Anda di halaman 1dari 6

3

BAB II
PEMBAHASAN

Bab ini membahas (1) penggunaan dan perkembangan rekam medis


konvensional, (2) penggunaan dan perkembangan rekam medis elektronik, dan
(3) kelebihan dan kekurangan dokumen rekam medis konvensional dan
elektronik. Berikut ini penjelasan masing-masing subbahasan tersebut

2.1 Penggunaan dan Perkembangan Rekam Medis Konvensional


Handiwidjojo(2009) menyatakan bahwa “rekam medis adalah berkas yang
berisi identitas, anamnesa, penentuan fisik, laboratorium, diagnosa, dan
tindakan medis terhadap seorang pasien yang dicatat baik secara tertulis
maupun elektronik”.
Menurut UU Praktik Kedokteran dalam penjelasan pasal 46 ayat (1) yang
dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepada pasien.
Pengertian rekam medis diperkuat melalui Peraturan Mentri Kesehatan
(Permenkes) No. 269/2008, bahwa jenis data rekam medis dapat berupa teks
(baik yang terstruktur maupun naratif), gambar digital (jika sudah menerapkan
radiologi digital), suara (misalnya suara jantung) video, maupun yang berupa
biosignal seperti rekaman EKG.
Menurut Simbolon (2015) “rekam medis merupakan rangkuman informasi
lengkap perihal proses pelayanan medis di masa lalu, masa kini, dan perkiraan
terjadi di masa yang akan datang”.
Kegunaan rekam medis dapat dilihat berbagai aspek. Secara umum
kegunaan rekam medis yaitu :
a. Sebagai alat komunikasi antar dokter dengan tenaga ahli lainnya yang ikut
ambil bagian dalam memberikan pelayanan pengobatan, serta perawatan
terhadap pasien.
b. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang harus
diberikan kepada seorang pasien.
c. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan
penyakit, dan pengobatan selama pasien berkunjung atau dirawat dirumah
sakit
4

d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi


terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien. (Depkes RI,
1997)
Dokumen rekam medis memiliki manfaat yang dapat digolongkan dari
berbagai aspek, antara lain :
a. Aspek administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya
menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai
tenaga medis dan perawat dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
b. Aspek medis
Catatan tersebut digunakan sebagai dasar untuk merencanakan perawatan
atau pengobatan yang harus diberikan kepada pasien.
c. Aspek hukum
Menyangut masalah adanya jaminan kepastian hukum berdasarkan keadilan,
dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda buti
untuk menegakkan keadilan.
d. Aspek keuangan
Isi rekam medis dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya
pembayaran pelayanan. Tanpa adanya bukti catatan tindakan atau
pelayanan, maka pembayaran tidak dapat dipertanggungjawabkan.
e. Aspek penelitian
Berkas rekam medik mempunyai nilai penelitian karena isinya
menyangkut data atau informasi yang dapat digunakan sebagai aspek
penelitian.

f. Aspek pendidikan
Berkas rekam medik mempunyai nilai pendidikan karena isinya
menyangkut tentang data atau informasi tentang kronologis tentang
pelayanan medik dari pelayanan medik yang diberikan pada pasien.
g. Aspek dokumentasi
Isi rekam medis menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan
dan harus dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan sarana
kesehatan.
Rekam medis sebagai suatu berkas dokumen mempunyai dua bentuk/jenis,
yaitu rekam medis konvensional dan rekam medis elektronik. Rekam medis
konvensional merupakan suatu tulisan atau catatan atau dokumentasi yang
5

secara kronologis dan sistematis menggambarkan dan menerangkan riwayat


kesehatan penyakit seseorang.

2.2 Penggunaan dan Perkembangan Rekam Medis Elektronik


Menurut Aditya, Mursityo & Pramono (2018) menyatakan bahwa
“sekarang ini pengelolaan data medis yang dilakukan secara manual sudah
dibuat menjadi otomatis dengan sistem informasi untuk mempercepat proses
kerja para pelaku kesehatan dalam memperoleh data medis”.
Menurut Permenkes(2010) “rekam medis harus dibuat secara tertulis,
lengkap dan jelas atau secara elektronik yang memuat identitas pasien,
diagnosa, tindakan, dan pelayanan yang diberikan pasien oleh setiap dokter
atau dokter gigi yang menjalankan praktik kedokteran”.
Menurut Kalogriopoulus et all (dalam Pratama & Darnoto, 2017) “negara
berkembang masih disibukkan dengan penanganan berbagai penyakit infeksi
atau penyakit menular namun proses dokumentasi yang efektif dan efisien
masih sangat dibutuhkan”. Penerapan rekam medis elektronik menjadi salah
satu solusi dalam menyelesaikan masalah ini. Dengan adanya dukungan dari
UU ITE Tahun 2008 dan Permenkes No. 269 Tahun 2008 mengenai keabsahan
RME (Rekam Medis Elektronik) sebagai bukti hukum yang memberikan
harapan cerah bagi perkembangan RME (Rekam Medis Elektronik).
(Simbolon,2015) menyatakan “dengan kemajuan teknologi muktahir maka
pencatatan atau rekam medis tidak hanya dicatat dalam kertas, namun telah
dapat dilakukan pula dalam komputer, microfilm, pita suara dan lain
sebagainya”.
Menurut Ekawati, Safitri, & Sanjaya(2016) “rekam medis elektronik
(RME) adalah sistem teknologi informasi yang mencatat semua data termasuk
yang berhubungan dengan pelayanan medis dokter yang melibatkan semua
data termasuk peresepan elektronik, catatan perawat, hasil radiologi, catatan
rehabilitasi, catatan panduan pelayanan gizi, catatan intruksi kepatuhan
pasien”.
Adriani, Kusnanto, Indriono(2017) menyatakan bahwa “rekam medis
elektronik (RME) merupakan suatu sistem informasi kesehatan
terkomputerisasi yang berisi data demografi, data medis, dan dapat dilengkapi
dengan sistem pendukung keputusan”.
6

Ekawati, Safitri, & Sanjaya(2016) RME (Rekam medik elektronik)


merupakan penyajian kebenaran data pasien yang baik, dan sepenuhnya
ditentukan oleh kelengkapan dan konsistensi klinisi memasukkan informasi itu
di dalam RME selama aktivitas pelayanan kesehatan sehari-hari. Ini sesuai
dengan penelitian bahwa perilaku klinisi memainkan peran penting dalam
kualitas data. Kualitas data resep yang diperoleh sangat tergantung pada sejauh
mana klinisi melengkapi RME dengan informasi obat.
Penggunaan RME (Rekam Medis Eletronik) memberikan manfaat besar
bagi pelayanan kesehatan seperti pelayanan dasar dan pelayanan rujukan
rumah sakit. Salah satu manfaat dari RME (Rekam Medis Eletronik) adalah
menyediakan ketersediaan catatan elektronik pasien di rumah sakit. Hal ini
juga meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan pasien di rumah sakit.
Selain itu, RME (Rekam Medis Eletronik) juga memberikan manfaat untuk
bagian administratif pada bagian retrival pasien. (Erawantini, Nugroho,
Sanjaya, & Heriyanto, 2018)
Di Indonesia penggunaan inovasi RME (Rekam Medis Elektronik) boleh
dikatakan masih berjalan ditempat. Beberapa alasan mengapa RME (Rekam
Medis Elektronik) tidak berkembang adalah :
a. Banyak pihak yang mencurigai bahwa rekam medis elektronik tidak
memiliki perlindungan hukum yang jelas, khususnya berkaitan dengan
penjaminan agar data yang tersimpan dan terlindungi
b. Tidak adanya pendanaan untuk menerapkan RME (Rekam Medis
Elektronik) di rumah sakit. Aspek finansial menjadi persoalan penting
karena rumah sakit harus menyiapkan infrastruktur Teknologi
Informasi (komputer, jaringan kabel maupun nir kabel, listrik, sistem
pengamanan,konsultan, pelatihan dan lain-lain)
c. RME (Rekam Medis Elektronik) tidak menjadi prioritas. Karena
rumah sakit lebih mengutamakan sistem lain seperti sistem penagihan
elektronik, sistem akuntansi, sistem penggajian dsb. Rumah sakit
beranggapan bahwa semua sistem itu lebih diutamakan karena dapat
menjamin manajemen keuangan rumah sakit yang cepat, transparan
dan bertanggung jawab. (Handiwidjojo, 2009)
Pratama & Darnoto(2017) menyatakan bahwa apabila rumah sakit telah
memahami pentingnya RME (Rekam Medis Elektronik) , maka RME
7

(Rekam Medis Elektronik) akan dianggap sebagai sebuah investasi. Proses


perencanaan untuk RME (Rekam Medis Elektronik) telah dipahami oleh
banyak pihak baik dari jajaran manajemen ataupun pengelola TI.
Handiwidjojo(2009) “kunci yang paling menentukan apakah RME akan
diadopsi atau tidak terletak padaada tidaknya kebutuhan, bukan teknologinya,
baik menurut dokter maupun manajemen rumah sakit”. (Erawantini,
Nugroho, Sanjaya, & Heriyanto,2012). Mewujudkan penerapan rekam medis
elektronik, diperlukan proses migrasi rekam medis kertas ke rekam medis
elektronik yaitu dengan proses yang dimulai dengan pengenalan rekam medis
elektronik berikut manfaatnya, pelatihan penggunaan rekam medis elektronik
pada pengguna sehingga mereka mampu menggunakan saat memberikan
pelayanan kepada pasien.
Namun demikian proses evaluasi terhadap investasi RME (Rekam Medis
Elektronik) belum dilakukan. Hasil penelitian Rizanti (dalam Pratama &
Darnoto, 2017) menunjukkan bahwa rumah sakit haji berada pada skala usaha
yang meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya RME (Rekam
Medis Elektronik) maka terjadi peningkatan investasi rumah sakit. Untuk
mempercpat atau mendorong rumah sakit beralih ke RME (Rekam Medis
Elektronik) perlu adanya dukungan dari pemerintah berupa sosialisasi yang
dilakukan tentang manfaat dan potensi RME (Rekam Medis Elektronik) yang
harus gencar dilakukan. (Handiwidjojo, 2009)

2.3 Kelebihan dan Kelemahan Dokumen Rekam Medis Konvensional dan


Elektronik
Rekam medik konvensional dan Rekam medik elektronik. Keduanya
memiliki keunggulan dan kekurangan
2.3.1 Kelemahan dokumen rekam medik konvensional
 Memerlukan tempat yang luas jika pasien banyak
 Memerlukan proses pencarian, pengurutan, penyisiran, dan akses yang
cukup lama.
 Memerlukan beberapa orang untuk mengakses
 Resiko terhadap rayap, kutu buku, kebakaran, banjir dan lain-lain
 Banyak kertas yang menumpuk
2.3.2 Kelebihan dokumen rekam medis konvensional
 Tidak tergantung dari listrik
 Operasional mudah
 Tidak memerlukan tenaga yang dapat mengoperasikan komputer
8

2.4 Kelebihan dan Kelemahan Dokumen Rekam Medis Elektronik


2.4.1 Kelemahan dokumen rekam medis elektronik
 Sangat tergantung pada teknologi informasi (soft ware dan hard ware)
 Membutuhkan operator yang dapat mengoperasikan komputer
 Sangat tergantung listrik, karena kalau listrik mati pelayanan terganggu
 Biaya awal tinggi
 Bahaya jika terkena virus komputer

2.4.2 Kelebihan dokumen rekam medis elektronik


 Tidak memerlukan tempat yang luas
 Dalam pelayanan tidak membutuhkan banyak orang
 Tidak banyak kertas yang menumpuk
 Mudah dan cepat diakses
 Tidak memerlukan proses pencarian, penyisiran dan pengurusan secara
manual.

Anda mungkin juga menyukai