Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA


INSTRUMEN PENILLAIAN DAN RUBRIK PENSKORAN
(ASPEK PENGETAHUAN)

OLEH

KELOMPOK 11

1. NUR INDRIATI HARAHAP (17033144)


2. RAHMADDILLAH AL FATH (17033148)

DOSEN PEMBIMBING
Dra. MURTIANI, M.Pd

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas kehendak-NYAlah makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Fisika dengan tema “Teknik Penilaian
Pengetahuan”. Selain itu tujuan ditulisnya makalah ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai teknik-teknik apa saja yang dapat digunakan dalam evaluasi pembelajaran dengan
metode yang dapat dimengerti oleh para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mengalami kesulitan. Oleh karena itu,
terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata-mata,
Namun, berkat dukungan dan bantuan dari pihak-pihak terkait. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi sehingga Makalah
ini dapat segera diselesaikan.
Dengan terselesaikannya makalah ini, diharapkan dapat memberi pengetahuan
tentang tentang teknik-teknik apa saja yang dapat digunakan dalam evaluasi pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik
serta saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca dan bagi
Penulis sendiri.

Padang, 13 November 2018

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 1
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 5
C. Tujuan ............................................................................................................................ 5
BAB II........................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
Penilaian Aspek Pengetahuan ................................................................................................ 6
A. TES TERTULIS ........................................................................................................ 7
B. TES LISAN ............................................................................................................... 14
C. PENUGASAN ........................................................................................................... 15
BAB III .................................................................................................................................... 19
PENUTUP................................................................................................................................ 19
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 19
B. Saran ............................................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mulai tahun pelajaran 2013/2014 Pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang


Kurikulum 2013 yang diimplementasikan secara bertahap dan terbatas; untuk SMA.
Kurikulum 2013 menerapkan pembelajaran berbasis aktivitas, yang diharapkan akan
menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terintegrasi. Hal ini berimplikasi pada
pelaksanaan penilaian yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan,dan keterampilan, yang
dilakukan menggunakan berbagai cara, antara lain tes tertulis, tes lisan, penugasan.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian:
1. Penilaian yang dilakukan pendidik tidak hanya penilaian atas pembelajaran
(assessment of learning), melainkan juga penilaian untuk pembelajaran (assessment
for learning) dan penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning).

Penilaian atas pembelajaran dilakukan untuk mengukur capaian siswa/mahasiswa


terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Penilaian untuk pembelajaran
memungkinkan pendidik menggunakan informasi kondisi siswa/mahasiswa untuk
memperbaiki pembelajaran.Sedangkan penilaian sebagai pembelajaran
memungkinkan siswa/mahasiswa melihat capaian dan kemajuan belajarnya untuk
menentukan target belajar.
2. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Dasar (KD) pada
Kompetensi Inti (KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4).
3. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang membandingkan capaian
siswa dengan kriteria kompetensi yang ditetapkan. Hasil penilaian seorang siswa,
baik yang formatif maupun sumatif, tidak dibandingkan dengan hasilsiswa lainnya
namun dibandingkan dengan penguasaan kompetensi yang dipersyaratkan.
4. Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan. Artinya semua indikator
diukur, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dan yang
belum dikuasai siswa, serta untuk mengetahui kesulitan belajar siswa.
Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa program remedial
bagi siswa yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan dan program
pengayaan bagi siswa yang telah memenuhi ketuntasan. Hasil penilaian juga
digunakan sebagai umpan balik bagi pendidik untuk memperbaiki proses
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah

a. Apa saja penilaian pada aspek pengetahuan dan bagaimana teknik penilaiannya?

C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang instrumen penilaian
2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan teknik-teknik penilaian

5
BAB II
PEMBAHASAN
Penilaian Aspek Pengetahuan
1. Pengertian Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan siswa yang
meliputi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif serta kecakapan
berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian ini berkaitan dengan ketercapaian
Kompetensi Dasar pada KI-3 yang dilakukan oleh guru mata pelajaran.Penilaian pengetahuan
dilakukan dengan berbagai teknik penilaian. Guru memilih teknik penilaian yang sesuai
dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian dimulai dengan perencanaan
yang dilakukan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu
pada silabus.
Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah siswa telah mencapai
ketuntasan belajar (mastery learning), juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan
penguasaan pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran (diagnostic). Untuk itu,
pemberian umpan balik (feedback) kepada siswa dan guru merupakan hal yang sangat
penting, sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu
pembelajaran. Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses
pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.

2. Teknik Penilaian Pengetahuan


Berdasarkan Permendikbud tahun 2016 nomor 23 Bab VII tentang instrumen
penilaian pasal 14 sebagai berikut:
1. Instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik dalam bentuk penilaian berupa tes,
pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai
dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.
2. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk penilaian
akhir dan/atau ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan
bahasa, serta memiliki bukti validitas empiris.
Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN memenuhi
persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta
menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antarsekolah, antardaerah, dan
antartahun.
Berbagai teknik penilaian pada kompetensi pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan
karakteristik masing-masing KD. Teknik yang biasa digunakan adalah tes tertulis, tes lisan,
dan penugasan. Skema penilaian pengetahuan dapat dilihat pada gambar berikut.

Teknik Bentuk Instrumen Tujuan


Tes Tertulis Objektif, Uraian Mengetahui penguasaan
pengetahuan siswa untuk
perbaikan proses
pembelajaran dan/atau
pengambilan nilai
Tes Lisan Interview / Tanya Jawab Mengecek pemahaman
siswa untuk perbaikan
proses pembelajaran
Penugasan Tugas yang dilakukan secara Memfasilitasi penugasaan
individu maupun kelompok pengetahuan (bila
diberikan selama proses
pembelajaran) atau
mengetahui penguasaan
pengetahuan (bila
diberikan pada akhir
pembelajaran)

A. TES TERTULIS

Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawaban disajikan secara tertulis untuk mengukur
atau memperoleh informasi tentang kemampuan siswa. Tes tertulis menuntut adanya respons
dari peserta tes yang dapat dijadikan sebagai representasi dari kemampuan yang dimilikinya.

Instrumen tes tertulis dapat berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah,
menjodohkan, dan uraian.Pengembangan instrumen tes tertulis mengikuti langkah-langkah
berikut:

a) Menetapkan tujuan tes, yaitu untuk seleksi, penempatan, diagnostik, formatif, atau
sumatif.
b) Menyusun kisi-kisi, yaitu spesifikasi yang digunakan sebagai acuan menulis soal.
Kisi-kisi memuat rambu-rambu tentang kriteria soal yang akan ditulis, meliputi KD
yang akan diukur, materi, indikator soal, level kognitif, bentuk soal, dan nomor
soal. Dengan adanya kisi-kisi, penulisan soal lebih terarah sesuai dengan tujuan tes
dan proporsi soal per KD atau materi yang hendak diukur lebih tepat.
c) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan butir soal.

7
d) Menyusun pedoman penskoran sesuai dengan bentuk soal yang digunakan. Pada
soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban singkat disediakan kunci
jawaban karena jawaban dapat diskor dengan objektif. Sedangkan untuk soal uraian
disediakan pedoman penskoran yang berisi alternatif jawaban, kata-kata kunci (key
words), dan rubrik dengan skornya.
e) Melakukan analisis kualitatif (telaah soal) sebelum soal diujikan, yaitu analisis
tentang validitas meliputi substansi (materi), konstruksi, dan bahasa.
.
1. Tes tulis bentuk pilihan ganda
Butir soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option).
Untuk tingkat SMA biasanya digunakan 5 (lima) pilihan jawaban. Dari kelima pilihan
jawaban tersebut, salah satu adalah kunci (key) yaitu jawaban yang benar atau paling
tepat, dan lainnya disebut pengecoh (distractor).
Kaidah penulisan soal bentuk pilihan ganda sebagai berikut.
(a) Substansi/Materi
 Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes bentuk PG).
 Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi (UKRK: Urgensi,Keberlanjutan,
Relevansi, dan Keterpakaian).
 Pilihan jawaban homogen dan logis.
 Hanya ada satu kunci jawaban yang tepat.
(b) Konstruksi
 Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas.
 Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.
 Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban.
 Pokok soal tidak menggunakan pernyataan negatif ganda.
 Gambar/grafik/tabel/diagram dan sebagainya jelas dan berfungsi.
 Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama.
 Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban benar” atau
“semua jawaban salah”.
 Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu disusun berdasarkan besar
kecilnya angka atau kronologis kejadian.
 Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
(c) Bahasa
 Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.
 Menggunakan bahasa yang komunikatif.
 Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama, kecuali
merupakan satu kesatuan pengertian.
 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat.

Petunjuk Penilaian Soal Pilihan Ganda

Tabel contoh kisi – kisi soal objektif :

No Kompetensi dasar Materi Indikator Level No Bentuk Sk Kunci


soal kogniti soal soal or jawaban
f

1 3.2 Listrik 3.2.1 C4 1 Pilihan 1 E


Mengevaluasi prin dinamis disajikan ganda
sip kerja peralatan soal
listrik searah (dc) tentang
dalam kehidupan s arus listrik
ehari-hari searah.

2. 3.6 menerapkan Torsi,Mo 3.3.1 C3 2 Pilihan 1 C


konsep torsi,
momen disajikan ganda
momen inersia
,titik berat dan inersia,m soal
momentum sudut
omontum tentang
ada benda tegar
(statis dan sudut, titik berat
dinamis) dalam
titik berat benda dan
kehidupan sehari
hari benda siswa dapat
menghitung
gaya pada
titik
tertentu.

9
1. Jika arus 4 ampere mengalir dalam kawat yang ujung-ujungnya berselisih potensial 12
volt, maka besar muatan tiap menit yang mengalir melalui kawat….
a. 4 coulomb d. 120 coulomb
b. 12 coulomb e. 240 coulomb
c. 60 coulomb

jawaban : E

I = q/t

4=q/t

Q = 4.60 = 240 Coulomb

2. Sistem benda tegar dirangkai seperti gambar di bawah. agar sembang, maka besarnya F di
titik C adalah … .

a. 50 N
b. 80 N
c. 100 N
d. 120 N
e. 180 N
jawaban: C

F1.R1= F2.R2

200.4=F.8

F=100N

Kelebihannya soal pilihan ganda antara lain:

a) Multifungsi : soal pilihan ganda sesuai untuk digunakan dalam isi materi yang
berbeda-beda dan mampu mengukur berbagai macam tujuan pendidikan atau
kompetensi dan dapat mengukur berbagai jenjang kemampuan kognisis mulai
dari tataran pengetahuan sebagai pengetahuan tingkat rendah sampai pada
tataran evaluasi atau menciptakan dalam pengetahuan tingkat tinggi.
b) Validitas : secara umum, waktu yang digunakan untuk menyelesaikan soal-
soal yang tersedia relatif sedikit dengan jumlah nomor soal yang banyak.
c) Keandalan : soal dalam pilihan ganda yang ditulis dengan baik sangat
menguntungkan dibandingkan dengan jenis soal lainnya, khususnya dalam
masalah keandalan. Soal piliha ganda kurang dapat ditebak oleh peserta didik
mengingat jawaban yang tersedia hampir sama jika dibandingkan dengan soal
benar – salah.
d) Efisiensi : soal pilihan ganda sangat memugkinkan untuk mendapakan skor
yang secepatnya, apalagi jika menggnakan mesin atau komputer dalam
perhitungan.

Kekurangan soal pilihan ganda antara lain :

a) Multifungsi : karena siswa memilih respon dari daftar alternatif ketimbang


memasok atau membangun tanggapan, soal pilihan ganda tidak beradaptasi
untuk mengukur hasil belajar tertentu.
b) Keandalan : meskipun ingkat kerentanan untuk ditebak lebih kecil dari soal
benar salah, soal pilihan ganda masih terpengaruh sampai batas tertentu. Faktor
menebak juga dapa menguragi keandalan skor soal pilihan ganda. Namun,
denga jumlah soal yang banyak dapat menimbangi rendahnya keandalan soal
tersebut.
c) Sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi

2. Tes Tertulis Bentuk Uraian


Tes tulis bentuk uraian atau esai menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan dan
menuliskan jawaban dengan kalimatnya sendiri. Penilaian untuk SMA sebaiknya lebih
banyak menilai keterampilan berpikir tingkat tinggi/high order thinking skills (HOTS) yaitu
bentuk soal yang memiliki tingkatan berpikir menganalisis, mengevaluasi, sampai ke
mencipta.
Untuk melatih HOTS sebaiknya penilaian lebih banyak diberikan dalam bentuk uraian.
Kaidah penulisan soal bentuk uraian sebagai berikut.
(a) Substansi/materi
 Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes bentuk uraian).

11
 Tidak bersifat SARA dan PPPK (Suku/Agama/Ras/Antargolongan/
Pornografi/ Politik/Propaganda/Kekerasan).
 Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sesuai.
 Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi.
 Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan tingkat kelas (X, XI, atau XII).

(b) Konstruksi
 Ada petunjuk yang jelas mengenai cara mengerjakan soal.
 Rumusan kalimat soal/pertanyaan menggunakan kata tanya atau perintah yang
menuntut jawaban terurai.
 Gambar/grafik/tabel/diagram dan sejenisnya harus jelas dan berfungsi.
 Ada pedoman penskoran atau rubrik.

(c) Bahasa
 Rumusan kalimat soal/pertanyaan komunikatif.
 Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku, kecuali untuk mata
pelajaran bahasa asing dan/atau bahasa daerah.
 Tidak mengandung kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda
atau salah pengertian.
 Tidak mengandung kata yang menyinggung perasaan.
 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat.

Petunjuk Penilaian Soal Uraian

Tabel contoh kisi – kisi soal uraian:

No Kompetensi dasar Materi Indikator soal Lev No Bentuk Sk Kunci


el soal soal or jawaba
kog n
nitif

1 3.3. Menganalisis Hukum 3.3.1 disajikan C4 4 uraian 15 Terlam


interaksi pada
Newton soal tentang pir
gaya serta
hubungan antara hukum
gaya, massa dan
newton, siswa
gerak lurus benda
serta mampu
penerapannya
menjabarkan
dalam kehidupan
sehari – hari gaya yang
bekerja
2 3.7 Menerapkan Pengertia 3.7.1 disajikan C3 1 uraian 20 Terlam
hukum-hukum n Fulida coal bentuk pir
pada fluida statik stasti,Hu tentang hukum
dalam kehidupan kum arcimedes
sehari-hari arcimede siswa mampu
s, hukum menghitung
Pascal, massa jenis
tekanan benda
hidrostati menggunaan
s persamaan
archimedes
Contoh Soal:

1. Seekor ikan yang bergerak dengan siripnya juga terjadi gaya aksi reaksi. Tentukan
pasangan aksi-reaksi yang ada.
Jawaban:
Gaya aksi: gaya dorong yang diberikan sirip ikan kepada air. (7)
Gaya reaksi: gaya dorong yang diberikan air kepada sirip ikan sehingga ikan dapat
bergerak. (8)
Jika jawaban benar skor (15)

2. Sebuah benda tercelup sebagian (terapung) dalam cairan dengan massa jenis 0,20
g/cm3. Jika volume benda yang tercelup adalah 1,5 dari volume totalnya, tentukan
massa jenis benda tersebut?
jawaban:
Diketahui : ρf = 0,20 g/cm3 (4)
Vf = 1,5 Vb (8)

Ditanya : Massa jenis benda tersebut? (10)

Jawab :
Massa jenis benda tersebut adalah :
Fb = Ff (13)
ρb gVb = ρf gVf (15)

13
ρb Vb = ρf Vf (17)
ρb Vb = (0,20 g/cm3) (1,5) Vb (19)
ρb = 0,3 g/cm3 (20)
Jika jawaban benar skor (20)

B.TES LISAN
Tes lisan merupakan pemberian soal / pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya
secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal pada waktu pembelajaran. Jawaban siswa
dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf.Tes lisan menumbuhkan sikap siswa untuk
berani berpendapat.
Rambu-rambu pelaksanaan tes lisan:
 Tes lisan dapat digunakan untuk mengambil nilai (assessment of learning) dan dapat
juga digunakan sebagai fungsi diagnostik untuk mengetahui pemahaman siswa
terhadap kompetensi dan materi pembelajaran (assessment for learning).
 Pertanyaan harus sesuai dengan tingkat kompetensi dan lingkup materi pada
kompetensi dasar yang dinilai.
 Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam mengonstruksi jawabannya
sendiri.
 Pertanyaan disusun dari yang sederhana ke yang lebih komplek.

Contoh pertanyaan :
Pada pertemuan kemaren kita telah membahas tentang contoh hukum-hukum newton.
Sekarang siapa yang bisa memberikan contoh apa-apa saja contoh yang termasuk kedalam
penerapan hukum kedua newton?dan apa alasannya?
JAWAB : 1. Mobil di jalan raya, karena kecepatannya tidak konstan
A. Kuli pasar yang mendorong gerobak, karena kecepatan gerobaknya tidak
konstan.
Cara menskor :
Cara menilai tes lisan ini berbeda-beda setiap guru, di antaranya :
1) Menandai nama siswa pada daftar kehadiran (mencek list)
2) Memberikan poin kepada siswa.
C.PENUGASAN
Penugasan merupakan kumpulan pekerjaan yang berhubungan dengan materi
pembelajaran yang di berikan oleh guru kepada peserta didik untuk mengetahui apakah
peserta didik tersebut sudah paham dengan materi tersebut atau belum.Penugasan ini
biasanya diberikan oleh guru kepada siswa pada setiap kali pertemuan, dengan tujuan agar
peserta didik dapat dapat lebih memahami materi pembelajaran yang telah dipelajari
sebelumnya.Penugasan yang diberikan oleh guru di lembaga pendidikan dasar dan menengah
biasanya mengacu pencapaian indikator yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang
telah dibahas/dipelajari sebelumnya.

Rambu-rambu penugasan:
 Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
 Tugas dapat dikerjakan oleh siswa, selama proses pembelajaran atau merupakan
bagian dari pembelajaran mandiri.
 Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan siswa.
 Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
 Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada siswa menunjukkan
kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok.
 Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota kelompok.
 Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.
 Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.

Contoh Penugasan
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : X/GENAP
Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor
Kompetensi Dasar :
3.8. Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-
hari
Indikator
3.8.1. Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda

I. Penilaian Hasil Belajar


 Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis
 Prosedur Penilaian:

15
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
2. Pengetahuan
 Menjelaskan kembali tentang Pengamatan Penyelesaian tugas individu dan
Suhu, Kalor dan Perpindahan dan tes kelompok
Kalor
 Menyatakan kembali Suhu,
Kalor dan Perpindahan Kalor

II. Instrumen Penilaian Hasil belajar


No Soal/kegiatan Skor
Penugasan pribadi :

1. Sebuah lempeng tembaga tebalnya 3 cm, penampangnya 3000 cm2. Suhu salah 25
satu sisi 180oC dan sisi yang lain 130oC. Berapa banyak panas per detik yang
dikonduksikan melalui lempeng tersebut? Koefisien konduktivitas tembaga =
0,92 kalori/detik.cm.oC.

2. Sebuah lubang kecil dalam suatu perapian dianggap sebagai benda hitam, 25
luasnya 2 cm2 dan suhu perapian 927oC jika σ = 5,67 x 10-8 watt/m2K4, berapa
besarnya kalor yang dipancarkan lubang?

3. Air dalam tabung dengan penampang A = 0,2 m2 dipanaskan dari bawah 25


sehingga suhu air yang ada dibawah 100oC dan suhu air pada permukaan
30oC. Berapa panas yang dikonveksikan dari dasar ke permukaan? h air = 1
watt/m2.oC

4. Suatu benda hitam pada suhu 127oC memancarkan energi sebesar W joule/s, 25
benda tersebut kemudian dipanaskan hingga suhunya mencapai 527oC. Energi
yang dipancarkan benda hitam menjadi ... kali semula.

Jika jawaban benar skor (100)


a. Kunci jawaban
No Kunci jawaban
Jawaban tugas rumah pribadi :

1. Diketahui : A = 3000 cm2 k = 0,92 kalori/detik.cm.oC.


T1 = 180oC L = 3 cm
T2 = 130oC ΔT = 50oC
Ditanya : H ?
𝑘.𝐴ΔT 0,92 kalori/detik.cm.°C.3000 cm2 50°C
Jawab :H= =
𝐿 3 𝑐𝑚

H = 4600 kalori/detik
Jadi, ada 4600 kalori/detik yang dikonduksikan melalui lempeng tersebut.

Diketahui : A = 2 cm2 = 2x10-4 m2


2.
σ = 5,67 x 10-8 watt/m2K4
T = 927oC = 1200 K
𝑄
Ditanya : 𝑇 ?
𝑄
Jawab :𝐻= = ε.σ.A.T4
𝑇

= 1.( 5,67 x 10-8 watt/m2K4).(2 x 10-4 m) (1200 K)4


= 23,515 watt
Jadi, besarnya kalor yang dipancarkan lubang sebesar 23,515 watt.

Diketahui : A = 0,2 m2
T1 = 100oC
T2 = 30oC
3. h air = 1 watt/m2.oC
Ditanya : H?
Jawab : H = h. A. ΔT
H = (1 watt/m2.oC).(0,2 m2).(100oC-30oC)
H = 14 watt
Jadi, panas yang dikonveksikan dari dasar ke permukaan sebesar 14 watt.

Diketahui : T1 = 127oC = 400 K

17
T2 = 527oC = 800 K
Ditanya : Berapa kali energi kedua yang dipancarkan dari energi semula...?
Jawab : H1 = H2
ε.σ.A.T14 = ε.σ.A.T24
(karena sama, maka ε.σ.A diabaikan)
4. (400 K)4 = (800 K)4
(4 x 102K)4 = (8 x 102K)4
256 x 108 K4 = 4096 x 108 K4
2,56 x 1010 K4 = 4,096 x 1011 K4
Jadi energi yang dipancarkan 16 kali dari energi semula.

Pedoman Penilaian
Kegiatan Skor
Diskusi 100
Penugasan 100
Tes Uraian 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 300
Nilai akhir = x 100 %
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
300
Total nilai: 300 x 100 % 100
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada kurikulum 2013 penilaian dilakukan secara autentik, yang mana penilaian
tersebut dilakukan pada masing-masing aspek yang ada pada kurikulum 2013. Aspek
pengetahuan dapat dinilai dengan 3 teknik penilaian :
1. Penilaian tertulis.
2. Penilaian lisan.
3. Penilaian penugasan.
Salah satu parameter utama keberhasilan implementasi kurikulum 2013 adalah
tercapainya efektivitas pemblajaran, yaitu dengan dicapainya tujuan pembelajaran
oleh siswa secara optimal sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Untuk
mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran teesebut diperlukan penilaian
pencapaian kompetensi siswa.
Semoga kita diberi kemudahan dalam memahami panduan ini dan dapat
menerapkannya untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan penilaian. Pada
akhirnya, semua siswa dapat menguasai kompetensi secara bermakna, luias dan
mendalam serta dapat menerapkannya pada berbagai konteks kehidupan sesuai
dengan semangat kurikulum 2013. Dengan demikian, upaya peningkatan mutu
pendidikan yang berkeadilan dapat tercapai.

B. Saran
Saran dari penulis kiranya makalah ini dapat menjadi bahan pembelajaran baik
penulis, pembaca khususnya siswa dan guru didalam meningkatkan proses
pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.

19
DAFTAR PUSTAKA

Farida, Ida.2017. Evaluasi Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum Nasional. Bandung : PT


Remaja Rodaskarya

Panduan Penilaian Oleh Pendidik Dan Satuan Pendidikan Untuk SMA.2017. Direktorat
Pembinaan SMA Dan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Kementerian
Dan Kebudayaan.

Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan tahun 2016 nomor 23 bab VII pasal 14 tentang
instrumen penilaian. Jakarta: permendikbud.

Ratnawulan, Elis. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai