Pengertian
Epilepsi adalah suatu gangguan pada sistem syaraf otak manusia karena
terjadinya aktivitas yang berlebihan dari sekelompok sel neuron pada otak
sehingga menyebabkan berbagai reaksi pada tubuh manusia mulai dari
bengong sesaat, kesemutan, gangguan kesadaran, kejang-kejang dan atau
kontraksi otot. Epilepsi atau yang sering kita sebut ayan atau sawan tidak
disebabkan atau dipicu oleh bakteri atau virus dan gejala epilepsi dapat
diredam dengan bantuan orang-orang yang ada disekitar penderita.
Penyakit epilepsi merupakan penyakit yang dapat terjadi pada siapa pun
walaupun dari garis keturunan tidak ada yang pernah mengalami epilepsi.
Epilepsi tidak bisa menular ke orang lain karena hanya merupakan gangguan
otak yang tidak dipicu oleh suatu kuman virus dan bakteri. Dengan
pengobatan secara medis baik dokter maupun rumahsakit bisa membantu
penderita epilepsi untuk mengurangi serangan epilepsi maupun
menyembuhkan secara penuh epilepsi yang diderita seseorang.
Etiologi
Gangguan kejang mempunyai beberapa penyebab beragam misalnya
tumor, infeksi, neoplasma. Sebagain besar gangguan berifat ideopatik, namun
factor genetic dengan cara tertentu dapat mengubah ambang kejang
sehingga memengaruhi muatan neuron. Gangguankejang juga merupakan
gangguan yang didapat akibat cidera otak pada masa pranatal, perintal,
pasca natal. Cidera ini dapat disebabbkan oleh trauma hipoksia, infeksi, toksin
eksogen endogen dan berbagai factor lain. Gangguan biokimia misalnya
hipoglikemia, hipokalesemia, dan defisiensi nutrisi tertentu dapat
menimbulkan aktivitas kejang.
Insidensi factor-faktor kausatif yang dikaitkan dengan kejang pada
masa kanak-kanak sering kali memiliki hubungan dengan usia anak. Kejang
lebih sering terjadi pada usia 2 tahun pertama dibandingkan dengan periiode
usia kanak-kanak yang lain. Pada bayi yang sangat kecil, penyebab tersering
kejang adalah cedera lahir seperti trauma intracranial, perdarahan, atau
anoksia, dan defek congenital pada otak. Infeksi akut merupakan penyebab
kejang yang paling sering ditemukan pada akhir usia bayi dan awal usia
kanak-kanak tetapi jarang dijumpai pada pertengahan usia kanak-kanak.
Pada anak-anak yang berusia lebih dari 3 tahun, factor etiologi yang paling
sering dijumpai adalah penyakit epilepsy idiopatik.
Aktivitas kejang dipercaya terjadin karena cetusan atau pelepasan muatan
listrik yang spontan. Kondisi ini dipicu oleh sekelompok sel yang hipereksitabel,
kelompok sel ini dinamakan focus epileptogenik. Sel-sel ini memperlihatkan
peningkatan eksitabilitas (perangsangan) listrik sebagai reaksi terhadap
setiap stimulus fisiologik seperti dehidrasi selular, abnormalitas kadar glukosa
drah, gangguan keseimbangan elektrolit, keletihan, stress emosional, dan
gangguan endokrin. Jika eksitasi neuron dari focus epileptogenik mmenyebar
ke batang otak, akan terjadi serangan kejang yang menyeluruh. Kejang
dibedakan menjadi serangan fokal(lokal), kejang fokal yang menjadi
generalisata (fokal seizures with rapid generazition), dan kejang generalisata
(generaliz seizures), yang di dasarkan pada karakteristik pelepasan muatan
neuron. Pada sebagian besar anak, kejang lokal meluas ke daerah lain dan
akhirnya menjadi serangan menyeluruh (general) disertai kehilangan
kesadaran.
Terdapat beberapa factor yang dapat menyebabkan epilepsy, yaitu:
Factor fisiologis
Factor biokimiawi
Factor anatomis
Gabungan factor-faktor di atas, atau
Penyakit yang pernah diderita (trauma lahir, trauma kapitis, radang otak,
tumor otak, gangguan peredaran darah, hipoksia, anomaly congenital
otak, degenari susunan saraf pusat, gangguan metabolism, gangguan
elektrolit, keracunan obat atau zat kimia, jaringan parut, faktorherediter).
Epideomologi/Insiden
Patofisiologi
Patofisiologi Epilepsi : Gejala-gejala serangan epilepsi sebagian timbul
sesudah otak mengalami gangguan, sedangkan beratnya serangan
tergantung dari lokasi dan keadaan patologi. Lesi pada otak tengah, thalamus
dan korteks serebri kemungkinan bersifat epileptogenik. Sedangkan lesi pada
serebelum dan batang otak biasanya tidak mengakibatkan serangan epilepsi.
Gejalah klinis
Pada gejalah umum atau menyeluruh, gejala terjadi pada sekujur tubuh
dan disebabkan oleh gangguan yang memengaruhi seluruh bagian otak.
Sebagian besar penderita kejang umum juga akan kehilangan kesadaraan
saat kejang menyerang. Berikut ini adalah gejala-gejala yang bisa terjadi saat
seseorang terserang kejang umum:
Tubuh yang menjadi kaku selama beberapa detik. Ini bisa diikuti dengan
gerakan-gerakan ritmis pada lengan dan kaki atau tidak sama sekali.
Otot-otot pada tubuh terutama lengan, kaki, dan badan bagian atas
berkedut.
Mengompol.
Komplikasi
Bagan Patofisiologi dan penyimpangan KDM
Tes diagnostik
Diagnosa Keperawatan