Anda di halaman 1dari 13

PERCOBAAN

INJECTOR RIG

A. TUJUAN PERCOBAAN

 Mengukur laju aliran uap (𝑚̇𝑠 ) dan laju aliran air (𝑚̇𝑤 ) yang mengalir
 Menyelidiki performace injektor sebagai heater dan feed water pump
 Mencari efisiensi injektor sebagai heater dan feed water pump

B. TEORI DASAR

Untuk injektor dapat memberikan dua fungsi. Ini dapat berfungsi sebagai
feed water heater dan sebagai pump. Ketika difungsikan sebagai feed heater, energi
yang diberikan oleh uap tergantung kondensasinya yang diserap oleh air.

Efisiensi perpindahan ini diberikan:

𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑎𝑖𝑟


Efisiensi=
𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑢𝑎𝑝

Catatan :

𝑚̇𝑤 = massa aliran air/ detik

𝑚̇𝑠 = massa aliran uap/detik


Cp = kapasitas panas spesifik air

ℎ𝑓𝑔 = entalphi evaporasi pada tekanan uap

q = fraksi kekeringan uap

𝑇1 = temperatur saturasi dari uap

𝑇2 = temperatur yang disuplai injektor

𝑇3 = temperatur yang diserap oleh injector

𝑚̇𝑤 𝐶𝑝𝑎 (𝑇3 − 𝑇2 )


Efisiensi =
𝑚̇𝑠 [𝑞 ℎ𝑓𝑔 + 𝐶𝑝𝑢 (𝑇1 − 𝑇3 )]

Ilham 342 13 031 1


Pada waktu bekerja sebagai pompa feed water aliran uap mengalir ke nozzle
konvergen yang menyebabkan perubahan dari energi tekanan menjadi energi
kecepatan. Kecepatan bertambah (uap) disertai dengan perubahan tekanan. Hal ini
cukup menyebabkan air dalam lower tank keluar mengalir ke pipa masukan air.

Kondensasi uap mengalir ke nozzel dengan aliran air yang selanjutnya


mengurangi tekanan pada pipa masukkan teratas dan aliran air betambah. Energi
yang dilepaskan uap bebas mengalir ke injektor yang digunakan untuk mengangkat
air dari siction tank ke delivery tank.

Energi yang dilepaskan uap = entalpi evaporasi + entalpi liquid

= 𝑚̇𝑠 [𝑞 ℎ𝑓𝑔 + 𝐶𝑝 (𝑇1− 𝑇3 )]

Dimana :

𝑚̇𝑠 = massa aliran uap selama pengetesan

Cp = kapasitas panas spesifik air

q = fraksi kekeringan uap

T1 = temperatur saturasi dari uap

𝑇3 = temperature delivery air

Kerja angkat air = gaya x jarak

= mw x g x H

Dimana H = tinggi angkat = tekanan angkat + suction head

Dimana 1bar = 10,22 m.head

𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛


Efisiensi =
𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑢𝑝𝑙𝑎𝑖

𝑚̇𝑤 × 𝑔 × 𝐻
=
𝑚̇𝑠 [𝑞 ℎ𝑓𝑔 + 𝐶𝑝 (𝑇1 −𝑇3 )]

Ilham 342 13 031 2


C. LANGKAH PERCOBAAN

1. Boiler dijalankan untuk menghasilkan uap ke injektor


2. Fraksi uap didapatkan dari pengukuran dengan alat ukur separating dan
throttling kalorimeter.
3. Tutup katup V3 pada tangki S1 dan buka katup pengering V4 diats tangki S2
4. Buka katup V5 dan isi tangki S1 dengan air dari air utama
5. Buka katup V2 pada tangki delivery dimana pipa dari injektor ke tangki S2,
dan atur bukaan katup V1 ke injector dan tutup katup Vs.
6. Katup Vs dibuka dan mengatur suplaiuap ke injektor sampai air nampak
mengalir pada injektor (dari tangki suction) dan dilepaskan ke delivery tank
S2.
7. Mengukur dan mencatat
Suction air : penunjukan level pada S1, tekanan, dan temperatur
Delivery air: penunjukan level pada S2,tekanan dan temperatur
Dan kemudian stopwatch ditekan.
8. Pengujian dilakukan sampai tangki S1 berpindah sebanyak 10 cm, kemudian
diukur dan dicatat semua tekanan dan temperatur yang terbaca pada alat ukur
dan level terakhir pada tangki S2. Stopwatch dihentikan.
9. Dengan membuka dan mengatur katup V1 dan V2 dapat dicapai berbagai
vakum dan tekanan balik yang diinginkan. Selanjutnya menyetel perbedaan
kondisi operasinya, hasil pengujian yang berbeda dapat ditentukan dan
efisiensi daerah kerja kondisi tersebut dapat pula didapatkan.
10. Membuka katup V3 dan menutup katup V4 dan V5 air dapat bersikulasi
antara Tangki S1 dan S2 yang akan menyebabkan temperatur mengalami
kenaikan Dan dapat diukur perbedaan temperaturnya.

Ilham 342 13 031 3


D. GAMBAR INSTALASI PENGUJIAN

Steam main inlet

Vs (Katup suplai uap)

T1
Inlet pressure P1 P3 Ejector Delivery
Pressure
ejector
E T3
Ejector Suction
Pressure P2 T2
V2
V1

Flow meter

V5 Delivery
Water supply Suction
Tank (S1) Tank (S2)

Blowdown

V3 V4

Ilham 342 13 031 4


E. TABEL HASIL PENGAMATAN

Tabel 1 Hasil Data Pengamatan

Delivery Suction Delivery


Inlet Suction Tank
Tank Water Water Waktu
No.
[detik]
P1 T1 Hs1 Hs2 Hd1 Hd2 P2 T2 P3 T3
[bar] [°C] [cm] [cm] [cm] [cm] [bar] [°C] [bar] [°C]

1 6 50 40 30 11 22 -0,2 32 0,1 50 29

2 5 50 40 30 13 23,5 -0,2 44 0,1 60 31

3 4 47 40 30 13,5 24 -0,1 51 0,1 66 35

4 3 47 40 30 14 24,5 -0,1 55 0,1 69 36

5 2 40 40 30 14,8 24,9 -0,1 61 0,1 72 39

6 1 34 40 30 14,9 25 -0,1 63 0,1 73 45

Sumber : Hasil Pengukuran

Catatan :

- Kapasitas tangki = 958 ml/cm


- Suction lift = 750 mm = 0,75 m
- g = 9,81 m/s2

F. ANALISA DATA

Contoh Perhitungan Data No. 1

Diketahui :

 Tekanan Injector Steam Inlet, P1 = 6 bar


 Waktu, t = 29,18 det
 Temperatur Injector Steam Inlet, T1 = 50 oC
 Initial suction tank level, HS1 = 40 cm

Ilham 342 13 031 5


 Final suction tank level, HS2 = 30 cm
 Initial delivery tank level, Hd1 = 11 cm
 Final delivery tank level, Hd2 = 22 cm
 Tekanan Injector Suction, P2 = -0.2 bar
 Temperatur Injector Suction, T2 = 32 oC
 Tekanan Injector Delivery, P3 = 0,1 bar
 Temperature Injector Delivery, T3 = 50 oC
 Kapasitas tangki, tc = 958 ml/cm
 Suction lift, Sl = 750 mm
 Kapasitas panas spesifik air, Cp = 4,174 kj/kgoC
 Percepatan gravitasi bumi, g = 9,81 m/s2

 Menghitung Laju massa aliran uap (𝒎̇𝒔 )


𝑚̇s = Vs x 𝜌/𝑡

maka, Vs = 0.958 {(𝐻𝑑2 - 𝐻𝑑1 ) – (𝐻𝑠1 - 𝐻𝑠2 )}

= 0.958 {(22 – 11 ) – (40 - 30)}

= 0,958 liter

= 0.958 x 10-3 m3

Setelah Vs dapat dihitung maka data selanjutnya yang diperlukan adalah 𝜌,


nilai 𝜌 diperoleh dari tabel saturasi (A-3)/system tabels pada suhu T3 = 50˚C.
Namun angka ini tidak terdapat pada tabel uap maka perlu dilakukan
interpolasi
Maka :
T ˚C 𝜌 (kg/m3)
50 988,264

Jadi, 𝜌 = 988,045 𝑘𝑔/𝑚3

Ilham 342 13 031 6


Sehingga diperoleh:
𝜌
𝑚̇𝑠 = 𝑉𝑠 ×
𝑡
988,045 𝑘𝑔/𝑚3
= (0.958 × 10−3 𝑚3 ) ×
29 𝑠
= 0,03265 𝑘𝑔⁄𝑠

 Laju aliran air

𝜌
𝑚̇𝑤 = 𝑉𝑤 ×
𝑡
di mana:
Vw = 0,958 (Hs1-Hs2)
= 0.958 (40 − 30)
= 9.58 liter
= 9.58 x 10-3 m3

𝜌
Rumus untuk menentukan laju aliran adalah 𝑚̇𝑤 = 𝑉𝑤 × . Nilai 𝜌
𝑡

didapatkan berdasarkan tabel sifat-sifat cairan jenuh pada temperatur T2=


32˚C . Perlu dilakukan interpolasi terlebih dahulu

T ˚C 𝜌 (kg/m3)
32 995,0251

Jadi, 𝜌 = 995,0251 kg/𝑚3

Ilham 342 13 031 7


Sehingga:
𝜌
𝑚̇𝑤 = 𝑉𝑤 ×
𝑡
995,0251
= (9,58 × 10−3 ) ×
29
𝑘𝑔
= 0,3287 𝑠

 Main head (H)


Pabsolut = Pgauge + Patm
= 0,1-(-0,2) + 1
= 1,3 bar
Karena 1 bar 10,22 mHead maka
pressure head = absolute pressure × 10.22
= 1,3 × 10,22
= 13,286
jadi : H = pressure head + suction lift
= 13,286 + 0.75
= 14,036 m
 Efisiensi injector sebagai feed water injector (η fw)
Dari percobaan calorimeter pada saat pengujian diperoleh fraksi kekeringan (q)=
0,891. Berdasarkan data Pabs = 7 Bar pada tabel sifat-sifat air pada temperature
165,0 ˚C diperoleh hfg dari hasil interpolasi karena tidak tersedia pada tabel

T ˚C hfg (kJ/kg)
165,0 2066,3

Ilham 342 13 031 8


Maka :

Jadi, hfg = 2066,3 kJ/kg

50+32
Untuk temperatur feed water injektor Tfw = = 41℃ sehingga diperoleh
2
165+50
Cpw = 4,1771 kJ/kg ℃ dan untuk temperatur feed steam Tfs = = 107,5℃
2

sehingga diperoleh Cps = 4,2254 kJ/kg ℃

𝑚̇𝑤 𝑐𝑝 (𝑡3 −𝑡2 )


ηfw = 𝑥 100%
𝑚̇𝑠 [𝑞 ℎ𝑓𝑔+ 𝑐𝑝 (𝑡𝑠 −𝑡3 )

0,3287 × 4,1771 (50−32)


= 𝑥 100 %
0,03265 [0.891 ×2066,3 +4,2254 .(165,0−50) ]

= 32,53 %

 Efisiensi injector sebagai pompa (ηp)


𝑚̇𝑤 𝑔 𝑥 𝐻
ηp = 𝑥 100%
𝑚̇𝑠 [𝑞 ℎ𝑓𝑔+ 𝑐𝑝 (𝑡𝑠 −𝑡3 )

0,3287 × 9,81 × 72,29


= 𝑥 100%
0,03265 [0.891 × 2066,3.103 + 4,2254 .103 (165,0−50)]

233,1025
= 𝑥 100%
74674,5966

= 0,3096 %

Ilham 342 13 031 9


Tabel 2 Hasil analisa data

𝜌𝐷𝑊 𝜌𝑆𝑊 𝐶𝑝𝑤 𝐶𝑝𝑠 𝐻𝑓𝑔 Vs 𝑚̇s Vw 𝑚̇w H fw p


No
(m3 /kg) (m3 /kg) (kJ/kg℃) (kJ/kg℃) (kJ/kg) (×10-3 m3) (kg/s) (x10-3 m3) (kg/s) (m) (%) (%)
1 988,045 995,0251 4,1771 4,2254 2066,3 0,958 0,03265 9,58 0,3287 14,036 32,53 0,3096
2 983,0908 990,6090 4,1789 4,1915 2086,3 0,479 0,01519 9,58 0,3061 14,036 82,4092 0,1234
3 979,9310 986,0961 4,1813 4,2280 2108,5 0,479 0,01341 9,58 0,2699 13,014 56,3127 0,1146
4 977,1541 985,6101 4,1830 4,2244 2133,8 0,479 0,01300 9,58 0,2623 13,014 54,1521 0,11881
5 976,5244 982,5692 4,1866 4,2122 2163,8 0,0958 0,002399 9,58 0,2414 13,014 187,8072 0,58717
6 975,9335 981,5277 4,1856 4,2198 2201,9 0,0958 0,002078 9,58 0,209 13,014 194,89 0,654

Sumber : Hasil Perhitungan

Ilham 342 13 031 10


0.035

0.03

0.025

0.02
ṁs (kg/s)

0.015

0.01

0.005

0
0 1 2 3 4 5 6 7
-0.005
P1 (Bar)

Grafik 1 Hubungan tekanan dan laju aliran massa

0.35

0.3

0.25
ṁw (kg/s)

0.2

0.15

0.1

0.05

0
0 1 2 3 4 5 6 7
P1 (Bar)

Grafik 2 Hubungan tekanan dan laju aliran air

Ilham 342 13 031 11


250

200

150
ηfw (%)

100

50

0
0 1 2 3 4 5 6 7
P1 (Bar)

Grafik 3 Hubungan tekanan dan efisiensi injector

0.7

0.6

0.5

0.4
ηp (%)

0.3

0.2

0.1

0
0 1 2 3 4 5 6 7
P1 (Bar)

Grafik .4 Hubungan tekanan dan efisiensi pompa

Berdasarkan keempat grafik di atas dapat diketahui bahwa tekanan


mempengaruhi laju aliran massa, laju aliran air, efisiensi injector, serta efisiensi
pompa. Di mana tekanan berbanding lurus dengan laju aliran massa uap dan efisiensi
injektor sebagai pemanas dan berbanding terbalik dengan laju aliran massa air dan
efisiensi sebagai pompa.

Ilham 342 13 031 12


G. KESIMPULAN
Setelah praktikan melakukan praktikum, maka dapat disimpulkan bahawa :
1. Pada tekanan 1 bar sampai 6 bar diperoleh 𝑚̇w = 0,209 kg/s sampai 0,3287 kg/s
dan 𝑚̇s = 0,002078 kg/s sampai 0,03265 kg/s. Dari data tersebut disimpulkan
bahwa hubungan antara tekanan dengan 𝑚̇w dan 𝑚̇s yaitu berbanding lurus.
2. Berdasarkan data hasil analisa maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
performance injector sebagai heater water (fw) berbanding lurus tekanan.
Sedangkan performance injector sebagai water pump (p) berbanding terbalik
dengan tekanan.
3. Pada tekanan 1 bar sampai 6 bar diperoleh fw = 194,89 % sampai 32,53 % dan
p = 0,654 % sampai 0,3096 %.

Ilham 342 13 031 13

Anda mungkin juga menyukai