Anda di halaman 1dari 7

J. Akademika Kim.

6(3): 180-186, August 2017


ISSN 2302-6030 (p), 2477-5185 (e)

EFEK EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill) SEBAGAI ANTIHIPERKOLESTEROL


DARAH MENCIT (Mus musculus)

Effect of Avocado (Persea americana Mill) Seeds’ Extract as Antihypercholesterol Mice’s (Mus
musculus) Blood

*Wardatul Jannah, Nurdin Rahman, dan Ratman


Pendidikan Kimia/FKIP – Universitas Tadulako, Palu – Indonesia 94118
Received 15 June 2017, Revised 14 July 2017, Accepted 15 August 2017

Abstract
Cholesterol is an important element in the body needed to regulate chemical processes in the body, but high
amounts of cholesterol can lead to atherosclerosis which ultimately will have an impact on coronary heart disease. This
study aims to knowing phytochemicals contained in an avocado (persea americana mill) seeds’ extract and determine
the concentration of the avocado (persea americana mill) seeds’ extract can lower mice’s blood (mus musculus)
hypercholesterol levels in optimum. The animals tested were male mice which totaled 15 mice induced by
propylthiouracil and high-fat feed. The mice were divided into 5 groups with different treatment. Treatment I, II,
and III were given avocado seeds’ extract with a concentration of 10%, 20% and 40% respectively, treatment IV was
given simvastatin as positive control, and treatment V was given standard food and aquades as negative control. The
data gained was analyzed through analysis of variance (ANOVA) statistical test which was followed by Duncan’ stest.
The research findings show that avocado seeds’ extract is considered as positive to contain flavonoids, saponins, and
tannins. The concentration of the avocado seeds’ extract which lowers blood hypercholesterol levels in optimum way is
10% (b/v).
Keywords: Avocado Seeds, antihypercholesterol, Bioactive, mice

dan kortikosteroid. Kolesterol terbentuk di dalam hati


Pendahuluan 1 dan usus halus, akan tetapi beredar di dalam darah
Kolesterol merupakan unsur penting dalam tubuh
(Dachryanus, dkk., 2007).
yang diperlukan untuk mengatur proses kimiawi di
Setiap lipoprotein memiliki fungsi masing-masing,
dalam tubuh, tetapi kolesterol dalam jumlah tinggi seperti kilomikron berfungsi untuk mengangkut
bisa menyebabkan terjadinya aterosklerosis yang
kolesterol yang baru saja dibentuk dalam usus halus,
akhirnya akan berdampak pada penyakit jantung
VLDL berfungsi untuk membawa kolesterol yang
koroner (Rahayu, 2005). Freeman & Junge (2005) telah dikeluarkan oleh hati ke jaringan otot untuk
mengatakan bahwa menurunkan kadar kolesterol
disimpan sebagai cadangan energi, LDL untuk
darah adalah salah satu langkah perawatan kesehatan
mengangkut kolesterol didalam plasma darah dan
yang mencegah dari penyakit jantung. Penurunan keperluan pertukaran zat. Hanya saja dalam
kadar kolesterol dapat dilakukan dengan obat-obatan
menjalankan fungsinya partikel LDL ini mudah sekali
hipolipidemia. Namun, harga obat-obatan
menempel dalam dinding pembuluh darah koroner,
hipolipidemia yang mahal, menyebabkan tidak semua sehingga dapat menimbulkan plak aterosklerosis
orang dapat menjangkaunya.Pencarian terhadap obat-
(timbunan lemak pada dinding pembuluh darah).
obatan hipolipidemia terutama yang berasal dari alam
HDL adalah merupakan kolesterol baik, karena
sangat giat dilakukan. Obat-obatan dari alam selain fungsinya untuk menangkap kolesterol dalam
murah dan mudah didapat, juga memiliki efek
keadaan bebas untuk diangkut kembali ke dalam hati
samping yang kecil sehingga relatif aman jika
(Nurwahyunani, 2006).
dibandingkan obat obatan sintesis. Pemanfaatan bahan alam yaitu tanaman herbal
Kolesterol darah terikat oleh suatu lipoprotein,
yang tidak hanya menyembuhkan penyakit, tetapi
yang terdiri dari kilomikron yaitu VLDL (Very Low
juga dapat memperbaiki jaringan tubuh yang rusak
Density Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein) (Winarto, 2003). Obat herbal relatif tidak memiliki
dan HDL (high Density Lipoprotein). Kolesterol
efek samping, harganya juga relatif murah dan mudah
sebenarnya sangat diperlukan dalam berbagai proses
dibudidayakan sendiri.
metabolisme tubuh, misalnya sebagai bahan Daun dan buah alpukat mengandung saponin,
pembentuk dinding sel, pembuatanasam empedu
alkaloid, flavonoid, polifenol dan quersetin sedangkan
untuk mengemulsikan lemak. Selain itu juga
biji buah alpukat diketahuimengandung flavonoid,
dibutuhkan untuk membuat vitamin D juga berperan tanin,kuinon, polifenol, triterpenoid, saponin,
sebagai bahan untuk membuat hormon-hormon seks
monoterpenoid dan seskuiterpenoid (Monica, 2006).
Diantara zat-zat tersebut flavonoid merupakan zat
*Correspondence
yang paling efektif menurunkan kadar kolesterol LDL
Wardatul Jannah
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu dalam darah karena flavonoid bekerja meningkatkan
Pendidikan, Universitas Tadulako kolesterol HDL (Nurwahyunani, 2006).
e-mail: wardatuljannah086@gmail.com
Published by Universitas Tadulako 2017
180
Volume, 6, No. 3, 2017, 180-186 Jurnal Akademika Kimia

Flavonoid mampu mengurangi sintesis kolesterol jus nanas (Ananas comosus) selama sepuluh hari
dengan cara menghambat aktivitas enzim acyl-CoA berturut-turut dapat menurunkan kadar kolesterol
cholesterol acyltransferase (ACAT) pada sel HepG2 total darah kelinci hiperkolesterolemia.
yang berperan dalam penurunan esterifikasi kolesterol Fokus makalah ini adalah mendeskripsikan zat
pada usus dan hati, serta menghambat aktivitas enzim fitokimia yang terdapat pada ekstrak biji alpukat
3-hidroksi-3-metil-glutaril-CoA yang menyebabkan (Persea americana Mill) dan menentukan konsentrasi
penghambatan sintesis kolesterol. Saponin dapat ekstrak biji alpukat (Persea Americana Mill) yang
berikatan dengan asam empedu dan kolesterol (dari dapat menurunkan hiperkolesterol darah mencit (Mus
makanan) membentuk misel yang juga tidak dapat musculus) secara optimum.
diserap oleh usus. Sedangkan tannin di dalam tubuh
akan berikatan dengan protein tubuh dan akan
Metode
melapisi dindimg usus, sehingga penyerapan lemak
menjadi terhambat. Hal ini menyebabkan Alat yang digunakan adalah Nesco multicheck,
suntik sonde, gelas ukur, gelas kimia, labu ukur,
pembentukan kolesterol di dalam hati terhambat dan
Erlenmeyer, kandang hewan uji, timbangan hewan,
penyerapan kolesterol di dalam usus juga demikian,
sehingga menyebabkan penurunan kadar kolesterol tabung reaksi, rak tabung reaksi, batang pengaduk,
neraca analitik, spatula, blender, lap halus, gunting,
total dan trigliserida di dalam darah (Arief, dkk.,
kertas label, pipet tetes, kertas saring, corong gelas,
2012).
Pengobatan kolesterol total yang tinggi adalah pisau/cutter, masker, sarung tangan, ayakan, tissue,
lumpang dan alu serta wadah.
dengan terapi farmakologik, diantaranya adalah
Bahan yang digunakan adalah HCl pekat (Merck),
golongan statin, asam nikotinik, asam fibrat dan lain-
lain. Penggunaan terapi farmakologik yang FeCl3 1% (Merck K GaA), Alkohol 70% (Merck),
aquades, logam Mg, biji alpukat, hewan uji mencit
berkepanjangan dapat menimbulkan efek samping,
jantan, PTU, simvastatin dan Na-CMC.
sebagai contoh penggunaan statin yang
berkepanjangan dapat menyebabkan miopati yang Preparasi sampel
mengakibatkan terbatasnya mobilitas, toksisitar hepar Biji alpukat yang sudah matang, kemudian biji
yang ditandai dengan meningkatnya kadar enzim alpukat dibersihkan dari kulit arinya. Biji alpukat
transaminase hepatik (Rumanti, 2011). ditiriskan, dipotong-potong dan dikeringkan
Flavonoid merupakan salah satu kelompok dandiangin-anginkan tanpa terkena sinar matahari
fitokimia yang memiliki struktur yang sama, yaitu langsung sampai mengering. Sampel diblender dan
polifenol. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa diayak menjadi tepung.
flavonoid ini dapat menurunkan faktor risiko
penyakit kardiovaskular karena berperan dalam Pembuatan ekstrak biji alpukat pada pemberian
metabolisme lipid.Pengaruh flavonoid terhadap profil hewan uji
lipid darah masih belum diketahui secara pasti Ekstrak biji alpukat dibuat dengan menggunakan
bahkan hasil penelitian berbagai sumber flavonoid metode infusa. Pembuatan ekstrak 10%, terlebih
terhadap profil lipid darah pun masih banyak yang dahulu sampel biji alpukat ditimbang sebanyak 10
bertentangan. Mekanisme flavonoid menurunkan gram dan dimasukkan kedalam erlenmeyer 200 mL.
kadar kolesterol total diantaranya adalah menurunkan Aquades dimasukkan kedalam erlenmeyer yang berisi
aktivitas HMG-KoA reduktase, menurunkan aktivitas sampel biji alpukat hingga aquades mencapai
enzim acyl-CoA cholesterol acyltransferase (ACAT), dan tandabatas (100 mL). Erlenmeyer yang berisi sampel
menurunkan absorbsi kolesterol di saluran biji alpukat dan aquades dimasukkan kedalam gelas
pencernaan (Rumanti, 2011). kimia 1000 mL yang berisi air dan dipanaskan hingga
Obat-obatan untuk menurunkan penyakit mencapai suhu 90oC pada sampel selama 15 menit.
kolesterol yang sering digunakan masyarakat adalah Setelah pemanasan, kemudian campuran disaring
obat sintesis yang umumnya akan menimbulkan efek dalam keadaan panas dan jika volume kurang dari
samping yang sangat serius bagi tubuh terutama 100 mL, maka ditambahkan air hangat melalui residu
terhadap ginjal. Penggunaan obat tradisional hasil saringan hingga volume mencapai 100 mL. Cara
merupakan salah satu program pelayanan kesehatan yang sama dilakukan pada pembuatan ekstrak biji
dasar dan juga merupakan salah satu alternatif untuk alpukat 20% dan 40% dibuat dengan menggunakan
dapat memenuhi kebutuhan dasar pengobatan, 20 gram dan 40 gram sampel biji alpukat.
khususnya tanaman yang berkhasiat obat dalam Uji senyawa metabolit sekunder ekstrak biji alpukat
rangka pelayanan kesehatan masyarakat (Inawati, 0,5 gram sampel ditambahkan 5 mL etanol dan
dkk., 2006). dipanaskan kemudian disaring. Filtrat ditambahkann
Beberapa penelitian yang memanfaatkan sebagian dengan 0,1 gram logam Mg dan 5 tetes HCl. Apabila
tumbuhan untuk penurunan kolesterol darah mencit menghasilkan warna kuning jingga maka hasilnya
telah dilakukan, diantaranya ekstrak Eugenia positif.
polyantha (Riansari, 2008) dan air herba seledri 0,5 gram sampel ditambahkan 5 mL etanol dan
(Apium graveolens L.) (Helmi, dkk., 2013). Sementara dipanaskan kemudian disaring. Filtrat ditambahkan
Zuhrawati (2014), meneliti tentang pengaruh dengan 1 mL FeCl3 1%. Jika positif tanin jika
pemberian jus nanas (Ananas comosus) terhadap kadar terbentuk warna hijau kehitaman.
kolesterol total darah kelinci (Oryotolagus cuniculus).
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian

181
Wardatul Jannah Efek Ekstrak Biji Alpukat (Persea Americana......................

0,5 gram sampel ditambahkan dengan 5 mL P4: Perlakuan 4 atau kontrol positif (makanan
etanol, dipanaskan pada suhu 90 ºC kemudian diet lemak + PTU 0,01% + Simvastatin + Na-CMC
didinginkan dan disaring. Selanjutnya ditambahkan 2 1%)
tetes HCl 2 N dan dikocok sampai terbentuk buih P5: Perlakuan 5 atau kontrol negatif (makanan
selama 10 menit. diet lemak+ PTU 0,01% + Na-CMC 1%)
Setelah perlakuan selama 13 hari mencit
Pembuatan propiltiourasil 0,01% diistirahatkan ke dalam kandangnya masing-masing
Keadaan hiperkolesterolemia pada mencit (dipuasakan) kemudian pada hari 14 setelah
dilakukan dengan memberikan PTU melalui air perlakuan diukur kembali kadar kolestrolnya sebagai
minumnya dengan konsentrasi PTU sebesar 0,01% kadar kolestrol akhir.
(Nurwahyunani, 2006).
Penentuan kadar kolestrol darah
Pembuatan koloid Na-CMC 1% b/v Pengukuran kolesterol menggunakan Nesco
Koloid Na-CMC 1% dibuat dengan melarutkan 1 multicheck. Darah diambil melalui ujung ekor hewan
gram Na-CMC sedikit demi sedikit kedalam 50 mL uji mencit (Mus musculus) dengan menyentuhkan
air suling panas sambil diaduk hingga terbentuk setetes darah ke strip blood cholesterol. Reaksi dari
koloid. Volume dicukupkan hingga 100 mL dengan wadah strip blood cholesterol ini otomatis menyerap
air suling (Salam, 2011). darah melalui aksikapiler. Ketika wadah terisi penuh
Pembuatan simvastatin oleh darah, alat akan mulai mengukur kadar
1 tablet simvastatin 5 mg digerus dengan lumpang kolesterol. Hasil pengukuran dibaca selama 9 detik
setelah itu ditambahkan dengan koloid Na-CMC 1% ketika darah masuk kestrip blood cholesterol dan
b/v sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga dapat dibaca pada monitornya.
homogen. Gerusan tablet kemudian dimasukkan
dalam labu ukur 100 mL dan cukupkan hingga
volumenya 100 mL dengan koloid Na-CMC 1% Hasil dan Pembahasan
(Salam, 2011). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah biji alpukat yang berasal dari Pasar Inpres,
Pembuatan makanan diet lemak tinggi Palu. Sampel yang digunakan sebanyak 1 kg. Biji
Makanan diet lemak tinggi terdiri dari campuran alpukat yang bersih dipotong-potong ± 1 cm dan
kuning telur, makanan standar (jagung) dan minyak dikeringkan dengan cara diangin-anginkan tanpa
goreng. Cara pembuatannya yaitu timbang makanan terkena sinar matahari langsung. Tujuannya untuk
standar (jagung) sesuai dengan yang dibutuhkan mengurangi kadar air dalam tanaman yang akan
kemudian campurkan dengan minyak dan kuning dianalisis sehingga mencegah terjadinya proses
telur (Dachryanus, dkk., 2007). pembusukan ketika disimpan dalam waktu yang
cukup lama. Biji alpukat kering, dibuat tepung
dengan menggunakan blender dan diayak dan
Pemilihan dan penyiapan hewan uji diperoleh tepung biji alpukat sebanyak 200 gram.
Hewan uji yang digunakan adalah mencit (Mus Selanjutnya serbuk diekstraksi untuk mengisolasi
musculus)jantan berbadan sehat, berumur 2-3 bulan senyawa metabolit sekunder yang terkandung
dengan berat badan sekitar antara 20 gram sampai 30 didalamnya. Proses ekstraksi menggunakan metode
gram. Mencit (Mus musculus) yang digunakan infusa, metode ini dipilih karena selain cara
sebanyak 15 ekor dan dibagi dalam 5 kelompok. pengerjaannya sangat sederhana juga baik dalam
Perlakuan terhadap hewan uji menarik komponen aktif yang terkandung dalam
Mencit diadaptasi selama 1 minggu agar dapat ekstrak biji alpukat. Proses ekstraksi menggunakan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.Selama beberapa pelarut yakni pelarut aquades dan etanol
adaptasi seluruh mencit diberi pakan (jagung) 70%.
sebanyak 20 gram/hari dan air minum secara ad Uji senyawa metabolik sekunder ekstrak biji alpukat
libitum, kemudian berat badan ditimbang dan Biji alpukat dapat dijadikan sebagai obat penurun
dikelompokkanmenjadi 5 kelompok. Sebelum hiperkolesterol darah dan dilakukan analisis kualitatif
perlakuan pada hewan uji, mencit dipuasakan terlebih senyawa fitokimia pada ekstrak biji alpukat. Povey
dahulu selama 18 jam, kemudian dilakukan (1994) menyatakan bahwa antioksidan dapat
pengukuran kadar kolestrol awal pada mencit. Semua berperan dalam penurunan kadar kolesterol.
hewan uji diinduksi dengan mengonsumsi Antioksidan membantu memecah terjadinya proses
propiltiourasil, makanan diet lemak tinggi terdiri dari oksidasi lemak yang apabila terjadi oksidasi lemak,
campuran kuning telur dan makanan standar selama maka kolesterol menjadi mudah melewati dinding
2 minggu. Selanjutnya dilakukan kembali arteri dan menyumbatnya. Pengujian metabolit
pengukuran kadar kolestrol. Setelah itu, diberi sekunder yang diuji dalam ekstrak biji alpukat yaitu
perlakukan sebagai berikut: senyawa saponin, flavanoid dan tanin.
P1: Perlakuan 1 (makanan diet lemak + PTU Biji Alpukat mengandung senyawa saponin
0,01% + ekstrak biji alpukat 10%+ Na-CMC1%) diindikasikan dengan terbentuk buih. Senyawa yang
P2: Perlakuan 2 (makanan diet lemak + PTU memiliki gugus polar dan nonpolar bersifat aktif
0,01% + ekstrak biji alpukat 20% + Na-CMC 1%) permukaan sehingga saat dikocok dengan air, saponin
P3: Perlakuan 3 (makanan diet lemak+ PTU dapat membentuk misel. Pada struktur misel, gugus
0,01% + ekstrak biji alpukat 40% + Na-CMC 1%)
182
Volume, 6, No. 3, 2017, 180-186 Jurnal Akademika Kimia

polar menghadap ke luar sedangkan gugus berkisar 200,3-230,3 mg/dL dan rerata kolesterol
nonpolarnya menghadap ke dalam. Keadaan inilah darah akhir berkisar 110-188,3 mg/dL. Kadar
yang tampak seperti busa (Setyowati, 2014). Hasil kolesterol darah mencit setelah perlakuan
yang diperoleh yaitu positif lemah (+), hal ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antar
disebabkan karena kurangnya kandungan rantai gula kelompok perlakuan (p>0,05 atau nilai signifikan
pada sampel tersebut. Fungsi dari saponin yaitu dapat 0,005>0,05). Dengan demikan, semua kelompok
berikatan dengan asam empedu dan kolesterol (dari perlakuan layak dibandingkan karena ada perbedaan
makanan) membentuk misel yang juga tidak dapat yang signifikan. Penurunan hiperkolestrol darah pada
diserap oleh usus (Arief, dkk., 2012). mencit dilakukan perhitungan dengan selisih antara
Adanya flavonoid pada biji alpukat diketahui oleh kadar kolestrol darah setelah diinduksi dengan kadar
ciri-ciri berwarna kuning jingga. Warna kuning ini kolestrol darah setelah pemberian perlakuan.
terjadi karena terbentuk garam flavilum berwarana Selanjutnya dihitung retaranya seperti yang terlihat
kuning jingga yang kuat. Mekanisme terbentuknya pada Tabel 2.
garam flavilum terjadi dengan adanya pereaksi logam
magnesium dan HCl yang mereduksi inti benzopiron Tabel 2. Hasil rerata kolesterol darah mencit
yang terdapat pada struktur flavonoid sehingga
terbentuk perubahan warna menjadi jingga
(Setyowati, 2014). Adanya flavonoid berperan sebagai
antioksidan yang dapat menekan pelepasan radikal O2
yang reaktif sehingga menekan terjadinya kerusakan
endotel dengan menghambat inisiasi atau propagasi
dari reaksi rantai oksidasi dan sebagai anti inflamasi
yang dapat menghambat reaksi inflamasi, sehingga Keterangan:
mencegah makin banyaknya makrofag. Antioksidan P1: Perlakuan 1 (makanan diet lemak + PTU 0,01%
juga mengurangi toksisitas LDL yang teroksidasi + ekstrak biji alpukat 10% + Na-CMC 1%)
terhadap sel endotel dan juga mengurangi degradasi P2: Perlakuan 2 (makanan diet lemak + PTU 0,01%
oksidatif akibat nitrit oksida (Zarrabal, dkk., 2005). + ekstrak biji alpukat 20% + Na-CMC 1%)
Biji alpukat mengandung senyawa tanin karena P3: Perlakuan 3 (makanan diet lemak + PTU 0,01%
terbentuk warna hijau kehitaman. Terbentuknya + ekstrak biji alpukat 40% + Na-CMC 1%)
warna hijau kehitaman pada ekstrak setelah P4: Perlakuan 4 atau kontrol positif (makanan diet
ditambahkan FeCl3 1% karena tannin akan bereaksi lemak + PTU 0,01% + Simvastatin + Na CMC
dengan ion Fe3+ membentuk senyawa kompleks 1%)
(Setyowati, 2014).Hasil yang diperoleh yaitu positif P5: Perlakuan 5 atau kontrol negatif (makanan diet
sangat kuat (+++), hal ini disebabkan karena terdapat lemak + PTU 0,01% + Na-CMC 1%)
gugus fenol pada sampel biji alpukat. Tanin di dalam
tubuh akan berikatan dengan protein tubuh dan akan Rerata penurunan kolestrol darah tersebut berbeda
melapisi dinding usus, sehingga penyerapan lemak antara beberapa perlakuan. Penurunan kadar kolestrol
terhambat.Hal ini menyebabkan pembentukan tertinggi terdapat pada P3. Perubahan kadar kolestrol
kolesterol di dalam hati terhambat dan penyerapan dalam darah tersebut mempunyai pengaruh positif
kolesterol di usus terhambat, sehingga menyebabkan bagi tubuh karena kadar kolestrol yang berlebihan
penurunan kadar kolesterol total dan trigliserida di akan menyebabkan ateroklerosis yang akan
dalam darah (Arief, dkk., 2012). berdampak pada penyakit jantung koroner.
Pengujian metabolit sekunder untuk mengetahui
senyawa metabolit yang terkandung dalam ekstrak Efek konsentrasi ekstrak biji alpukat terhadap
biji alpukat dapat dilihat pada Tabel 1. penurunan kadar kolestrol
Ekstrak biji alpukat diberikan pada hewan uji
Tabel 1. Hasil uji metabolit sekunder ekstrak biji mencit (Mus musculus) jantan berbadan sehat,
alpukat berumur 2-3 bulan dengan berat badan bervariasi
antara 20-30 gram. Pemilihan mencit sebagai hewan
uji karena ketersediaannya yang cukup tinggi dan
cukup peka untuk mewakili manusia dalam
penentuan kadar kolesterol darah. Mencit memiliki
sistem metabolisme dan sistem pencernaan yang
relatif sama dengan manusia (Salam, 2011). Mencit
jantan digunakan pada penelitian ini karena mencit
jantan dapat memberikan hasil penelitian yang lebih
stabil karena tidak dipengaruhi oleh adanya siklus
mentruasi dan kehamilan seperti pada mencit betina.
Mencit jantan juga mempunyai kecepatan
Uji kadar kolesterol darah metabolisme obat yang lebih cepat dan kondisinya
Nilai rerata kadar kolesterol darah awal mencit lebih stabil dibandingkan mencit betina
berkisar antara 132,6-134,0 mg/dL. Hasil rerata (Mangkoewidjojo, 1988).
kolesterol darah setelah diinduksi dengan PTU

183
Wardatul Jannah Efek Ekstrak Biji Alpukat (Persea Americana......................

Mencit terlebih dahulu dipuasakan selama 18 jam yang terdapat dalam biji alpukat, yaitu kandungan
sebelum diberi perlakuan. Tujuan dari perlakuan ini flavonoid dan tanin (Arjadi & Susatyo, 2010).
adalah untuk meminimalkan faktor makanan yang Mekanisme penyembuhan penyakit
dapat mempengaruhi kadar kolestrol darah pada saat hiperkolesterol oleh ekstrak tumbuhan tertentu
pengukuran. Setelah itu mencit tersebut diukur berkaitan erat dengan kandungan flavonoid dalam
kolestrol darahnya dengan menggunakan Nesco tumbuhan tersebut. Middleton, dkk. (2000)
Multicheck. Selanjutnya mencit diinduksi dengan mengatakan bahwa flavonoid merupakan antioksidan
menggunakan propiltiourasil melalui air minumnya yang dapat menangkap radikal bebas. Karena
dengan konsentrasi 0,01% artinya dalam 1 Liter air flavonoid merupakan antioksidan yang kekuatannya
terlarut 100 mg PTU.Fungsi PTU yaitu 100 kali lebih efektif dibanding vitamin C dan 25 kali
meningkatkan kadar kolesterol dengan cara lebih tinggi dibanding vitamin E dan antioksidan
menghambat sintesis hormon tiroid. Makanan diet dapat melawan kolesterol jahat (LDL), yang
lemak tinggi terdiri dari campuran kuning telur dan berpotensi menyumbat pembuluh darah. Antioksidan
makanan standar. Hal ini sesuai dengan penelitian mencegah kerusakan sel-sel atau jaringan pembuluh
yang dilakukan oleh Gani, dkk., (2013) bahwa diet darah. Pada saat yang bersamaan, antioksidan akan
hiperkolesterol dapat meningkatkan kadar kolesterol meningkatkan kolesterol baik (HDL), yang
total dan kadar LDL dalam darah. Efek ekstrak biji bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung dan
alpukat terhadap penurunan hiperkolesterol dapat pembuluh darah.
barpengaruh pada setiap perlakuan I, II dan III Senyawa saponin yang tinggi akan semakin efektif
karena mengandung senyawa flavonoid, tanin dan dalam menurunkan kadar kolestrol dalam darah.
saponin. Banyaknya saponin dalam saluran cerna akan
Analisis Anova, menunjukkan bahwa nilai Fhitung meningkatkan penyerapan asam empedu oleh zat
antar kelompok sebesar 7,229 lebih besar tersebut dan pengeluarannya melalui saluran buang.
dibandingkan dengan Ftabel 5% = 3,48. Hal ini Beberapa hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
menunjukkan terjadinya perbedaan yang signifikan saponin dapat menurunkan kolesterol plasma dan
antar kelompok. Selanjutnya, dilakukan uji Duncan hati pada hewan (tikus, ayam, kelinci) yang diberi
sehingga dapat diperoleh hasil konsentrasi yang paling makanan mengandung saponin (Matsuura, 2001).
efektif dalam menurukan kadar kolesterol darah pada Saponin dapat menghambat penyerapan kolesterol
mencit. Analisis Varians (ANOVA) dapat dilihat pada baik secara langsung maupun tidak langsung. Saponin
Tabel 3. secara langsung dapat menghambat penyerapan
kolesterol dari usus atau tidak langsung menghambat
Tabel 3. Analisis varians (ANOVA) penyerapan kembali asam empedu melalui sirkulasi
enterohepatik. Efek utama saponin terhadap
pencernaan lipid terlihat melalui efek asamempedu.
Saponin membentuk misel dengan asam empedu,
akibatnya kemampuan asam empedu untuk
membentuk misel dengan asam lemak berkurang
(Cheeke, 2001).
Mekanisme tanin sebagai anti hiperkolesterolemia
Perhitungan Analisis Varians (ANOVA) untuk
adalah dengan cara menghambat adipogenesis dan
penurunan kolesterol dengan taraf signifikan 5% di menghambat absorbsi di intestinal. Selain itu, tanin
atas menunjukkan bahwa perlakuan pada ekstrak
juga merupakan antioksidan yang bertindak sebagai
10% (P1) berbeda signifikan dengan perlakuan
anti radikal bebas dan mengaktifkan enzim
kontrol negatif (P5) yaitu tanpa pemberian ekstrak, antioksidan (Kumari & Jain, 2012).
tetapi berbeda tidak signifikan dengan kontrol positif
Selanjutnya, dilakukan uji Duncan sehingga dapat
(P4) yaitu pemberian obat simvastatin, yang berarti
diperoleh hasil konsentrasi yang paling efektif dalam
bahwa pemberian ekstrak 10% sudah memberikan menurukan kadar hiperkolesterol darah pada mencit,
efek yang sama dengan pemberian obat simvastatin.
dimana konsentrasi yang paling efektif dalam
Pemberian ekstrak 20% (P2) memberikan efek yang
menurunkan hiperkolesterol yaitu perlakuan P1 pada
sama dengan pemberian ekstrak 10%, dimana konsentrasi sedikit dan nilai yang diperoleh 108.00,
berbeda signifikan dengan kontrol negatif dan
konsentrasi tersebut dapat menurunkan kadar
berbeda tidak signifikan dengan pemberian obat
hiperkolesterol hampir sama dengan kontrol positif
simvastatin. Pemberian ekstrak 40% (P4) berbeda atau P4. Dimana perlakuan P1 diberikan sampel biji
signifikan dengan kontrol negatif dan berbeda
alpukat sebanyak 10% sedangkan P4 diberikan obat
signifikan dengan pemberian obat simvastatin,
simvastati. Simvastain bekerja dengan cara
dimana pemberian ekstrak 40% memberiakan efek menghambat HMG-CoA reduktase secara kompetitif
yang lebih besar dibandingkan dengan pemberian
pada proses sintesis kolesterol di hati. Simvastatin
obat simvastatin.
akan menghambat HMG-CoA reduktase mengubah
Hasil perhitungan ANOVA ini dapat dilihat asetil-CoA menjadi asam mevalonat dan akan
konsentrasi ekstrak yang paling efektif dalam
menginduksi suatu peningkatan reseptor LDL dengan
menurunkan hiperkolesterol darah adalah perlakuan
afinitas tinggi. Efek tersebut meningkatkan kecepatan
dengan pemberian konsentrasi ekstrak biji alpukat ekstraksi LDL oleh hati, sehingga mengurangi
10%. Hal ini disebabkan karena kandungan biaoaktif
simpanan LDL plasma.

184
Volume, 6, No. 3, 2017, 180-186 Jurnal Akademika Kimia

Penurunan kadar kolesterol darah mencit dengan Referensi


menggunakan ekstrak biji alpukat (Persea Americana
Arief, I. M., Novriansyah, R., Budianto, T. I., &
Mill) diduga memiliki kemiripan mekanisme dengan Harmaji, B. M. (2012). Potensi bunga
simvastatin karena keduanya mengandung elektron karamunting (melastoma malabathricum l.)
yang bisa didonorkan pada radikal bebas. Uji Duncan terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida
dapat dilihat pada Tabel 4 yaitu: pada tikus putih jantan hiperlipidemia yang di
induksi propiltiourasil. Jurnal Fakultas
Tabel 4. Hasil uji Duncan Kedokteran Universitas Banjarbaru, 1(2), 118-
126.
Arjadi, F & Susatyo, P. (2010). Islet of langerhans
regeneration in diabetc white rats (rattus
norvegicu) after giving decocted pulp of mahkota
dewa (phaleria macrocarp (scheff.) boerl). Jurnal
of Medical Faculty Jendral Soedirman University.
2(2), 117-126.
Cheeke, P. R. (2001). Actual and potential
applications of yucca schidigera and quillaja
saponaria saponins in human and animal
nutrition. Journal Recent Advances in Animal
Nutrition in Australia, 13(4), 115-126.
Hasil Uji Duncan menunjukkan bahwa rerata Dachryanus, Katrin, D. O., Oktarina, R., Ernas, O.,
penurunan hiperkolesterol darah mencit pada Suhatri, &Mukhtar, M. H. (2007). Uji efek a-
beberapa perlakuan yaitu P1, P2, P3 dan P4 dengan mangostin terhadap kadar kolesterol, trigliserida,
nilai berturut-turut 108.00, 110.67, 115.33 dan kolesterol hdl dan kadar kolesterol ldl darah mencit
111.67, sedangkan untuk P5 memilikinilai putih jantan serta penentuan lethal dosis 50.Jurnal
12.00.Nilai tersebut menjelaskan bahwa antara P1 Universitas Andalas, Padang, 12(2), 1-16.
(perlakuan dengan konsentrasi 10%), P2 (perlakuan
Freeman, M., & Junge, C. (2005). Kolesterol rendah
dengan konsentrasi 20%), P3 (perlakuan dengan jantung sehat. Jakarta: BIP.
konsentrasi 40%) dan P4 (Perlakuan dengan
pemberian obat simvastatin atau pembanding) Gani, N., Momuat, L. I &. Pitoi, M. M. (2013).
terdapat perbedaan nyata terhadap kelompok P5 Profil lipida plasma tikus wistar yang
(tanpa pemberian ekstrak daun sirsak maupun obat hiperkolesterolemia pada pemberian gedi merah
simvastatin), hal ini terjadi karena terdapat efek yang (Abelmoschus manihot L.). Jurnal Mipa Unsrat,
ditimbulkan pada saat pemberian perlakuan baik 2(1), 44-49.
untuk pemberian ekstrak biji alpukat maupun Helmi, A., Fahrefi, M., & Dharma, S. (2013).
pemberian obat simvastatin. Nilai yang menunjukkan Pengaruh fraksi air herba seledri (apium graveolens
penurunan yang efektif yaitu pada kelompok P1 l.) terhadap kadar kolesterol total mencit putih
dengan konsentrasi sedikit karena dengan konsentrasi jantan hiperkolesterol. Padang: Fakultas Farmasi
kecil sudah dapat menurunkan hiperkolesterol darah Universitas Andalas.
mencit, dan kelompok tersebut hampir sama dengan
kelompok P4 (kontrol positif) atau sebagai Inawati, Syamsuddin, & Winarno, H. (2006).
Pengaruh ekstrak daun inai (lawsonia inermis
pembanding. linn.) terhadap penurunan kadar glukosa
kolestrol total dan trigliserida darah mencit yang
Kesimpulan diinduksi aloksan. Jurnal Kimia Indonesia, 1(2),
Zat fitokimia yang terdapat pada ekstrak biji 71-77.
alpukat (Perseaamericana Mill) yaitu flavonoid, Kumari, M., & Jain, S. (2012). Tannins: An
saponindantanin. Sedangkan konsentrasi ekstrak biji antinutrient with positive effect to manage
alpukat (Persea americana Mill) yang dapat diabetes. Research Journal of Recent Sciences,
menurunkan hiperkolesterol darah mencit (Mus 1(12), 70-73.
musculus) secara optimum adalah 10%.
Mangkoewidjojo. (1988). Pemeliharaan, pembiakan,
dan penggunaan hewan percobaan di daerah tropis.
Ucapan Terima Kasih Jakarta: UI Press.
Ucapan terima kasih penulis berikan kepada
Matsuura, H. (2001). Saponins in garlic as modifiers
laboran Laboratorium Kimia Fakultas Keguruan dan of the risk of cardiovascular disease. Journal
Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako, Palu, Nutrition, 131(3), 1000S-1005S.
Sulawesi Tengah dan teman-teman yang banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian Middleton, E. J., Kandaswarni, C., & Theoharides,
ini. T. C. (2000). The effect of plant flavonoids on
mammalian cell: Inplication, heart disease, and
carcer. Journal Pharmacological Reviews, 52(5),
673-751.

185
Wardatul Jannah Efek Ekstrak Biji Alpukat (Persea Americana......................

Monica, F. (2006). Pengaruh pemberian air seduhan Salam, A. A. (2011). Uji efektifitas daun lere (ipomea
serbuk biji alpukat (persea americana mill). pes-caprae (l) roth br.) sebagai alternative untuk
terhadap kadar glukosa darah tikus wistar yang menurunkan kadar glukosa darah kelinci
diberi beban glukosa. Artikel Karya Tulis Ilmiah. (ocyctologus) cuniculuus). Skripsi. Palu: Universitas
Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako, Tidak diterbitkan.
Diponegoro.
Setyowati, W. A. E., Sri Retno Dwi Ariani, Ashadi,
Nurwahyunani. (2006). Efek perasan daun sambung Bakti, M.,& Cici, P. R. (2014). Skrining
nyawa terhadap kadar kolesterol ldl dan kolesterol fitokimia dan identifikasi komponen utama
hdl darah tikus diabetik akibat induksi ekstrak metanol kulit durian (durio zibethinus
streptozotocin. Skripsi. Semarang: Fakultas MIPA murr.) varietas petruk. Jurnal Fakultas Keguruan
Universitas Negeri Semarang. dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 10(2), 271-280.
Povey, R. (1994). How to keep your cholesterol in
check-memantau kadar kolesterol anda. Jakarta: Winarto, W. P. (2003). Sambung nyawa. Jakarta:
Arcan. Penebar Swadaya.
Rahayu, T. (2005). Kadar kolesterol darah tikus putih Zarrabal, C. O., Waliszewski, M. S., Dermitz, B. M.,
(rattus norvegicus l) setelah pemberian kombucha Flores, O. Z., Jones, H. M. P., Hipolito, N. C.,
cairan per-oral. from & Infazon, M. R. (2005). The consumption of
http://www.eprints.ums.ac.id/408/2005/thoms. hibiscus sabdariffa dried calyx ethanolic extract
Html reduced lipid profile in rats. Plant Foods for
Human Nutrition, 60(4), 153-159.
Riansari, A. (2008). Pengaruh pemberian ekstrak daun
salam (eugenia polyantha) terhadap kadar kolesterol Zuhrawati, A. N. (2014). Pengaruh pemberian jus
total serum tikus jantan galur wistar nanas (ananas comosus) terhadap kadar
hiperlipidemia. Skripsi. Semarang: Universitas kolesterol total darah kelinci (oryotolagus
Diponegoro. cuniculus) hiperkolesterolemia. Jurnal Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala Banda
Rumanti, T. R. (2011). Efek propolis terhadap kadar Aceh, 8(1), 7-10.
kolesterol total pada tikus model tinggi lemak.
Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Maranatha.

186

Anda mungkin juga menyukai