Anda di halaman 1dari 6

SAMBUTAN

BUPATI PULAU MOROTAI


PADA PERKEMAHAN ADIYASTA PEMILU 2019

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Selamat Sore,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Salam Pramuka..!

Yang Saya Hormati:

 Ketua Bawaslu Provinsi Maluku Utara


 Para Pimpinan Forkompimda
 Para Pimpinan SKPD
 Para Komisioner Bawaslu Kabupaten Pulau Morotai
 Ketua Kwartir
artir Cabang Pulau Morotai
 Para Mabi Saka Se-Kabupaten
Kabupaten Pulau Morotai
 Pengurus Kwartir Cabang Pulau Morotai
 Ketua Gugus Depan dan Pembina Se-Kabupaten
Pulau Morotai
 Bapak/ibu dan Adik-adik
adik Peserta Kemah Saka
Adiyasta Pemilu 2019 yang saya Banggakan.
 Para hadirin undangan yang berbahagia.

Sambutan Bupati Pulau Morotai Pada Perkemahan Adiyasta Pemilu 2019


1
Salam Pramuka !!!
Puji syukur patut kita penjatkan kehadirat Allah SWT,
atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya,
Hidayah kita dipersatukan
dalam momen berharga, perkemahan Satuan Karya
Adiyasta Pemilu 2019.
Semoga kita senantiasa selalu dalam
dal LindunganNya
dalam melaksanakan segala kebaikan yang harus
dilaksanakan sebagai amanah dipundak kita.

Sebagai
bagai satu kegiatan monumental, Perkemahan Bhakti
Adhyasta Pemilu adalah untuk menyampaikan kepada
siswa-siswi
siswi Saka Pramuka sebagai kategori pemilih
pemula, agar turut ambil bagian dalam event Pilkada
maupun Pemilu dengan menyalurkan hak suaranya serta
dapat berperan aktif menjadi agen perubahan ditengah
masyarakat menyampaikan pentingnya
pen menyalurkan hak
pilih,, untuk memilih pemimpin daerah dan pemimpin
bangsa, serta menyampaikan hal-hal
hal yang dilarang
dalam pelaksanaan
anaan Pilkada dan Pemilu, minimal
dilingkungan keluarganya.

Perkemahan Adiyasta a Pemilu ini selayaknya diisi dengan


kegiatan yang menumbuhkan kesadaran jasmani dan
rohani dan Pengetahuan yang bermanfaat.
bermanfaat Kami beri
apresiasi kepada Pengurus rus Kwatir Cabang Pulau
Morotai, Baswaslu dan Panitia yang memilih Tema
perkemahan mengaktualisasi
mengaktualisasikan Pengawasan
Partisipatif pemilu 2019.

Sambutan Bupati Pulau Morotai Pada Perkemahan Adiyasta Pemilu 2019


2
Bapak/ibu, dan Adik-adik
adik yang berbahagia,
Sebagaimana kita ketahui, bahwa Tenun kebangsaan
kita hampir terkoyak lantaran persoalan politik di ibukota
dalam dua tahun terakhir. Meski berangsur-angsur
berangsur
membaik, polarisasi diantara umat rasanya masih
berbekas.

Jika kita mengikuti perkembangan media cetak maupun


elektronik, negara kita seakan terbagi dalam sekat-sekat
kepentingan. Pertikaian sesama anak bangsa tersulut
hanya oleh persoalan sudut pandang. Ormas A bertikai
dengan Ormas B. Masing-masing
masing mempertahankan tafsir
tentang satu hal. Meski tidak terlalu nampak di
Kabupaten Pulau Morotai, namun fenomena semacam
ini perlu di waspadai.

Menanggapi persoalan ini, saya mengajak kita


merefleksikan ke belakang. Bahwa pada jaman kolonial
Belanda, organisasi masyarakat, khususnya
“kepanduan” tumbuh subur dengan latar ideologi yang
berbeda-beda. Dipelopori
elopori oleh Nederlansche Padvinders
Organisatie Vereeniging (NIPV), organisasi kepanduan
hindia belanda pada tahun 1912. Empat tahun
berselang, Mangkunegara VII mendirikan Javaansche
Padvinders Organisatie (JPO). JPO dimaksudakan
menjadi tempat kaderisasi ketentaraan Mangkunegara.
Menyusul JPO, Muhammadiya mendirikan Hizbul Waton,
dari nama semula Muhammadiyah Pandvinderij pada

Sambutan Bupati Pulau Morotai Pada Perkemahan Adiyasta Pemilu 2019


3
1918. Budi Utomo mendirikan Nationale Padvinderij pada
1921. Sayap politik Serikat Islam, baik Serikat Islam (S.I.)
Merah, maupun SI Putih mendirikan masing-masing
masing
organisasi kepanduan. Sejak medio 1920-an1920 hingga
1927, kurang-lebih
lebih sembilan organisasi kepanduan-
kepanduan
besar yang tersebar di Jawa dan Sumatera.

Jaman peralihan kekuasaan dari Belanda ke Jepang,


gerakan kepanduan di bekukan, dan d berubah watak
menjadi gerakan semi militer. Gerakan kepanduan
kembali bangkit pasca kemerdekaan. Pada tahun 1949,
saat Indonesia masih dalam bentuk federasi, organisasi
kepanduan mencapai 104 organisasi. Namun,
organisasi-organisasi
organisasi itu tetap menjadi sayap
sa politik dari
Parpol.

Perbedaan ideologi organisasi kepanduan, di tengah


situasi politik nasional yang ingin memperkuat konsepsi
negara kesatuan, maka diperlukan penyatuan organisasi
kepanduan. Oleh Pemerintah, Gerakan Pramuka
kemudian di atur dalam Kepres
Kep Nomor 238 tahun 1961.
Keputusan ini bertujuan agar anak-anak
anak dan pemuda
Indonesia dididik untuk menjadi manusia dan warga-warga
negara Republik Indonesia yang berkepribadian dan
berwatak luhur, cerdas, cakap, tangkas, trampil dan rajin,
yang sehat jasmaniah dan rohaniah, yang ber-Panca-
ber
Sila dan setia-patuh
patuh kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan yang berpikir dan bertindak atas
landasan-landasan
landasan Manusia-Sosialis
Manusia Indonesia. Begitu

Sambutan Bupati Pulau Morotai Pada Perkemahan Adiyasta Pemilu 2019


4
bunyi konsideran Kepres No. 238 tahun 1961. Pada 14
Agustus 1961 dilakukann pengukuhan pegurus kwartir
nasional Gerakan Pramuka, sekaligus menjadi penanda
kelahiran Gerakan Pramuka Nasional.

Bapak/Ibu/Pembina, dan Adek-adek


Adek Pramuka yang
Saya Banggakan,

Belajar dari refleksi sejarah kepanduan, gerakan


pramuka di ikat oleh semangat
semang penyatuan visi Unitary
Nation (Negara Kesatuan). Sehingga perbedaan dan
sekat-sekat
sekat politik menjadi sirna, dan berubah menjadi
agen perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

Adik-adik
adik anggota pramuka Saka adiyasta tentu sering
menyimak lalulintas media sosial. Jika ada ajakan ke
arah perpecahan ummat oleh kelompok-kelompok
kelompok yang
tidak bertanggung jawab, maka tugas kita cukup
mengingat sejarah kelahiran Gerakan Pramuka.
Bagaimana para founding father bersusah payah
meluruskan garis-politik organisasi kepanduan mengikuti
tujuan bernegara, sebagaimana tertuang pada Pancasila
dan UUD I945. Adek-adek adek Pramuka harus menjadi
pengguna internet cerdas. Tidak mudah terprovokasi
oleh hoax atau berita bohong.

Tugas kami pemerintah, adalah memastikan sel-sel


s
kepanduan berjalan sesuai tujuan didirikannya gerakan
Pramuka. Kami berharap, Perkemahan dalam rangka

Sambutan Bupati Pulau Morotai Pada Perkemahan Adiyasta Pemilu 2019


5
menyongsong Perhelatan Pemilu 2019 dengan member
wawasan kepada , dapat menjadi wadah penjernihan
pikiran, sehingga memacu semangat belajar, dan
bekerja, serta “bersih melayani” seluruh lapisan
masyarakat.
Terima kasih,

Wassalamu’ alaikumWarahmatullahi
Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat Sore, dan
Salam sejahtera untuk kita semua.
Salam Pramuka!

Bupati Pulau Morotai,

Benny Laos

Sambutan Bupati Pulau Morotai Pada Perkemahan Adiyasta Pemilu 2019


6

Anda mungkin juga menyukai