Anda di halaman 1dari 6

PRATIKUM I

PENGUKURAN RESISTOR

Judul Praktikum : Mengukur Nilai Hambatan Menggunakan Avometer dan Menghitung Nilai
Gelang Warna pada Resistor

I. Teori
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk
mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat
memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding
lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:

Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan
merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari
bermacam-maca kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan
resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan.
Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit
terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus
cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

II. Tujuan Praktikum


a. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara menggunakan Avometer dalam mengukur nilai
hambatan dan tegangan.
b. Agar mahasiswa dapat menghitung nilai gelang warna pada resistor.
III. Alat dan Bahan
1. Project Board
2. Avometer
3. Resistor
a. 100 Ω
b. 200 Ω
c. 510 Ω
d. 1K Ω
e. 2,2K Ω
f. 3K Ω
4. Power Supply

IV. Langkah kerja


1. Persiapkan resistor, project board, dan avometer.
2. Tulislah warna cincin – cincin pada penghambat dengan urutan yang benar (cincin untuk
toleransi adalah yang paling kanan biasanya berwarna emas atau perak).
3. Tulis harga hambatan termasuk besar toleransinya menurut kode warna.
4. Pilihlah atau atur kedudukan batas ukur/skala yang tepat untuk mengukur setiap
hambatan/resistor.
5. Sebelum pengkuran dimulai, mengatur jarum penunjuk tepat pada titik nol dengan cara
memutar sekrup pengatur jarum /titik nol, catat batas ukur/skala yang dipakai.
6. Lalu ukurlah resistor tersebut dengan menghubungkan hasil pengukurannya, jangan
memegang kedua ujung penghambat dengan tangan pada waktu pengukuran. Lalu catatlah hasil
pengukuran.
7. Hitunglah kesalahan realatifnya.
8. Setelah resistor diukur, susun resistor tersebut pada project board dan pasang Tegangan 9V
9. Ukurlah Tegangan pada masing-masing resistor
10. Pilih skala yang tepat dalam menghitung Tegangan agar mempermudah perhitungan

V. Prosedur Pratikum
a. Siapkan alat dan bahan.
b. Sebutkan warna pada setiap resistor.
c. Hitung nilai resistor.
d. Hitung nilai toleransi.
e. Hitung tengannya (V).

VI. Laporan Hasil Pratikum

WARNA
NO RESISTOR GELANG TERBACA TERUKUR TOLERANSI ɤ
(1,2,3,4,5 dan 6)

Hijau, Coklat,
1 510Ω 510Ω 500Ω 5% 2%
Hijau, Emas
Merah, Merah,
2 2,2kΩ 2,2kΩ 2,1kΩ 5% 4,8%
Merah, Emas
Coklat, Hitam,
3 100Ω 100Ω 95Ω 5% 5,2%
Coklat, Emas
Coklat, Hitam,
4 1kΩ 1kΩ 950Ω 5% 5,2%
Merah, Emas
Orange, Orange,
5 3,3k Ω 3,3kΩ 3,2kΩ 5% 3,1%
Merah, Emas
Merah, Hitam,
6 200Ω 200Ω 190Ω 5% 5,2%
Coklat, Emas

VII. Analisa Perhitungan Rterukur dan ɤ


a. Resistor 1 (510Ω)
R1 = Selektor x Skala
= 50 x 10
=500Ω
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑤𝑎𝑟𝑛𝑎−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟
ɤ = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟
× 100%
510−500
= 500 × 100%
=2%

b. Resistor 2 (2,2kΩ)
R2 =selector x Skala
= 21 x 100
=2100Ω
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑤𝑎𝑟𝑛𝑎−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟
ɤ = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟
× 100
2200−2100
= 2100 × 100%

=4,8%
c. Resistor 3 (100Ω)
R3 = Selektor x Skala
= 95 x 1
= 95Ω
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑤𝑎𝑟𝑛𝑎−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟
ɤ = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟
× 100
100−95
= 95 × 100%
=5,2%
d. Resistor 4 (1kΩ)
R4 = Selektor x Skala
= 95 x 10
= 950Ω
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑤𝑎𝑟𝑛𝑎−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟
ɤ = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟
× 100
1000−950
= 950 × 100%
=5,2%

e. Resistor 5 (3,3kΩ)
R5 = Selektor x Skala
=32 x 100
=3200
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑤𝑎𝑟𝑛𝑎−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟
ɤ = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟
× 100
3300−3200
= 3200 × 100%
= 3,1%

f. Resistor 6 (200Ω)
R6 = Skala x Selektor
=190 x 1
= 200Ω
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑤𝑎𝑟𝑛𝑎−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟
ɤ = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟
× 100

200−190
= × 100%
190

= 5,2%

DATA PENGUKURAN TEGANGAN


Keterangan :

R1 = 510Ω

R2= 2200Ω

R3= 100Ω

R4=1000Ω

R5= 3300Ω

R6= 200Ω

Tegangan Power Supply = +9 V

1 R1 = 510 Ω 10
10
X1=1V

10
2 R2 = 2200 Ω 10
X3 =3V

10
3 R3 = 100 Ω 10
X 0,2 = 0,2 V

10
4 R4 = 1000 Ω X 1,6 = 1,6 V
10

10
5 R5 = 3300 Ω 10
X 4,2 = 4,2 V

10
6 R6 = 200 Ω 10
X 0,4 = 0,4 V
V jumlah = V1+V2+V3+V4+V5+V6

= 1+3+0,2+1,6+4,2+0,4

= 10,4V

VII. Kesimpulan

 Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didisain untuk mengatur tegangan listrik
dan arus listrik dengan resistensi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik
diantara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistensi berbanding dengan arus yang
mengalir berdasarkan hukum ohm.
 Penulisan nilai resistor bergantung dengan sistem kode warna dan kode angka.
 Nilai resistor yang terukur dengan avometer hasilnya baik, karena nilai simpangan yang
diperoleh tidak jauh dengan nilai resistor berdasarkan kode warna.
 Nilai resistor yang terukur masih baik karena masuk ke dalam kategori range yang telah
dihitung.
 Semakin besar resistor, maka semakin besar pula Tegangan dalam resistor tersebut
 Resistor berbanding lurus dengan tegangan namun berbanding terbalik dengan arus

Anda mungkin juga menyukai