Anda di halaman 1dari 3

SI Penyuka Kelinci.

Namaku Alastarin, sebuah nama yang diberikan oleh


kedua orang tua ku, aku menyukai nama ini, semua yang
diberikan oleh orangtua ku, aku suka. Aku mempunyai adik
yang bernama arta , dia perempuan, walaupun namanya tidak
menggambarkan bahwa dia itu perempuan. Kami sama sama
suka coklat dan pedas. Jangan kaget jika dimangkuk bakso
kami banyak sekali sambal yang di tuangkan, jangan kaget jika
kami berpipi chubby karna kita suka makan,terutama yang
manis manis, seperti coklat, bukan kamu.
Sore itu kami sedang bermain main di bawah indah nya senja. Dari sudut
halaman aku melihat ayah,berjalan mendekat ke arah kami berdua dengan
membawa kotak berukuran seperti kandang, dari kejauhan sesuatu yang
berada didalam kandang terlihat bergerak, semakin dekat dan semakin dekat,
ayah memberikan kandang itu tepat di hadapan kami. “Kelinci!” sorak adikku
yang tampak menyukai kelinci itu,akupun juga.
“Kelincinya sepasang yah?” tanya ku sambil mengambil alih kandang tersebut
dari genggaman ayah
“iya"
“Aku yang cewe ya kak!” teriak arta
“ih kaka juga mau cewe dong"
“engga boleh”
“kenapa?”
“Namaku sudah seperti cowo, masa aku harus mengambil kelinci cowo juga?”
“sudah, alastarin kamu ngalah ya nak?” ucap sang ayah, melerai perkelahian
kami berdua.
“iyadeh yah"
“yes!”
Setelah itu kami sudah sibuk dengan kelinci masing masing pemberian
ayah tersebut, kelinci yang aku pegang saat ini bewarna coklat susu, sedangkan
yang sedang dipangku oleh arta bewarna putih, mereka masih sama sama kecil
dan imut, mereka lincah sekali.
“makan yang banyak ya biar tambah gede” ucapku sambil memberi kelinci ku
sebuah wortel segar.
“Kak nanti mereka bisa punya anak ga?” tanya arta
“bisa dong"
“Asiikk, berarti nanti kita bisa punya banyak kelinci dong kak?”
“iyaa bisa , makannya kelincinya kita rawat baik baik ya!”
“siap kaka!
Melihat arta sebahagia itu membuat hatiku damai, aku sayang sekali
dengannya , walaupun terkadang dia suka usil dan menyebalkan. Dia pandai
sekali memijit, ibu dan ayah sering meminta pijit kepadanya, walaupun harus
diberi imbalan dulu agar arta mau, tidak banyak, cukup belikan saja dia ice
cream atau coklat, pasti dia langsung mengangguk setuju.
Aku beruntung mempunyai keluarga seperti mereka. Setiap hari nya
adalah hari yang baru bagi ku, dimana aku harus menjalani hari hariku dengan
sebaik baiknya, berangkat sekolah diantarkan oleh ayah adalah kebahagian
tersediri bagi ku, terlebih lagi di suapi ketika sarapan oleh ibu sebelum
berangkat sekolah, walaupun hanya sekedar mi goreng, nasi dan telur ceplok
saja. Entah kenapa nafsu makan ku selalu bertambah jika sudah disuapi oleh
ibu, dan bisa nambah berkali kali.
“ Ini bukan sarapan namanya, udah ya nanti kamu ngantuk” ucap ibu ketika aku
meminta nambah 1 porsi lagi untuk aku lahap. Jujur, suapan dari tangan ibu
rasanya beda sekali, lebih nikmat.
“arin, sudah waktunya berangkat sekolah nak” teriakan ayah dari luar rumah
terdengar sampai kemeja makan.
“tuh buruan" ucap arta
“iya iya, bu arin berangkat dulu ya, dek, kaka berangkat ya”
“iya"
“assalamualaikum”
“Waalaikumsallam"
Aku sekolah di Smp negri utama di wilayah jakarta, setiap pagi hal yang
paling aku suka adalah melihat pak jojo , satpam sekolah aku

Anda mungkin juga menyukai