A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang kekurangan energi kalori
pada kehamilan, diharapkan ibu hamil mampu memahami tentang
kekurangan energi kronik pada kehamilan
2. Tujuan Khusus
1. Diharapkan ibu hamil dapat mengetahui tentang pengertian kekurangan
energi kronik pada kehamilan
2. Diharapkan ibu hamil dapat mengetahui tanda dan gejala kekurangan
energi kronik pada kehamilan serta penyebabnya
3. Diharapkan ibu hamil dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan dari
kekurangan energi kronik pada kehamilan
4. Diharapkan ibu hamil dapat mengetahui cara pencegahan kekurangan
energi kronik pada kehamilan
5. Diharapkan ibu hamil dapat megetahui cara penanganan kekurangan
energi kronik pada kehamilan
B. Materi (terlampir)
1. Pengertian kekurangan energi kronik pada ibu hamil
2. Tanda dan gejala kekurangan energi kronik pada ibu hamil
3. Penyebab kekurangan energi kronik pada ibu hamil
4. Pencegahan kekurangan energi kronik pada ibu hamil
5. Penanganan kekurangan energi kronik pada kehamilan
C. STRATEGI PELAKSANAAN
a. Persiapan
Membuat Satuan Acara Penyuluhan
Membuat Leaflet
Melakukan pendekatan dan persiapan terhadap klien yang akan diberi
penyuluhan.
Membekali diri dengan ilmu pengetahuan yang cukup dan
mempersiapkan mental untuk menyampaikan penyuluhan
b. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan
No Kegitan Waktu
Penyuluhan Peserta Media
1. Pembukaan - Memberikan leaflet - Mengambil leaflet 3 menit
KEK - Menjawab salam
- Mengucapkan salam - Memperhatikan
- Memperkenalkan diri - Memperhatikan
- Menjelaskan maksud
dan tujuan
D. METODE
1. Ceramah secara individual (face to face)
2. Tanya jawab
3. Diskusi
E. MEDIA
Leaflet
F. EVALUASI
1. Ibu hamil dapat menjelaskan kembali hal-hal yang telah diterangkan oleh
penyuluh, berupa :
a) Pengertian kekurangan energi kronik pada kehamilan
b) Tanda dan gejala kekurangan energi kronik pada kehamilan serta
penyebabnya
c) Dampak dari kekurangan energi kronik pada kehamilan
d) Pencegahan dari kekurangan energi kronik pada kehamilan
e) penanganan kekurangan energi kalori pada kehamilan
2. Peserta aktif bertanya
3. Peserta merasa senang mengikuti penyuluhan
G. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian KEK
Kekurangan Energi Kronis adalah keadaan dimana penderita
kekurangan makanan yang berlangsung manahun (kronis). Ibu hamil
diketahui menderita KEK dilihat dari pengukuran LILA, adapun batas LILA
ibu hamil dengan resiko KEK di Indonesia adalah kurang dari 23,5 cm
(Depkes RI, 2002)
Kekurangan energi kronik (KEK) yaitu keadaan ibu hamil yang
menderita kekurangan makanan yang berlangsung lama (kronik) dengan
berbagai timbulnya gangguan kesehatan pada ibu hamil (Sayogo,2007).
2. Penyebab KEK
Menurut (Djamaliah, 2008) penyebab dari KEK yaitu :
a. Ekonomi
Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemberian makanan
yang akan dikonsumsi sehari-harinya. Seorang dengan ekonomi yang
rendah maka kemungkinan besar gizi yang dibutuhkan tidak tercukupi.
Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang gizi, karena
tidak dapat menyediakan kebutuhan gizi yang seimbang
b. Pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan mempengaruhi
pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilakunya. Ibu
hamil dengan pengetahuan gizi yang rendah, kemungkinan akan
memberikan gizi yang kurang bagi bayinya
c. Asupan makanan yang tidak mencukupi kebutuhan tubuh
4. Dampak KEK
a. Bagi Ibu
Bagi ibu hamil yang menderita KEK dapat melemahkan fisiknya
yang pada akhirnya menyebabkan perdarahan, partus lama, abortus dan
infeksi (Susilowati, 2008).
b. Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan prematur / sebelum
waktunya, perdarahan post partum, serta persalinan dengan tindakan
operasi cesar cenderung meningkat (Susilowati, 2008).
c. Bagi bayi
Bayi yang terlahir dari ibu hamil yang menderita KEK akan
mengalami keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, berat badan lahir rendah (BBLR) (Susilowati, 2008).
5. Pencegahan KEK
Menurut Chinue (2009), cara pencegahan KEK adalah :
a. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi yaitu :
- Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan
makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan
makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan,
tempe).
- Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung
vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk,
dan nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat
besi dalam usus.
b. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum tablet
penambah darah.
6. Penanganan KEK
a. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi
Makanan pada ibu hamil sangat penting, karena makanan
merupakan sumber gizi yang dibutuhkan ibu hamil untuk perkembangan
janin dan tubuhnya sendiri. Keadaan gizi pada waktu konsepsi harus
dalam keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat tambahan protein,
mineral, dan energi.
Apabila terjadi atau timbul masalah medis maka hal yang perlu dilakukan
yaitu :
a) Rujuk untuk konsultasi
b) Perencanaan sesuai kondisi ibu hamil
c) Minum tablet zat besi atau tambah darah : Ibu hamil setiap hari harus
minum satu tablet tambah darah (60 mg) selama 90 hari mulai minggu
ke 20.
d) Periksa kehamilan secara teratur : Setiap wanita hamil menghadapi
resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Ibu hamil sebaiknya
memeriksakan
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2002. Asuhan persalinan normal. Jakarta: JHPIEGO
Djamaliah. 2008. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kekurangan energi
kronis pada ibu hamil. http://www.journal.unhas.ac.id, diakses tanggal 17
Maret 2017
Ginarti. 2012. Askeb KEK di BPS Ariyanti Sragen. Karya Tulis Ilmiah.
Surakarta: STIKES Husada
Susilowati. 2008. Pengukuran Status gizi dengan antropometri gizi. Jakarta : CV.
Trans Info Media.