Anda di halaman 1dari 6

Hukum Bisnis adalah peraturan-peraturan yang e.

Collateral
mengatur kegiatan bisnis agar bisnis dijalankan Collateral ialah jaminan atau agunan yaitu harta benda
secara adil. milik debitur atas pihak ketiga yang diikat sebagai
agunan andai kata terjadi ketidak mampuan debitur
ANALISIS KREDIT tersebut untuk menyelesaikan utangnya sesuai dengan
perjanjian kredit.
1. Prinsip 7C, meliputi :
f. Covering
a. Character Menjaga setiap kredit yang diberikan dengan
“Character”atau watak dari para calon peminjam mengasuransikannya. Jika proyek perusahaan yang
merupakan salah satu pertimbangan yang terpenting dibiayai mengalami kegagalan dan kesulitan dalam
dalam memutuskan pemberian kredit. Tujuannya adalah melunasi kredit, maka pihak asuransi akan membayar
untuk memberikan keyakinan kepada pemberi kredit atau mengganti sesuai kesepakatan berapa besar dari
bahwa sifat atau watak dari orang yang akan diberikan jumlah kredit yang diberikan. Covering yang berarti
kredit benar2 dapat dipercaya. Keyakinan ini tercermin penutupan asuransi terhadap kredit yang diberikan dari
dari latar belakang si nasabah yang bersifat latar risiko kemacetan.
belakang pekerjaan, pendidikan, maupun yang bersifat
pribadi seperti cara hidu ataupun gaya hidup yang g. Constraints
dianut. Batasan-batasan atau hambatan-hambatan yang tidak
memungkinkan seseorang melakukan bisnis diduatu
b. Capacity tempat. Masalah mengenai constraint ini agak sukar
Penilaian terhadap capacity debitur untuk mengetahui untuk dirumuskan karena tidak ada peraturan yang
dengan pasti sampai serumit apa kemampuan debitur tertulis untuk hal itu dan masalahnya juga tidak selalu
menjalankan usahanya. Hal ini juga untuk melihat dapat diidentifikasikan secara fisik, lebih menyangkut
kemamuan calon nasabah dalam membayar kredit yang kepada moral. Constraints yaitu keterbatasan atau
dihubungkan dengan kemampuan mengelola bisnis hambatan yang tidak memungkinkan kredit diberikan.
serta kemampuan mencari laba, sehingga terlihat
kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang
disalurkan. 2. Prinsip 7P, meliputi :

c. Capital a. Personality
“Capital”atau modal ini menyangkut berapa banyak dan Personality atau kepribadian adalah sifat dan perilaku
bagaimana structural modal yang telah dimiliki oleh yang dimiliki calon debitur yang mengajukan
calon peminjam. permohonan kredit yang bersangkutan, dipergunakan
sebagai dasar pertimbangan pemberian kredit.
d. Condition of Economy
Kondisi dan situasi ekonomi perlu pula diperhatikan b. Party
dalam pertimbangan pemberian kredit terutama dalam Party adalah mengklasifikasikan nasabah kedalam
hubungannya dengan sector usaha calon peminjam. klasifikasi-klasifikasi atau golongan-golongan tertentu
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah: berdasarkan modal, karakterdan loyalitasnya, di mana
a. Pemasok (Supplier) setiap klasifikasi nasabah akan mendapatkan fasilitas-
b. Pembeli (buyer) fasilitas yang berbeda dari Bank / Lembaga Keuangan
c. Persaingan (Competitor)
d. Barang pengganti (Substitution product) c. Purpose
e. Potensi dan keunggulan bersaing dibandingkan Purpose atau tujuan adalah tujuan dan penggunaan
dengan pesaing (Competitive advantage) kredit oleh calon debitur, apakah untuk kegiatan
f. Peraturan pemerintah (Government Regulation) konsumtif atau sebagai modal kerja.
g. Perdagangan internasional (Macro economics)
d. Prospect dengan ketentuan atau perundang-undangan yang
Prospect adalah prospek perusahaan di masa yang akan berlaku.
datang, apakah akan menguntungkan(baik) atau
merugikan (jelek). ciri-ciri hukum. Menurut C.S.T. Kansil, S.H., ciri-ciri
hukum adalah sebagai berikut:
e. Payment a. Terdapat perintah dan/atau larangan.
Payment atau pembayaran adalah mengetahui b. Perintah dan/atau larangan itu harus dipatuhi setiap
bagaimana pembayaran kembali kredit yang diberikan. orang.

f. Profitability
Profitability merupakan kemampuan nasabah dalam Tipologi Kejahatan Perbankan
mencari laba Profitability diukur perperiode, apakah
konstan atau meningkat dengan adanya pemberian  Penipuan / kecurangan di bid perkreditan (
kredit. credit fraud )
 Penggelapan dana masyarakat ( embezzlement
g. Protection of public fraud )
Protection bertujuan agar usaha dan jaminan  Penyelewengan / penyalahgunaan dana
mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa masyarakat ( Misapropriation of public funds )
jaminan barang, jaminan orang atau jaminan asuransi.  Pelanggaran terhadap peraturan-peraturan
3. Prinsip 3R, meliputi : keuangan ( violaton of currency regultions )
 Pencucian uang ( money laundering )
a. Return
Return adalah penilaian atas hasil yang akan dicapai PILAR-PILAR ARSITEKTUR BI
perusahaan debitur setelah dibantu dengan kredit oleh
Bank / Lembaga Keuangan 1. Struktur perbankan yang sehat
2. System penyaluran yang efektif
b. Repayment Capacity 3. System pengawasan yang independen dan
Repayment Capacity yaitu menilai berapa lama efektif
perusahaan pemohon kredit dapat membayar kembali 4. Industry perbankan yang kuat
kredit, sesuai dengan kemampuan untuk 5. Infrastruktur pendukung yg mencukupi
mengembalikan kredit Bank / Lembaga Keuangan , dan 6. Perlindungan konsumen
apakah kredit harus diangsur/ dicicil/ atau dilunasi
sekaligus di akhir periode. Pebandingan Paradigma Bank Syariah dan Bank
Konvensional
c. Risk Bearing Ability
Risk Bearing Ability yaitu kemampuan untuk FAKTOR konven syariah
menanggung resiko yang mungkin timbul jika kredit Hubungan Investor dengan Kreiditur dan
menjadi macet. bank dengan investor debitur
nasabah
Sistem Bunga, Fee Bagi hasil, Marjin,
UNSUR-UNSUR HUKUM: pendapatan Fee
usaha
1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam Organisasi Tidak terdapat Terdapat struktur
bermasyarakat struktur pengawasan
2. Peraturan tersebut dibuat oleh badan yang pengawasan syariah yaitu Badan
berwenang syariah Pengawas Syariah
3. Peraturan itu secara umum bersifat memaksa
4. Sanksi dapat dikenakan bila melanggarnya sesuai
SUMBER PENDAPATAN JASA BANK
Penyaluran Liberal untuk Adanya batasan-
Pembiayaan tujuan batasan, Adapun pendapatan yang diperoleh dari jasa-jasa bank
keuntungan memperhatikan antara lain (Kasmir,2002 : 121).
unsur moral dan
lingkungan. 1.Biaya Administrasi
Tingkat Risiko menengah- Risiko menengah-
risiko umum tinggi karena rendah karena Dikenakan untuk jasa-jasa yang memerlukan
dalam usaha adanya transaksi malarang transaksi administrasi khusus.Pembebanan biaya administrasi
spekulasi spekulasi biasanya dikenakan untuk pengelolaansesuatu fasilitas
tertentu.

Penanggung Satu sisi hanya Dua sisi yaitu bank 2.Biaya Kirim
resiko pada bank dan nasabah
investasi (deposan maupun Diperoleh dari jasa pengiriman uang (Transfer), baik jasa
debitur). transfer dalamnegeri maupun transfer ke luar negeri

.3.Biaya Tagih
KOLEKTIBILITAS (PENGGOLONGAN KREDIT)
Merupakan jasa yang dikenakan untuk menagihkan
1. Kredit lancar dokumen-dokumen milik nasabahnya, sepreti jasa kliring
Kredit lancar yaitu kredit yang perjalanannya lancar atau (penagihan dokumen dalam kota) dan jasainkasso
memuaskan, artinya segala kewajiban (bunga atau (penagih dokumen ke luar kota). Biaya tagihan ini
angsuran utang pokok diselesaikan oleh nasabah secara dilakukan baik untuk tagihan dokumen dalam negeri
baik).
maupun luar negeri_.
2. Kredit dalam perhatian khusus
4.Biaya Provisi dan Komisi
Kredit dalam perhatian khusus yaitu kredit yang selama
1-2 bulan mutasinya mulai tidak lancar, debitur mulai
Biya ini biasanya dibebankan kepada jasa kredit dan jasa
menunggak.
transfer serta jasa- jasa atas bantuan bank terhadap
3. Kredit tidak lancar suatu fasilitas Perbankan.
Kredit tidak lancar yaitu kredit yang selama 3 atau 6
bulan mutasinya tidak lancar, pembayaran bunga atau 5.Biaya Iuran
utang pokoknya tidak baik. Usaha-usaha approach telah
Diperoleh dari jasa pelayanan kartu kredit, dimana
dilakukan tapi hasilnya tetap kurang baik.
kepada setiap pemegangkartu dikenakan biaya iuran.
4. Kredit diragukan
6.Biaya Sewa
Kredit diragukan yaitu kredit yang telah tidak lancar dan
telah pada jatuh temponya belum dapat juga
Dikenakan kepada nasabah yang menggunakan jasa safe
diselesaikan oleh debitur yang bersangkutan.
deposit box.Besarnya biaya sewa tergantung dari ukuran
5. Kredit macet box dan jangka waktu yangdigunakan.
Kredit macet sebagai kelanjutan dari usaha penyelesaian
atau pengaktivan kembali kredit yang tidak lancar dan
usaha itu tidak berhasil, barulah kredit tersebut
dikategorikan kedalam kredit macet.
Fungsi dan Peran LPS
Fungsi LPS adalah menjamin simpanan nasabah Pengertian Gadai (Rahn)
penyimpan dan turut aktif dalam memelihara stabilitas
sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya. Rahn (Gadai) adalah menahan salah satu harta milik
sipeminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang
Jenis-Jenis Akad dalam Kegiatan Usaha Perbankan diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai
Syariah ekonomis, dengan demikian pihak yang menahan
memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali
I. AKAD TABARRU seluruh atau sebagian piutangnya.

Akad Tabarru yaitu akad yang dimaksudkan untuk 8. QARD al-Qardul Hasan
menolong sesama dan murni semata-mata mengharap
ridha dan pahala dari Allah SWT, sama sekali tidak ada Qard bermakna pinjaman sedang al-hasan berarti baik.
unsur mencari return, ataupun suatu motif. Yang Maka Qardul Hasan merupakan suatu akad perjanjian
termasuk katagore akad jenis ini diantaranya adalah qard yang berorientasi sosial untuk membantu
Hibah, Ibra, Wakalah, Kafalah, Hawalah, Rahn dan meringankan beban seseorang yang membutuhkan
Qirad..[3] pertolongan.

2. HIBAH. (Pemberian) 9. WADI’AH (Trustee Depository)

Pengertian Hibah adalah pemilikan terhadap sesuatu Menurut istilah Wadi’ah berarti penguasaan orang lain
pada masa hidup tanpa meminta ganti. untuk menjaga hartanya, baik secara sharih (jelas)
maupun secara dilalah (tersirat).
3. WAKALAH
10. MURABAHAH (Defered Payment Sale)
wakalah merupakan salah salah satu jenis akad yakni
pelimpahan kekuasaan oleh seseorang kepada orang Murabahah merupakan akad jual beli antara bank selaku
lain dalam hal-hal yang diwakilkan. penyedia barang dengan nasabah yang memesan untuk
membeli barang.
5. KAFALAH ( Guaranty)
12.MUDHARABAH
Pengertian kafalah adalah akad pemberian jaminan yang
diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain, dimana Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua
pemberi jaminan (kaafil) bertanggungjawab atas pihak di mana pihak pertama (shahibul mal)
pembayaran kembali suatu utang yang menjadi hak menyediakan seluruh (100 %) modal sedangkan pihak
penerima jaminan (makful). lainnya menjadi pengelola.

.6. HAWALAH mudharabah muthlaqah adalah bentuk kerja sama


antara shahibul mal dengan mudharib yang cakupannya
Hawalah adalah pemindahan hak atau kewajiban yang sangat luas dan dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha,
dilakukan seseorang (pihak pertama) yang sudah tidak waktu dan daerah bisnis.
sanggup lagi untuk membayarnya kepada pihak kedua
yang memiliki kemampuan untuk mengambil alih atau mudharabah muqayyadah adalah kebalikan dari
untuk menuntut pembayaran utang dari/atau mudharabah muthlaqah. Si mudharib dibatasi dengan
membayar utang kepada pihak ketiga. batasan jenis usaha, waktu dan tempat usaha. Adanya
pembatasan ini biasanya mencerminkan kecenderungan
7. RAHN (Gadai) umum si shahibul mal dalam memasuki jenis dunia
usaha.
13. IJARAH Sharf adalah suatu akad jual beli mata uang (valuta)
dengan valuta lainnya, baik dengan sesama mata uang
Sedangkan menurut Syara’ Ijarah adalah salah satu yang sejenis atau mata uang lainnya.
bentuk kegiatan Mu’amalah dalam memenuhi
kebutuhan hidup manusia, seperti sewa menyewa dan 8. MUZARA’AH (Harvest Yield Profit Sharing)
mengontrak atau menjual jasa, atau menurut Sayid
Sabiq Ijarah ini adalah suatu jenis akad untuk mengambil Al-Muzara’ah adalah akad kerja sama pengolahan
manfaat dengan jalan penggantian. pertanian antara pemilik lahan dan penggarap, di mana
pemilik lahan memberikan lahan pertanian kepada si
14. IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK penggarap untuk ditanami dan dipelihara dengan
imbalan bagian tertentu (persentase) dari hasil panen.
Transaksi ini adalah sejenis perpaduan antara akad
(kontrak) jual beli dengan 19. MUKHABARAH

akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang di Sebagai disebutkan di atas bahwa Mukhabarah sering
tangan si penyewa. diidentikkan dengan muzara‘ah, oleh karena itu
pembahasan akad ini mirip dengan pembahasan
15. SALAM, BAI’ (Infron of Payment Sale). muzara’ah hanya saja dari segi benih yang digunakan
adalah berasal dari si penggarap tanah.
Salam bermakna akad atau penjualan/pembuatan
sesuatu yang disepakati dengan kriteria tertentu dalam 20. BARTER
tempo (tanggungan), sedang pembayarannya
disegerakan. Yang dimaksud akad barter ini pemberian secara
sukarela suatu barang atau jasa sebagai imbalan atas
Bai’i salam adalah suatu jasa pembiayaan yang berkaitan perolehan suatu barang atau jasa yang berlainan
dengan jual beli barang, sedang pembayarannya sifatnya, atas dasar persetujuan bersama.
dilakukan dimuka bukan berdasarkan fee melainkan
berdasarkan keuntungan (margin). Usaha-usaha BPR adalah :

16. ISTISHNA (Purchase by order or Manufacture)  Menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
Istishna adalah suatu transaksi jual beli antara tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang
mustashni’ (pemesan) dengan shani’i (produsen) dimana dipersamakan dengan itu.
barang yang akan diperjual belikan harus dipesan  Memberikan kredit.
terlebih dahulu dengan kriteria yang jelas.  Menyediakan pembiayaan bagi nasabah
berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan
17. MUSYARAKAH ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah.
Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak  Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat
atau lebih untuk usaha tertentu dimana masing-masing Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka,
pihak memberikan kontribusi dana (atau sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada
amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan
dan risiko akan ditanggung bersama sesuai Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR
kesepakatan. mengalami over liquidity atau kelebihan
likuiditas.
18. SHARF(Valas/Money Changer)
Usaha yang Tidak Boleh Dilakukan BPR

 Menerima simpanan berupa giro.


 Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.
 Melakukan penyertaan modal dengan prinsip
prudent banking dan concern terhadap layanan
kebutuhan masyarakat menengah ke bawah.
 Melakukan usaha perasuransian.
 Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha
sebagaimana yang dimaksud dalam usaha BPR.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum di


antaranya adalah:

1. memberi dan menerima pinjaman dari perusahaan


lain atau masyarakat;
2. menerima titipan barang-barang berharga;
3. melakukan kegiatan valuta asing;
4. melayani jasa pengiriman uang (transfer) antar bank;
5. melakukan giro dan inkaso antarbank;
6. tidak boleh melakukan usaha asuransi tetapi boleh
mendirikan anak perusahaan yang melakukan usaha
asuransi.

Anda mungkin juga menyukai