Anda di halaman 1dari 8

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan pasien Halusinasi

Pertemuan : 1
Hari/Tanggal : Senin, Juni 2012
SP : Bina Hubungan Saling Percaya
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Tn A (37 tahun) bertempat tinggal di RT 01/01 No. 33, Kel. Duren sawit Kecamatan
duren sawit. klien tampak tertawa sendiri, bicara sendiri, klien mengatakan sedang
melihat sesosok wanita dan bicara dengan wanita tsb.
2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan sensori perseptual: halusinasi
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
klien dapat berinteraksi untuk membina hubungan saling percaya
b. Tujuan Khusus
Perkenalan dan membina hubungan saling percaya
Klien mau memberitahu nama dan mengapa klien berada dirumah sakit
4. Tindakan Keperawatan
Melakukan bina hubungan saling percaya, langkah-langkah:
a. Mengucapkan salam
b. Berjabat tangan
c. Berbincang-bincang dan memperkenalkan diri
d. Berdiskusi
e. Mengucapkan salam
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Assalamu’alaikum“ Selamat pagi Ibu ?”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu pagi ini?”
c. Kontrak
“Ibu nama saya Dian Safitri saya mahasiswi dari Stikes Bani saleh. Saya PKL di
sini selama 1 minggu atau 5 hari dari senin sampai jum’at. saa praktek disini
mulai dari hari ini. Nama ibu siapa? Senang dipanggil apa bu? Boleh saya
mengobrol-ngobrol dengan ibu disini? Tujuannya agar kita lebih saling
mengenal. Waktunya 10 menit ya bu, bagaimana bu?”
2. Fase Kerja
“Ibu sesuai janji kita tadi kita akan mengobrol ya bu. Ibu sudah berapa hari disini ?
Apa yang ibu rasakan saat ini? Apa ada yang ibu ingin ceritakan? Ibu tinggal
dimana? Apakah ibu punya anak? Ada berapa anak ibu? apakah ibu tahu mengapa
ibu berada disini? Selama ibu tinggal disini apa ada keluarga yang mengunjungi ibu?
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
1 “Ibu tadi kita sudah mengobrol tentang kegiatan ibu dan berkenalan ya
bu. Bagaimana perasaan ibu?”
2) Evaluasi Objektif
“Nah ibu tadi kita sudah berkenalan, ibu masih ingat dengan saya?ya bagus
ya bu. Ibu juga sudah mau menceritakan nama ibu ? berapa anak ibu dan apa
yang ibu rasakan selama disini?
b. Rencana Tindak Lanjut
“Ibu apabila ada hal yang ingin disampaikan ibu boleh ceritakan kepada saya,
agar kita dapat memecakan masalah bersama?”
c. Kontrak yang Akan Datang
“Ibu sekitar jam 12.00 WIB nanti saya akan datang lagi ya bu, untuk memberi
makan kepada ibu. Bagaimana ibu mau? Tempatnya disini ya bu, baiklah kalau
begitu sekarang saya permisi dulu, selamat pagi Ibu.”

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)


TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS

Pertemuan ke-2

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
a. Klien mengatakan takut jika pasien berada dirumah.
b. Klien mengatakan dulu klien pernah dijahati oleh tetanganya.
c. Klien mengatakan sulit tidur
d. Klien mengatakan tidak nafsu makan.
Data Objektif
a. Klien terlihat seperti orang bingung

2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas

3. Tujuan Tindakan Keperawatan


a. Tujuan Umum
Mengatasi gangguan ansietas klien

b. Tujuan Khusus
- Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik distraksi untuk mengatasi ansietas
- Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik distraksi
- Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik distraksi untuk mengatasi ansietas
4. Tindakan Keperawatan

a. Ajarkan pasien teknik distraksi untuk meningkatkan kontrol diri dan mengurangi
ansietas :
1) Melakukan hal yang disukai
2) Menonton TV
3) Mendengarkan music yang disukai
4) Membaca koran, buku atau majalah
b. Motivasi pasien untuk melakukan teknik distraksi setiap kali ansietas muncul

B. Strategi Komunikasi

1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Assalamu’alaikum, Selamat pagi ibu ! Saya perawat yang bertugas pada pagi ini, saya yusuf,
Ibu bisa memanggil saya Teguh. Saya adalah mahasiswa dari POLTEKKES JAKARTA III.
Nama ibu siapa? Ibu senangnya dipanggil apa?”

b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ibu sudah melatih cara mengalihkan situasi untuk
menghilangkan kecemasan ibu?”

c. Kontrak :
· Topik
“Baiklah ibu sesuai janji kita kemarin, hari ini saya datang kembali untuk mendiskusikan
tentang latihan distraksi dengan tehnik pengalihan.”

· Waktu
” Berapa lama kita akan berlatih ibu? “Bagaimana jika 10 menit?”

· Tempat
“Dimana kita akan berdiskusi? “Bagaimana jika di halaman samping?”

· Tujuan
“Tujuan dari latihan hari ini adalah agar ibu dapat meningkatkan kontrol kecemasan pada diri
ibu dan ibu dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari ibu.”

2. Fase Kerja
“Ibu, kemarin waktu kita diskusi ibu mengatakan bahwa saat cemas rasanya seluruh badan ibu
tegang, baik pikiran maupun fisik. Nah, latihan distraksi ini bermanfaat untuk mengalihkan rasa
cemas ibu sehingga membuat pikiran dan fisik ibu relak atau santai. Dalam teknik ini ibu harus
melakukan hal-hal yang dapat membuat ibu relak misalnya dengan menonton acara televisi
kesukaan ibu, membaca buku atau majalah yang ibu suka, atau dengan mendengar music yang
ibu sukai. Nah, sekarang ibu sudah tau kan hal-hal apa saja yang dapat ibu lakukan untuk
mengurangi rasa cemas ibu. Nanti apabila ibu merasa cemas lagi, ibu bisa melakukan salah
satu teknik distraksi atau pengalihan yang saya beritahu tadi. “

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
· Subjektif
“Bagaimana apa ada yang ingin ibu tanyakan dari penjelasan saya tadi?”

· Objektif
“Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari. Wah bagus sekali, nanti jika ibu merasa
cemas, ibu dapat melakukan teknik ditraksi yang tadi saya jelaskan ya.”

b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)


“Kapan ibu akan mulai mencoba melakukan cara ini? Baiklah setiap ibu merasa cemas, ibu bisa
langsung mempraktikkan cara ini.”

c. Kontrak yang akan datang


· Topik
“Nah, ibu, masih ada cara yang bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan ibu
yaitu dengan teknik hipnotis diri sendiri atau hipnotis dengan 5 jari.”

· Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang ketiga ini besok dengan jam yang sama seperti hari
ini?”

· Tempat
“Mau latihan dimana kita bu? Bagaimana jika disini lagi ? Apa masih ada yang mau ditanyakan
bu? Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu. Selamat siang.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS

Pertemuan ke-3

A. Proses Keperawatan
a. Kondisi Klien
Data Subjektif :
· Klien mengatakan takut jika pasien berada dirumah.
· Klien mengatakan dulu klien pernah dijahati oleh tetanganya.
· Klien mengatakan sulit tidur
· Klien mengatakan tidak nafsu makan.
Data Objektif
· Klien terlihat seperti orang bingung
· Klien tampak seperti orang bingung
· Klien sulit berkonsentrasi

2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas

3. Tujuan Tindakan Keperawatan


a. Tujuan Umum :
Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi hipnotis 5 jari
b. Tujuan Khusus :
Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi hipnotis 5 jari untuk mengatasi
ansietas

4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Menjelaskan cara teknik relaksasi hipnotis 5 jari
c. Membantu pasien mempraktikkan teknik relaksasi hipnotis 5 jari dan memasukkan dalam
jadwal
d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi ibu”

b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Apakah ibu masih gelisah dan tidak bisa tidur? Apakah
yang kemaren saya ajarkan sudah di praktekkan dalam jadwal harian ibu? Nah kalau sudah
coba di praktikkan kembali ya. Bagus bu”

c. Kontrak :
· Topik, Waktu, Tempat, Tujuan
“Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang perasaan yang ibu
rasakan? Dan saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi hipnotis 5 jari untuk menghilangkan
rasa gelisah ibu. Kita akan berbincang-bincang selama 30 menit. Kita akan lakukan disini saja
ya bu.”

· Tujuan
“Tujuan perbincangan kita hari ini adalah agar ibu mengetahui cara untuk menghilangkan rasa
gelisah ibu dengan teknik relaksasi hipnotis 5 jari dan ibu dapat mempraktekkan ketika rasa
gelisah ibu datang kembali.”
2. Fase Kerja
“Tadi ibu katakan, ibu merasa gelisah, tidak bisa tidur, coba ibu ceritakan lebih lanjut tentang
perasaan ibu, kenapa ibu tidak bisa tidur, apa yang ibu pikirkan? Oh, jadi ibu merasa takut jika
dijahati oleh tetangga ibu, ouw. Dulu ibu pernah dihipnotis oleh tetangga ibu dan tetangga ibu
mengambil barang berharga ibu. Dan ibu takut jika kejadian itu terulang lagi. Nah ibu,
sekarang saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi degan cara hipnotis 5 jari. Kita mulai ya
bu. Ibu pejamkan mata ibu, nah sekarang sentuh jari telunjuk ibu dengan jempol ibu, sekarang
bayangkan pada saat ibu sedang bahagia. Sekarang sentuh jari tengah ibu, bayangkan saat ibu
bersama orang yang ibu sayangi/ cintai, sekarang sentuh jari manis ibu, bayangkan ketika ibu di
puji oleh seseorang, dan sekarang sentuh jari kelingking ibu, bayangkan tempat yang paling
indah yang pernah di kunjungi. Ibu, coba ulangi lagi cara teknik hipnotis 5 jari yang sudah kita
pelajari tadi. Wah bagus sekali, mari kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu
merasa cemas, ibu bisa langsung praktikkan cara ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal
yang telah kita buat.”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
· Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang bincang tentang masalah yang ibu rasakan
dan latihan mempaktekkan teknik relaksasi hipnotis 5 jari?”

· Obyektif
“Nah, coba ibu praktikkan kembali apa yang telah saya ajarkan tadi. Bagus, ternyata ibu masih
ingat apa yang telah saya ajarkan.”

b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)


“Saya harap apa yang tadi saya ajarkan kepada ibu, ibu dapat mempraktekkan kembali dan
jangan lupa untuk memasukannya dalam jadwal kegiatan harian yaitu sekitar 2 kali dalam
sehari ya bu.”
c. Kontrak yang akan datang
· Topik, Waktu, Tempat
“Ibu sudah tidak terasa sudah 30 menit kita berbincang-bincang. Latihan relaksasi ini adalah
cara ke-3 yang bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan atau ketegangan ibu, masih ada cara
ke-4 yaitu dengan melakukan pendekatan spiritual, bagaimana kalau kita latihan cara yang ke 4
ini besok pagi, jam berapa bu? Seperti biasa jam 10 pagi ya dikamar ibu? Masih ada yang mau
ditanyakan atau tidak bu? Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu. Terimakasih atas
waktunya.”

Anda mungkin juga menyukai