Anda di halaman 1dari 9

FRAKSI KEBANGKITAN BANGSA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH


KABUPATEN SLEMAN
____________________________________________________________

PANDANGAN UMUM
FRAKSI KEBANGKITAN BANGSA
TERHADAP
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN
TENTANG
1. Administrasi Kependudukan
2. Badan Usaha Milik Desa
3. Taman Pemakaman Umum dan Pengabuan Mayat
4. Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011
tentang Bangunan Gedung
5. Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun
2016-2021
6. Raperda ttg Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman
Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pedoman Perencanaan
Pembangunan Desa

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Yang kami hormati Saudara Ketua Rapat Paripurna


Yang kami hormati Saudara Bupati Sleman
Yang kami hormati Unsur Forpimda dan Ketua Pengadilan Negeri Sleman
Yang kami hormati Saudara Sekretaris Daerah beserta jajaran Eksekutif,
Yang kami hormati Rekan-rekan anggota DPRD, rekan Pers, tamu
undangan dan hadirin yang berbahagia,

Alhamdulillah, marilah bersama-sama memanjatkan puji syukur kehadirat


Allah Subhanallahu Wata’ala atas limpahan rahmat, karunia dan berkah
dalam kehidupan kita, sehingga kita dapat bersilaturahmi dan
dipertemukan kembali dalam rapat paripurna Penyampaian Pandangan
umum Fraksi-Fraksiterhadap Raperda tentang: Administrasi
Kependudukan, Badan Usaha Milik Desa, Taman Pemakaman Umum dan
Pengabuan Mayat, Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun
2011 tentang Bangunan Gedung dan Perubahan Kedua atas Peraturan
Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2016-2021.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada uswah
hasanah kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat
yang selalu setia mengikutinya dan semoga kelak kita mendapatkan
safaatnya. Amin.
Sebelum kami menyampaikan pandangan umum fraksi kami mengingatkan
kepada eksekutif bahwa Masjid Agung Sleman saat ini lahan parkir yang
tersedia sudah tidak mencukupi lagi terlebih jika waktu sholat jum’at, dan
FPKB sudah menyampaikan surat permohonan kepada Sekretaris Daerah
sebagai takmir masjid terkait perluasan lahan parkir tersebut.
Selanjutnya kami menyampaikan bahwa hari ini bertepatan dengan tanggal
26 Desember 2018, kepada saudara kami umat kristiani perkenankan kami
menyampaikan ucapan berikut:
Pak Mamad pergi ke jakal, Beli duku buat sang istri
Selamat Hari Natal, Bagi Saudaraku Umat Kristiani
Ke kaliurang membawa bantal, Hati-hati jangan niat tidur melulu
Sekarang ucapkan selamat Natal, Lima hari lagi selamat tahun baru

Rapat Dewan Yang Terhormat,

Dalam kesempatan yang baik ini, Fraksi PKB mengucapkan terima kasih
kepada Pimpinan Rapat yang telah memberikan kesempatan kepada kami
guna menyampaikan Pemandangan Umum terhadap keenam Raperda
tersebut.
Ucapan terimakasih kami sampaikan juga kepada Saudara Bupati, yang
telah menyampaikan Nota Penjelasan Raperda tersebut diatas, pada
Rapat Paripurna DPRD tanggal 19 Desember 2018 yang baru lalu. Tidak
ketinggalan kepada rekan-rekan anggota DPRD yang tergabung dalam
Panitia Khusus, dan SKPD-SKPD terkait, atas kerjasama dan sumbang
saran serta partisipasinya dalam pembahasan keempat raperda dimaksud,
sehingga menambah masukan bagi Fraksi PKB dalam mensikapi,
menelaah dan mengkritisi demi kesempurnaan raperda-raperda tesebut.

Rapat Dewan Yang Terhormat


Setelah mencermati dan menyerap aspirasi dari masyarakat berkaitan
dengan keenam Raperda tersebut diatas, dalam kesempatan ini, akan
disampaikan secara berurutan Pandangan Umum Fraksi PKB sebagai
berikut:

Pertama, Raperda Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan


Pemerintah Kabupaten Sleman telah memberlakukan Peraturan Daerah
Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran
Penduduk dan Pencatatan Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran
Penduduk dan Pencatatan Sipil, dalam menyelenggarakan administrasi
kependudukan, Namun dengan adanya perubahan kebijakan terkait administrasi
kependudukan dengan terbitnya beberapa Peraturan Menteri Dalam Negeri,
Peraturan Daerah tersebut pada saat ini sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan pelayanan dan regulasi yang ada diatasnya.

Terkait dengan Reperda Administrasi Kependudukan tersebut, Fraksi PKB


memberikan beberapa catatan sebagai berikut:

1. Pentingnya penyesuaian dalam raperda tersebut terhadap


peraturan-peraturan diatasnya terutama terkait dengan pencatatan
penduduk non permanen sangat diperlukan, mengingat Kabupaten
Sleman merupakan tujuan studi para mahasiswa dari berbagai
penjuru nusantara. Selama ini jumlah mahasiswa yang tinggal di
Kabupaten Sleman tidak diketahui secara pasti karena belum
adanya regulasi tentang penduduk non permanen. Mohon
Tanggapan

2. Dalam raperda Administrasi Kependudukan tersebut belum ada


pengaturan tentang bagaimana cara pendataan orang terlantar dan
perlu pengaturan lebih lanjut mekanisme pendataannya dengan
Peraturan Bupati. Mohon Penjelasan

Kedua, Raperda Badan Usaha Milik Desa


Rapat Dewan yang Terhormat,
Badan Usaha Milik Desa atau yang lebih dikenal dengan akronim BUMDes
meskipun sudah ada sebelum adanya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Meskipun demikian, semangat mendirikan BUMDes baru masif digalakkan
setelah UU Desa hadir terutama dengan bergulirnya Dana Desa. P erlu diakui
bahwa kehadiran UU Desa menjadi spirit baru kelahiran Bumdes. Pasal 87, Pasal 88,
Pasal 89, dan Pasal 90 khusus mengatur mengenai Bumdes. Pengaturan lebih lanjut
diturunkan dalam Permendesa Nomor 4 Tahun 2015 tentang Bumdes walaupun
sebelumnya telah ada Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Keuangan Desa
yang tidak secara implisit menyebutkan Bumdes. Spirit pendirian BUMDes

tersebut di Kabupaten Sleman juga semakin terasa, beberapa BUMdes


baru bermunculan.
Terkait dengan Raperda Badan Usaha Milik Desa ini kami memberikan
beberapa catatan sebagai berikut:
1. Pada pasal 12 ayat (4) disebutkan: pengawas BUMDes sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c paling banyak 3 (tiga) orang berasal dari
unsur: 1. perangkat desa; 2.anggota BPD; dan 3. warga/tokoh masyarakat.
Karena paling banyak 3 orang maka perlu diubah menjadi 1. perangkat
desa; 2.anggota BPD; dan atau 3. warga/tokoh masyarakat. Mohon
Tanggapan
2. Tugas dan wewenang penasehat yang dijabat ex officio Kepala Desa
dalam raperda ini sangat dominan bahkan melebihi tugas dan
wewenang Direktur sebagaimana disebutkan dalam pasal
13,14,15,16. Dalam pengelolaan sebuah usaha yang modern dan
profesional hal ini tidak baik, sebagaimana pengelolaan pada BUMN
maupun BUMD. Mohon tanggapan
3. Untuk memberikan support kepada BUMDes yang telah beroperasi ,
ada baiknya pemerintah daerah memberikan dukungan kepada
SKPD terkait yang ada di Kabupaten Sleman untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang ada hubungannya dengan kedinasan pada
BUMDes yang sudah ada, sebagai contoh BUMDes Desa Tridadi
(Puri Mataram) memiliki rumah makan yang bisa digunakan untuk
pertemuan dan rapat-rapat. Mohon tanggapan.

Ketiga, Raperda Taman Pemakaman Umum dan Pengabuan Mayat.


Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, maka kebutuhan akan
pemakaman umum juga semakin meningkat ber banding lurus dengan
kenaikan jumah penduduk. Pemerintah daerah sudah semestinya
menyediakan fasilitas pemakaman umum, terkait dengan hal tersebut
regulasi tentang taman pemakaman umum dan menyelenggarakan jasa
pelayanan pembakaran atau pengabuan mayat sudah saatnya
dirumuskan. Dalam menyusun kebijakan tersebut, Pemerintah Daerah
Kabupaten Sleman harus berupaya semaksimal mungkin agar dalam
pelaksanaannya dapat berdaya guna dan berhasil guna baik dari segie
konomim sapen social kemasyarakatan ,sehingga diharapkan mampu
memberikan keadilan, kemanfaatan, dan Kepastian hukum bagi
pelaksanaan kebijakan di bidang permakaman. Terlepas dari biaya
operasional yang harus dikeluarkan, peran serta masyarakat juga
dibutuhkan guna mendukung pelayanan dimaksud dengan besaran biaya
disesuaikan dengan kemampuan masyarakat pada umumnya serta
mempertimbangkan aspek keadilan.
Terkaitdenganraperda Taman Pemakaman Umum dan Pengabuan Mayat
tersebut, FPKB memberikancatatan-catatansebagaiberikut:
1. Terkaitdengan pengenaan retribusi taman pemakaman umum dan
pengabuan mayat terutama kepada pihak atau masyarakat tidak
mampu, untuk dipertimbangkan dan dikaji ulang agar diberikan
keringanan sampai dengan pertimbangan dibebaskan dari retribusi
tersebut. Mohont anggapan
2. Perlu sosialisasi yang massif terkai tdengan fasilitas yang disediakan
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman berkaitan dengan
tempat pemakaman umum dan pengabuan mayat baik yang di
Kecamatan Seyegan maupun Kecamatan Prambanan, terutama di
perumahan-perumahan yang semakin marak di kabupaten Sleman.
Banyak yang tidak tahu pemerintah daerah memiliki TPU, sehingga
banyak kejadian jenasah dibawa kedaerah asal. Mohon tanggapan

3. Terkait dengan fasilitas ambulan yang tersedia di UPT TPU dan


menurut informasi jarang sekali digunakan karena (beberapa
organisasi masyarakat, organisasi politik, LSM termasuk PMI)
memberikan fasilitas ambulance gratis. Alangkan bijaknya jika
pemerintah daerah memberikan layanan mobil ambulan gratis juga
di UPT TPU tersebut. Mohon Tanggapan

Keempat, raperdaPerubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 5


Tahun 2011 tentang Bangunan Gedung.
Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung merupakan instrument
penting untuk mengendalikan penyelenggaraan Bangunan Gedung
Kabupaten Sleman. Perda bangunan gedung menjadi sangat penting
karena pengaturan yang dimuat mengakomodasi berbagai hal yang
bersifat administrative dan teknis dalam penyelenggaraan Bangunan
Gedung sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana
diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung. Perda bangunan gedung perlu dibuat sebagai
peraturan yang bersifat operasional di KabupatenSleman.

Terkait dengan raperda Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 5


Tahun 2011 tentang Bangunan Gedung tersebut, FPKB memberikan
catatan sebagai berikut:
1. Masih banyaknya bangunan gedung yang tidak sesuai dengan
regulasi lama (perdanomor 5 tahun 2011 tentang bangunan gedung)
yang ada di Kabupaten Sleman perlu ditertibkan, baik dari aspek
teknis, administrative, yuridis, kelembagaan, sehingga SKPD terkait
harus pro aktif untuk melakukan penindakan. Mohon tanggapan
2. Bahwa raperda perubahan kedua atas peraturan daerah nomor 5
tahun 2011 tentang Bangunan Gedung ini merupakan
penyempurnaan dari perubahan pertama yang telah dilakukan
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2015
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman
Nomor 5 Tahun 2011 tentang Bangunan Gedung, kami melihat
substansi perubahan dan penambahan dari beberapa ayat adalah
penyesuaian dengan peraturan diatasnya dan dalam rangka
penyempurnaan peraturan daerah. Mohon tanggapan
Kelima, Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun
2016-2021.
RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 merupakan dokumen
perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat strategi, arah
kebijakan, dan program pembangunan daerah berdasarkan kondisi dan
potensi daerah serta mengacu pada kebijakan RPJPD Tahun 2005-2025.
Selanjutnya RPJMDmenjadi arah dan pedoman dalam penyusunan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Strategis Satuan
Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) bagi satuan kerja di dalam
lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman.Oleh karena pentingnya
RPJMD 2016-2021 sebagai rujukan dan penentu arah pembangunan 5
tahun mendatang selaras dengan visi, misi pemerintah daerah, namun
harus juga sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat agar
nantinya dapat direalisasikan dan dirasakan dampak pembangunannya
secara nyata oleh masyarakat di Kabupaten Sleman. Terkait dengan
raperda termaksud FPKB memberikan catatan sebagai berikut:
1. Kami melihat capaian visi, Kabupaten Sleman menuju Smart
regency tahun 2021 belum menunjukkan hasil yang signifikan, perlu
dukungan teknologi informasi yang memadai baik dari sisi hardware
maupun software, kami masih belum melihat keseriusan pemerintah
daerah dalam hal ini. Dari sisi SDM juga belum menunjukkan
keseriusan untuk merubah perilaku ASN agar akrab dengan system
informasi yang ada. Mohon Tanggapan
2. Terkait dengan nomor 1, Kesadaran untuk menggunakan software
legal juga belum membudaya, masih banyak SKPD menggunakan
operating system bajakan (windows bajakan), pun juga demikian
dengan software-software pendukung lainnya. Mohon tanggapan

Keenam, Raperda Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman


Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pedoman Perencanaan Pembangunan
Desa.
Sejalan dengan perkembangan keadaan dan perubahan peraturan
Perundang-undangan, khususnya dengan diterbitkannya Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dan khususnya Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan
Desa, maka Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 3 Tahun 2014
tentang Pedoman Perencanaan Pembangunan Desa sudah tidak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam Permendagri
tersebut, ditegaskan bahwa Ketentuan mengenai Penyusunan
perencanaan pembangunan desa serta petunjuk teknis pelaksanaan
kegiatan pembangunan Desa lebih lanjut diatur dengan peraturan
bupati/walikota.
Terkait dengan raperda termaksud FPKB dan berdasarkan amanat pasal
89 Permendagri Nomor 114 tahun 2014, maka perencanaan pembangunan
Desa tidak perlu diatur dalam Peraturan Daerah, namun cukup diatur oleh
Bupati dan dituangkan dalam bentuk Peraturan Bupati. Sehingga
Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Pedoman Perencanaan Pembangunan Desa selayaknya dicabut.

Penutup

Rapat Dewan yang Terhormat,


Demikian Pandangan umum Fraksi PKB terhadap Raperda tentang:
Administrasi Kependudukan, Badan Usaha Milik Desa, Taman
Pemakaman Umum dan Pengabuan Mayat, Perubahan Kedua atas
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011 tentang Bangunan Gedung dan
Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021, Mohon
tanggapan yang proporsional dari Saudara Bupati dan Mohon maaf
apabila kami di dalam menyampaikan Pandangan Umum ini ada hal yang
tidak berkenan.
Akhirnya, semoga Allah SWT meridhoi setiap upaya kita dalam
menjalankan amanah rakyat ini. Aamiin.

Akhirul kalam wassalaamu’alaikum Wr, Wb.

Sleman, 26 Desember 2018


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KAB. SLEMAN
FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (FPKB)

Tri Nugroho,SE Rahayu Widi Nuryani, SH.MH


Ketua Sekretaris

Anda mungkin juga menyukai