Anda di halaman 1dari 3

Suatu ketika, ada seorang pengusaha muda yang sukses dan kaya raya yang bernama Arif.

Arif adalah kepala keluarga dalam keluarganya, ia memiliki dua anak yang bernama Beni dan Kasim
dan juga istri bernama Nina. Mereka adalah keluarga yang yang tentram dan dapat menjaga
hubungan dengan baik.

Setelah 9 tahun mereka berkeluarga, Arif mulai mengalami penyakit yang aneh pada
kulitnya, kemudian ia mulai memeriksakan diri kepada dokter. Setelah mengikuti pemeriksaan
ternyata Arif mengidap penyakit kankerkulit. Arif terpaksa harus menghadapi ajalnya karena kanker
kulitnya yang parah akibat sensitivitas tidak normal terhadap sinar matahari.

Sebelum meninggal, ia berpesan kepada dua anaknya yang masih belia , “Ayah akan
mewariskan seluruh kekayaan dan usaha ini pada kalian berdua. Ayah hanya memberi dua pesan
utama agar kalian sukses dan kaya raya seperti Ayah tapi bisa menikmatinya lebih lama.”Seketika
ruangan perwatan yang terdapat di rumah mereka menjadi hening,Nina, Beni,dan, Kasim sangat
memeperhatikan dan mendengarkan nasehat dari ayahnya dengan baik dan serius

“Pertama, jangan biarkan sinar matahari menyinari kulitmu secara langsung terlalu lama, karena
mungkin gen kanker kulit ini menurun pada kalian.”

“Kedua, ayah akan mewariskan bisnis ini kepada kalian, kalianlah nantinya yang akan meneruskan
karier ayah sebagai seorang pebisnis, jadi bisnis ini kedepannya akan ditentukan oleh kerja keras
kalian.

“Ketiga, kalian harus berpikir dan berprilaku lebih dewasa, selalu menolong kepada sesama yang
membutuhkan, berprilaku ramah dan tamah kepada semua orang, berderma sesuai dengan
kemampuan kalian, dan jangan pernah menagih utang pada pelanggan, karena perbuatan tersebut
pasti ada timbal baliknya.”

Setelah memberi pesan tersebut sang ayah meninggal, tanpa sempat memberi penjelasan
yang lebih banyak. Kedua anak tersebut berjanji akan memenuhi permintaan ayah mereka.
Kemudian kedua anak tersebut dibesarkan oleh ibunya. Setelah cukup umur, sang ibu memberi
keduanya usaha yang diwariskan ayah mereka. Kasim sangatlah mematuhi semua nasehat dari
ayahnya, segala pesan dari ayahnya masih teringat di kepalanya agar menjadi seseorang yang sukses
yang selalu menolong orang lain. Berbeda dengan Beni, ia tidak terlau memperdulikan pesan dari
ayahnya, ia hanya mengingat beberapa pesan saja dan ia jalankan dengan kurang baik, sehingga ia
selalu bertindak semena mena terhadap perusahannya.Sepuluh tahun kemudian, salah satu anak
menjadi anak yang sangat kaya raya, sedangkan satu lagi bangkrut menjadi sangat miskin. Sang ibu
akhirnya bertanya, kenapa salah satu menjadi miskin sedangkan yang satu menjadi kaya. Padahal
keduanya memegang teguh prinsip nasihat dari ayah mereka.

Jawab Beni si anak sulung :

“Aku selalu menagih utang kepada orang yang berutang kepadaku, dan sebagai akibatnya
pelangganku sedikit demi sedikit berkurang . Ayah juga berpesan supaya kalau akupergi atau
pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya aku harus
naik becak atau andong. Sebetulnya dengan jalan kaki saja cukup, tetapi karena pesan Ayah
demikian maka akibatnya pengeluaranku bertambah banyak, selain itu aku selalu menghabiskan
modal perusahanku untuk berderma kepada orang miskin panti asuhan, tetapi mengapa lama
kelaman modalku malah menjadi habis padahal aku telah berbuat baik kepada orang lain, sehingga
aku mulai berhenti untuk berderma. Aku selalu bersikap kerasdan member aturan yang tegas
kepada karyawanku agar mereka menjadi rajin bekerja, sehingga bekerja menjadi lebih serius,
namun lama kelamaan semakin sedikit karyawan yang bekerja denganku.”

Kepada anak bungsu yang bertambah kaya, ibu pun bertanya hal yang sama. Jawab Kasim si anak
bungsu:

“Ini semua adalah karena saya menaati pesan Ayah, karena Ayah berpesan supaya saya tidak
menagih kepada orang yang berutang kepada saya, maka saya tidak memberikan hutang, sehingga
komunikasi antara pelanggan terhadap saya menjadi sangat baik. Prinsip saya ada uang, ada barang.
Supaya tetap kompetitif, saya memberikan harga paling murah dan layanan yang jauh lebih baik
kepada pelanggan dibandingkan toko2 yang lain. Juga Ayah berpesan agar jika saya berangkat ke
toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum
matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam, akibatnya toko saya buka sebelum toko lain
buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup. Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi
tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama. Ayah juga menasehati saya
agar selalu berderma, karena dengan dengan itu, kebaikan dan jasa kita mungkin akan diingat dan
bias jadi akan dib alas kedepannya.

Beni mulai sadar mengenai arti penting dari mematuhi nasehat ayahnya tersebut karena seseorang
harus sabar dalam menghadapi semua cobaan, tulus ikhlas membantu terhadap sesama manusia,
memiliki ilmu pengetahuan dan strategi yang tinggi untuk menjadi seorang pebisnis yang sukses
seperti ayah mereka.

NAMA : DEWA MADE KRISNA DHARMA


PUTRA

NO : 16

KELAS : IX A

Anda mungkin juga menyukai