalan pada facies
dorsalis ossa carpalia, ditutupi oleh tendo otot-otot extensor dan membentuk
Ad.c.1. Arcus palmaris superficialis dibentuk oleh arteria ulnaris, dan sering
dilengkapi oleh suatu cabang yang keluar dari ramus palmaris superficialis
arteria radialis, dan dapat juga dilengkapi oleh cabang dari arteria radialis
indicis dan arteria princeps pollicis. Arcus ini menyilang vola manus dengan
superficialis, berjalan ke distal menuju m.lumbricalis II, III dan IV. Setiap
arteria ini menerima cabang yang sama dari arteria metacarpalis palmaris,
berjalan sepanjang sisi ulnaris jari II dan sisi radialis jari III, sisi ulnaris jari
III dan sisi radialis jari IV, sisi ulnaris jari IV dan sisi radialis jari V.
PEMBULUH VENA
Terdiri dari vena superficialis dan vena profunda. Vena superficialis terdiri
Vena cephalica dimulai pada dorsum manus, berjalan ke proximal pada sisi
radialis antebrachium.
Pada fossa cubiti terdapat vena mediana cubiti, yang menghubungkan vena
Vena basilica berjalan pada sisi medial m.biceps brachii. Pada pertengahan
NERVUS MEDIANUS
Dibentuk oleh radix superior [ radix lateralis ] dari fasciculus lateralis dan
lateral arteria axillaris. Dibentuk oleh serabut-serabut nervus yang berpusat pada
memasuki fossa cubiti dan berada di sebelah medial arteria brachialis. Di daerah
1. m.pronator teres
2. m.palmaris longus
m.pronator quadratus.
kulit manus dan mengadakan anastomose dengan ramus palmaris nervi ulnaris,
superficialis [di sebelah medial] dan tendo m.flexor carpi radialis [di sebelah
lateral], kemudian berjalan di dalam canalis carpi, melekat pada facies profunda
dan disebut “The carpal Tunnel Syndrome”. Sesaat setelah meninggalkan tepi
palmaris proprii, yang masing-masing berjalan menuju kepada kedua sisi ibu
Nervus digitalis palmaris communis II bercabang dua menuju ke sisi medial jari
II dan sisi lateral jari III [masing-masing disebut nervus digitalis palmaris
proprius].
Nervus digitalis palmaris communis III memberi dua cabang nervi digitales
palmaris proprii, menuju ke sisi medial jari III dan sisi lateral jari IV. Innervasi
III.
NERVUS ULNARIS
mediale, berjalan terus ke caudal dan berada pada facies dorsalis epicondylus
medialis humeri, yaitu di dalam sulcus nervi ulnaris humeri; di tempat ini
Nervus ini masuk regio antebrachium dengan melewati celah di antara kedua
caput m.flexor carpi ulnaris, lalu berjalan di antara m.flexor carpi ulnaris dan
musculares.
m.flexor carpi ulnaris, mempernervusi kulit pada sisi ulnaris manus dan facies
dan manus.
transversum, berada di antara os pisiforme [di bagian medial] dan hamulus ossis
berikut :
kedua otot lumbricales bagian medial. Ramus profundus ini berakhir dengan
NERVUS RADIALIS
Merupakan cabang yang terbesar dari plexur brachialis dan adalah lanjutan
sebelah dorsal arteria axillaris, melewati tepi caudal m.teres major, di antara
caput longum m.triceps brachii dan humerus, selanjutnya berada di antara caput
medial dan caput lateral m.triceps brachii. Nervus ini berjalan ke distal
bersama-sama dengan arteria profunda brachii. Tiba pada sisi lateral brachium
Memberi percabangan :
arteria radialis, pada daerah sepertiga bagian medial antebrachium nervus ini
sudah berjalan pada sisi lateral arteria radialis, dan pada sepertiga bagian distal
tangan, dan bercabang dua membentuk ramus lateralis dan ramus medialis.
Ramus lateralis kecil dan mempernervusi kulit bagian radialis. Ramus medialis
Ramus profundus nervi radialis berjalan ke dorsal, berada pada sisi radialis os
indicus proprius.
sebelah volar atau dorsal. Jatuh pada permukaan tangan sebelah volar
ini menyebabkan bentuk lengan bawah dan tangan bila dilihat dari samping
menyerupai garpu, seperti yang terjadi pada Fracture Colles*. Sebaliknya, jatuh
arah volar seperti yang terjadi pada Fracture Smith’s. Pada keduanya masih
terdapat komponen gaya ke arah deviasi radial dan deviasi ulna yang dapat
volar dengan tangan dalam posisi deviasi radial dapat menyebabkan Fracture
pada tulang naviculare (os scaphoid) sedangkan Jatuh dengan tangan dorsoflexi
kesulitan. Secara klinis, dengan mudah dapat dibuat diagnosis patah tulang
Colles atau Fracture Smith’s. Bila Fracture terjadi tanpa dislocasi fragmen
patahannya, diagnosis klinis dibuat berdasarkan tanda klinis patah tulang. Hal
naviculare atau adanya dislocasi tulang lunatum. Secara klinis pada Fracture
kelainan ini ditegakkan dengan foto Rontgen. Pada foto antero-poserior biasa
sering tidak terlihat adanya Fracture naviculare. Untuk ini perlu foto dengan
proyeksi oblik 45° dan 135° atau foto diulang setelah satu minggu karena
disebut Fracture Barton volar, sedangkan bila patahan distal pindah ke arah
BAB III
FRACTURE
3.1 Definisi
disebabkan adanya ruda paksa yang timbul secara mendadak. Selain itu fracture
disebabkan tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap
oleh tulang.
1. Clasifikasi etiologis
• Stress fracture. Terjadi karena adanya trauma yang terus menerus pada
2. Clasifikasi klinis
hubungan dengan dunia luar melalui luka pada kulit dan jaringan lunak,
dapat berbentuk from within (dari dalam) atau from without (dari luar)
3. Clasifikasi radiologis
1. Lokalisasi
• Diaphysis
• Metafysis
• Intra-articular
2. Configurasi
• Fracture transversal
• Fracture oblik
• Fracture spiral
• Fracture Z
• Fracture segmental
• Fracture avulsi, fragmen kecil tertarik oleh otot atau tendo, misalnya
tengkorak
• Fracture impaks
• Fracture epiphysis
3. Menurut extensi
• Fracture total
• Bergeser (displaced)
3.3 Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan(Look, Feel,Move)
adalah adanya luxasi sendi radioulnar proximal atau distal yang lebih
dicurigai apabila ditemukan Fracture hanya pada salah satu tulang disertai
dislocasi. (1)
• Pemeriksaan Penunjang
3. Profil koagulasi
cairan hati.(6)
• Penanganan
diimobilisasi dalam posisi pronasi dan patah tulang bagian tengah dalam
posisi netral. Akan tetapi, pada umumnya Fracture kedua tulang radius
dan ulna sulit untuk dilakukan reposisi tertutup dengan baik sehingga
juga lebih sering diperlukan pada patah tulang yang disertai dislocasi
sendi. (1)
• Penyulit
Lesi nervus jarang terjadi pada Fracture tertutup. Apabila terjadi, bisa
• Complikasi
ini dapat terjadi pada Fracture dislocasi, seperti Fracture Monteggia atau
Fracture terbuka meskipun tidak jarang terjadi setelah reposisi terbuka. (1)
BAB IV
FRACTURE ANTEBRACHII
Pada bab ini akan dibahas mengenai fracture dan dislokasi yang sering
1. Dislocasi Elbow
4. Fracture antebrachii
5. Fracture Montegia
6. Fracture Galeazzi
7. Fracture Colles
8. Fracture Smith’s
9. Fracture Scaphoid
fragmen proximal. Paling sering terjadi pada anak – anak karena proses
tidak langsung, benturan pada tangan dan lengan bawah dengan siku dalam
posisi extensi disertai sedikit flexi dan lengan atas terdorong kearah volar dan
medial. Pada pemeriksaan klinis terdapat bengkak, nyeri spontan, nyeri sumbu,
dan gerakan abnormal sangat terbatas pada posisi kurang dari 30°. Pada pemeriksaan
dari dorsal siku, didapatkan perubahan pada segitiga sama kaki yang dibentuk
normalnya sama kaki, berubah menjadi segitiga yang tidak sama kaki. Dislocasi
stabilitas sendi siku dan ini mempengaruhi cara pengobatannya. Bila tidak
terjadi instabilitas, setelah reposisi dapat dimulai dengan imobilisasi selama tiga minggu
dalam gips sebelum mobilisasi. Luxasi caput radius yang disebut “siku tertarik”
dapat terjadi karena siku ditarik sehingga caput ditarik lepas dari lingkaran
ligamentum. Hal ini terjadi pada anak yang jatuh ketika tangannya ditarik
secara abnormal.
Diagnosis menjadi jelas dari anamnesa dan pemeriksaan fisik. Terapi dengan
reposisi pada siku flexi dengan tekanan di arah sumbu supinasi dan reposisi caput ke
arah ulnar.
Treatment
Nonoperatif
reduction manuver
perlahan dan hati-hati dan biasanya dilakukan oleh 2 orang. Dengan kondisi
sendi siku dalam keadaan flexi, lengan bawah ditarik. Lalu dengan satu tangan
pemeriksaan gerakan sendi siku dan kestabilannya serta pemeriksaan arteri serta
persarafan di bagian distal dari sendi siku. Lalu dilakukan pemeriksaan x-ray.
Sendi lalu diimobilisasi menggunakan splint atau sling selama 2-3 minggu lalu
operatif
Complikasi
Dini
Lanjut
1. Kekakuan sendi
2. Myositis Osifikans
3. Osteoartritis
4. Dislokasi berulang
Mekanisme cidera
Terjatuh dalam posisi out stretched hand dengan siku ekstensi dan tangan dalam
capitulum.
Sign
X Ray:
Clasifikasi :
3.Tipe 3 : terbelah
4.Tipe 4 : hancur
Treatment
Operatif
wire
3. Gunakkan 2 atau 3 screw (1.5 mm or 2.0 mm) pada T plate. Gunakan satu
Hook kecil di bagian lubang distal lalu tarik ke arah distal. Saat itu K
Complikasi :
1. Kekakuan sendi
2. Myositis Ossificans
Mekanisme cidera
Sign
X Ray:
Clasifikasi :
Treatment
Tipe 1 : konservatif
Fracture olecranon dap ditangani tanpa tindakan operatif jika fragmen masih
terhubung dengan baik dan Ligamen serta jaringan di sekitar fraktur masih
splint untuk jangka waktu 1-2 minggu. setelah bengkak berkurang dapat diganti
tension band mengubah tekanan dari arah posterior olecranon menjadi tenaga
kompresi dijoint line. Pada olecranon, ikatan figure-of-eight wire (1.0 mm)
1. Reduksi
forceps.
Drilling
± 40 mm distal dari garis fracture dan 5 mm dari posterior cortex, buat lubang
Siapkan wire 1.0 mm dan buatlah simpul di 1/3 dari panjangnya. Lalu
Memasukkan K-wires
K-wire pertama
K-wire kedua
Masukkan drill tepat diatas K-wire pertama, lalu masukkan K-wire 1.6 mm
3.Fixasi Wire
Membuat Figure-of-eight
sedikit putaran.
Kencangkan wire
Benamkan K-wires
Lalu benamkan wire ke arah tulang untuk mencegah menonjolnya wire dan juga
iritasi kulit.
Complikasi :
1.Nonunion
2.Oseoarthritis
Mekanisme cidera
Mekanisme trauma pada antebrachii yang paling sering adalah jatuh dengan
spiral pada level tulang yang berbeda. Trauma langsung atau gangguan angulasi
Sign
Look :
hari
Lakukan survei pada seluruh tubuh apakah ada trauma pada organ-
organ lain
Keadaan vaskularisasi
Feel :
oleh kerusakan jaringan lunak yang dalam akibat fraktur pada tulang
secara hati-hati.
Refilling (pengisian) arteri pada kuku, warna kulit pada bagian distal
Move
dan pasif sendi proksimal dan distal dari daerah yang mengalami trauma.
X Ray
Treatment
tangan berubah akibat rotasi. Posisi tangan dalam arah benar dilihat
ii. Ekspos tulang yang mengalami fraktur sesuai empat prinsip diatas.
iv. Letakkan plate idealnya pada sisi tension yaitu pada permukaan
dorsolateral pada radius, dan sisi dorsal pada ulna. Pada 1/3 distal
Complikasi
1. Ischaemia
2. Non union
3. Mal union
4. Joint stiffness
Fracture radius saja biasanya terjadi akibat suatu trauma langsung dan
sering terjadi pada bagian proximal radius. Fragmen Fracture akan terdislocasi
reposisi tertutup kemudian imobilisasi dengan lengan pronasi pada Fracture 1/3
distal, netral pada Fracture 1/3 tengan dan supinasi pada Fracture 1/3 proximal,
imobilisasi selama 4-6 minggu. . Fracture ini sulit direposisi secara tertutup atau
akan mengalami redislocasi bila reposisi berhasil. Oleh karena itu, dianjurkan
reposisi terbuka dan biasanya dipasang fixasi interna dengan plat jenis
compressi.
menangkis pukulan dengan lengan bawah. Relatif sering terjadi Fracture yang
cast), jika reposisi tertutup gagal atau terjadi complikasi nonunion, malunion,
maka dapat dilakukan reposisi secara terbuka. Kadang Juga terjadi Fracture
yang terdislocasi, dalam hal Ini harus diteliti apakah ada juga Fracture tulang
radius atau dislocasi sendi radioulnar. Pada Fracture yang comminutiva dapat
Definisi
proximal ulna disertai dislocasi ke anterior dari caput radius (1,2). Ternyata
kemudian terbukti bahwa dislocasi ini dapat terjadi ke lateral dan juga ke pose-
melindungi kepala pada pukulan, sehingga disebut patah tulang tangkis. (1)
kaput radii
bicipitalis.
Mekanisme cidera
biasanya terjadi karena tangan menjadi titik tumpuan saat jatuh, lalu tubuh
Sign
terdapat dislocasi ke anterior, caput radius akan dapat diraba pada fossa kubitus.
(1).
Pergelangan tangan dan tangan harus diperiksa untuk mencari ada tidaknya
(2) .
tanda-tanda cedera pada nervus radialis. Terdapat 2 tipe yaitu tipe extensi
(lebih sering) dan tipe flexi. Pada tipe extensi gaya yang terjadi mendorong ulna
kearah hyperextensi dan pronasi. Sedangkan pada tipe flexi, gaya mendorong
dari depan kearah flexi yang menyebabkan fragmen ulna mengadakan angulasi
ke poserior. (3)
Gambaran radiologis
berdislocasi kedepan, dan terdapat Fracture pada sepertiga bagian atas ulna
ulna yang terisolasi, selalu diperlukan pemeriksaan sinar X pada siku. (2)
Pengobatan
mengalami Fracture, hanya setelah itu sendi yang berdislocasi dapat sepenuhnya
pada orang dewasa lebih baik dilakukan reduksi terbuka dan pemasangan flat.
Kalau kaput radius dapat direduksi secara tertutup, begitu lebih baik dan bila
tidak harus diterapi dengan operasi. Lengan diimobilisasi dalam gips dengan
siku yang diflexikan selama 6 minggu. Setelah itu dianjurkan gerakan aktif. (2)
- 1/3 distal radius pronasi maka posisi seluruh lengan pronasi, setelah itu
dorsolateral pada radius, dan sisi dorsal pada ulna. Pada 1/3 distal radius
Prosedur tetap
dengan gips (long arm cast) dengan posisi lengan supinasi, selama 4-6
minggu.
operasi dilakukan tes pada sendi radioulnar bila tidak stabil imobilisai
fiksasi internal.
fiksasi.
Komplikasi
• Malunion
• Kompartemen sindrom
• Cross union
• Atropi sudeck
• Trauma N. Medianus
Definisi
subluxasi sendi radioulnar distal. Terjadinya Fracture ini biasanya akibat trauma
langsung sisi lateral ketika jatuh. Saat pasien jatuh dengan tangan terbuka yang
menahan badan, terjadi pula rotasi lengan bawah dalam posisi pronasi waktu
Gambaran klinis
Ujung bagian bawah ulna yang menonjol merupakan tanda yang mencolok.
(2).
Perlu dilakukan pemeriksaan untuk lesi nervus ulnaris yang sering terjadi.
ringan. nyeri dan tegang hanya dirasakan pada daerah Fracture; bila berat,
biasanya terjadi pemendekan lengan bawah. Tampak tangan bagian distal dalam
posisi angulasi ke dorsal. Pada pergelangan tangan dapat diraba tonjolan ujung
distal ulna.(1)
Gambaran radiologis
Pengobatan
Dilakukan reposisi dan imobilisasi dengan gips di atas siku, posisi netral
untuk dislocasi radius ulna distal, deviasi ulnar, dan flexi. Secara konservatif
mungkin kurang memuaskan dan bila demikian. terapi bedah menjadi pilihan. (1)
Operatif
• General anastesi
• Plat yang digunakan yaitu 3,5-mm dynamic compression (DC) plate atau
• Melepaskan tourniquet
Definisi
Cedera yang diuraikan oleh Abraham Colles pada tahun 1814 adalah
pergeseran dorsal fragmen distal. Ini adalah Fracture yang paling sering
Clasifikasi
Ada banyak sistem clasifikasi yang digunakan pada Fracture extensi dari
radius distal. Namun yang paling sering digunakan adalah sistem clasifikasi
oleh Frykman. Berdasarkan sistem ini maka Fracture Colles dibedakan menjadi
(4)
4 tipe berikut :
• Tipe IIB : Fracture radius distal dan ulna yang mengenai sendi
radiocarpal
• Tipe IIIB : Fracture radius distal dan ulna yang mengenai sendi
radioulnar
• Tipe IVA : Fracture radius distal yang mengenai sendi radiocarpal dan
sendi radioulnar
• Tipe IVB : Fracture radius distal dan ulna yang mengenai sendi
Fracture extensi radius distal sering terjadi bersamaan dengan trauma atau
3. Fracture carpal
Manifestasi Klinis
Kita dapat mengenali Fracture ini (seperti halnya Colles jauh sebelum
dengan sedikit deformitas mungkin hanya terdapat nyeri tekan lokal dan nyeri
(2)
bila pergelangan tangan digerakkan. Selain itu juga didapatkan kekakuan,
gerakan yang bebas terbatas, dan pembengkakan di daerah yang terkena. (4)
Diagnosis
kesulitan. Secara klinis dengan mudah dapat dibuat diagnosis patah tulang
Pada gambaran radiologis dapat diclasifikasikan stabil dan instabil. Stabil bila
hanya terjadi satu garis patahan, sedangkan instabil bila patahnya comminutiva.
Pada keadaan tipe tersebut perioseum bagian dorsal dari radius 1/3 distal tetap
(4).
utuh. Terdapat Fracture radius melintang pada sambungan corticocanselosa,
tangan
(2)
Penatalaksanaan
dibebat dalam gips gips yang dibalutkan sekitar dorsum lengan bawah
dengan gips; untuk keadaan ini sebaiknya dilakukan fixasi luar, dengan
pembalut kain krep. Posisi deviasi ulnar yang extrim harus dihindari;
(c) Deviasiulnar
Pembebatan :
Lengan tetap ditinggikan selama satu atau dua hari ; latihan bahu dan jari
cyanosis atau nyeri, harus tidak ada keragu-raguan untuk membuka pembalut.
Setelah 7-10 hari dilakukan pengambilan sinar X yang baru; pergeseran ulang
sering terjadi dan biasanya diterapi dengan reduksi ulang; sayangnya, sekalipun
Fracture menyatu dalam 6 minggu dan, sekalipun tak ada bukti penyatuan
secara radiologi, gips dapat dilepas dengan aman dan diganti dengan pembalut
tipe IA atau IB dan tipe IIA yang boleh ditangani oleh dokter IGD. Selebihnya
harus dirujuk sebagai kasus darurat dan diserahkan pada ahli orthopedik. Dalam
ini dapat dengan mudah dicapai, tapi sulit dipertahankan untuk waktu
Bila kondisi ini tidak dapat segera dihadapkan pada ahli orthopedik, maka
flexi. Beban seberat 8-10 pon digantungkan pada siku selama 5-10
fragmen distal pada sisi volar dengan menggunakan ibu jari, dan sisi
diturunkan.
minggu.
ORIF
• General anestesi
Complikasi (4)
Dini
• Sirkulasi darah pada jari harus diperiksa; pembalut yang menahan gips
medianus pada saluran carpal pun jarang terjadi. Kalau hal ini terjadi,
% kasus, pada saat gips dilepas tangan akan kaku dan nyeri serta terdapat
Lanjut
• Delayed union dan non-union pada radius tidak terjadi, tetapi processus
styloideus ulnar sering hanya diikat dengan jaringan fibrosa saja dan tetap
Definisi
karena itu sering disebut reverse Colles fracture. Fracture ini biasa terjadi pada
orang muda. Pasien jatuh dengan tangan menahan badan sedang posisi tangan
dalam keadaan volar flexi pada pergelangan tangan dan pronasi. Garis patahan
radius bukan ke dorsal, melainkan ke arah palmar. Patah tulang ini lebih jarang
terjadi. (1)
Manifestasi klinik
Gambaran radiologis
Penatalaksanaan
ulnar, dan supinasi maksimal. Lalu diimobilisasi dengan gips di atas siku
ORIF
• General anestesi
biasanya cukup dengan tarikan dan supinasi, tetapi karena garis patah tulang
miring reposisi yang dicapai biasanya tetap tidak stabil sehingga kadang
reposisi secara anatomis mungkin agar tidak terjadi gangguan pertumbuhan. Hal
ini dapat dilakukan secara tertutup, kadang secara terbuka. Dengan atau tanpa
reposisi operatif dapat dipakai kawat K yang kecil yang cukup kuat untuk fixasi
(1)
intern sehingga fixasi dapat dicapai tanpa merusak epiphysial plate.
diagnosisnya, baik karena tidak terperhatikan maupun karena tidak dibuat foto
Rontgen oblik khusus. Seperti halnya tulang yang lain, vaskularisasi tulang
scaphoid sebagian besar melalui celah sendi dan karena sebagian besar
permukaan tulang ini merupakan bagian tulang rawan sendi, vaskularisasi yang
masuk relatif sedikit. Oleh karena itu, complikasi nekrosis avasculer dan
Gambaran Klinis
pergelangan tangan. Pada pemeriksaan didapatkan empat tanda yang jelas, ialah
nyeri tekan di tabatiere* pada posisi deviasi ulna yang menyebabkan penonjolan
volar pada deviasi radier, nyeri sumbu pada pukulan martil perkusi pada kaput
metacarpale pada tangan sikap tinju dan nyeri di dalam pergelangan tangan
perlu direposisi. Posisi dalam gips yang meliputi lengan bawah bagian distal
tiga bulan untuk menghindari pseudoarthrosis. Bila lambat union atau gagal-
ditutup oleh tulang rawan sendi sehingga darah dari bagian proximal tidak
diagnosisnya. Dislocasi yang terjadi adalah akibat trauma jatuh pada tangan
pembengkakan pada pergelangan tangan dan pasien sangat kesakitan bila jari
secara pasif diextensikan. Bisa ditemukan adanya lesi nervus medianus oleh
adanya penekanan nervus di dalam canalis carpal. Pada foto Rontgen akan
berhasil. diikuti dengan imobilisasi. Complikasi lambat yang bisa terjadi adalah
Mekanisme cidera
Sign
X Ray:
Treatment
keadaan teranastesi.
minggu plester dilepas lalu dilakukan pemeriksaan klinis. Jika masih terdapat
nyeri dan rasa tidak nyaman maka plester diulangi lagi selama 4 minggu.
terhadap 431 pasien, Herbert One screw memberikan hasil yang sangat
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta
FK UNIVERSITAS TRISAKTI 101
FRAKTUR PADA DAERAH ANTEBRACHII
dilakukan operasi. Hasil yang diberikan jauh lebih baik jika dibandingkan
Indikasi operatif:
Teknik operasi
tulang
4. Capsul anterior dari wrist Joint dan scaphotrapezial Joint dijaga tetap
intact
6. Setelah diyakini posisi sudah tepat lalu 1,2 mm k wire dikeluarkan lalu
wire tersebut.
lubang wire
complikasi
• Avasculal necrosis
• Early non-union
• Osteoarthritis
BAB VI
KESIMPULAN
kali terjadi. Banyak yang dapat menyebabkan fracture ini. Bisa akibat
DAFTAR PUSTAKA
1. De Jong, Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi II. 2005. Jakarta: EGC
4. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/imagepages/9205.htm, diakses
5. http://www.trinoval.web.id/2010/04/fraktur-antebrachii.html, diakses
EGC; 2006.h.1365-71.2.
5. Jakarta:FKUI;2007.h.210-4
McGraw Hill;2012
De.2005.USA;Elsevier Saunders
at:http:emedicine.medscape.com/article/821324-overview.accessed in
May 8,2013.
http:emedicine.medscape.com/article/123865-overview.accessed in May
8,2013.
http:emedicine.medscape.com/article/762467-overview.accessed in May
8,2013.