Asuhan Keperawatan Gagal Jantung Kongestif Aplikasi Nanda
Asuhan Keperawatan Gagal Jantung Kongestif Aplikasi Nanda
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : No. RM :
Usia : Tgl masuk :
Jenis kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
Agama :
Penginderaan/Tingkat Kesadaran
Pasien mengalami konfusi karena volume darah dan cairan pembuluh darah meningkat.
Pernapasan
Paru diauskultasi dengan interval sesering mungkin untuk menentukan ada/tidak adanya krekel&wheezing, Catat
frekuensi dan dalamnya pernapasan. Takipnea, nafas dangkal, pernafasan labred; penggunana otot aksesori
pernafasan, nasal flaring. Batuk kering/nyaring/nomproduktif atau mungkin batuk terus menerus dengan / tanpa
pembentukan sputum. sputum mungkin bersemu darah, merah muda/berbuih(edema pumonal). Bunyi nafas mungkin
tidak tedengar, dengan krakels basilar dan mengi. Fungsi mental munglin menurun; letargi; kegelisahan. Warna kulit
pucat.
Jantung
Jantung diauskultasi mengenai adanya S1&S4. Jika ada berarti pompa mulai mengalami kegagalan. Catat
frekuensi dan irama jantung. Jika frekuensinya terlalu cepat menunjukkan ventrikel perlu waktu lebih banyak untuk
pengisian dan stagnasi darah terjadi di atria, akhirnya di paru.
Perifer
Kaji adanya udem di bagian bawah tubuh pasien.Jika pasien duduk tegak, periksa kaki dan tungkai bawah. Jika
pasien berbaring terlentang, kaji sacrum dan punggungnya.Kaji juga jaridan tangannya. Terjadi edema periorbital
(kelopak mata tertutup karena bengkak). Hati diperiksa untuk menentukan adanya hepatojugular refluks(HJR).
Haluaran urin
Pasien bisa mengalami oliguria atau anuria. Catat keluar masuk cairan.Pasian ditimbang setiap hari, saat &
menggunakan timbangan yang sama.
Sirkulasi
Tekanan darah mungkin rendah (gagal pemompaan); normal (GJK ringan atau kronis; atau tinggi (kelebihan
beban caiaran/peningkatan TVS). Tekanan nadi mungkin sempit, menunjukkan penurunan volume sekuncup, adanya
takikardi, disaritmia, titk denyut maksimal mungkin menyebar dan berubah posisi secara inferior ke kiri. bunyi jantung
S3 adalah diagnostic; S4 dapat terjadi; S1 dan S2 mungkin melemah. Murmur sistolik dan diastolic dapat menandakan
adanya stenosis katup. Nadi perifer berkurang; perubahan kekuatan denyutan dapat terjadi; nadi sentral mungkin kuat.
Warna kulit pucat. Punggung kuku pucat dengan pengisian kapiler lambat, pembesaran hepar, dan ada reflek
hepetojugularis.
Bunyi nafas krekels, ronki dan terdapat edema.
Integritas ego
Berbagai manifestasi prilaku seperti, ansietas, marah, ketakutan dan mudah tersinggung.
Eliminasi
Urin berwarna gelap
Higiene
Penampilan menandakan kelalaian perawatan personal
Neurosensori
Letargi, kusut pikiran, disorientasi, perubahan perilaku, mudah tersinggung
Keamanan
Kulit lecet, kehilangan kekuatan otot, perubahan dalam fungsi mental
Interaksi sosial
Penurunan keikutsertaan dalam aktivitas social yang biasa dilakukan
1. pemeriksaan diagnostik
EKG
Hipertropi atrium atau ventrikel, iskemia, dam kerusakan pola mungkin terlihat. Kenaikan segmen ST/ T
persisten 6 minggu atau lebih setelah infark miokard menunjukkan adanya aneurisme ventrikuler.
pemeriksaan laboratorium
enzim hepar
meningkat dalam gagal/ kongesti hepar
elektrolit
mungkin berubah karena perpindahan cairan/ penurunan fungsi ginjal, terapi diuretik
oksimetri nadi
saturasi oksigen mungkin rendah, terutama jika GJK akut memperburuk PPOM atau GJK kronis
AGD
Gagal ventrikel kiri ditandai dengan alkalosis respiratorik ringan atau hipoksemia dengan peningkatan PCO2
BUN, kreatinin
Peningkatan BUN menandakan penurunan perfusi ginjal. Kenaikan baik BUN dan kreatinin merupakan indikasi
gagal ginjal
Albumin/transferin serum
Mungkin menurun sebagai akibat penurunan masukan protein atau penurunan sistesis protein dalam hepar yang
mengalami kongesti
HSD
Mungkn menunjukan anemia, polisitemia, atau perubahan kepekatan menandakan retensi air. SDP mungkin
meningkat, mencerminkan MI baru/ akut, perikarditis atau status inflamasi atau infeksius lain
Kecepatan sedimentasi
Mungkin meningkat, menandakan reaksi inflamasi akut
Pemeriksaan tiroid
Peningkatan aktivitas tiroid menurunkan hiperaktivitas tiroid sebagai pre- pencetus GJK
1. Kemungkinan diagnosa
DO:
Klien terlihat
pucat
Perubahan
tanda-tanda vital,
disritmia,
dispnea
DS: Kelebihan Kelebihan vlume
Klien mengeluh volume cairan
sesak nafas cairan berhubungan
ketika berbaring dengan
menurunnya laju
DO: filtrasi glomerulus/
Ortopnea, bunyi meningkatnya
jantung S3 produksi ADH dan
Oliguria, edema, retensi natrium
DVJ, refleks
hepatojugular+
peningkatan
berat badan,
udem, bunyi
jantung
abnormal,
hipertensi,
distres pernapas
an
3. intervensi keperawatan
TINDAKAN RASIONAL
Mandiri:
Kolaborasi:
2. Intoleransi berhubungan dengan ketidakseimbangan antar suplai oksigen/ kebutuhan, kelemahan umum,
tirah baring lama
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri:
Cek tanada vital sebelum dan segera Hipotensi ortostatik dapat tejadi
setelah aktivitas, khususnya pada dengan aktivitas karena efek obat,
pasien yang menggunakan perpindahan cairan atau prngaruh
vasodilator, diuretic, atau beta bloker fungsi jantung
Kolaborasi:
3. Kelebihn vlume cairan berhubungan dengan menurunnya laju filtrasi glomerulus/ meningkatnya produksi
ADH dan retensi natrium
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri:
Monitor keluaran urin, cacat jumlah, Keluaran urin mungkin sedikit pekat
warna, saat hari dimana diuresis karena penurunan perfusi ginjal,
terjadi posisi terlentang membantu diuresisi
Catat peningkatan letargi, hipotensi, Tnda deficit kalium dan natrium yang
kram otot. dapat terjadi sehubungan dengan
perpindahan cairan dan terapi
diuretik
Kolaborasi: