Anda di halaman 1dari 4

ke 106, yang akan dahului dengan seminar nasional

pendidikan karakter di Kabupaten Pulau Morotai

SAMBUTAN BUPATI PULAU MOROTAI Salawat dan salam, kita curahkan kepada Rasul Muhammad
PADA PEMBUKAAN SEMINAR PENDIDIKAN KARAKTER SAW beserta keluarganya, para sahabat, dan para pengikut
MUHAMMADIYAH KABUPATEN PULAU MOROTAI hingga hari ahir.
Sebelumnya, saya juga ingin menyampaikan selamat dan
Bismillahirrahmanirrahim, sukses atas muktamar Pemuda Muhammadiyah yang beberapa
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, pekan lalu terselenggara di Provinsi Daerah Istimewa
Yang Saya Hormati: Yogyakarta.

• Para Alim Ulama Hadirin yang saya hormati,


• Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Jajaran Lebih dari satu abad eksistensi Muhammadiyah, sejak di
Pengurus Daerah Muhammadiyah Morotai dirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada 1912, tak terhitung
• Para Pimpinan SKPD. peran Muhammadiyah dalam mencerdaskan umat dan
• Hadirin dan Para peserta Seminar Nasional Pendidikan memajukan kesejahteraan rakyat melalui amal usaha
Karakter Muhammadiyah Kabupaten Pulau Morotai yang persyarikatan.
saya muliakan.
Di tengah perubahan zaman yang semakin kompleks,
Mari kita bersama haturkan rasa syukur kita ke hadirat Allah hantaman arus politik elektoral, hingga desas-desus konflik-
SWT, atas Rahmat dan Karunia-nya, pada hari ini kita dapat elit di tubuh Muhammadiyah, tak menjadi alasan bagi
menghadiri salah satu rangkaian acara milad Muhammadiyah
persyarikatan untuk terus menyalakan api pembaharuan agar Konsep kebersamaan atau dalam islam dikenal dengan
islam selalu relevan dengan kemajuan zaman. ukhuwah, telah menjadi bagian integral umat Islam yang
merekatkan seluruh insan pengikut Nabi besar Muhammad
Dinamika yang dialami Muhammadiyah, jamak terjadi di
SAW.
setiap organisasi. Tak terkecuali di dalam tubuh pemerintahan
di Kabupaten Pulau Morotai. Hanya saja, konsep yang secara sederhana dikenal dengan
gotong-royong ini sering menjadi retorika. Doktor Kiai Haji
Hadirin yang saya hormati,
Haedar Nashir benar. Ia lebih memilih mengejewantahkan
Di tengah situasi dan kondisi memasuki tahun pemilu. Seiring konsep yang hampir sama tuanya dengan peradaban
isu-isu politik identitas yang nyaris meluluh lantahkan manusia—yang sejak awal hidup komunal dan tolong-
kebhinekaan nasional. Muhammadiyah tampil menyerukan menolong, ketimbang sekedar meneriakkan slogan-slogan
Ta’awun Untuk Negeri. Sebuah langkah kongkrit yang sulit Islami. "Pesan utamanya adalah agar semua bergerak untuk
kita dapati di luar perserikatan Muhammadiyah. peduli dan berbagi meringankan penderitaan saudara-saudara
kita," begitu kata Kiai Haji Doktor Haedar Nashir.
Tentu kita sepakat dengan himbauan Ketua Umum Pimpinan
Pusat Muhammadiyah, bapak Doktor Kiai Haji Haedar Hadirin yang berbahagia,
Nashir. Bahwa Ta’awun atau tolong-menolong perlu
Kita semua mahfum, sumbangsih Muhammadiyah. Selama
diaktualisasikan dalam gerakan membangun kebersamaan.
106 tahun, Muhammadiyah telah membangun 72 rumah
Persoalan bangsa di hadapan mata: kemisikinan, kesenjangan sakit, dan ratusan klinik, serta balai kesehatan. Di bidang
ekonomi, rendahnya mutu pendidikan, literasi, dan masih pendidikan, Muhammadiya membangun dan mengelola lebih
banyak lagi pekerjaan rumah yang mustahil dituntaskan hanya dari 5000 sekolah, dan lebih dari 170 perguruan tinggi yang
oleh pemerintah. tersebar di seluruh pelosok negeri.
Perhatian Muhammadiyah pada pendidikan dan kesehatan Bersamaan dengan program-program inovatif lainnya,
bukan satu kebetulan. Muhammadiyah menyadari keutamaan misalnya pemberian Kartu Morotai Sejahtera (KMS), yang
kebutuhan dasar (basic need). Tokoh-tokoh Muhammadiyah saat ini menyasar keluarga prasejahtera, lansia, hingga
seperti Buya Hamka, Mas Mansyur, Ki Bagushadikusumo, penyandang disabilitas, yang total penerimanya mencapai
dan lain-lain, bukan sekedar ulama. Mereka juga pemikir 2.925 orang, mendapat sorotan dari pihak Kementerian Dalam
peradaban, khususnya di Indonesia. Secara sadar, mereka Negeri. Dan Alhamdulillah, Morotai menjadi salah satu
mendorong Muhammadiyah lewat pendidikan dan kesehatan. daerah pemenang Innovative Government Award (IGA) tahun
Hingga menjadi pelopor Islam berkemajuan. 2018, yang diselenggarakan oleh Kemendagri, untuk kategori
daerah perbatasan dan daerah tertinggal.
Hadirin yang saya muliakan,
Hadirin yang berbahagia,
Pemerintah Daerah sejak awal pembentukan juga melakukan
hal yang sama. Kami berusaha meneruskan sisi-sisi positif Meski demikian, masih panjang perjalanan untuk sekedar
dari pemerintahan sebelumnya. Sampai saat ini kita masih sejajar dengan daerah lain. Untuk itu, lewat ta’awun, kami
memulai dengan membangun pondasi kebutuhan dasar. berharap, Pemerintah Daerah bisa bersama warga
Infrastruktur kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur Muhammadiyah, mendorong pembentukan karakter generasi
penopang ekonomi masyarakat. Berawal dari sanitasi Morotai lewat pendidikan berkualitas. Infastrukturnya sedang
keluarga: dapur sehat, dan air bersih. Melalui program kita bangun.
Morotai Mengalir, sejak 2017, telah tersambung jaringan air
Kedepannya, konsep ta’awun bisa benar-benar membumi,
bersih di 7443 rumah. Jalan tani, telah terbangun kurang lebih
menapak bersama nilai filosofis po diki de po rigaho.
60 kilo meter. Ditujukan untuk memudahkan akses petani
menjangkau lahan pertanian/perkebunan.
Ahir kata,
Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, seminar
pendidikan karakter: Ta’awun untuk negeri, saya nyatakan
dibuka.
Terima kasih,
Wassalamu’ alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bupati Pulau Morotai,

BENNY LAOS

Anda mungkin juga menyukai