Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saluran adalah suatu sarana untuk mengalirkan fluida dari suatu tempat ketempat
yang lain, saluran yang mengalirkan air dengan suatu permukaan bebas disebut saluran
terbuka (open channel), permukaan bebas dipengaruhi oleh tekanan udara. (Sartika, 2009).
Debit yang mengalir pada suatu penampang terbuka lebih mudah diamati
dibanding debit pada penampang tertutup, namun untuk analisanya justru kebalikannya.
Faktanya, debit yang mengalir di suatu sungai lebih sulit diamati daripada debit yang
mengalir dalam suatu pipa (saluran tertutup) (Triatmodjo, 1993). Debit air adalah
kecepatan aliran zat cair per satuan waktu. Debit juga didefinisikan sebagai hasil perkalian
antara kecepatan dengan luas penampang. Semakin besar kecepatan dan luas penampang
maka akan semakin besar pula debit yang dihasilkan (Setiawan F, 2013)
Untuk menyalurkan Air Bersih secara efisien dalam jumlah yang ideal ke semua
alat-alat saniter yang dipakai dalam suatu ruangan rumah tinggal maupun gedung
diperlukan unit jaringan instalasi yang memadai dan direncanakan dengan benar sehingga
dapat bekerja dengan baik. Maka diperlukan perhitungan kapasitas daya dukung jaringan
pipa Air Bersih yang baik agar air dapat terdistribusi dengan efisien sesuai standar yang
ada sehingga air mengalir dengan lancar.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimanakah pengaruh tinggi tekanan pipa terhadap head pada gedung?
2. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi tekanan dalam pipa?
1.3 Tujuan
1. Mengukur perubahan tekanan air akibat tinggi (head).
2. Mengetahui faktor-faktor tekanan dalam pipa.

1.4 Manfaat penelitian


1.4.1 Manfaat teoritis
1. Memberikan informasi tentang pengaruh tekanan pipa pada system plumbing
gedung bertingkat.
2. Memberikan gambaran dan referensi tentang cara merencanakan suatu jaringan
pipa pada gedung bertingkat.
1.4.2 Manfaat praktis
1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai cara mengamalkan ilmu
selama kuliah dengan melakukan penelitian dalam rangka menyelesaikan
pendidikan S1 serta memberikan pengetahuan kepada peneliti lain mengenai
pengaplikasian triaxial testing dalam perencanaan flexible pavement.
2. Bagi Universitas (Unnes), penelitian diharapkan dapat dijadikan alat bantu
praktikum dalam bidang Teknik Sipil.
3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang akan
mengangkat tema yang sama namun dengan sudut pandang yang berbeda.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tekanan
Dalam berbagai permasalahan keteknikan, fluida memegang peranan penting dalam
peneyelesaian permasalahan. Tinjauan fluida statis dan fluida dinamis mutlak diperlukan
untuk mencari berbagai solusi yang diperlukan. Salah satu hal yang diperhatikan dalam fluida
statis adalah tekanan (pressure).
Tekanan adalah hasil kali gaya kompresif yang bekerja pada suatu luas. (Potter,2002)
Satuan-satuan tekanan dihasilkan dibagi satuan luas atau N/m2, yang adalah pascal, Pa. Namun
satuan pascal sangatlah kecil, sehingga lebih sering diekspresikan dalam kilo Pascal (kPa).

Sedangkan tekanan dalam fluida dipancarkan dengan kekuatan sama besar ke semua
arah dan bekerja tegak lurus pada suatu bidang. Dalam bidang datar yang sama kekuatan
tekanan dalam suatu cairan sama. Pengukuran-pengukuran aatuan tekanan dilakukan dengan
menggunakan berbagai bentuk meteran.

2.1.1. Pengukuran Tekanan


Tekanan fluida dapat dibedakan menjadi absolute pressure dan gage pressure.
Absolute pressure diukur relatif terhadap perfect vacuum (absolute zero pressure), dimana
gage pressure diukur relatif terhadap tekanan lokal atmosfer. Dengan demikian, gage pressure
pada saat nol terhadapa tekanan sama dengan tekanan lokal atmosfer. Absolute pressure akan
selalu bernilai positif, sedangkan gage pressure dapat bernilai negatif atau positif tergantung
apakah tekanan di atas tekanan atmosfer (bernilai positif) atau tekanan di bawah tekanan
atmosfer (bernilai negatif). Jika gage pressure benilai negatif maka itu juga menunjukan
bahwa keadaan tersebut adalah tarikan atau tekanan vakum. Dengan demikian kita dapat
menghitung tekanan dengan :
P > Pa Gage Pressure : P(gage) = P – Pa
P < Pa Vacuum Pressure : P(vacuum) Pa - P
2.1.2. Tekanan Hidroststika
Tekanan hidrostatika adalah tidak terjadinya pergerakkan relatif diantara partikel-
partikel fluida, sehingga tidak terjadi tegangan geser (gaya geser disebablan oleh gradient
kecepatan). Ini tidak berarti bahwa partikel-partikel fluida tidak bergerak, melainkan mereka
hanya tidak bergerak relatif satu sama lainnya.
Tekanan hidrostatis itu sendiri dapa didapat dari menurunkan persamaan umum
tekanan dengan menurunkannya menjadi

Dengan F adalah massa dikali percepatan gravitasi, dimana massa merupakan hasil kali massa
jenis () dengan volume (V) yang adalah luas permukaan(A) dikali tinggi (h). Sehingga kita
dapat menyederhanakannya menjadi persamaan tekanan hidrostatis yang umum kita ketahui
sekarang ini.

2.2. Kerapatan Jenis


Kerapatan jenis (density) didefinisikan sebagai massa dibagi satuan volume. Dengan
persamaan :

Kerapatan jenis sangat bervariasi dalam gas dan dapat meningkatkan secara proporsional pada
tiap tingkatan tekanan. Kepadatan dalam cairan hampir selalu konstan, seperti densitas air
(sekitar 1000 kg / m3) yang hanya meningkat 1 persen jika tekanan ditingkatkan dengan faktor
220. Sehingga aliran fluida cairan lebih sering diperlakukan secara analitis karena hampir
"tidak bisa dimampatkan."
Secara umum, cairan diurutkan menjadi tiga terhadap kerapatannya dari pada gas di
tekanan atmosfer. Cairan terberat adalah merkuri, dan gas yang paling ringan adalah hidrogen.
Bandingkan kerapatan mereka pada suhu 20 C dan tekanan 1 atm.
Merkuri :  = 13,58 g/cm3 Hidrogen :  = 0,0838 g/cm3
Mereka berbeda dengan faktor 162.000 Sehingga parameter fisik di berbagai cairan dan arus
gas mungkin bervariasi. Perbedaan sering diselesaikan dengan penggunaan analisis dimensi.
Sedangkan kebalikan dari massa jenis adalah volume spesifik (specific volume) yang
didefinisikan sebagai hasil bagi dari volume dan satuan massa.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Alat dan bahan


Rangkaian peralatan uji geser triaxial untuk melaksanakan uji geser tanpa
konsolidasi dan tanpa drainase terdiri atas beberapa kelompok peralatan. Kelompok
peralatan tersebut meliputi peralatan pembeban aksial, peralatan ukur, peralatan
pengontrol tekanan, sel triaxial dan perlengkapannya, serta peralatan lain, sedangkan
bahan yang digunakan dalam uji triaxial adalah tanah dan air.

Anda mungkin juga menyukai