Anda di halaman 1dari 13

KEPERAWATAN GERONTIK

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) : KOGNITIF

Diajukan untuk memenuhi tugas


Praktek Keperawatan Gerontik

Disusun oleh :
Kelompok 1 (Wisma Rama)
1. Adinda Safitri Endaryanti
2. Ahmad Kholisun Nawa
3. Anesthasia Marseyolla P.S.
4. Anggita Dewi Saputri
5. Anik Puji Lestari
6. Arif Kartiko Utomo
Tingkat : 3 B (Semester V)

PRODI DIPLOMA III - KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal Keperawatan
Gerontik yang berjudul “Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) : Kognitif“ dengan baik.
Shalawat serta salam kami sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
keluarga dan sahabat beliau, serta orang-orang mukmin yang tetap istiqomah di jalan-
Nya.
Kami sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
pembuatan proposal ini. Kami menyadari bahwa penyusunan proposal ini tidaklah
sempurna. Kami mengharapkan adanya sumbangan pikiran serta masukan yang sifatnya
membangun dari pembaca, sehingga dalam penyusunan proposal yang akan datang
menjadi lebih baik.
Terima kasih

Ponorogo, 15 Juli 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

halaman
Halaman Judul .............................................................................................................. i
Kata Pengantar.............................................................................................................. ii
Daftar Isi ....................................................................................................................... iii

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1


B. Tujuan ...................................................................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat ................................................................................................... 2
D. Metode ..................................................................................................................... 2
E. Media dan Alat......................................................................................................... 2
F. Setting Tempat ......................................................................................................... 3
G. Pembagian Tugas ..................................................................................................... 3
H. Pasien ....................................................................................................................... 4
I. Susunan Pelaksanaan ............................................................................................... 5
J. Tata Tertib dan Antisipasi Masalah ......................................................................... 6
K. Langkah-Langkah Kegiatan .....................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 13


A. Latar Belakang
Pada lansia sering dijumpai berbagai akibat dari menurunnya fungsi-fungsi
organ dan matinya sel-sel tubuh maka banyak terjadi gangguan kesehatan pada
lansia, baik kesehatan fisik maupun kesehatan psikis. Perubahan-perubahan yang
terjadi pada lanjut usia seperti kulit mulai keriput, rambut beruban, gangguan pada
sistem pengelihatan dan mengingat.
Permasalahan pada lansia dalam pemeliharaan kesehatan hanya 5% yang di
urus oleh institusi, 25% dari semua resep obat-obatan adalah untuk lanjut usia,
penyakit-penyakit mungkin ganda dan kronis hampir 40% melibatkan lebih dari
satu penyakit (komplikasi sering terjadi), akibat dari ketidakmampuan akan lebih
cepat terjadi apabila seorang lanjut usia itu jatuh sakit, respon terhadap pengobatan
berkurang, daya tangkal lebih rendah karena proses ketuaan sehingga seorang lanjut
usia lebih mudah terkena penyakit, lanjut usia kurang tahan terhadap tekanan
mental lingkungan dan fisik.
Kognitif adalah kemampuan memperhatikan, memori, kemampuan berpikir
terorganisasi, dan kemampuan berbahasa. Pada lansia adanya mengalami gangguan
kognitif, kemunduran terdapat pada performen terutama pada tugas yang
membutuhkan kecepatan dan juga pada tugas yang memerlukan memori jangka
pendek dan disertai dengan gangguan meningat memori jangka panjang.
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu latihan dan pendidikan yang
bertujuan memberikan gambaran kepada lansia tentang lingkungan sekitarnya
sehingga dapat bersosialisasi dengan baik. Diharapkan dengan pelaksanaan terapi
aktivitas kelompok maka lansia dapat melatih fungsi kognitifnya sehingga mampu
meningkatkan tingkat kognitifnya, membuat sadar diri (self-awereness),
peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan.
Peran perawat dibutuhkan dalam membantu lansia yang mengalami 3
gangguan kognitif agar dapat memusatkan perhatian serta membantu daya ingat
para lansia dan dalam pemberian terapi aktivitas kelompok peran perawat
dibutuhkan sebagai leader, coleader, fasilitator, observer serta mengevaluasi hasil
kegiatan yang dicapai dalam kelompok.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatnya kemampuan pasien dalam membangun dan mempertahankan
kemampuan kognitif serta membina hubungan sosial dalam kelompok secara
bertahap.
2. Tujuan Khusus
• Klien mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pelaksana.
• Klien mampu meningkatkan kemampuan kognitifnya.
• Klien mampu merubah psikomotornya.
• Klien mampu memperbaiki afektifnya.
• Klien mampu bekerja sama dalam permainan cerdas cermat kelompok.
• Klien mampu menyampikan pendapat tentang manfaat kegiatan tentang TAK
yang telah dilakukan.

C. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Senin, 15 Juli 2018
Jam : 09.00 s/d selesai
Tempat : Wisma Rama, UPT PSTW Magetan

D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab

E. Media dan Alat


1. Daftar pertanyaan
2. Buku catatan dan pulpen
3. Jadwal kegiatan pasien
F. Setting Tempat

L CL

P F

P P

F P

P P F

Keterangan Gambar :
L : Leader
CL : Co-Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien

G. Pembagian Tugas
1. Leader
a. Menyiapkan proposal kegiatan TAK.
b. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai.
c. Menjelaskan permainan.
d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya.
e. Mampu memimpin terapi aktilitas kelompok dengan baik dan tertib.
f. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.

2. Co-leader Tugas
a. Mendampingi leader.
b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas pasien.
c. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang telah
dibuat.
d. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking dalam proses
terapi.

3. Fasilitator Tugas
a. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
b. Memotivasi klien yang kurang aktif.
c. Memfalitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok
untuk aktif mengikuti jalanya terapi.

4. Observasi Tugas
a. Mengobservasi jalanya proses kegiatan.
b. Mengamati serta mencatat prilaku verbal dan non-verbal pasien selama
kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia).
c. Mengawasi jalanya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga
penutupan.

H. Pasien
1. Kriteria pasien
a. Pasien dengan halusinasi, demensia, kebingungan, tidak kenal dirinya sendiri,
dan salah mengenal dirinya sendiri.
b. Pasien dengan gangguan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai
dengan stimulus yang diberikan.

2. Proses seleksi
a. Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria.
b. Mengumpulkan pasien yang masukl kriteria.
c. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan aturan
main dalam kelompok.
I. Susunan Pelaksanaan
1. Susunan perawat pelaksana TAK sebagai berikut :
a. Leader : Anggita Dewi Saputri
b. Co. Leader : Arif Kartiko Utomo
c. Fasilitator : 1. Adinda Safitri Endaryanti
2. Anesthasia Marseyolla P.S.
3. Anik Puji Lestari
d. Observer : Ahmad Kholisun Nawa

2. Pasien peserta TAK sebagai berikut :


No. Nama Klien Masalah Keperawatan
1. Kasmi (60 thn) Gangguan Pola Tidur
2. Sainem (78 thn) Hambatan Mobilitas Fisik
3. Ris (76 thn) Hambatan Interaksi Sosial
4. Samiati (70 thn) Nyeri
5. Warsini (72 thn) Resiko Jatuh
6. Kamirah (78 thn) Nyeri (kepala)

J. Tata Tertib Dan Antisipasi Masalah


1. Tata Tertib pelaksanaan TAK
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai.
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAK dimulai.
c. Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
d. Peseta Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAK
berlangsung.
e. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan
kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari permainan.
g. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK selesai.
h. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAK telah habis,
sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
2. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAK
a. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
• Memanggil klien.
• Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain.
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit:
• Panggil nama klien.
• Tanya alasan klien meninggalkan permainan.
• Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada
klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien
boleh kembali lagi.
c. Bila ada klien lain ingin ikut
• Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah
dipilih.
• Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat
diikuti oleh klien tersebut.
• Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
peran pada permainan tersebut.

K. Langkah-Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
c. Membuat formasi sesuai dengan setting tempat yang telah ditentukan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis
2) Peserta dan terapis memakai pakaian yang telah ditentukan
b. Evaluasi / validasi
1) Menanyakan perasaan pasien saat ini
2) Menanyakan apakah pernah melakukan kegiatan seperti yang akan
dilakukan saat ini
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan
2) Menjelaskan aturan main lain:
• Berkenalan dengan anggota kelompok
• Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus minta izin
pada pemimpin TAK.
• Lama kegiatan ± 30 menit.
• Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap kerja
a. Peserta yang duduk bersebelahan dibentuk menjadi satu kelompok.
b. Setiap kelompok wajib memperkenalkan diri dengan kelompok lain.
c. Akan dilakukan 3 sesi, yang tiap sesinya akan dibacakan 5 pertanyaan.
d. Setelah ada aba-aba dari Leader, Co-Leader akan memulai sesi 1.
e. Perwakilan kelompok boleh menjawab setelah pertanyaan selesai dibacakan,
dengan mengangkat tangan, dan yang paling cepat akan di tunjuk oleh Leader.
f. Setelah sesi 1 selesai, akan di isi dengan membacakan surah-surah pendek.
g. Setelah itu, sesi ke dua akan dimulai.
h. Ulangi tahap e dan f.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan individu dan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih kemampuan kognitif
dengan rutin
2) Memasukan kegiatan terapi kognitif kepada jadwal kegiatan harian pasien.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok
2) Menyepakati waktu dan tempat.
L. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek yang di evaluasi
adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika tak pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi 1 TAK, klien mampu
menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh pelaksana, dianjurkan klien rutin
melakukan kegiatan untuk meningkatkan/mempertahankan kemampuan kognitifnya
(buat jadwal).
DAFTAR PUSTAKA

Januarti, Nety. 2012. Terapi Kognitif, pdf universitas Padjajaran.


Arjadi, Retha. 2012. Terapi kognitif-prilaku pada lansia,pdf universitas Indonesia.
Setyoadi, dkk. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien
Psikogeriatrik. Jakarta: Salemba Medika.
Stuart, G.W. (2009). Principle and Practice of Psychiatric Nursing. St Louis: Mosby.

Anda mungkin juga menyukai