MODUL 8
RANGKAIAN PENGOLAH DATA (MSI LOGIC CUIRCUIT)
LABORATORIUM INSTRUMENTASI
REZA HARIANSYAH
3332170006
TD - 19
mudah nilai input yang diinginkan. Gambar rangkaian pada software dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
Praktikum dilakukan dengan mengatur nilai pada input, nilai input bias diatur
dengan menggunakan logic state. Nilai pada input disesuaikan dengan ketentuan
yang ada pada blanko percobaan. Logic state tersusun seperti pada Gambar 3.1.
Setelah dilakukan percobaan, didapatkan data output rangkaian hasil percobaan.
Data hasil percobaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1
0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1
0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1
Dapat dilihat dari tabel hasil percobaan rangkaian encoder diatas, tentang
karakteristik dan kegunaan rangkaian encoder sebagai rangkaian pengolah data.
Meninjau dari fungsi encoder bahwa, rangkaian encoder berfungsi sebagai
rangkaian untuk mengkodekan input menjadi data bilangan pada format tertentu.
Rangkaian encoder pada percobaan ini adalah rangkaian untuk menkodekan input
desimal menjadi data bilangan biner. IC yang digunakan pada percobaan encoder
adalah IC 74147. IC 74147 akan membaca keadaan LOW sebagai input dan akan
dikeluarkan dalam bentuk biner. Nilai yang akan dikeluarkan atau diubah menjadi
kode biner adalah input LOW pada bilangan desimal yang tertinggi.
Pada percobaan pertama, ketika input pada rangkaian 1,0,0,0,0,0,0,0,0,0,
akan menghasilkan keluaran dengan format kode biner 1,0,0,1. Hal ini karena IC
membaca keadaan nilai 0 (LOW) pada desimal yang tertinggi pada nilai 9, sehingga
mengeluarkan keluaran dengan format biner 1,0,0,1. Dengan menggunakan
persamaan dibawah ini,
2n + … + c.22 + b.21 + a.20 ………………3.1
dapat menghitung nilai desimal dari kode biner yang dihasilkan. Sehingga
perhitungannya adalah sebagai berikut.
Nilai = 1.23 + 0.22 + 0.21 + 1.20
=8+0+0+1
=9
Nilai 9, merupakan keluaran dari rangkaian yang dimuat dalam bentuk kode biner.
Sama halnya dengan percobaan kedua, ketika input pada rangkaian
0,1,0,0,0,0,0,0,0, akan menghasilkan keluaran dengan format kode biner 1,0,0,1,
yang jika dihitung menggunakan Persamaan 3.1 bernilai 9, hal ini cocok dengan
nilai input LOW pada rangkaian, yaitu pada nilai 9 desimal.
8
1 1 1 1 mati
Tabel diatas menunjukan hubungan antara input dan output pada rangkaian
decoder. Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa, decoder merupakan alat yang
dipakai untuk membalik proses encoding agar dapat melihat nilai aslinya. Dengan
kata lain bahwa decoder merubah nilai dari kode biner menjadi nilai dengan format
desimal. Kode biner yang terdiri dari nilai 1 dan 0 yang dimasukan dengan
menggunakan logicstate dan nilai dengan format desimal yang terdiri dari 0 sampai
9 yang ditampilan menggunakan seven segmen.
Pada percobaan pertama dengan input biner 0,0,0,0, menghasilkan nilai 0
yang ditampilakan pada seven segmen, percobaan ini seperti pada Gambar 3.2.
Kemudian pada percobaan kedua dengan input biner 0,0,0,1, menghasilkan nilai 1
pada output yang merupakan nilai desimal. Kemudian pada percobaan ketiga
dengan input biner 0,0,1,0, menghasilkan nilai 1 pada output yang merupakan nilai
desimal. Dari percobaan 1 sampai 3, dapat dilihat bahwa nilai input yang berupa
kode biner akan diubah menjadi nilai aslinya dalam bentuk desimal. Untuk
mengetahui nilai input adalah sama dengan dengan nilai output dapat menggunakan
Persamaan 3.1 untuk mengubah secara manual kode biner menjadi format desimal.
Sebagai contoh berikut merupakan contoh perhitungannya.
Nilai = 0.23 + 0.22 + 0.21 + 1.20
=0+0+0+1
=1
Perhitungan tersebut membuktikan bahwa percobaan yang dilakukan benar dan
sesuai dengan teori yang ada.
Pada percobaan kesebelas dengan input biner 1,0,1,0, menghasilkan nilai
yang acak pada output-nya, hal ini dikarenakan pada format desimal hanya
memiliki nilai dari 1 sampai 9, sedangkan nilai input yang diberikan jika dihitung
memiliki nilai 10. Oleh karena itu, kejadian ini diakibatkan karena format desimal
tidak memiliki nilai 10 dan menghasilkan hasil output yang acak.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berikut ini merupakan kesimpulan dari praktikum teknik digital modul
rangkaian pengolah data (MSI Logic Circuit).
1. Rangkaian encoder merupakan rangkaian yang berfungsi untuk
mengkodekan input dengan format kode tertentu. Pada percobaan ini encoder
mengkodekan nilai desimal menjadi kode biner.
2. Rangkaian decoder merupakan rangkaian yang berfungsi untuk
menterjemahkan kode input sehingga dapat diketahui nilai aslinya. Pada
percobaan ini decoder merubah kode biner menjadi nilai desimal.
3. Penggunaan decoder dan encoder pada kehidupan sehari – hari adalah untuk
mengkonfersi bentuk sinyal biner menjadi desimal atau sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA