Penyusun Bahan Pangan
Penyusun Bahan Pangan
DISUSUN OLEH
Nama : BatsyaRidhaImara
NIM : 121170051
A. Latar Belakang
Di kehidupan sehari-hari , bahan pangan merupakan kebutuhan pokok bagi
tiap manusia untuk menunjang aktivitas yang dilakukan setiap hari. Penyusun bahan
pangan memiliki setiap komponen dan jenis yang berbeda, selain itu pula setiap bahan
pangan juga memiliki setiap fungsi yang berbeda bagi tubuh kita.
Secara garis besar, bahan pangan itu tersusun dari 2 komponen utama, yaitu
organik dan anorganik. Komponen organik dibagi lagi, ada yang dalam jumlah besar
seperti karbohidrat, protein, dan lemak, adapula yang sedikit seperti vitamin,
enzim, emulsifier, asam, oksidan, pigmen, dan komponen citarasa. Komponen
anorganik yaitu berbagai bentuk mineral, dan air.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari bahan pangan ?
2. Apa saja komponen penyusun bahan pangan ?
3. Apa saja manfaat dari setiap komponen penyusun bahan pangan bagi tubuh
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
Bahan pangan sumber tenaga berguna untuk memperoleh tenaga pada tubuh
manusia. Ukuran tenaga adalah kalori (kal) dan kkal (kilo kalori = 1.000 kal) dan
tenaga ini berguna untuk bekerja dan bergerak. Seorang laki-laki dewasa bekerja
sedang dalam sehari memerlukan 2.500 kal yang setara dengan 700 g beras dan rata-
rata orang Indonesia pria wanita semua umur memerlukan 1.900 kal sehari (Sajogyo,
1981) atau secara lengkap angka kebutuhan harian untuk energi menurut FAO dapat
dilihat pada tabel 1. Karbohidrat merupakan sumber kalori yang paling murah bila
dibandingkan protein dan lemak meskipun kalori yang dihasilkan hanya 4 kal dalam 1
g karbohidrat (Winarno, 1997b). Untuk lemak 1 g menghasilkan 9 kal dan protein 1 g
menghasilkan 4 kal (Sajogyo, 1981). Perbandingan yang ideal untuk pemenuhan
kalori antara karbohidrat, lemak dan protein adalah sebagai berikut:
2. Protein
Definisi dari protein sendiri adalah suatu makromolekul yang tersusun dari asam-
asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Protein memilikil
molekul yang besar, karena itu sering dimasukkan dalam makromolekul yang kompleks.
Protein merupakan sumber asam amino baik essensial maupun yang non-essensial.
Pada manusia dan hewan, protein berfungsi sebagai pembentuk struktur tubuh;
merupakan biokatalis (enzim dan hormon) yang membentuk reaksi kimia dalam tubuh
seperti metabolisme, pencernaan, pertumbuhan, ekskresi, dan konversi energi kimia ke
kinerja mekanis; protein plasma darah dan hemoglobin mengatur tekanan osmotik cairan
tubuh; dan sangat dibutuhkan pada reaksi imunologis. Pada umumnya kadar protein di
dalam bahan pangan menentukan mutu bahan pangan itu sendiri.
Protein terdapat baik dalam tubuh hewan maupun tanaman, yang kemudian terkenal
berturut-turut sebagai protein hewani dan protein nabati. Pada tubuh hewan, protein
terdapat di dalam otot atau daging, kulit, kuku dan rambut. Sedangkan pada tanaman,
protein terdapat dalam biji, daun, buah dan rhizome. Protein juga merupakan penyusun
utama enzim-enzim dan “antibodies” serta cairan-cairan tubuh seperti darah, susu dan
putih telur. Protein sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu mahluk.
Protein tersusun atas asam amino. Dilihat dari kemampuan tubuh mensintesis asam
amino, asam amino dibagi menjadi dua golongan yaitu asam amino esensial dan asam
amino non esensial. Asam amino essensial adalah asam amino yang tidak dapat disintesa
dalam tubuh, karena itu harus disuplai dari pangan. Yang termasuk dalam asam amino
essensial antara lain isoleusin, leusin, lysine, phenilalanin, threonine, methionin,
tryptophane, valin, histidin, dan arginin. Sedangkan asam amino non esensial adalah asam
amino yang dapat disintesis tubuh, yaitu di luar asam amino esensial di atas.
Pada sisi lain asam oleat-linoleat terdapat pada hampir semua vegetable oil yaitu minyak
biji kapas, minyak jagung, minyak kacang tanah, minyak bunga matahari, minyak olive,
minyak wijen, dan saff flower, sedangkan asam linolenat banyak dijumpai pada minyak
kedelai. Lard dari babi dan tallow dari sapi mengandung sejumlah besar asam lemak C16
dan C18. Sedangkan asam lemak tidak jenuh rantai panjang seperi DHA (DHA kurang
tahan terhadap oksidasi) banyak dimiliki oleh lemak produk hasil laut.
5. Asam Organik
Pernah makan jeruk? Itulah asam sitrat yang juga terdapat dalam lemon. Kalau apel?
namanya asam malat. Ada juga asam tartrat yang ada di anggur. Nah, beberapa asam di
atas adalah contoh asam organik dalam buah2an. Asam2 inilah yang menyebabkan buah
memiliki rasa asam dan lambat menjadi busuk.
Oksidan utama adalah oksigen. Fungsi dari antioksidan adalah mencegah bahan
pangan agar tidak mudah bereaksi dengan oksigen. Contoh bahan pangan yang telah
teroksidasi adalah minyak goreng yang tengik. Untuk mencegah agar bahan pangan tidak
mudah teroksidasi oleh oksigen biasanya ditambahkan lesitin, vitamin E, ataupun asam2
amino yang mengandung sulfur.
7. Enzim
Ada warna yang memang alami, adapula yang muncul karena adanya kasus tertentu.
Warna yang alami misalnya karoten yang menyebabkan warna orange pada wortel,
likopen yang memberikan warna merah pada tomat, dll. Warna karena kasus misalnya
berubahnya warna apel yang di iris dari putih menjadi coklat, yang
disebut browning. Dalam industri pengolahan pangan, tidak jarang digunakan pewarna
alami dari tumbuhan, seperti pada pabrik tahu yang menggunakan kunyit untuk
memberikan warna kuning pada tahu tersebut.
9. Citarasa
Beberapa yang memiliki citarasa seperti kopi, daging, susu, dll akan berkurang
citarasanya seiring berjalannya proses pengolahan, penyimpanan, dll. Berbeda dengan
kecap, tauco, atau mungkin keju, yang citarasanya akan semakin bertambah seiring
berjalannya waktu.
10. Vitamin
Ada 2 macam vitamin, yang larut dalam air, dan yang larut dalam lemak. Yang larut
dalam air adalah vitamin C, dan golongan vitamin B kompleks. Sedangkan vitamin A,
D, E, dan K semuanya larut dalam lemak. fungsi masing-masingdari vitamin yaitu,
vitamin A untuk mata (kaya pas SD), B untuk metabolisme, C untuk daya tahan tubuh, D
untuk pertumbuhan, E untuk kesehatan jaringan, dan K untuk pembekuan darah.
11. Mineral
Unsur-unsur logam dan non logam yang dibutuhkan tubuh. Mineral-mineral yang
penting yaitu kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg), mangan (Mn), kobalt (Co), besi
(Fe), tembaga (Cu), natrium (Na), klor (Cl), kalium (K), yodium (I), dan fluor (F).
Tubuh kita seperti lab kimia saja. Tapi untungnya mineral2 ini kebanyakan tidak terlalu
terpengaruh saat proses pengolahan pangan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
https://www.academia.edu/16995371/penyusun_bahan_pangan
http://lawrencellamarita.blogspot.com/2016/03/bahanpangan-masyarakat-aspek-gizi-
dan.html