PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Lebih dari 90 %
dari semua populasi diabetes adalah diabetes melitus tipe 2 yang ditandai dengan
penurunan sekresi insulin karena berkurangnya fungsi sel beta pankreas secara
2012).
penyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3
juta pada tahun 2030. Senada dengan WHO, International Diabetes Federation
(IDF) pada tahun 2009, memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM dari 7,0
juta pada tahun 2009 menjadi 12,0 juta pada tahun 2030. Meskipun terdapat
jumlah penyandang DM sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2030. (PARKENI,
2011)
Berdasarkan nasional kesehatan dasar penelitian (RIKESDAS, 2013)
diabetes mellitus pada usia> 15 tahun. Tertinggi prevalensi diabetes mellitus adalah
Sedang kan yang terendah adalah di Provinsi Lampung (0,8%), kemudian Bengkulu
dan Kalimantan Barat (1%) dan Central Kalimantan (1,2%), dan Kalimantan
provinsi yang ada di Indonesia. Berdasarkan umur, pasien banyak dalam rentang
berdasarkan catatan medik dari RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya tahun
2007 hingga 2009 jumlah pasien DM meningkat dari 375 kasus menjadi 514 kasus.
Sebanyak 74% hingga 80% kasus DM tahun 2007-2008 terjadi pada usia 45 tahun
sedangkan tahun 2009 sekitar 42% dan angka yang cukup tinggi sebanyak 36%
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, tahun 2016 jumlah
penderita DM berjumlah 7,254 kasus dan pada tahun 2017 berjumlah 3,831 kasus
yaitu menjadi 3.885 kasus. Dari hasil statistik Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Tengah yang terus meningkat, belum ada solusi bagi para penderita, penderita
merasa dilema, karena pola hidup penderita berubah drastis dan ditambah lagi
prediabetes, riwayat keluarga, obesitas, kurang aktivitas, usia dan stres. Berdasarkan
penelitian, stres meningkatkan risiko DM pada usia dewasa muda hingga 23%.
Stres adalah respon tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap kebutuhan yan
terganggu, suatu fenomena universal yang terjadi dalm kehidupan sehari – hari
tidak dapat dihindari, setiap orang mengalaminya, stres memberikan dampak secara
total pada individu yaitu fisik, psikologis, intelektual, sosial dan spritual, stres juga
Stres dan DM memiliki hubungan yang sangat erat, pada keadaan stres
merupakan musuh dari insulin sehingga membuat glukosa lebih sulit masuk ke
dalam sel dan meningkatkan glukosa dalam darah, jika seseorang mengalami stres
maka kortisol yang akan dihasilkan semakin banyak, ini akan mengurangi
sensitifitas tubuh terhadap insulin dan menyebabkan terjadinya DM. (Potter &
Perry, 2005).
Menurut christina dan Mistra (2008), tingkat stres yang tinggi dapat memicu
kadar gula darah seseorang semakin meningkat, sehingga tinggi tingkat stres yang
dialami oleh klien DM, maka penyakit diabetes melitus yang diderita akan semakin
bertambah buruk.
kemampuan klien DM untuk melakukan sendiri peduli. Tujuan DSME adalah untuk
pemecahan masalah dan aktif kolaborasi dengan tim kesehatan untuk meningkatkan
kualitas hidup dan status kesehatan pasien. Tujuan pendidikan manajemen dir
komplikasi akut dan kronis, dan optimalkan kualitas hidup, sambil menjaga agar
biaya tetap dapat diterima. Ada pengetahuan dan keterampilan yang signifikan
defisit pada 50-80% pasien dengan diabetes, dan kontrol glikemik yang ideal
(HbA1c <7%) dicapai dalam waktu kurang dari setengahnya individu dengan
diabetes tipe 2.
Stres tidak dapat dipisahkan dari aspek kehidupan. stres dapat dialami oleh
siapa saja, tidak terkecuali penderita diabetes melitus tipe 2. Stres akan memiliki
efek yang negatif jika tidak mendapatkan solusi yang tepat. stressor atau penyebab
terjadinya stres pada klien dengan diabetes melitus tipe 2 umumnya terjadi karena
yang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian, yang berjudul “hubungan
Diabetes Self Management Education and Support (DMSE/S) terhadap stres pada
and Support (DMSE/S) terhadap stres pada pasien diabetes melitus tipe 2 di
D. Tujuan
1. Tujuan umum
and Support (DMSE/S) terhadap stres pada pasien diabetes melitus tipe 2 di
Raya”
E. Kegunaan penelitian
1. Puskesmas
2. Penelitian
Masyarakat
F. Definisi operasional