Anda di halaman 1dari 3

Melukat

Apo adyanv acarisam rasena sam agasmahi


Payasvan agna a gahi sam prayaya sam ayusa | [Rig Veda I.23.23]

Artinya: Sekarang kami menerjunkan diri ke dalam air ini, kami meleburkan diri manunggal
dengan kekuatan yang mewujudkan air ini. Semoga kekuatan suci yang tersembunyi dalam air ini,
menyucikan dan memberikan kekuatan suci kepada kami.

Seperti halnya alam semesta [bhuana agung], badan kita [bhuana alit] juga terbagi menjadi Tri
Loka [tiga bagian].

1. Bhur Loka pada badan kita adalah bagian pusar ke bawah sampai ujung kaki.
2. Bvah Loka pada badan kita adalah bagian leher ke bawah sampai pusar.
3. Svah Loka pada badan kita adalah bagian leher ke atas sampai ujung kepala.
Upacara Melukat ini dimaksudkan untuk melakukan pembersihan pikiran dan jiwa secara
spiritual dalam diri manusia. Upacara ini merupakan adat tradisi umat Hindu Bali yang secara
turun-temurun masih dilaksanakan hingga kini. Sementara penyucian rohani sendiri ialah sebuah
proses untuk menghilangkan berbagai pengaruh kotor/ klesa yang ada dalam diri manusia.

Klesa mempunyai pengertian kotor. Klesa sendiri ada lima, yakni Awidya yang berarti
kegelapan jiwa karena terlalu mengagungkan diri sendiri, Asmila berarti mementingkan diri
sendiri, Raga yang bermakna lebih mementingkan mengumbar hawa nafsu, Dwesa berati bendi
dan dendam, serta Abhiniwesa yang bermakna rasa takut. Jika kelima hal tersebut ada dan
mendominasi manusia maka dipastikan hidupnya akan gelap dan kotor.

Sementara Melukat sendiri berasal dari kata Sulukat yakni “Su” berarti baik dan “Lukat”
bermakna penucian. Jadi secara maknawinya, Sulukat berarti menyucikan diri untuk memperoleh
kebaikan, kerahayuan.

Tata Cara Melukat:

– Upacara dipimpin oleh seorang Pemangku, kemudian sesajen yang telah disiapkan diberikan
mantra-mantra.
– Orang yang akan yang akan di upacarai terlebih dahulu di mantrai oleh pemangku.
– Setelah Proses pemantraan selesai orang yang diupacarai tersebut percikan/disiram dilukat
(dibersihkan) dengan air buah kelapa gading. (Buah kelapa gading untuk upacara ini, diambil
yang masih muda dan baru berisi air saja).
– Setelah mandi air kelapa gading, alangkah baiknya juga yang bersangkutan melakukan ritual
mandi tempat yang mengandung mata air atau air alami seperti laut, danau, sungai atau tempat
tempat pemandian yang diyakini bisa membawa berkah juga dapat membersihkan diri baik lahir
maupun batin.

Upacara ini dilakukan pada saat bulan purnama, tilem, Kajeng Kliwon. Umat Hindu Bali
percaya bahwa dengan melakukan upacara Melukat ini hal-hal yang bersifat kotor atau negatif
akan kembali bersih, suci dan tergantikan oleh hal yang positif untuk melanjutkan hidup dimasa
yang akan datang. Dalam implementasinya, Upacara Melukat ini kerap dilakukan secara beramai-
ramai dan biasanya diadakan ditempat yang bersejarah, seperti pura, tempat pemandian yang
dikeramatkan, atau laut yang juga dianggap memiliki pengaruh magis.
Mantram saat melukat:

Om sarira parisudhamàm swàha

Artinya: semoga badan fisik dan badan pikiran hamba menjadi suci.

Kalau melukat di mata air, ucapkan mantram tersebut di setiap pancuran [masing-masing] sebelum
kita membasahi rambut, membersihkan seluruh bagian badan dan sebelum meminum airnya tiga
kali. Kalau melukat di campuhan atau laut, ucapkan mantram tersebut sama juga sebelum kita
membersihkan diri, tapi tidak usah meminum airnya. Lebih baik lagi kalau proses melukat ini
[terutama di mata air dan campuhan], kita lakukan juga sambil mandi dan keramas [dengan sabun
dan shampoo].

Jalasena–abhi sincata
Jalasena-upa sincata | [Atharva Veda VI.57.2]
Artinya: Mandilah [mandi seperti biasa] dan basahi seluruh bagian tubuh [semua bagian tubuh
terkena air langsung] yang dipengaruhi [penyakit dan energi negatif] di dalam air suci.

Anda mungkin juga menyukai