Anda di halaman 1dari 21

RINGKASAN MATERI

STRUKTUR ATOM

a. Defenisi Atom
Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta
awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang
bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1,
yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom
oleh gaya elektromagnetik. Sekumpulan atom demikian pula dapat berikatan satu sama
lainnya, dan membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan
elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan
elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan disebut sebagai ion. Atom
dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron yang terdapat pada inti atom
tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom tersebut, dan
jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (ἄτομος/átomos, α-τεμνω), yang berarti
tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom
sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para
filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-
dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi
lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal
abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen
subatom di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi.
Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil
memodelkan atom.
Dalam pengamatan sehari-hari, secara relatif atom dianggap sebuah objek yang
sangat kecil yang memiliki massa yang secara proporsional kecil pula. Atom hanya dapat
dipantau dengan menggunakan peralatan khusus seperti mikroskop gaya atom. Lebih dari
99,9% massa atom berpusat pada inti atom, dengan proton dan neutron yang bermassa
hampir sama. Setiap unsur paling tidak memiliki satu isotop dengan inti yang tidak stabil,
yang dapat mengalami peluruhan radioaktif. Hal ini dapat mengakibatkan transmutasi,
yang mengubah jumlah proton dan neutron pada inti. Elektron yang terikat pada atom
mengandung sejumlah aras energi, ataupun orbital, yang stabil dan dapat mengalami
transisi di antara aras tersebut dengan menyerap ataupun memancarkan foton yang sesuai
dengan perbedaan energi antara aras. Elektron pada atom menentukan sifat-sifat kimiawi
sebuah unsur, dan memengaruhi sifat-sifat magnetis atom tersebut.
b. Partikel Dasar Penyusun Atom

 Partikel Subatom
Atom tersusun atas partikel-partikel pwnyusun atom atau partikel subatom yaitu ada proton,
electron, neutron.

A. Elektron
Elektron merupakan partikel dasar penyusun atom yang pertama kali ditemukan. Elektron
ditemukan oleh Joseph John Thompson pada tahun 1897.

Elektron ditemukan dengan menggunakan tabung kaca yang bertekanan sangat rendah yang
tersusun oleh:
_ Plat logam sebagai elektroda pada bagian ujung tabung
_ Katoda, elektroda dengan kutub negatif dan anoda, elektrode dengan kutub positif.

Listrik bertekanan tinggi yang dialirkan melalui plat logam mengakibatkan adanya sinar
yang mengalir dari katoda menuju anoda yang disebut sinar katoda. Tabung kaca bertekanan
rendah ini selanjutnya disebut tabung sinar katoda. Adanya sinar katoda membuat tabung menjadi
gelap. Sinar katoda tidak terlihat oleh mata akan tetapi keberadaannya terdeteksi melalui gelas
tabung yang berpendar akibat adanya benturan sinar katoda dengan gelas tabung kaca.
Sifat-sifat Sinar Katoda:
 Sinar katoda dihasilkan akibat adanya aliran listrik bertekanan tinggi yang melewati plat
logam.
 Sinar katoda berjalan lurus menuju anoda.
 Sinar katoda menimbulkan efek fluoresens (pendar) sehingga keberadaannya terdeteksi.
 Sinar katoda bermuatan negatif sehingga dapat dibelokkan oleh medan listrik dan medan
magnet.
 Sinar katoda yang dihasilkan tidak tergantung dari bahan pembuat plat logam. Sifat-sifat
yang mendukung yang dihasilkan oleh sinar katoda menyebabkan sinar katoda
digolongkan sebagai partikel dasar atom dan disebut sebagai elektron.
Joseph John Thomson selanjutnya melakukan penelitian untuk menentukan perbandingan
harga muatan elektron dan massanya (e/m). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sinar katoda
dapat dibelokkan oleh medan listrik dn medan magnet. Pembelokan memungkinkan pengukuran
jari-jari kelengkungan secara tepat sehingga perbandingan harga muatan electron dan massanya
dapat ditentukan sebesar 1,76×108 coulomb/gram.

Robert Millikan pada tahun 1909 melakukan penelitian penentuan muatan electron menggunakan
tetes minyak. Penelitian membuktikan bahwa tetes minyak dapat menangkap elektron sebanyak
satu atau lebih. Millikan selanjutnya menemukan bahwa muatan tetes minyak berturut-turut 1x(-
1,6.10-19), 2x(-1,6.10-19), 3x(-1,6.10-19) dan seterusnya. Karena muatan tiap tetes minyak adalah
kelipatan 1,6.10-19 C maka Millikan menyimpulkan bahwa muatan satu elektron sebesar -1,6.10-
19 C. Hasil penelitian yang dilakukan Joseph John Thompson dan Robert Millikan memungkinkan
untuk menghitung massa elektron secara tepat.
B. Inti Atom
Ernest Rutherford pada tahun 1911 menemukan inti atom. W. C. Rontgen yang
menemukan sinar x pada tahun 1895 dan penemuan zat radioaktif oleh Henry Becquerel
mendasari penemuan Rutherford. Zat radioaktif merupakan zat yang dapat memancarkan
radiasi spontan, misalnya uranium, radium dan polonium. Radiasi atau sinar yang
dipancarkan oleh zat radioaktif disebut sinar radioaktif. Sinar radioaktif yang umum
dikenal adalah sinar alfa (α), sinar beta (β) dan sinar gama (γ).

Ernest Rutherford melakukan penelitian dengan menggunakan sinar alfa untuk menembak plat
tipis emas (0,01 sampai 0,001mm). Detektor yang digunakan berupa plat seng sulfide (ZnS) yang
berpendar apabila sinar alfa mengenainya.
Hasil yang diperoleh adalah bahwa sebagian besar sinar alfa diteruskan atau dapat menembus plat
tipis emas. Sinar alfa dalam jumlah yang sedikit juga dibelokkan dan dipantulkan.

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian besar sinar alfa diteruskan memberikan
kesimpulan bahwa sebagian besar atom merupakan ruang kosong. Sedangkan sebagian kecil sinar
alfa yang dipantulkan juga memberikan kesimpulan bahwa dalam atom terdapat benda pejal dan
bermuatan besar.

Adanya benda pejal yang bermuatan besar didasarkan pada kenyataan bahwa sinar alfa yang
bermuatan 4 sma dapat dipantulkan apabila mengenai plat tipis emas. Hal ini berarti massa
benda pejal dalam atom emas jauh lebih besar daripada massa sinar alfa.

Selanjutnya Rutherford menyebut benda pejal tersebut sebagai inti atom yang merupakan pusat
massa atom. Penelitian juga menunjukkan bahwa sinar alfa dibelokkan ke arah kutub negative
apabila dimasukkan kedalam medan listrik. Hal ini berarti sinar alfa menolak sesuatu yang
bermuatan positif dalam atom emas dan lebih mendekati sesuatu dengan muatan yang berlawanan.
Rutherford selanjutnya menyimpulkan bahwa inti atom bermuatan positif.

Hasil penelitian membuat Rutherford secara umum mengemukakan bahwa:

 Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif yang merupakan pusat massa atom
 Electron diluar inti atom mengelilingi inti atom dan berjumlah sama dengan muatan inti
atom sehingga suatu atom bersifat netral
C. Proton
Eugene Goldstein pada tahun 1886 melakukan percobaan dan menemukan
partikel baru yang disebut sebagai sinar kanal atau sinar positif. PeralaEan Goldstein
tersusun atas:
 Elektroda negative (katoda) yang menutup rapat tabung sinar katoda sehingga ruang
dibelakang katoda gelap
 Tabung katoda dilubangi dan diisi dengan gas hydrogen bertekanan rendah
 Radiasi yang keluar dari lubang tabung katoda akibat aliran listrik bertegangan tinggi
menyebabkan gas yang berada di belakang katoda berpijar.
 Radiasi tersebut disebut radiasi/sinar kanal atau sinar positif.

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa sinar kanal merupakan partikel dasar
yang bermuatan positif dan berada dalam inti atom dan massa proton sama dengan massa ion
hidrogen dan berharga 1 sma.
Rutherford berikutnya menembak gas nitrogen dengan sinar alfa untuk membuktikan
bahwa proton berada didalam atom dan ternyata proton juga dihasilkan dari proses tersebut. Reaksi
yang terjadi adalah :

Beberapa sifat kanal/sinar positif adalah :

 Sinar kanal merupakan radiasi partikel- sinar kanal dibelokkan ke arah kutub negative
apabila dimasukkan kedalam medan listrik atau medan magnet-sinar kanal bermuatan
positif.
 Sinar kanal mempunyai perbandingan harga muatan elektron dan massa (e/m) lebih kecil
dari perbandingan harga muatan elektron dan massa (e/m) electron.
 Sinar kanal mempunyai perbandingan harga muatan elektron dan massa (e/m) yang
tergantung pada jenis gas dalam tabung.

D. Neutron
Penelitian yang dilakukan Rutherford selain sukses mendapatkan beberapa hasil yang
memuaskan juga mendapatkan kejanggalan yaitu massa inti atom unsur selalu lebih besar
daripada massa proton didalam inti atom.
Rutherford menduga bahwa terdapat partikel lain didalam inti atom yang tidak bermuatan
karena atom bermuatan positif disebabkan adanya proton yang bermuatan positif.
Adanya partikel lain didalam inti atom yang tidak bermuatan dibuktikan oleh James
Chadwick pada tahun 1932. Chadwick melakukan penelitian dengan menembak logam
berilium menggunakan sinar alfa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa suatu partikel yang tak bermuatan dilepaskan ketikan
logam berilium ditembak dengan sinar alfa dan partikel ini disebut sebagai netron. Reaksi yang
terjadi ketika logam berilium ditembak dengan sinar alfa adalah

Netron tak bermuatan dan bermassa 1 sma (pembulatan)


c. Isotop Isobar Dan Isoton

 Isotop : Unsur-unsur yang sama (jumlah proton sama), tetapi massa berbeda (jumlah
netron berbeda)
Contoh :
11 12 13 14
6C C
6 6C C
6

Isotop adalah unsur-unsur yang sejenis (nomor atom sama/ proton sama) tetapi
nomor massa berbeda. Hal ini disebabkan jumlah netron yang dimiliki oleh atom-atom
itu berbeda.
Contoh : 8O16, 8O17, 8O18

8O
16
 p = 8 , n = 16 – 8 = 8
8O
17
 p = 8 , n = 17 – 8 = 9
8O
18
 p = 8 , n = 18 – 8 = 10
 Isobar : Unsur-unsur berbeda (jumlah proton berbeda) tetapi massa atom sama.
Contoh :

14 14
6 C 7 N
Isobar adalah unsur-unsur yang berbeda (nomor atom berbeda) tetapi memiliki nomor
massa sama.
Contoh : 18Ar40 dan 20Ca40
18Ar  p
40
= 18
nomor massa = 40
20Ca  p = 20
40

nomor massa = 40
 Isoton : Unsur-unsur berbeda dengan jumlah netron sama
Contoh :

B 126C
11
5

Isoton adalah unsur-unsur yang berbeda tetapi mempunyai jumlah netron yang sama.

Contoh : 6C14 dan 8O16


6C 
14
p = 6
n = 14 – 6 = 8
8O  p = 8
16

n = 16 – 8 = 8
d. Teori Atom

Model Teori Atom John Dalton

John Dalton pada tahun 1803 mengemukakan pendapatnaya tentang atom. Teori atom Dalton
didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan
tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi akan
selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi.” Sedangkan Prouts menyatakan bahwa
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap.”

Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:

1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom
yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari
atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Kelebihan:
Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom

Kelemahan:Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus
listrik. Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah
elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menghantarkan arus listrik.
Model Teori Atom JJ. Thomson

J.J. Thomson pada awal 1900an, mengemukakan teori baru tentang atom. Menurutnya di dalam
atom terdapat partikel elektron dan proton. Berdasarkan hasil eksperimennya, proton memiliki
massa yang jauh lebih besar dibandingkan elektron, sehingga model atom Thomson
menggambarkan atom sebagai proton tunggal yang besar.

Di dalam proton terdapat elektron elektron yang menetralkan adanya muatan positif dari proton.
Menurut Thomson, atom terdiri dari suatu bulatan bermuatan positif dengan rapat muatan yang
merata. Di dalam muatan positif ini tersebar elektron dengan muatan negatif yang besarnya sama
dengan muatan positif. Secara garis besar teori atom thomson adalah “Atom merupakan bola pejal
yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron.”

Secara sederhana model atom thomson dapat analogikan sebagai jambu biji yang telah dikelupas
kulitnya. Biji jambu yang tersebar merata dimodelkan sebagai elektron dan bulatan daging jambu
yang pejal dimodelkan sebagai proton.

Kelebihan:

Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan
merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.

Kelemahan:

Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom
tersebut.

Model Atom Rutherford

Pada tahun 1910 Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan Erners Masreden)
melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas.
Dari hasil pengamatannya ditemukan bahwa sebagian besar partikel alfa mampu menembus
lembaran emas tanpa dibelokkan.

Bersamaan dengan itu, Rutherford juga menemukan partikel alfa yang dibelokkan sedikit, namun
dengan sangat mengejutkan, Rutherford juga menemukan beberapa partikel alfa yang dibelokkan
pada sudut yang sangat tajam kembali ke sumber radioaktif. Untuk menjelaskan adanya sebagian
besar partikel-α yang menembus lempeng emas tanpa dibelokkan, Rutherford kemudian
mengembangkan model inti atom.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, Rutherford membuat kesimpulan bahwa :

1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka d
idalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta
bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000
merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000
lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.

Berdasarkan kesimpulan dari hasil pengamatannya Rutherford mengemukan sebuah model atom
yang dikenal dengan model atom Ruthreford yaitu ” Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil
dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.”

Kelebihan:
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti. Teori
Rutherford bahwa elektron mengelilingi inti atom ini memberikan inspirasi pada penemuan baru
berikutnya yaitu tentang lintasan/kedudukan elektron yang selanjutnya dikenal sebagai kulit
elektron.

Kelemahan:
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori
gerak, apabila elektron bergerak mengitari inti disertai pemancaran energi maka lama – kelamaan
energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam
inti
Model Atom Niels Bohr

Pada tahun 1913, Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya
tentang spektrum atom hidrogen. Berdasarkan hasil percobaannya Bohr memberikan gambaran
keadaan/kedudukan orbit elektron dalam menempati daerah di sekitar inti atom. Menurut Bohr
elektron mengelilingi inti atom pada orbit tertentu, hanya terdapat orbit dalam jumlah tertentu dan
perbedaan antar orbit satu dengan yang lain adalah jarak orbit dari inti atom.

Keberadaan elektron baik di orbit yang rendah maupun yang tinggi sepenuhnya tergantung oleh
tingkatan energi elektron. Sehingga elektron di orbit yang rendah akan memiliki energi yang
lebih kecil daripada elektron di orbit yang lebih tinggi.

Penjelasan Bohr tentang atom melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori
kuantum dari Planck, dan secara garis besar Bohr mengemukaan model atomnya sebagai berikut :

1. Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu, tidak
memancarkan energi. Lintasan-lintasan elektron itu disebut kulit atau tingkat energi
elektron.
2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain.
3. Perpindahan elektron dari tingkat energi tinggi ke rendah disertai pemancaran energi.
Sedang perpindahan elektron dari tingkat energi rendah ke tinggi disertai penyerapan
energi.
4. Elektron yang bergerak pada lintasannya berada pada keadaan stasioner, artinya elektron
tidak memancarkan atau menyerap energi.

Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang
disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang
terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat
energinya.

Kelebihan:

Atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.

Kelemahan:

Model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack
Model Atom Modern

Berdasarkan pengertian dasar yang diperoleh dari model-model atom klasik bahwa atom terdiri
dari elektron, proton, dan neutron, maka dapat dimungkinkan adanya model yang lebih rumit dan
lengkap mengenai atom yang hingga sekarang masih dikatakan misterius.

Salah seorang yang menjelaskan tentang model atom modern adalah Erwin Schrodinger (1926).
Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori
mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat
ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang
dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom.”

Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital.
Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger
memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan
batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.

x,y dan z = Posisi dalam tiga dimensi


y= Fungsi gelombang
m= massa
ђ= h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14
e= Energi total
V= Energi potensial

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom
mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Awan elektron di sekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan
tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan
membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit. Dengan demikian kulit
terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital.
e. Bilangan Kuantum

 Pendahuluan
Bilangan Kuantutm adalah suatu harga yang menyatakan keadaan orbital suatu atom.
Bilangan ini terdiri dari :
a) Bilangan Kuantum Utama (n), menyatakan tingkat energy/kulit atom.
b) Bilangan Kuantum Azimuth (l), menyatakakn sub-kulit atom dan bentuk geometri
c) Bilangan Kuantum Magnetik (m), yaitu menyatakan banyak dan posisi/orientasi
orbital.
d) Bilangan Kuantum Spin (s), menyatakan kedudukan electron dalam suatu orbital

 Bilangan Kuantum Utama


Bilangan kuantum utama/prinsipal (n) adalah suatu harga yang menyatakan tingkat
energi atau kulit dalam atom. Bilangan kuantum utama merupakan dasar penentu harga
bilangan kuantum lainnya. Bilangan kuantum utama antara lain:
Kulit K L M N
Harga 1 2 3 4

 Bilangan Kuantum Azimuth


Bilangan kuantum azimuth/orbital (l) adalah suatu harga yang menyatakan sub-
kulit atom dan bentuk geometri orbital. Harga l yang diijinkan di setiap kulitnya adalah :
0 ≤ l ≤ (n-1)

Sub-Kulit Nama Harga Bentuk Orbital

s Sharp 0 1 balon
p Principal 1 1 balon terpilin
d diffuse 2 2 balon terpilin
f fundamental 3 4 balon terpilin

Kulit-kulit atom dalam keadaan penuh terisi electron beserta harga b.k. Azimuth :
Kulit K L
Harga 0 0, 1
Sub-kulit 1s 2s 2p
Elektron maks 2 8
Kulit M N
Harga 0, 1, 2 0, 1, 2, 3
Sub-kulit 3s 3p 3d 4s 4p 4d 4f
Elektron maks 18 32
 Bilangan Kuantum Magnetik
Bilangan Kuantum Magnetik (m) adalah suatu harga yang menyatakan banyak
dan/posisi orientasi orbital

Harga m yang diijinkan di setiap sub-kulitnya:


-l ≤ m ≤ +l
Posisi/orientasi atau orbital adalah tempat dimana elektron bergerak di dalam atom, dan
masing-masing orbital maksimal menampung sepasang elektron.
 Sub-kulit atom dalam keadaan terisi penuh elektron beserta harga b.k. magnetik:
Sub-kulit s p
Harga 0 -1 s.d. 1
0 -1 0 1
Diagram

Total 1 3
orbital
Elektron 2 6
maks
Sub-kulit d
Harga -2 s.d .
2
- - 0 1 2
Diagram 2 1

Total 5
orbital
Elektron 10
maks
Sub-kulit f
Harga 3 .
s.d 3
-3 - - 0 1 2 3
Diagram 2 1

Total 7
orbital
Elektron 14
maks
 Bilangan Kuantum Spin
Bilangan kuantum spin (ms atau s) adalah suatu harga yang menyatakan kedudukan dan
arah rotasi elektron pada suatu orbital.
Bilangan kuantum spin tidak digunakan dalam menentukan keadaan orbital, hanya
untuk menentukan perbedaan elektron pada orbital.
Karena terdapat dua elektron dalam satu orbital, sedangkan keduanya memiliki kutub
padanya, maka nilai elektron yang berpasangan dalam orbital tersebut harus berbeda nilai.

Harga s = +1 / 2 s = -1/2
S S

U
S
Elektron S
U

U U

berlawan an searah jarum


Arah
jarum ja m jam
Kutub terbali k tidak terbalik
Posisi f g
pada
orbital
f. Bentuk Orbital
Bentuk orbital bergantung pada harga bilangan kuantum azimuth (l), dan setiap nilai l
memiliki bentuk orbital berbeda.

Orbital atom adalah sebuah fungsi matematika yang menggambarkan perilaku elektron
pada suatu atom sebagai partikel gelombang. Orbital atom mempunyai tiga buah sumbu,
yaitu sumbu x, y dan z, dan kemungkinan terbesar ditemukannya elektron terdapat pada
titik pertemuannya yang disebut daerah orbital
Orbital s berbentuk satu buah balon atau satu bola.

Fungsi
s
orbital

Gambar

Orbital p berbentuk satu buah balon yang dipilin atau dua bola.

Fungsi orbital px py pz

Gambar
Orbital d berben tuk dua buah balon yang dipilin atau empat bola.
Fungsi orbital dxy dxz dyz

Gambar

Fungsi orbital d x² - y² d z²

Gambar

Orbital f berbentuk empat buah balon yang dipilih atau delapan bola
Fungsi orbital fxyz fz(x²−y²) fz³

Gambar

Hibridisasi adalah gabungan orbital-orbital atom dalam suatu senyawa membentuk orbital
hibrid molekul.
g. Diagram Orbital
Diagram orbital menggambarkan urutan konfigurasi elektron
dalam setiap kulit atom.
Konfigurasi elektron yang ditulis menggunakan bilangan kuantum harus
memenuhi kaidah berikut:
1. Azas Aufbau
Pengisian elektron pada sub-kulit diisi dari tingkat energi yang lebih rendah ke
tingkat energi yang lebih besar.
Aturan pengisian sub- kulit:

1s
2s 2p
3s 3p 3d
4s 4p 4d 4f
5s 5p 5d 5f
6s 6p 6d
7s 7p
8s
Contoh:
8O : 1s2 2s2 2p4
19K : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
26Fe : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8
2. Aturan Hund
Pengisian elektron pada orbital yang satu sub-kulit, mula-mula elektron
mengisi satu di tiap orbital, baru kemudian berpasangan.

↑ ↑ ↑ 3p6 ↑↓ ↑↓ ↑↓
2p3
4d7 ↑↓ ↑↓ ↑ ↑ ↑

5f12 ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑ ↑

Penyimpangan pengisian sub-kulit terjadi pada sub-kulit d, karena


menginginkan kestabilan.
Sub-kulit d stabil apabila terisi 5 atau 10 elektron, sehingga apabila
terdapat 4 atau 9 elektron pada sub-kulit d, maka sub-kulit d akan
‘meminjam’ elektron dari sub-kulit s. Contoh:
4s2 3d4 menjadi 4s1 3d5
Sub-kulit d juga mengalami penyimpangan pada unsur-unsur lantanida
dan aktinida, dimana sebelum mengisi sub-kulit f, terdapat satu elektron
yang mengisi sub-kulit d terlebih dahulu. Contoh:
6s2 4f8 menjadi 6s2 5d1 4f7

3. Larangan Pauli
Tidak ada elektron dengan keempat bilangan kuantum yang sama dalam
satu atom.
Elektron
n l m s
ke
1 1 0 0 +1/2
2 1 0 0 -1/2
3 2 0 0 +1/2
4 2 0 0 -1/2
5 2 1 -1 +1/
2
6 2 1 0 +1/2
Penulisan konfigurasi electron dapat dipersingkat dengan menggunakan
notasi gas mulia. Contoh : Unsur halogen dapat dipersingkat konfigurasi
elektronnya dengan
9F : [He] 2s2 2p5
17Cl : [Ne] 3s2 3p5
35Br : [Ar] 4s2 4p5
53I : [Kr] 5s2 5p5
85At : [Xe] 6s2 6p5
h. Golongan Dan Periode Pada Tabel Periodik
Konfigurasi elektron dengan diagram orbital dapat digunakan untuk menentukan
blok, golongan, dan periode unsur dalam sistem periodik modern.
Blok unsur merupakan pembagian unsur berdasarkan sub-kulit terakhir yang diisi
oleh suatu atom.
Penentuan golongan dan periode unsur pada tabel periodik utama adalah sebagai berikut
:
Konfigurasi Golongan Blok
akhir
ns1 IA
s
ns 2 IIA
ns2 np1 IIIA
ns2 np2 IVA
ns2 np3 VA
p
ns 2 np4 VIA
ns2 np5 VIIA
ns2 np6 VIIIA
ns2 (n-1)d1 IIIB
ns2 (n-1)d2 IVB
ns2 (n-1)d3 VB
ns1 (n-1)d5 VIB
ns 2 (n-1)d5 VIIB d
ns2 (n-1)d6 s.d. VIIIB
8
ns (n-1)d10
1
IB
ns2 (n-1)d10 IIB

Penentuan golongan dan periode unsur pada tabel periodik unsur lantanida dan aktinida:
1) Unsur-unsur lantanida merupakan blok f dengan konfigurasi 6s2 5d1 4f1 s.d. 14 .
2) Unsur-unsur aktinida merupakan blok f dengan konfigurasi 7s2 6d1 5f1 s.d. 14 .

Anda mungkin juga menyukai