Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

SAMBUTAN PEMBUKAAN DAN ARAHAN


KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PELATIHAN
PESANTREN RAMAH ANAK DI SULAWESI SELATAN

Hotel Aryaduta Makassar, 09 September 2019


Assalammu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,
• Yth. Deputy Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan RI, yang diwakili oleh
Asisten Deputy Partisipasi Organisasi Keagamaan dan
Kemasyarakatan, beserta segenap Tim yang hadir saat ini;
• Yth. Kepala Kanwil Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Kota
Makassar, Kab. Barru, Takalar, Gowa, dan Maros;
• Yth. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kota Makassar, Kab. Barru, Takalar, Gowa, dan Maros;
• Yth. Para Pimpinan Pesantren dari Kota Makassar, Kab. Barru,
Takalar, Gowa, dan Maros; dan
• Hadirin serta undangan yang saya hormati,
2
Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT karena atas Rahmat-Nya, kita diberikan
kesempatan untuk hadir dalam acara “Pelatihan
Pesantren Ramah Anak di Sulawesi Selatan”, yang
dilaksanakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak RI bekerjasama dengan Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi
Sulawesi Selatan. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari
kegiatan sosialisasi pesantren ramah anak yang telah di
lakukan pada tanggal 24 Juli 2019 di Hotel Swiss Bell
Makassar, dan hari ini adalah inti pelatihannya sebelum
implementasi di lapangan. 3
Bapak/Ibu dan Hadirin yang saya hormati,
Pesantren Ramah Anak yang diprogramkan oleh Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI bertujuan:
1. Memberikan sumbangsih nyata dalam proses penerapan nilai-nilai
Islam dalam sistem penyelenggaraan pendidikan di pesantren,
khususnya penghargaan Islam pada hak-hak anak, hingga menjadi
tradisi dan adab dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menciptakan pesantren yang melindungi dan menyenangkan bagi anak
dalam suasana penuh nilai (akhlaqul karimah) agar dapat
meningkatkan prestasi anak dan membentuk karakter baik.
3. Terciptanya lingkungan pembelajaran yang ramah antara pendidik dan
santri yang tercermin dalam suasana yang kondusif dan dinamis.
4. Pemenuhan hak anak bagi santri di Pesantren dengan mengedepankan
prinsip hak anak yaitu Non diskriminasi, Menjamin kelangsungan
hidup tumbuh dan berkembang, Mempertimbangkan kepentingan
terbaik anak, dan Menghargai partisipasi/pendapat anak 4
Secara umum digambarkan bahwa Pesantren Ramah Anak yang
akan diterapkan adalah lembaga pendidikan islam yang:
• aman, bersih, sehat, hijau, dan inklusif;
• nyaman bagi perkembangan fisik, kognisi dan psikososial anak
perempuan/laki-laki, termasuk anak yang memerlukan
pendidikan khusus dan/atau pendidikan layanan khusus;
• menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek
kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab.
Untuk mencapai tujuan diatas perlu upaya menyeluruh dan
koordinasi yang baik agar setiap anak dapat menikmati hak atas
pendidikan yang berkualitas, khususnya pendidikan di pesantren
yang sangat diharapkan menciptakan generasi sehat, cerdas, ceria,
berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.
5
Bapak/Ibu dan Hadirin yang saya hormati,
Pesantren Ramah Anak bukan hal baru di Indonesia, bahkan beberapa
pesantren telah menerapkan konsep ramah anak, diantaranya yang
popular adalah Pondok Pesantren Persis Taragong Garut Provinsi Jawa
Barat dengan santri kurang lebih 2000 anak.
Pesantren ini memulai konsepnya ramah anak setelah melihat data drop
out anak-anak pesantren yang makin tinggi yaitu sekitar 30-40 persen
anak-anak putus di jalan. Hal ini menjadi indikasi ada sesuatu yang perlu
diperbaiki, terutama yang tinggal dalam asrama.

Pimpinan pesantren akhirnya mengetahui penyebab utama adalah tradisi


hukuman fisik yang masih dipertahankan dari generasi ke generasi,
termasuk adanya hak menghukum bagi santri senior, yang diberi tanggung
jawab mengasuh santri junior. Model pengasuhan ini diwariskan kepada
junior, dan dampaknya ketika menjadi senior melakukan balas dendam.
6
Bapak/Ibu dan Hadirin yang saya hormati,
Di Sulawesi Selatan sosialisasi terkait konsep ramah anak di
Pesantren telah dilakukan sejak adanya kebijakan Sekolah Ramah
Anak, oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
bekerjasama dengan Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA)
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, antara lain Pondok
Pesantren Darul Arqam Gombara, dan Pondok Pesantren Ummul
Mukminim.
Namun karena pedoman dan petunjuk teknis penerapan di
pesantren masih disusun di Kementerian PPPA RI maka
implementasinya belum ditindak lanjuti. Alhamdulillah tahun 2019,
buku pedoman dan juknis penerapannya telah ada sehingga sudah
siap untuk di tindak lanjuti setelah pelatihan ini. 7
Perlu juga kami sampaikan bahwa kasus-kasus kekerasan yang
terjadi di Sulawesi Selatan juga banyak yang terjadi di lingkungan
sekolah, madrasah, dan pesantren, baik kekerasan fisik, psikis,
bahkan akhir-akhir ini cenderung lebih tinggi kasus
pelecehan/kejahatan seksual, baik yang dilakukan oleh orang
dewasa maupun antar anak.
Potensi kekerasan tidak akan terjadi jika semua pihak memahami
secara komprehensif seluk beluk tumbuh kembang anak, karena
sekolah/madrasah, maupun pesantren bukan hanya sekedar untuk
pendidikan tetapi juga merupakan salah satu alternative pengasuhan
berbasis institusi.
Penegakan disiplin positif sangat dibutuhkan, namun hasilnya tidak
bisa dilihat secara instant, tetapi memerlukan proses panjang. Kita
harapkan anak-anak kita tumbuh sehat jiwa dan raga, hanya takut 8
kepada Allah, hormat kepada yang lebih tua dan sayang pada yang
lebih mudah, ikhlas melakukan semua aturan walaupun tanpa
Bapak/Ibu dan Hadirin yang saya hormati,

Melalui kesempatan ini, saya menitipkan harapan yang besar kepada semua pihak
agar Sulawesi Selatan bisa menjadi percontohan nasional Pesantren Ramah Anak. Ini
bisa dicapai jika Bapak/Ibu khususnya Pimpinan / Pengasuh Pesantren
bersedia/berkomitmen menerapkan konsep ramah anak sesuai dengan aturan yang
telah ditetapkan. Insyaa Allah, kita akan menetapkan dalam Keputusan Gubernur
Sulawesi Selatan sehingga seluruh OPD/instansi terkait dapat melakukan intervensi
yang dibutuhkan oleh pesantren.

Demikian yang bisa saya sampaikan, terima kasih atas partisipasi aktif seluruh
peserta, dan dengan ucapan “Bismillahirrahmanirrahim”, Pelatihan Pesantren
Ramah Anak di Sulawesi Selatan, saya buka dengan resmi. Sekian.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
9
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai