Anda di halaman 1dari 10

Format Pengkajian Keluarga

Family Center Nursing Model

I. Data Umum
1. Nama KK : Bapak R
2. Alamat : Jl. Cisalak Gadog RT 01/RW 007; kode pos 15453; Kelurahan Cisalak
Pasar; Kecamatan Cimanggis; Kota Depok-Jawa Barat
3. Pekerjaan KK : Buruh harian lepas
4. Pendidikan KK : Tamat SD
5. Komposisi anggota keluarga:
Jenis Hub dgn
Nama TTL/usia Pendidikan Pekerjaan
Kelamin KK
29 Juni 1962/ Buruh harian
Ibu K P Isteri Tamat SD
57 tahun lepas
Anak F L / 13 tahun Cucu Sedang SMP Siswa

Genogram (3 generasi) :

6. Tipe Keluarga
Keluarga Bapak R termasuk dalam keluarga besar, yang terdiri atas bapak (Bapak R), ibu
(Ibu K), dan cucu (Anak F) yang tinggal dalam satu rumah. Kartu keluarga Bapak R terdiri
atas 2 anggota keluarga, yaitu Bapak R sendiri dan Ibu K sedangkan Anak F berada di luar
kartu keluarga Bapak R.
7. Suku Bangsa
Suku keluarga Bapak R yaitu Sunda namun bahasa yang digunakan sehari-hari dalam
keluarga yaitu Bahasa Indonesia. Terkait mengenai kesehatan, suku sunda ini tidak
mempengaruhi kebiasaan sehar-hari keluarga Bapak R, serta tidak terdapat nilai-nilai
kepercayaan keluarga yang mempengaruhi kesehatan.
8. Agama
Seluruh anggota keluarga Bapak R dirumah yaitu menganut agama Islam. Bapak R
mengatakan setiap anggota keluarga melaksanakan ibadah solat wajib namun terkadang
terdapat 1-2 waktu per hari yang terlewatkan. Keluarga mengikuti kegiatan mengaji yang
ada di lingkungan masyarakat namun tidak dilakukan rutin. Keluarga Bapak R tidak
memiliki kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang dikaitkan dengan
kesehatan.
9. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
Bapak R dan Ibu K saat ini bekerja sebagai buruh harian lepas. Bapak R sendiri bekerja
sebagai tukang las, yang bekerja jika ada panggilan dan Ibu K bekerja sebagai asisten
rumah tangga. Rentang pendapatan keluarga yaitu 1.000.000-1.500.000/bulan. Pendapatan
ini berasal dari pekerjaan Bapak R dan Ibu K serta pemberian dari anak-anak. Pendapatan
ini digunakan cukup untuk kehidupan sehari-hari, untuk kebutuhan pangan, listrik, serta
uang sekolah Anak F.
10. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Aktivitas rekreasi yang dilakukan keluarga dalam kesempatan berkumpul dirumah yaitu
menonton televise bersama dan mengobrol bersama antar satu sama lain anggota keluarga.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


11. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Saat ini keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Hal ini dengan
melihat usia Bapak R yaitu 62 tahun, yang sudah termasuk dalam rentang usia lansia. Pada
tahap perkembangan keluarga dengan lansia ini, terdiri atas tahapan perkembangan (1)
mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yang saling menyenangkan
pasangannya; (2) adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi, mencakup kehilangan
pasangan, kekuatan fisik, dan penghasilan yang menurun; (3) mempertahankan keakraban
pasangan dan saling merawat; dan (4) melakukan life review mengenai masa lalu.
12. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
- Tugas perkembangan yang sudah terpenuhi pada keluarga Bapak R yaitu:
o mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yang saling menyenangkan
pasangannya, cara pemenuhan tugas ini dilakukan Bapak R dengan selalu menjaga
kerukunan dalam lingkungan rumah.
o Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat, hal ini dipenuhi Bapak R
dengan Ibu K memahami kondisi masing-masing, dan akan bergantian merawat jika
salah satu diantara keduanya sakit.
o melakukan life review mengenai masa lalu, tugas perkembangan ini dipenuhi Bapak
R dengan menceritakan masa-masa lalunya kepada Anak F.
- Tugas perkembangan yang belum terpenuhi, yaitu terkait:
o adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi, mencakup kehilangan pasangan,
kekuatan fisik, dan penghasilan yang menurun. Hal ini dikarenakan, Bapak R dan/atau
Ibu K mengatakan belum siap jika salah satu diantaranya meninggal dunia. Kemudian,
pada saat ini Bapak R masih mengeluhkan terkait tawaran pekerjaan dan pendapatan
yang menurun.
13. Riwayat Keluarga Inti
Pada saat dilakukannya pengkajian, Bapak R dan Anak F mengatakan tidak memiliki
riwayat penyakit apa-apa dan tidak pernah menjalani perawatan sebelumnya. Kemudian,
Ibu K mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi dan kolesterol tinggi. Saat ini
Ibu K mengeluhkan sering merasa pegal di ekstermitas (kaki dan tangan) serta di
tengkuk. Ibu K mengatakan dalam waktu belakangan ini tekanan darahnya sudah berada
dalam rentang normal namun pada saat diperiksa nilai kolesterol terakhir hasilnya tinggi
namun Ibu K lupa terkait nilainya. Kemudian sebelumnya sudah melakukan pemeriksaan
ke Instalansi Kesehatan dan sudah mendapatkan obat namun Ibu K mengatakan
terkadang lupa untuk meminum obatnya. Pada saat saya lakukan pemeriksaan (Kamis,
21 Februari 2019) pada Ibu K dihasilkan yaitu tekanan darah 120/80 mmHg; nadi 88
x/menit; laju pernafasan 20 x/menit; suhu 36.9oC; dan saturasi oksigen 98%. Kemudian
hasil pemeriksaan darah perifer didapatkan gula darah sewaktu: 152 mg/dL; kolesterol:
282 mg/dL; asam urat: 5,3 mg/dL.
14. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Bapak R mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan. Selanjutnya Ibu K
mengatakan memiliki riwayat penyakit keturunan hipertensi dari orang tuanya, yaitu
ibunya yang meninggal karena hipertensinya.

III. Data Lingkungan


15. Karakteristik Rumah
Bapak R tinggal di rumah milik sendiri, yang memiliki jumlah ruangan: 1 ruang
depan/ruang tamu; 1 kamar tidur; 1 ruang dapur; dan 1 kamar mandi. Pada kamar mandi
terdapat toilet, sanitasi baik, dan terdapat sabun. Penerangan didalam rumah dapat
dikatakan kurang mendapatkan cahaya matahari karena rumah hanya memiliki 1 jendela;
terdapat ventilasi. Secara umum rumah terlihat bersih.
16. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat keluarga Bapak R dikatakan baik.
Semua tetangga dikenal baik. Kemudian tidak terdapat kebiasaan tetangga dan
komunitas yang mempengaruhi kesehatan keluarga.
17. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Bapak R sudah kurang lebih 40 tahun tinggal di RT 1/RW 7, Kelurahan Cisalak
Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok dan belum pernah berpindah-pindah tempat
tinggal.
18. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Bapak R berinteraksi baik dengan masyarakat sekitar. Keluarga mengikuti
kegiatan seperti kumpul sore untuk mengobrol, kerja bakti, dan pengajian. Namun jika
kesehatan sedang tidak baik maka kegiatan-kegiatan tersebut tidak dipaksakan untuk
diikuti.
19. Sistem Pendukung Keluarga
Jumlah anggota keluarga yang sehat yaitu Bapak R dan Anak F. Setiap anggota keluarga
tidak memiliki fasilitas untuk menunjang kesehatan keluarga, mencakup askes,
jamsostek, kartu kesehatan, asuransi, dan lainnya. Keluarga memiliki fasilitas kesehatan
meliputi: tempat tidur yang nyaman dan sumber air bersih. Kemudian, dukungan
psikologis dan spiritual anggota keluarga dikatakan baik, keluarga selalu mendukung
hal-hal untuk mencapai kesehatan. Terdapat fasilitas sosial yang terdapat di sekitar
keluarga mencakup Poswindu maupun Posyandu, yang dapat digunakan untuk
meningkatkan upaya kesehatan anggota keluarga.
IV. Struktur Keluarga
20. Pola-pola Komunikasi:
Pada saat dilakukan pengkajian, keluarga Bapak R berkomunikasi dengan baik
(mencakup sesuai denga isi dan instruksi; pesan diperoleh dan direspon dengan baik;
pesan didengarkan dan diikuti dengan baik. Bahasa yang digunakan dalam kelaurga yaitu
Bahasa Indonesia. Setiap komunikasi yang dilakukan keluarga dilakukan secara
langsung, baik dalam penyampaian pesan langsung maupun pesan-pesan emosional.
Komunikasi dilakukan setiap hari, lebih sering mulai sore hari karena pada waktu sore
hari semua anggota keluarga sudah berada di rumah.
21. Struktur Kekuatan Keluarga
Bapak R selalu memberikan nasihat kepada isteri, anak-anaknya, serta cucu-cucunya
mencakup cara dalam berprilaku yang baik, sopan santun, tatakrama, cara menjaga
hubungan baik dengan orang lain, cara berumah tangga yang baik dan mendidik anak.
Selanjutnya, untuk kekuatan keluarga terdapat pada Bapak R namun untuk permasalahan
anak-anaknya diserahkan secara lansung kepada anak-anaknya karena telah berumah
tangga.
22. Struktur Peran
- Bapak R
Peran informal : dari dahulu dikatakan menjadi tukang las.
Peran formal : mejadi kepala keluarga, suami, ayah, kakek, dan mertua.
- Ibu K
Peran informal : asisten rumah tangga
Peran formal : menjadi ibu rumah tangga, istri, ibu, nenek, dan mertua.
- Anak F
Peran informal :-
Peran formal : anak dan cucu
23. Nilai dan Normal Keluarga
Keluarga meyakini bahwa kesehatan bersifat penting. Hal ini terbukti keluarga
membiasakan untuk bersih-bersih seperti mencuci tangan dan kaki sebelum masuk ke
dalam rumah, menjaga kebersihan rumah, dan menjaga asupan makan yang diusahakan
mengonsumsi sayur setiap hari.
V. Fungsi Keluarga
24. Fungsi Afektif
Keluarga Bapak R saling memberikan perhatian dan kasih sayang antara anggota
keluarga. Keluarga selalu mendukung apa yang dilakukannya selama dalam batas
kewajaran dan tidak melanggar etika yang ada. Demokrasi diterapkan keluarga dalam
mengatasi permasalahan.
25. Fungsi Sosial
Interaksi antar anggota keluarga terjalin baik, setiap anggota keluarga selalu
memperhatikan nilai-nilai yang ada dan berusaha untuk tidak melanggar nilai-nilai
tersebut.
26. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Kemampuan Keluarga dalam Mengenal Masalah Kesehatan
Keluarga dapat dikatakan cukup mengetahui mengenai penyakit yang dimiliki oleh Ibu
K, yaitu kolestrol tinggi, namun pengetahuan mengenai penyakit kolestrol tinggi masih
kurang. Hal ini terbukti ketika ditanyakan keluarga mengatakan tidak mengetahui
mencakup pengertian, tanda dan gejala, penyebab dan lainnya. Kemudia juga apabila
gejala sedang kambuh sampai menyebabkan nyeri di tengkuk, Ibu K hanya mengonsumsi
obat warung Panadol.
b. Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan mengenai Tindakan Kesehatan yang Tepat
- Keluarga cukup mengerti mengenai status kesehatan masing-masing anggota
keluarganya.
- Anggota keluarga kurang mendapatkan informasi yang tepat mengenai masalah
kesehatan yang aa dan mengenai tindakan yang dilakukan jika masalah kesehatan
muncul dalam keluarga, sehingga keluarga tidak dapat mengambil keputusan.
c. Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
- Pengetahuan keluarga mengenai penyakit dapat dikatakan masih terbatas, keluarga
sedikit mengetahui megenai hal-hal yang dapat menyebabkan kekambuhan dan yang
perlu dilakukan untuk mencegah kekambuhan.
- Jika terdapat anggota keluarga yang sakit dalam kategori ringan atau masih dapat
diobati dirumah, keluarga akan melakukan perawatan mandiri, seperti peningkatan
istirahat, pemenuhan kebutuhan dasar, dan mengonsumsi obat warung kepada anggota
keluarga yang sakit. Namun, jika sakit yang dirasakan tidak mereda atau dapat
dikatakan memerlukan penanganan medis, keluarga akan mempercayakan perawatan
dan penyembuhan kepada tenaga kesehatan.
- Keluarga memberikan perhatian, kasih sayang, dan dukungan agar dapat membantu
proses penyembuhan
d. Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan Rumah yang Sehat
- Keluarga menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan yang bersih maka dapat
mencegah terjadinya penyebaran berbagai penyakit.
- Keluarga mengerti dan menyadari mengenai pentingnya hygiene sanitasi untuk
menciptakan rumah yang sehat.
- Bapak R dan Ibu K masih melakukan kegiatan merokok secara rutin per harinya yang
dilakukan didalam rumah. Hal ini dianggap tidak berbahaya karena sampai saat ini
anggota keluarga yang tinggal dirumah tidak memiliki keluhan kesehatan di paru-paru.
e. Kemampuan Keluarga Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Masyarakat
- Keluarga mengetahui dengan jelas mengenai fasilitas-fasilitas kesehatan yang berada
di sekitar masyarakat yang dapat digunakanan.
- Fasilitas kesehatan yang ada dapat dikatakan terjangkau oleh keluarga.
27. Fungsi Reproduksi
a. Jumlah anak yang dimiliki oleh Bapak R yaitu 3 orang ( 2 orang laki-laki dan 1 orang
perempuan).
b. Saat ini Ibu K sudah memasuki tahapan menopose. Sebelumnya, Bapak S dan Ibu K
menerapkan program keluarga berencana dengan menggunakan pil.
28. Fungsi Ekonomi
Keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan dari pendapatan
yang diterima perbulan, serta keluarga mampu untuk menyisihkan pendapatan yang ada
untuk kebutuhan yang tidak terduga.

VI. Stress dan Koping Keluarga


29. Stressor Jangka Panjang dan Jangka Panjang
a. Stressor Jangka Pendek
Rumah keluarga terkena banjir.
b. Stressor Jangka Panjang
Kekambuhan penyakit kolestrol tinggi Ibu K dan harga kebutuhan yang semakin hari
semakin meningkat.
30. Kemampuan Keluarga untuk Berespon terhadap Situasi Stress
Untuk stress jangka pendek, keluarga mengatakan sedikit terganggu karena air masuk
kedalam rumahnya yang menyebabkan keluarga tidak dapat melakukan aktivitasnya
ketika terjadi banjir, Kemudian keluarga juga mengatakan merasakan cemas ketika hujan
deras terjadi. Meskipun demikian, keluarga sudah melakukan pemersihan rumah
sehingga rumah dapat difungsikan kembali serta perbaikan rumah sudah dilakukan untuk
mencegah terjadinya bajir berulang.
Untuk stress jangka panjang keluarga (terutama Ibu K) berusaha untuk mencegah
kekambuhan penyakitnya. Namun, Ibu K melakukan aktifitas merokok serta meminum
kopi rutin yang dilakukannya setiap hari untuk menengkan pikirannya. Oleh karena hal
tersebut dengan ditambah Ibu K suka mengonsumsi makanan tinggi lemah, makanan
bersanten, dan makan goring-gorengan, dapat membuat Ibu K mengalami kekambuhan
dari sakitnya.
31. Strategi Koping yang Digunakan
Bila terdapat permasalahan, setiap anggota kelaurga diselesaikan dengan mustawarah
tapi untuk permasalahan yang bersifat individu maka akan diserahkan untuk
menyelesaikan masalah secara sendiri-sendiri.
32. Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak,
mengkambinghitamkan anak, serta memberikan ancaman-ancaman dalam
menyelasaikan masalah.

VII. Pemeriksaan Fisik


Bapak R Ibu K Anak F
Tanda-tanda TD 120/70 mmHg 120/80 mmHg
vital N 96 x/menit 88 x/menit
RR 20 x/menit 20 x/menit
T 36.9 0C 37.8 0C
SpO2 99 % 98 %
Kepala Rambut Rambut keriting, Rambut lurus,
dan kulit sedikit beruban, sudah beruban, dan
kepala dan kulit bersih. kulit bersih.
Mata Kedua mata Kedua mata
simetris, simetris,
konjungtiva tidak konjungtiva tidak
pucat, sclera tidak pucat, sclera
ikterik. ikterik.
Hidung Hidung simetris, Hidung simetris,
tidak terdapat tidak terdapat
secret, tidak secret, tidak
terdapat nyeri terdapat nyeri
tekan. tekan.
Mulut Terlihat bersih, Terlihat bersih,
tidak terdapat gigi tidak terdapat gigi
palsu, dan tidak palsu, dan tidak
terdapat luka. terdapat luka.
Telinga Kedua telinga Kedua telinga
simetris, tidak simetris, tidak
terdapat keluhan terdapat keluhan
gangguan gangguan
pendengaran, dan pendengaran, dan
tidak terdapat nyeri tidak terdapat nyeri
tekan. tekan.
Leher Inspeksi Tidak terdapat Tidak terdapat
nodul nodul
Palpasi Tidak terdapat Tidak terdapat
pembesaran KGB pembesaran KGB
serta tiroid. serta tiroid.
Dada Inspeksi Dada simetris, Dada simetris,
tidak terdapat luka tidak terdapat luka
Palpasi Tidak terdapat Tidak terdapat
nyeri tekan dan nyeri tekan dan
perkembangan perkembangan
dada simetris. dada simetris.
Perkusi Terdengar resonan Terdengar resonan
pada paru dan pada paru dan
dullness pada dullness pada
jantung jantung
Auskultasi Pada paru-paru Pada paru-paru
terdengar terdengar
vesikuler. Suara vesikuler. Suara
jantung normal S1 jantung normal S1
dan S2 dan S2
Abdomen Inspeksi Tidak terdapat luka Tidak terdapat luka
dan tidak tampak dan tidak tampak
asites asites
Auskultasi Bising usus + Bising usus +
7x/menit 7x/menit
Perkusi Terdengar timpani Terdengar timpani
pada usus dan pada usus dan
dullness pada dullness pada
organ hati dan organ hati dan
limpa limpa
Palpasi Tidak terdapat Tidak terdapat
nyeri tekan nyeri tekan
Genetalia Tidak terdapat Tidak terdapat
keluhan keluhan
Anus Tidak terdapat Tidak terdapat
hemoroid hemoroid
Ekstermitas Inspeksi Anggota gerak Anggota gerak
lengkap, tidak lengkap, tidak
terdapat luka, tidak terdapat luka, tidak
terdapat kelainan terdapat kelainan
pada jari tangan pada jari tangan
dan kaki. dan kaki.
Palpasi Tidak terdapat Tidak terdapat
nyeri tekan, dan nyeri tekan, dan
tidak terdapat tidak terdapat
edema. edema.

Anda mungkin juga menyukai