Anda di halaman 1dari 12

PEMBIASAN CAHAYA

Kelompok 11
Pengertian
Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya karena melalui dua medium
Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam yaitu :
yang berbeda kerapatan optiknya.
Syarat-syarat terjadinya pembiasan :
1) cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya;
2) cahaya datang tidak tegak lurus terhadap bidang batas (sudut datang lebih kecil dari 90 derajat).

a. Mendekati garis normal b. Menjauhi garis normal


Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya
cahaya merambat dari medium optik kurang rapat ke merambat dari medium optik lebih rapat ke medium
medium optik lebih rapat, contohnya cahaya optik kurang rapat, contohnya cahaya merambat dari
merambat dari udara ke dalam air. dalam air ke udara.
Indeks Bias

Pembiasan cahaya dapat terjadi dikarenakan perbedaan laju cahaya pada kedua medium. Laju cahaya pada
medium yang rapat lebih kecil dibandingkan dengan laju cahaya pada medium yang kurang rapat. Menurut
Christian Huygens (1629-1695) :
“Perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa dengan laju cahaya dalam suatu zat dinamakan indeks bias.”

Ket:
Ket: n
n == Indeks
Indeks Bias
Bias
n
c 1==Kecepatan
Ketetapancahaya
indeks di
bias medium
ruang hampa1 (3𝑥108 𝑚/𝑠)
n
v 2==Kecepatan
Ketetapancahaya
indeks dalam
bias medium 2
zat (m/s)
Hukum Pembiasan Cahaya Snellius

Seorang ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snellius melakukan eksperimen untuk mencari
tahu hubungan antara sudut datang dengan sudut bias. Hasil eksperimen ini menghasilkan
hukum Snellius yang berbunyi
1. sinar datang, sinar bias serta garis normal, terletak pada
satu bidang datar yang sama (segaris).
2. Apabila sinar (cahaya) datang dari medium kurang rapat
menuju medium yang lebih rapat dibiaskan mendekati garis
normal, sementara sinar (cahaya) yang datang dari medium
lebih rapat menuju medium kurang rapat dibiaskan
menjauhi garis normal. hasil pembagian dari sinus sudut
datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap
dan disebut indeks bias.

sin 𝑖
𝑛=
sin 𝑟
Perambatan sinar pada prisma

Ketika sinar dilewatkan pada prisma, ternyata terjadi penyimpangan arah sinar datang pertama dengan
sinar bias akhir. Hal ini diakibatkan karena ujung-ujung prisma membentuk sudut. Sudut yang dibentuk antara
perpanjangan sinar datang pertama dan sinar bias akhir disebut sudut deviasi atau sudut penyimpangan.
Spektrofotometer

Spektrofotometer merupakan alat yang


digunakan untuk mengukur absorbansi dengan
cara melewatkan cahaya dengan panjang
gelombang tertentu pada suatu obyek kaca
atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari
cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan
dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang
dilewatkan akan sebanding dengan
konsentrasi larutan di dalam kuvet.
Cara Perawatan dan Penyimpanan Alat :
1. Sebelum digunakan, biarkan mesin warming-up selama 15-20 menit.
2. Spektrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar sinar matahari langsung, karena cahaya dari
matahari akan dapat mengganggu pengukuran.
3. Simpan spektrofotometer di dalam ruangan yang suhunya stabil dan diatas meja yang permanen.
4. Pastikan kompartemen sampel bersih dari bekas sampel.
5. Saat memasukkan kuvet, pastikan kuvet kering.
6. Lakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


1. Larutan yang dianalisis merupakan larutan berwarna
2. Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang
yang mempunyai absorbansi maksimal.
3. Kalibrasi Panjang gelombang dan Absorban
Contoh soal
Gambar dibawah ini melukiskan peristiwa pembiasan sinar. Jika indeks bias medium I adalah 4/3, indeks
bias II adalah 5/3 dan sinus sudut datang adalah 3/4. Maka nilai sinus sudut biasnya adalah…

a. 3/5 b. 5/8 c.4/5 d.2/3 e.8/9

Anda mungkin juga menyukai