Anda di halaman 1dari 6

Praktikum Instalasi Jaringan Telepon

Praktikum I
PENGUKURAN TAHANAN TANAH
(GROUNDING)

I. Tujuan:
1. Mengetahui dan memahami sistem pentanahan
2. Mengetahui cara pengukuran tahanan tanah
3. Dapat mengoperasikan alat pengukur tahanan tanah

II. Landasan Teori


Sistem pentanahan dalam teknologi telekomunikasi dimaksudkan untuk
melindungi perangkat telekomunikasi terhadap tegangan listrik (tinggi) yang berasal
dari luar. Dengan cara mentanahkan perangkat telekomunikasi yang ada ke tanah
(ground) maka perangkat tersebut akan terhindar dari kerusakan dan sekaligus
perangkat itu akan beroperasi dengan aman, baik bagi perangkat itu sendiri maupun
bagi petugas serta pemakai perangkat itu sendiri.

Gambar: Kutub Tanah

Dalam Gambar di atas, terlihat bagan sistem pentanahan yang kita maksudkan
dengan penjelasan sebagai berikut.

a) Kutub tanah yang merupakan penghantar listrik, ditanam dalam tanah


dengan tujuan menghubungkan listrik dengan tanah. Bentuk kutub tanah ini dapat
dibedakan dalam:

1) Kutub tanah mendatar, yang memang dipasang atau ditanam dalam tanah
secara mendatar (horizontal), 60 cm di bawah permukaan tanah, dan biasanya

Pengukuran Tahanan Tanah 1


Praktikum Instalasi Jaringan Telepon

terbuat dari kawat tembaga berpilin dengan ukuran 60 mm persegi;


2) Kutub tanah batang, tertanam tegak lurus dengan ujung atas kutub berada
paling sedikit 60 cm di bawah permukaan tanah. Kutub bentuk batang ini
terbuat dari tembaga pejal berdiameter minimum 2 cm. Bisa juga terbuat
dari baja pejal berlapis tembaga dengan diameter sedikitnya 1,6 cm;
3) Kutub tanah plat, ditanam tegak, dengan ujung atas kutub berada
minimal 60 cm di bawah permukaan tanah. Kutub ini biasanya terbuat dari
tembaga berukuran (100 x 100 x 0,2) cm.
b) Hantaran tanah merupakan penghantar yang menghubungkan kutub tanah
dengan terminal induk tanah. Hantaran tanah ini terbuat dari kawat tembaga
terbuka (open wire) berpilin berukuran minimal 50 mm persegi;

c) Terminal induk tanah, sebagai penghantar listrik berbentuk lempengan,


sebagai penghubung hantaran tanah dan distribusi induk tanah. Terminal induk ini
berbentuk lempeng tembaga, panjang sekitar 40 cm, dipasang dalam handhole,

d) Distribusi induk tanah, merupakan penghantar listrik yang menghubungkan


terminalinduk tanah dengan terminal cabang tanah. Penghubung ini terbuat dari
kawat tembaga terbuka berpilin ukuran minimal 50 mm persegi;

e) Terminal cabang tanah, merupakan penghantar listrik berbentuk melingkar


mengelilingi dinding gedung sebelah dalam, (ditanam dibawah lantai)
menghubung antara distribusi induk tanah dan distribusi cabang tanah. Terminal ini
terbuat dari kawat tembaga terbuka berpilin dengan ukuran minimal 35 mm persegi;

f) Distribusi cabang tanah, merupakan penghantar listrik yang


menghubungkan terminal cabang tanah dengan perangkat telekomunikasi. la terbuat
dari kawat tembaga terbuka berpilin dengan ukuran minimal 10 mm persegi;

g) Pengaman tambahan sebagai alat tambahan agar sistem pentanahan dapat


berfungsi lebih baik dan andal.
A. Konstruksi dan Bahan Pentanahan
Sesuai dengan tujuan pentanahan perangkat maka perangkat telekomunikasi
yang perlu ditanahkan (grounded), antara lain:

Pengukuran Tahanan Tanah 2


Praktikum Instalasi Jaringan Telepon

1) MDF/RPU, RK dan KP
2) Ujung-ujung kawat penggantung dan pelindung elektris kabel udara;
3) Ujung kawat terbuka pada tiang tambat akhir melalui pengaman tambahan;
4) Ujung perisai dan pelindung elektris kabel tanah;
5) Perangkat GPA (Gass Pressure Alarm),
6) Perangkat pelanggan;
7) Telepon umum;

Pentanahan pada RPU biasanya menjadi satu dengan pentanahan gedung dan
perangkat telekomunikasi lainnya. Syarat besarnya tahanan pentanahan untuk
perangkat telekomunikasi biasanya maksimum 3 ohm. Sedangkan untuk gedung
telekomunikasi maksimum 5 ohm.
Khusus pentanahan untuk jaringan kabel berlaku persyaratan berikut, antara lain:
1) Setiap RK dihubungkan dengan kutub tanah batang sebanyak 3 buah, masing-
masingnya panjang 200 cm dengan jarak minimal 10 m;

3 C
A - B = 10 m
B - C = 10 m
2 A - C = 10 m
4
A B Keterangan:
1. Kawat tembaga telanjang berpilin ukuran minimal 25 mm.
5 2. Terminal cabang tanah.
3. Rumah Kabel.
4. Kawat tembaga telanjang berpilin ukuran minimal 60 mm.
5. Kutub tanah batang diameter 1,8 mm panjang 200 cm

Gambar: Pentanahan Rumah Kabel


Setiap Kotak Pembagi (KP), berpengaman dihubungkan dengan kutub tanah batang
sebanyak 1 buah panjang 200 cm;

Pengukuran Tahanan Tanah 3


Praktikum Instalasi Jaringan Telepon

Gambar : Pentanahan di rumah pelanggan.

2) Di ujung pelanggan saluran penanggal atas tanah yang jaraknya kurang lebih 1
km pada daerah terbuka yang rawan petir, dihubungkan dengan kutub tanah
batang sebanyak 1 buah panjang 200 cm melalui pengaman;
3) Pada titik alih saluran penanggal kawat telanjang dengan saluran rumah
pelanggan dihubungkan dengan kutub tanah batang sebanyak 1 buah panjang
200 cm, melalui pengaman.

B. Pengukuran Tahanan Tanah


Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi sistem
pentanahan, baik untuk pentanahan yang baru selesai dibangun maupun pentanahan
yang telah lama dipasang. Dari hasil pengukuran dapat diketahui, apakah
tahanan pentanahan memenuhi standar nilai yang berlaku, atau tidak? Pengukuran
ini dilakukan sebagai upaya pemeliharaan preventif, yang dapat berlanjut kepada
perbaikan bila pentanahan sudah melebihi standar yang berlaku. Berbagai cara
dapat dilakukan untuk mengukur tahanan sistem pentanahan.
Namun dalam laporan praktikum ini kita kemukakan dua macam cara pengukuran
yang biasa dilakukan, yaitu dengan menggunakan amperemeter dan voltmeter,
yang disebut juga dengan metode Fall of Potential dan cara kedua melalui pengukur
tahanan tanah analog.

Metode Fall of Potential (melalui ampere-meter dan voltmeter), dilakukan dengan


urutan sebagai berikut.
(1) Tanamlah 2 buah kutub tanah batang penolong, yang terletak pada satu garis
lurus dengan jarak minimal antara keduanya 20 meter.Dan rangkai seperti
gambar berikut.

Pengukuran Tahanan Tanah 4


Praktikum Instalasi Jaringan Telepon

(2) Amati penunjukan amperemeter dan voltmeter. Besar tahanan pen-


tanahan adalah:
V
R=
I
Keterangan:
RA = tahanan sistem pentanahan A (ohm);
V = pembacaan meter pada voltmeter (volt);
I = Pembacaan meter pada amperemeter (ampere).

b) Pengukuran tahanan pentanahan dengan Pengukuran tahanan tanah


analog,akan dibahas di langkah percobaan.

III. Alat dan Bahan

1. Analog earth resistance tester


2. Alat bantu pemaku tanah
3. Test leads
4. clip
5. probe

Pengukuran Tahanan Tanah 5


Praktikum Instalasi Jaringan Telepon

IV. Langkah Percobaan

1. Merangkai alat dan bahan seperti gambar di atas pada tempat yang telah
ditentukan (siramkan air pada tanah untuk memudahkan pemaku tanah
menancap)
2. Set range switch pada posisi x100 Ω dan tekan test button.
3. Alihkan range switch pada posisi x10 Ω dan x1 Ω ketika tahanan tanah bernilai
rendah
4. Catat hasil percobaan

V. Hasil Data Percobaan

No lokasi Nilai tahanan (Ohm)


1 Tower Lab. Telkom
2 Grounding Penangkal Petir Lab. TT
3 Depan lab telkom
4 Grounding Penangkal Petir Tandon

Keterangan:
Nilai R?
Bak Kontrol?

VI. Pembahasan

VII. Kesimpulan

Pengukuran Tahanan Tanah 6

Anda mungkin juga menyukai