Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dalam penyelenggaraan roda pemerintahan di desa, dipimpin
oleh Kepala Desa sebagai Pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai
wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga
Desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
Dalam pelaksanaan Tugas dan Fungsi penyelenggaraan
pemerintahan desa yang dilaksanakan oleh Kepala Desa, bahwa Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) adalah lembaga yang melaksanakan fungsi
pemerintahan dengan melaksanakan pengawasan kinerja Kepala Desa
dalam bentuk proses monitoring dan evaluasi BPD terhadap pelaksanaan
tugas Kepala Desa.
Salah satu kewajiban kepala desa dalam melaksanakan tugasnya
adalah menyusun Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa (LKPPDesa) pada setiap Akhir Tahun Anggaran yang disampaikan
kepada BPD atas capaian pelaksanaan tugas Kepala Desa sebagai bahan
evaluasi BPD terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa antara lain :
a. Capaian pelaksanaan RPJM Desa, RKP Desa dan APBDesa;
b. Capaian pelaksanaan penugasan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi
Dan Pemerintah Kabupaten/Kota;
c. Capaian ketaatan terhadap pelaksanaan tugas sesuai peraturan
perundang-undangan; dan
d. Prestasi Kepala Desa.
-2-

B. Pengertian
1. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD atau
yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan
fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk
Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara
demokratis.
2. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah
Musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa,
dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan
Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.
3. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa adalah seluruh proses kegiatan
manajeman pemerintahan Desa yang meliputi bidang penyelenggaraan
pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat sesuai kewenangan
Desa.
4. Kepala Desa adalah Pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai
wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah
tangga Desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan
Pemerintah Daerah.
5. Pengawasan kinerja Kepala Desa adalah proses monitoring dan evaluasi
BPD terhadap pelaksanaan tugas Kepala Desa.
6. Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang
selanjutnya disingkat LKPPD atau yang disebut dengan nama lain adalah
laporan Kepala Desa kepada BPD atas capaian pelaksanaan tugas
Kepala Desa dalam satu tahun anggaran.

C. Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Maksud penyusunan Laporan Kinerja BPD adalah sebagai
pelaksanaan fungsi Pemerintahan Desa untuk mengetahui pelaksanaan
-3-

realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja dan sebagai bahan evaluasi


kinerja kepala desa dalam kurun waktu 1 (satu) tahun anggaran.
2. Tujuan
Sedangkan tujuan penyusunan Laporan Kinerja BPD adalah :
1. Sebagai ketaatan dan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
2. Sebagai tindak lanjut hasil evaluasi BPD terhadap LKPPDesa Akhir
Tahun Anggaran terkait realisasi APBDesa dalam bidang
penyelenggaraan pemerintahan desa, bidang pembangunan desa,
bidang pembinaan kemasyarakatan, dan bidang pemberdayaan
masyarakat;
3. Meningkatkan Pelaksanaan Tertib Kelembagaan BPD dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa;
4. Terlaksananya Evaluasi untuh dijadikan sebagai bahan
penyusunan Laporan Kinerja BPD;
5. Sebagai bahan membuat catatan tentang kinerja Kepala Desa,
meminta keterangan atau informasi, menyatakan pendapat, dan
memberi masukan untuk penyiapan bahan.

D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558)
-4-

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan


Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014
Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5864);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 2093);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 2094);
6. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan
Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Kewenangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1037);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 46 Tahun 2016 Tentang Laporan Kepala Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1099);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 82 Tahun
2015 tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Kepala Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 4);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 83 Tahun
2015 tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 5);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 84 Tahun
2015 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 6);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 110 Tahun
2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 89);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2011 tentang
Lembaga Kemasyarakatan di Desa dan Kelurahan (Lembaran Daerah
Kabupaten Bogor Tahun 2011Nomor 57);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2015 tentang Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2015 Nomor 6).
E. Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan Laporan Kinerja BPD sebagai berikut :
-5-

Bab I berisi tentang Pendahuluan yang memuat uraian terdiri dari latar
belakang, pengertian, maksud dan tujuan, landasan hukum dan
sistematika penyusunan.
Bab II berisi tentang Pelaksanaan tugas BPD yang memuat uraian terdiri
dari pengelolaan aspirasi masyarakat desa, penyusunan dan atau
pembahasan peraturan desa, penciptaan keadaan kondusif dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan tugas lainnya,
pelaksanaan pengawasan kinerja kepala desa, dan pelaksanaan
evaluasi laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan desa.
Bab III berisi tentang Penutup yang memuat uraian terdiri dari Kesimpulan
dan Saran.

Anda mungkin juga menyukai