Anda di halaman 1dari 9

TUGAS AKHIR TERSTRUKTUR MODUL 2

PENGEMBANGAN PROFESI GURU


Oleh :
Nama : Yongki Viannaldo Kolo, S.Pd
NO. Peserta PPG : 19241218010152
Bidang Studi Sertifikasi : 180 – MATEMATIKA
Sekolah Asal : SMP Negeri 3 Waingapu

Setelah mempelajari semua kegiatan belajar, silahkan Ibu/Bapak kerjakan tugas akhir
berikut:
1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh?
2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh guru dan
siswa?
3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan?

1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh?


Adapun kompetensi yang harus dimiliki guru meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian,
sosial, dan professional.

1. Kompetensi Pedogogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman
terhadap peserta didik dan pengelolaan pembeajaran mulai dari merencanakan, melaksanakan
sampai dengan mengevaluasi. Secara umum kompetensi inti pedagogi meliputi:
a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual, ditunjukan dengan kemampuan;
1) Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik,
intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang social budaya,
2) Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran,
3) Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik dalam mata pelajaran,
4) Mengidentifikasi kesulitan peserta didik.

b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, ditunjukan


dengan kemampuan:
1) Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik,
2) Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang
mendidik secara kreatif,
3) Menerapkan pendekatan pembelajaran berdasarkan jenjang dan karateristik bidang
studi.
c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan
yang diampu, yang dilakukan dalambentuk penyusunan RPP seperti :
1) Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum,
2) Menentukan tujuan pelajaran,
3) Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pelajaran,
4) Memilih materi pelajaran yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan
pembelajaran,
5) Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih
dan karakteristik peserta didik,
6) Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian. Kompetensi ini dilakukan
guruu dalam bentuk penyusunan RPP.

d. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, indikatornya ditunjukan dengan;


1) Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik,
2) Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran,
3) Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam
kelas, laboratorium, maupun lapangan,
4) Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di
lapangan,
5) Menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan
mata pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh,
mengambil keputusan transaksional dalam pelajaran sesuai dengan situasi yang
berkembang

e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan


pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi dan komunikasi saat ini sudah menjadi
keharusan bagi guru memiliki kemampuan dalam memanfaatkan TIK untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran yang mendidik, seperti penggunaan media dan
penggalian sumber belajar.

f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai


potensi yang dimiliki, kompetensi ini ditunjukan guru dengan;

1) Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik


mencapai prestasi belajar secara optimal,
2) Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi
peserta didik, termasuk kreativitasnya
g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, seperti;
1) Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan santun, baik
secara lisan maupun tulisan,
2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan
bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun secara siklikal dari:
 Penyiapan kondisi psikologis peserta didik,
 Memberikan pertanyaan atau tugas sebagai ajakan kepada peserta didik untuk
ambil bagian,
3) Respons peserta didik,
4) Reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.

h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, Indikator


kompetensi ini meliputi:
1) Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu,
2) Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan
dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu,
3) Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
4) Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
5) Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan
dengan mengunakan berbagai instrument,
6) Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan,
7) Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, seperti;
1) Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan
belajar,
2) Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program
remedial dan pengayaan,
3) Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan,
4) Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran

j. Melakukan indakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Berikut


diuraikan indikator masing-masing kompetensi inti pedagogi. indikator kompetensi ini
ditunjukkan dengan;
1) Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan,
2) Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan mata pelajaran,
3) Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
mata pelajaran

2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian
yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan
berakhak mulia. Kompetensi inti kepribadian seperti:
a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Indonesia, seperti;
1) Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-
istiadat, daerah asal, dan gender,
2) Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma sosial yang
berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional Indonesia yang beragam

b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta
didik dan masyarakat, seperti:
1) Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi,
2) Berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia,
3) Berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di
sekitarnya.

c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,
seperti:
1) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil,
2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.

d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan
rasa percaya diri, seperti:
1) Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi,
2) Bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri, Bekerja mandiri secara
professional.

e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. seperti;


1) Memahami kode etik profesi guru,
2) Menerapkan kode etik profesi guru,
3) Berperilaku sesuai dengan kode etik guru
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidian, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial
penting dimiliki bagi seorang pendidik yang profesinya senantiasa berinteraksi dengan
human (manusia) lain. Indikatornya adalah:
a. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan
jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial
ekonomi, seperti:
1) Bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan lingkungan
sekitar dalam melaksanakan pembelajaran,
2) Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua peserta
didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar
belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi.

b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua, dan masyarakat, kemampuan ini ditunjukan dengan cara:
1) Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara santun,
empatik dan efektif,
2) Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun, empatik,
dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik,
3) Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran
dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.

c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki


keragaman sosial budaya. Kompetensi ini penting dikuasai oleh pendidik, apalagi jika
tugas tidak ditempatkan di daerah asal. Kemampuan ini ditunjukan dengan:
1) Beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan efektivitas
sebagai pendidik, termasuk memahami bahasa daerah setempat,
2) Melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk mengembangkan dan
meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan.

d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan
tulisan atau bentuk lain, seperti:
1) Berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah lainnya
melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan,
2) Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi
sendiri secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

4. Kompetensi Professional
Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan
substansi isi materi pembelajaran, dan substansi keilmuan yang menaungi materi dalam
kurikulum, serta menambah wawasan keilmuan. Dengan indikatornya sebagai berikut:
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu sesuai jenjang pendidikan.
b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu, seperti:
1) Memahami standar kompetensi mata pelajaran,
2) Memahami kompetensi dasar mata pelajaran,
3) Memahami tujuan pembelajaran mata pelajaran.

c. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif; seperti:


1) Memilih materi mata pelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik,
2) Mengolah materi mata pelajaran secara integratif dan kreatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.

d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan


reflektif, seperti:
1) Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus-menerus,
2) Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan,
3) Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan,
4) Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.

e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan


mengembangkan diri, seperti:
1) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi,
2) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.
2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh guru dan
siswa?
Abad 21 yang ditandai dengan kehadiran era media (digital age) sangat berpengaruh
pada pengelolaan pembelajaran sehingga menjadi keharusan untuk mengintegrasikan teknologi
informasi dan komunikasi dengan pembelajaran, yang berpusat pada siswa.
Oleh karena itu, pada abad 21 ini seseorang baik itu guru maupun siswa harus memiliki
keterampilan 4 C, yakni:
1. Communication
Guru harus mampu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, masyarakat terutama dengan siswa. Dengan
komunikasi yang baik, ide-ide dan gagasan yang disampaikan guru dapat dipahami dan
tersampaikan dengan jelas dalam menunjang tugas utama guru. Siswa diharapkan
memiliki kemampuan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara
lisan, tulisan dan multimedia. Dengan komunikasi yang efektif, siswa dapat
mengutarakan ide-idenya, baik dengan teman saat berdiskusi maupun ketika
menyelesaikan masalah.
2. Collaboration,
Pada abad 21 ini, guru maupun siswa tidak dapat bekerja sendiri. Guru dan siswa harus
mampu berkerjasama dengan yang memiliki kepentingan yang sama agar dapat
berhasil. Guru harus bekerja sama dengan sesama guru agar mampu meningkatkan
kompetensi diri. Siswa harus mampu bekerja sama dalam kelompok dan menghormati
pendapat yang berbeda.
3. Critical Thinking and Problem Solving
Guru harus berpikir kritis atas masalah yang dialamai siswa, sehingga dapat
menyelesaiakan masalah siswa baik itu dalam masalah belajar maupun masalah
karakter siswa. Begitupun siswa harus berpikir kritis dalam upaya menyelasaikan
masalah yang dihadapinya secara mandiri, siswa juga memiliki kemampuan untuk
menyusun, menganalisa dan menyelesaikan masalah.
4. Creativity and Innovation
Guru harus menjadi orang yang kreatif dan memiliki beragan ide. Sehingga siswa dapat
memahami dengan midah informasi yang diberikan. Siswa juga harus menjadi kreatif
dalam mengembangkan informasi-informasi yang diberikan guru dan berani
berinovasi.

Keterampilan ini sudah semestinya tercermin dalam setiap pembelajaran yang akan
dilaksanakan oleh seorang guru. Keterampilan Abad 21 dapat di integrasikan dalam
pelaksanaan pembelajaran, sehingga pilihan metode, media dan pengelolaan kelas benar-benar
meningkatkan keterampilan tersebut. Karena itulah menjadi sebuah keharusan bahwa
kemampuan pedogogik guru harus menyesuaikan dengan karateristik dan keterampilan yang
diperlukan di abad 21.

3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan?


Pengembangan guru berkelanjutan seyogyanya memiliki serangkaian aktivitas reflektif
untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan seorang guru
dalam hal ini mendukung pemenuhan kebutuhan seseorang dan meningkatkan praktik
profesional mereka. Pengembangan guru secara berkelanjutan selalu bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan profesional mereka di luar apa yang mereka
dapatkan dalam pelatihan dasar yang mereka terima ketika pertama kali melakukan pekerjaan
tersebut.
Dalam mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan diperlukan tindakan
reflektif, seperti;
a. Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus-menerus,
b. Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan,
c. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan,
d. Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.

Pada pelaksanaannya, sekolah bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan


yang direncanakan. Pengembangan guru di sekolah dapat mengambil berbagai macam bentuk,
seperti:
a. Mengikuiti KKG, MGMP, kelompok kajian atau diskusi terbatas;
b. Induksi, mentoring, dan penilaian guru secara individual;
c. Observasi kolega;
d. Perencanaan dan evaluasi kolaboratif;
e. Evaluasi diri sendiri

Sementara itu di luar sekolah, guru dapat:


a. Membangun jejaring dengan mengunjungi sekolah-sekolah lain,
b. Menghadiri konferensi-konferensi,
c. Menjalani pelatihan bersama dengan sekolah-sekolah lain,
d. Mengikuti jejaring guru, dan terlibat dalam asosiasi-asosiasi spesialis mata pelajaran,
e. Kuliah untuk gelar yang lebih tinggi yang divalidasi oleh universitas,
f. Berpartisipasi dalam proses-proses pemeriksaan (misalnya menjadi pemeriksa),
g. Belajar secara daring (online),
h. Penelitian
i. Penulisan buku
j. Pembuatan karya ilmiah
k. Pembuatan media pembelajaran
l. Pembuatan karya teknologi

Anda mungkin juga menyukai