Setelah kenaikan air surut atau saat tsunami sudah selesai, kata dia,
peringatan dini tsunami diakhiri oleh BMKG pada pukul 17.36 WIB (18.36
WITA). Menurut Dwikorita, gempa besar beruntun pada hari ini, yang berpusat di
kawasan sekitar Donggala dan Palu, dipicu oleh aktivitas sesar Palu-Koro. “Ini
gempa dangkal akibat aktivasi sesar geser Palu-Koro,” kata Dwikorita. Analisis
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga memperkirakan
gempa besar 7,7 SR (7,4 SR setelah diperbarui BMKG) dipicu oleh aktivitas sesar
Palu-Koro.
Dari foto-foto satelit, terlihat jelas perbedaan antara foto yang diambil
pada 17 Agustus dan pada 1 Oktober di kawasan perumahan Petobo. Juru bicara
BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan di Petobo ini terdapat setidaknya
744 unit rumah warga yang "tertelan lumpur" dalam fenomena yang dikenal
dengan likuifaksi. Sutopo mengatakan sedimen-sedimen bawah tanah mencair
akibat tekanan gempa dan menjadi seperti lumpur. Lumpur inilah yang menelan
rumah-rumah warga.
Selain itu ada 315 bangunan yang kemungkinan rusak di Donggala dan
2.010 bangunan yang kemungkinan rusak di Palu. Jumlah kerusakan
kemungkinan lebih banyak lagi karena belum seluruh wilayah terdampak
gempa terpotret satelit.
Dari total 5.146 bangunan rusak yang terdata, ada 1.045 bangunan di
Perumnas Balaroa yang amblas dengan luasan sekitar 47.8 hektare. Tim
tanggap darurat bencana gabungan ini masih terus bekerja menggunakan data
satelit lainnya dan berkomunikasi dengan komunitas International Disaster
Charter.
6. Pepohohan tumbang