Pertama-tama, perlu kita syukuri kehadirat Tuhan Yang Maha
SAMBUTAN BUNDA PAUD Esa. Karena atas Cinta dan Kasih-Nya, kita dipertemukan PADA PENGUKUHAN DAN PELANTIKAN dalam sebuah seremoni yang khidmat, dalam rangka P.D. HIMPAUDI PULAU MOROTAI pegabdian untuk kemaslahatan.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Hadirin yang berbahagia,
Selamat Sore, Satu kehormatan mengemban amanat sebagai Bunda PAUD. Salam sejahtera untuk kita sekalian, Pengukuhan ini sekaligus mengawali peran kami selaku Salam Cinta Anak Usia Dini, “orang tua” bagi 2.756 anak yang tersebar di seluruh satuan pendidikan anak usia dini di Kabupaten Pulau Morotai saat Yang Saya Hormati: ini. • Bupati Pulau Morotai, atau yang mewakili, Selama mendampingi kepemimpinan Bupati di Morotai, kami •Bunda PAUD Provinsi Maluku Utara, banyak memberi perhatian pada persoalan pendidikan dan • Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 18 Lanud Leo Wattimena kesehatan. Dengan memanfaatkan sinergi dan koordinasi • Ketua Jalasenastri Cabang 3 Lanal Morotai lintas sektor, perhatian itu terwujud ke dalam ragam bentuk • Ketua Persit Kartika Chandra Kirana kegiatan. Baru-baru ini kami mengkampanyekan “gemar • Ketua Bhayangkari Cabang Polres Morotai makan ikan”. Bukan berarti mengajari cara memakan ikan. • Para Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Se Tapi mengedukasi agar masyarakat memahami manfaat Kabupaten Pulau Morotai yang saya banggakan. makan ikan untuk kesehatan. Kami punya harapan yang sama kepada satuan pendidikan mestinya tak jauh berbeda dengan di Finlandia. Namun, kita anak usia dini. PAUD bukan untuk mengubah dunia anak- semua paham, sejauh mana mutu pendidikan kita jika di anak. Tetapi menerapkan pola asuh yang baik, agar anak banding dengan Negara-negara Skandinavia? tumbuh sehat fisik maupun mental, dan siap belajar untuk Oleh sebab itu, mengawali tanggung jawab ini, saya mengajak pendidikan dasar pada usia yang di tetapkan. para pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini di Sebuah penelitian di Stanford University, oleh Thomas Dee Kabupaten Pulau Morotai, untuk mengambil peran. Taman dan Henrik Sieverstsen mengungkap, bahwa penundaan usia kanak-kanak, PAUD, Maupun Satuan PAUD Sejenis, harus sekolah formal dari enam tahun ke tujuh tahun, dapat menjadi wadah yang membentuk kognisi dan karakter calon- menekan hiperaktivitas anak. Anak-anak menjadi lebih fokus calon generasi emas Morotai. hingga 73 persen, sehingga mampu mengendalikan diri. Bapak/ibu hadirin yang berbahagia, Penelitian ini mungkin tak asing bagi kalangan pengambil Sekian yang dapat kami sampaikan. Sebagai keluarga besar kebijakan di bidang pendidikan. Hal ini tampak dari bagi seluruh anak-anak di seluruh satuan pendidikan anak usia ditetapkannya standar usia tujuh tahun bagi pendaftar sekolah dini, kami berharap semangat mendidik ini teraktualisasi ke dasar. Sementara di beberapa negara maju, masih menerepkan dalam tindakan nyata yang penuh dedikasi. usia rata-rata enam tahun. Finlandia yang di anggap paling baik mutu pendidikannya menurut sejumlah survey internasional menerapkan standar usia yang sama dengan Indonesia. Andai riset Thomas Dee dan Henrik Sieverstsen ini benar, maka tingkat kognitif dan karakter siswa di Indonesia Terima kasih, Wassalamu’ alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh Selamat Sore, Salam sejahtera untuk kita sekalian, Salam Cinta Anak Usia Dini.