Anda di halaman 1dari 4

Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya sebanding dengan pengubahan volume. Biaya
perunit tetap konstan dengan adanya volume (Mulyadi, 1992). Biaya yang di perhitungkan sebagai
biaya tidak tetap meliputi biaya bahan dan baku dan bahan di potong

Biaya tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu.
Biaya tetap persatuan akan berubah dengan adanya perubahan volume kegiatan, biaya tetap
merupakan biaya untuk mempertahankan kemampuan beroprasi perusahaan pada tingkat kapasitas
tertentu, besarnya biaya tetap di pengaruhi oleh kondisi perusahaan jangka panjang, teknologi dan
metode serta strategi manajemen.

Biasanya diperhitungkan sebagai biaya tetap adalah biaya persatuan alat. Besarnya biaya
penyusutan alat dihitung dengan rumus (Mulyadi, 1992)
Biaya total

Biaya total adalah nilai seluruh yang dikeluarkan baik biaya tetap maupun variabel. Biaya total
dihitung dengan rumus (Soekartawi, 1993)

Penerimaan dan keuntungan

Penerimaan adalah semua pendapatan yang diterima perusahaan dalam kaitanya dengan jumlah
yang dilakukanya. Penerimaan biasanya diperoleh dari jumlah produksi dikali kan harga produk
dipasaran. Makin besar jumlah produksi maka makin besar pula penerimaan yang akan didapatkan.
Menurut Soekartawi (1993), penerimaan merupakan perkalian antara yang dihasilkan dengan harga
jual, dapat dirumuskan sebagai berikut :

Break even point (BEP)

Setiap perusahaan memiliki tujuan utama yaitu mencari keuntungaan yang optimal. Untuk itu
perusahaan harus mampu menjual barang yang dihasilkan semaksimal mungkin saja agar diperoleh
Laba sesuai yang diinginkan. BEP dapat dihitung apabila diketahui jumlah total biaya tetap, biaya
variabel perunit atau total hasil penjualan atau harga jual perunit
Analisis BEP dalam rupiah / harga produk menggnakan rumus :

Analisis Rol Usaha Agroindustri

Untuk mengukur atau nilai suatu proyek / investasi yang akan atau yang telah didirikan, maka dapat
digunakan beberapa alat analisis satunya adalah dengan menggunakan analisis rol (Return Of
Invesment) Rol (Return Of Invesment) merupakan analisis tentang efisiensi penggunaan modal yang
ditunjukkan untuk mengetahui keuntunggan usaha berkaitan dengan modal yang telah digunakan,
Berikut ini adalah rumus dari Rol.

Misalkan nilai Rol usaha tani terong ungu sebesar 1,89% berarti bahwa dari modal usaha
sebesar Rp 100,- akan kembali besar Rp 189

Efisiensi suatu agroindustri bisa ditentukan dengan menghitung per cost ratio yaitu
imbangan antara penerimaan usaha agroindustri dengan total biaya produksinya (Soekartawi, 1995)
Dengan Kriteria

Bila R/C ratio > 1 maka usaha tersebut efisien dan menguntungkan

Bila R/C ratio < 1 maka usaha tersebut impals atau tidak untung dan tidak rugi

Bila R/C ratio < 1 maka usaha tersebut tidak efisien dan tidak menguntungkan

Anda mungkin juga menyukai