Anda di halaman 1dari 4

Semua yang saya tulis dalam lembar jawaban ini adalah hasil pemikiran saya sendiri, sama sekali

tidak ada unsur plagiarisme, karena secara sukarela saya menjunjung tinggi kejujuran akademik.
a). Judul Penelitian : Pembelajaran Biologi dengan Modul Berbasis Group Discovery Learning
(GDL) Pada Materi Protista.

b). Masalah
1. Bagaimana perbedaan hasil belajar pada tiap siswa sebelum dan sesudah menggunakan
modul berbasis Group Discovery Learning (GDL) ?
2. Apa modul berbasis Group Discovery Learning layak untuk digunakan sebagai bahan ajar?
3. Apakah modul berbasis Group Discovery Learnig (GDL) efektif dalam meningkatkan hasil
belajar ?

c). Tujuan
1. Untuk mengetahui kelayakan modul pembelajaran berbasis Group Discovery Learning
(GDL).
2. Untuk mengetahui keefektifan modul berbasis Group Discovery Learning (GDL).
3. Untuk mengetahui model dan media terhadap hasil belajar siswa pada materi Protista.

d). Penjelasan Data, dan Jenis Data


Jenis penelitian adalah penelitian dan pengembangan. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah angket untuk analisis kebutuhan, validasi ahli, praktisi, tanggapan siswa
terhadap modul, dan wawancara untuk analisis kebutuhan. Jenis data yang digunakan pada
penelitian ini yaitu data kualitatif dan kuantitatf.
Pertama-tama sya menguji kelayakan modul yang telah dibuat dengan divalidasi oleh
dua ahli dan dua praktisi. Ahli yang memvalidasi modul diantaranya ahli penyajian modul, ahli
materi, ahli perangkat pembelajaran serta dua guru mata pelajaran Biologi. Adapun saran dari
para ahli dan praktisi yaitu cover nya diperbaiki dan beberapa gambar harus diganti.
Uji coba lapangan juga dilakukan pada sepuluh siswa pada kelas yang berbeda
dengan kelas penelitian. Uji coba ini dilakukan sebagai uji perbandingan untuk melihat
seberapa besar pengaruh penggunaan modul antara kelas yang menggunakan modul dan yang
tidak menggunakan modul. Pada uji coba lapangan ini mendapatkan saran dari siswa untuk
memperbaiki tulisan yang ada pada modul agar lebih terbaca dengan jelas.
Selanjutnya uji keefektifan penggunaan modul dengan cara melihat nilai pengetahuan
dan nilai sikap. Nilai pengetahuan didapat dengan cara memberikan pretest sebelum
menggunakan modul dan posttest sesudah penggunaan modul. Selanjutnya nilai dihitung
dengan menggunakan uji statistik. Setelah dihitung dengan menggunakan uji statistik hasilnya
dapat dilihat apakah hasil nya signifikan atau tidak.
d). Hasil Penelitian
Uji pertama dalam penelitian kelayakan modul menunjukkan bahwa rata-rata
penilaian masuk kedalam kategori baik. Uji kedua yaitu uji lapangan juga menunjukkan bahwa
rata-rata penilaian masuk kedalam kategori baik. Pada uji ketiga yaitu uji nilai pengetahuan
menunjukkan bahwa hasil nya signifikan karena F kalkulasi > Ftable jadi hasilnya signifikan
dengan keputusan H0 ditolak sehingga terdapat perbedaan nilai hasil belajar pengetahuan siswa
sebelum dan sesudah menggunakan modul berbasis GDL.
Berdasarkan penelitian yang telah saya lakukan, uji pertama yaitu uji kelayakan
modul yang telah divalidasi oleh dua ahli dan dua praktisi. . Ahli yang memvalidasi modul
diantaranya ahli penyajian modul, ahli materi, ahli perangkat pembelajaran serta dua guru mata
pelajaran Biologi. Adapun saran dari para ahli dan praktisi yaitu cover nya diperbaiki dan
beberapa gambar harus diganti. Data yang telah divalidasi menunjukkan bahwa rata-rata
penilaian masuk kedalam kategori baik.
Uji coba lapangan juga dilakukan pada sepuluh siswa pada kelas yang berbeda
dengan kelas penelitian. Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata penilaian siswa masuk
kedalam kategori baik. Pada uji coba lapangan ini mendapatkan saran dari siswa untuk
memperbaiki tulisan yang ada pada modul agar lebih terbaca dengan jelas.
Selanjutnya uji keefektifan penggunaan modul dengan cara melihat nilai
pengetahuan, nilai sikap, dan nilai keterampilan. Nilai pengetahuan didapat dengan cara
memberikan pretest sebelum menggunakan modul dan posttest sesudah penggunaan modul.
Selanjutnya nilai dihitung dengan menggunakan uji statistik. Setelah dihitung dengan
menggunakan uji statistik hasilnya menunjukkan bahwa hasilnya signifikan karena F kalkulasi
> Ftable dengan keputusan H0 ditolak sehingga dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai
hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan modul.
Penggunaan modul disini sangat baik dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar
siswa karena kesempatan siswa dapat belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan
terhadap guru, selain itu pada modul juga terdapat umpan balik positif yang akan memberikan
penguatan terhadap pemahaman siswa.

e). Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian keseluruhan modul yang dikembangkan masuk dalam
kategori baik dan efektif sehingga layak digunakan sebagai bahan ajar. Pembelajaran
menggunakan modul berbasis GDL efektif terhadap peningkatan hasil belajar, yang ditandai
dengan peningkatan hasil belajar, yang ditandai dengan perbedaan hasil belajar sebelum dan
sesudah penggunaan modul.

f). Tiga Aplikasi Media Pembelajaran


Materi 1. Fungi dengan Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dan Metode
Diskusi
Model pembelajaran yang akan saya gunakan untuk materi fungi ini yaitu model
pembelajaran PBL (Problem Based Learning). Jadi, pertama-tama saya akan membagi siswa
menjadi beberapa kelompok. Kemudian, saya akan mengajukan suatu masalah yang harus
dipecahkan siswa, memotivasi para siswa agar dapat terlibat secara langsung untuk melakukan
aktivitas pemecahan masalah yang menjadi pilihannya misalnya bagaimana struktur tubuh
jamur dan bagaimana klasifikasi pada fungi ? Selanjutnya saya akan memberikan sebuah media
yaitu modul, sehingga siswa dapat terbantu untuk menyelesaikan suatu masalah yang diberikan.
Jadi saya akan meminta para siswa untuk keluar kelas sebentar untuk mencari sebuah jamur
yang kira-kira sudah dapat mewakili jawaban dari permasalahan yang diberikan. Setelah itu,
siswa dapat menggunakan modul sebagai referensi mereka untuk menyelesaikan masalah yang
telah diberikan.
Materi ini cocok menggunakan model pembelajaran PBL dengan bantuan media
pembelajaran yaitu modul karena saling berkaitan satu sama lain yang membantu siswa untuk
lebih memahami materi tentang fungi. Selanjutnya, saya akan membantu para siswa untuk
perencanaan dan penyiapan karya yang sesuai misalnya laporan. Serta saya akan membantu
para siswa untuk berbagi tugas antar anggota dalam kelompoknya. Setelah itu, saya dan seluruh
siswa akan melakukan evaluasi terhadap penyelidikan mereka dalam setiap proses yang mereka
gunakan.

Materi 2. Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup dengan Model Pembelajaran TTW
(Think Talk Write) dan Metode Diskusi
Pada materi pertumbuhan dan perkembangan ini saya menggunakan model
Pembelajaran TTW (Think Talk Write). Pertama-tama para siswa saya bagi menjadi
beberapa kelompok. Selanjutnya, saya berikan modul untuk setiap siswa dan siswa
diminta untuk membaca, menyimak, dan mengkritisi. Setelah siswa selesai
membaca, selanjutnya hasil bacaan dikomunikasikan dengan presentasi dan diskusi.
Setelah siswa selesai mendiskusikan nya, siswa diminta untuk mempresentasikannya
kedepan dan terakhir dibuat laporan hasil presentasi dan dikumpulkan kepada guru.

Materi 3. Sistem Pernafasan dengan Model Pembelajaran STAD (Student Team Achievement
Divisions) dan Metode Diskusi dan Ceramah
Pada materi sistem pernafasan ini saya menggunakan media pembelajaran STAD
karena pada model pembelajaran ini sangat cocok menggunakan media modul. Pertama-tama
saya akan menjelaskan pokok-pokok materi tentang sistem pernafasan. Setelah selesai
menjelaskan saya akan membagi seluruh siswa menjadi beberapa kelompok belajar.
Selanjutnya saya memberikan stimulus kepada siswa mengenai sistem pernafasan sehingga
dapat didiskusikan dalam kelompok belajarnya. Dalam model STAD ini setiap anggota
kelompok dapat berperan aktif untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman-pemahaman
masing anggotanya dalam menguasai materi sehingga setiap anggota kelompok dapat
mengerjakan tes dan kuis yang diberikan.
Selanjutnya saya akan memberikan kuis kepada siswa dan memberikan skor kepada
siswa yang mampu menjawab kuis dengan benar. Kuis ini merupakan komponen yang menjadi
salah satu indikator ketercapaian pemahaman materi. Pada tahap ini siswa dapat
menyumbangkan skor yang dimilikinya untuk membantu teman dalam satu kelompok. Namun
siswa yang dapat menyumbangkan skor adalah siswa yang memiliki skor diatas skor dasar.
Selanjutnya pemberian penghargaan kepada kelompok yang memiliki skor tertinggi.

g). Daftar Referensi


Agustanti, T.H. 2012. Implementasi Metode Inquiry untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi.
JPII 1 (1) (2012):16-20.
Brown, A, and Campione, J.(1994). Guided discovery in a community of learners. In K.
McGilly (Ed), Classroom Lessons: Integrating cognitive theory and classroom practice (pp.
229-270). Cambridge, MA: MIT Press.
Chrisnia, Octovi. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Group Discovery
Learning (GDL) pada Materi Protista Kelas X SMA Karangpandan. Tesis. Universitas Sebelas
Maret. Surakarta.
Sanguni, Fatimah. 2010. Perbedaan antara Metode Cooperative Learning tipe Jigsaw dengan
Metode Problem Based Learning terhadap Hubungan Interpersonal. Insani Vol.12 No.02.

Anda mungkin juga menyukai