Anda di halaman 1dari 4

Sinar matahari mennyusup kedalam sela sela hordeng yang masih tertup di kamarku, ku buka mata

ku secara perlahan, rasanya ingin tidur kembali dan menghabiskan satu hari penuh di kamar yang
nyaman ini, tapi rasanya tidak mungkin, hari ini adalah hari senin dan aku harus pergi kesekolah
lebih pagi dari biasanya.kini aku sudah siap dengan pakaian seragam sekolahku, dan turun keruang
meja makan, Di ruang makan sudah ada mamah, papah dan kakaku, mereka sedang bersiap untuk
sarapan pagi, kebiasaan keluarga ku adalah selalu sempatkan sarapan pagi untuk waktu
bersama,papah sengaja membuat peraturan itu karna ia tidak mau kehilangan momen keluarga
disela sela ktifitasnya yang sangat padat, jika salah satu dari kami tidak ada, maka sarapan pun
belom bisa di mulai, kecuali salah satu dari kami ada yang sakit ataupun sekarat.

Aku duduk tepat di samping kaka, aroma farfumnya tidak seperti perempuan pada umumnya.
Aroma ini membuat kepala ku pusing di pagi hari. Kita memang berbeda, walaupun sama sama
perempuan, dia cenderung tomboy dan aku bisa dibilang sangat sangat feminim, bisa dilihat
perbedaan kami, dia yang selalu memakai farfum cowo dengan rambut dikuncir kuda dan lengan
baju sedikit di gulung, tidak lupa ia selalu memakai topi, sudah sangat jelas dia adalah wanita
tomboy, dan lihat lah diri ku, rambut yang selalu di urai, sesekali memakai hiasan rambut, seperti
bando, jepitan rambut yang senada dengan pakaian yang aku pakai. Aku sering di panggil oleh teman
teman ku adalah bos alay, ya karna kebiasaan ku memakai asesoris yang senada, dan sifat ku yang
bisa dibilang masih bocah, sok steril dan jiji-an, padahal kini aku sudah menginjaki sekolah SMA dan
mengambil jurusan IPA, yang pasti akan bertemu hal hal menjijikan, contohnya saja ketika aku
sedang melangsungkan ujian praktek biologi yang harus membedah tubuh dari kodok, bukannya
aku bedah yang ada aku teriak teriak histeris dan spontan kodok itu terlempar, sialnya lemparan itu
terkena guru ku.

Acara sarapan pagi kami pun sudah selesai. Hari ini aku harus berangkat kesekolah bersama kaka
ku,karna paah harus Buru Buru pergi kekantor. sebenarnya aku tidak mau pergi bersama kaka, karna
kaka ku ini berangkat dengan motor ninja nya, padahal sudah berulang ulang kali mamah dan papah
melarangnya, bahkan sudah dibelikan mobil, yang menurutku itu mobil sangat Indah dan lucu, tapi
kaka malah menolaknya dan memberikan kunci mobil itu kepada ku, katanya mobil itu lebih pantas
untukku di bandinng untuk dia, mobil dengan balutan stiker hellokitty.

Dia menyerahkan helm, helm dengan ukuran yang besar untuk ukuran kepala ku, aku menolaknya,
kalau aku pakai itu helm yang ada nanti rambutku rusak dan berantakan sehingga setibanya di
sekolah teman teman, akan menertawai ku. Itu adalah hal buruk yang harus aku hindarkan nantinya.
Terserah apa kata kakaku yang bilang helm itu adalah penunjang keselamatan, yang penting
setibanya di sekolah rambutku tidak lepek dan arghh tidak sangat jelek. Aku menatap motor kaka ku
dan pakaian ku saat ini, bingung harus gimana menaiki motor besar ini, sedangkan aku memakai rok
pendek,kaka sih enak, selalu pakai celana kalo berangkat dan pulang sekolah habis itu baru ganti rok
lagi, lah aku? rasanya aku ingin memaki kaka ku saat ini juga, karna menolak pemberian mamah dan
papah. Dengan terpaksa aku duduk miring, biarin aja dibilang berangkat sama tukang ojek, salah
dia sendiri sih.

Karna sudah bisa dibilang telat, kaka ku menyetir motor dengan kecepatan bisa dibilang gila,
ngelebihin pembalap yang ada di sirkuit, aku bingung apakah aku harus menutupi rok yang terbuka
secara bebas akibat angin, memegang rambut yang terurai dan berterbangan sesuka hati atau
memegang pinggang kakaku agar tidak terjatuh, pergi kesekolah memakai motor membuat ku gila.

Ternyata kakaku benar benar ahli dalam mengendarai motor, lihat saja, baru 10 menit perjalanan,
kini kita sudah sampai di sekolah, dengan cepat aku turun dari motor ninja nya, dan mencari kaca
yang aku simpan di tas sekolah ku, aku memang selalu membawa kaca bedak dan alat make up
lainnya kesekolah, agar tampilan ku di sekolah tidak kacau, dan agar mata pria selalu melihat ku,
terutama anak basket. Baru saja aku melihat tampilan ku di kaca, rasanya tidak sanggup untuk
melihatnya lagi, tampilan ku bisa dibilang sangat sangat kacau. Aku menatap sinis kearah kaka,
dengan bahagianya dia tertawa terbahak bahak yang melihat penampilan ku saat ini. Buru Buru ku
ambil sisir dan menyisir rambut ku yang acur ini, kusut sekali. Aku bersumpah ini terakhir kalinya
aku menaiki motor ke sekolah.

Aku dan kaka berbeda gedung dan kita terpisah di lobby bawah, kaka berjalan ke koridor kanan dan
aku berjalan ke koridor sebelah kiri. Berjalan seorang diri di koridor kelas itu seperti berjalan di
antara banyaknya singa yang ingin menerkam, lihatlah kini semua mata tertuju kepada ku,
terutama laki laki, yang tidak henti hentinya menatap ku, untung saja kini penampilan ku sudah
lebih baik dibandingkan tadi. Tapi siapa yang sangka, aku malah ska di tatap seperti ini.

Aku memasuki kelas yang isinya manusia laknat dan absurd semua, tapi aku menyayanginya,
sumpahh. Aku melewati mading kelas dan melihat jadwal piket minggu ini, dan ternyata hari ini
adalah jadwal ku sebelum upacara dimulai. Bodo amat dengan jadwal piket, aku tidak peduli
samasekali, sungguh. Palingan juga ketua kelas yang akan ngomel ngomel panjang kali lebar, baru
saja aku menduduki kursi ku, namakaku sudah diteriaki oleh manusia gendut jelek sok berwibawa,
siapa lagi lo bukan ketua kelas yang aku tempati saat ini. Aku memang tidk pernah untuk piket,
menurut ku itu adalah pekerjaan OB, sedangkan disini aku hanyalah sebatas murid. Apalagi untuk
memegang sapu, melihat sapu saja aku sudah malas.

Upacara sudah selesai sekitar 5 menit yang lalu, hari ini sangat panas sekali dan membuat baju ku
dippenuhi keringat, untung saja aku selalu membawa baju cadangan di setiap hari senin, jadi baju
yang aku pakai saat ini masih harum dan bersih.

Aku melihat fakhri memasuki kelas dengan dasi sekolah yang di longgarkan dan topi yang di kipas
kipaskan di area wajahnya, tampak sekali kalau cowo itu sedang kegerahan. Fakhri adalah cowo
yang aku suka sejak lama, dia juga anak basket,dan aku suka anak basket. Berhubung tadi sengaja
membeli air minum dingin, niat nya sih tadi untuk sendiri, tapi pas ngeliat fakhri kok ga tega ya?
Dan niat ku berubah, minuman ini akan aku Kasih ke fakhri.

Aku melangkahkan kaki ke tempat duduk fakhri, dia sedang bercanda dengan teman temannya,
sesekali tertawa terbahak bahak, dengan berani, aku mendekatkan diri ke mejanya dan duduk
tepat di sampingnya. Tampak sekali dia kaget sama kehadiran ku, tapi tidak ada usaha sama sekali
untuk bertanya, dia Hanya memandangi ku bingung, langsung saja ku berikan air mineral yang ku
bawakan untuk dia, tapi yang aku dapat malah dia sama sama menyodori air mineral ke arah ku,
yang artinya dia dia menolak pemberian ku. ku telan saliva ku kuat kuat, rasana saat ini aku pengen
nyebur saja ke laut, tindakan yang benar benar memalukan. Dengan cepat aku berdiri dan
tersenyum kikuk kearahnya, pergi dari hadapannya saat ini adalah cara satu satunya yang paling
ampuh.

Aku baru saja duduk di kursi,dan berbicara ringan dengan teman sebangkuku,tiba tiba seorang guru
perempuan yang aku kenal adalah pembina eskul cheers, memanggil ku, aku tahu semua ini pasti
berhubungan dengan lomba yang akan di laksanakan minggu depan, karna aku adalah kapten
cheers jadi semua yang akan disampaikan oleh pembina, pasti melalui aku dulu. Aku mendengarkan
penjelasan bu indri dengan seksama, sesekali aku menanggukan kepala sebagai respon yang berarti
aku memahami apa yang bu indri sampaikan. Intinya sore ini akan ada latihan cheers dadakan.

Aktifitas ngajar mengajar pun sudah selesai, sekolah pun sudh nampak sepi. kini yang tertinggal
hanya tim cheers, basket Putra dan basket Putri. Sebenarnya hari ini sangat melelahkan, semua
mata pelajaran full, tidak ada yang kosong satupun, di tambah lagi pengambilan nilai olahraga, yang
membuat tubuhku seperti sudah tidak punya tulang. Kini aku sudah berganti pakaian dengan kostum
cheers yang bewarna ungu tua,Dan rambut ku sudah ku kincir satu dengan pita yang warna nya
serupa dengan kostum. Jam sudah menunjukan pukul 3 sore, namun matahari masih saja terasa
terik. Rasanya gerah sekali.

Dilapangan sudah berkumpul tim basket Putra dan Putri , disana jelas sekali terlihat kaka ku yang
berdiri di barisan paling depan sedang mendengarkan penjelasan pelatih daam latihan sore ini.
kurang apa lagi yang mencirikhas kan kaka ku ada lah wanita tomboy?

Aku berjalan mendekati sebuah pohon yang berukuran sedang, disana sudh banyak tumpukan tas
dari sebagian anggota cheers, pohon ini adalah pohon yang sering di tempatkan oleh tim cheees,
pohon berukuran sedang namun rimbun, membuat siapapun yang duduk dibawahnya tidak akan
merasa kepanasan.Aku menaruh tas di bawah pohon, namun tiba tiba seperti ada hewan kecil yang
kulihat sedang berjalan di antara tas tas anggota ku, dan itu adalah kecoa! Dengan refleks aku
berteriak sekencang kencangnya yang aku bisa, aku sangat jiji dengan kecoa, karna itu adalah
hewan yang paling jorok, Semua kuman terdapat di tubuhnya.Rasanya seseorang datang
menghampiri ku, tapi aku belum melihatnya, mata ku masih kututup dengan kedua telapak tangan.
Dia berbicara seolah kecoa adalah bukan binatang yang tidak menjijikan, dan satu lagi, aku di katain
alay! Karna kesal dan tidak terima, aku buka mata ku, ternyata itu adalah kaka ku bersama fakhri.

Setelah kejadian memalukan itu dan kejadian yang membuat hati ku panas, aku tidak henti hentinya
melihat keakraban kaka ku bersama fakhri, fakhri terlalu sering tertawa dengan kaka, sedangkan
saat bersama aku, paling Mentok Mentok hanya tersenyum, dan aku pastikan senyuman itu hanya
sikap untuk menghargai aku saja. Beruntung sekali kaka ku.kaka ku memang tomboy, tapi aku tidak
pernah bilang kan kalo dia tidak suka cowo? Dia masih normal.Normal.

Aku latihan cheers dengan mood yang berantakan, sesekali aku salah menghitung tempo gerakan
dan terkena makian oleh anggota ku sendiri. Persetan dengan latihan hari ini, sudah saja aku
hentikan cukup sampai disini, aku benar benar dalam keadaan mood ingin membantai orang. Siapa
yang peduli dengan latihan singkat cheers, toh aku ketua nya, dan aku bebas melakukan apa saja.

Aku sesekali melihat malas kaka ku yang masih semangat untuk latihan, untuk saat ini aku sedang
tidak ingin menyapanya dan pulang bareng dengan nya, sungguh, walaupun dia kaka ku, namanya
cemburu ya tetap saja cemburu. Aku sudah memesan taksi online sejak 5 menit yang lalu, dan kini
sudah tiba tepat di depan gerbang sekolahan. Aku melangkah kan kakiku dengan tempo yang sedikit
cepat, takut kalau kaka, menyadari kepergian adiknya.

Aku sudah tiba di dirumah setelah menempuh perjalanan yang sesak oleh kendaram umum mau pun
pribadi, nama nya juga ibu kota, tidak macet ya berarti bukan ibu kota. Dengan sisa sisa tenaga
yang aku miliki aku menaiki tangga ke lantai dua tempat kamarku berada. Aku mendengar suara
panggilan mamahku dan serentetan pertanyaan kenapa aku tidak pulang bersama kaka, namun aku
hanya membalas dengan deheman saja, ku tahu ini tidak sopan tapi aku juga dalam kondisi todak
mood.

Ku rebahkan tubuh ku di tempat tidur yang berukuran sedang dengan seprai bermotif bunga Mawar
pink, rasanya nyaman sekali, baru saja aku ingin memeramkan mata ku sejenak, tiba tiba ada yang
mengetuk pintu, dan memanggil manggil namaku, aku tau dan hapal suara itu, itu adalah kaka ku,
untung saja pintu langsung aku kunci, sehingga tidak ada yang bisa mengganggu ku saat ini,
setidaknya sampai mood ku naik 10% . Suara ketukan itu menghilang sepertinya dia sudah
menyerah, bodo amat, siapa yang suruh bermain main dengan adik nya. Dengan rasa lelah aku
memeramkan mata ku dan terlelap dengan pakaian sekolah yang masih melekat di tubuhku. Hari ini
sangat melelahkan dan menyesakkan.

Anda mungkin juga menyukai