Anda di halaman 1dari 18

1.

Gunakan sebuah variable

Variabel adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga mempengaruhi
peristiwa atau hasil penelitian. Dengan menggunakan variabel, kita akan meperoleh lebih
mudah memahami permasalahan. Hal ini dikarenakan kita seolah-olah sesudah mendapatkan
jawabannya. Biasanya bentuk soal yang menggunakan teknik ini adalah soal counting
(menghitung) atau menentuakan suatu bilangan. Dalam penelitian sains, variable adalah
bagian penting yang tidak bisa dihilangkan.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi variabel:

# TIA MUTIARA

Variabel adala sesuatu yang menjadi pusat atau fokus perhatian, yang memberikan pengaruh
dan memiliki nilai sehingga dapat berubah. Variabel dapat disebut juga peubah. Variabel
merupakan objek penelitian yang dapat menentukan hasil penelitian

# ANONIM

Variable merupakan sarana untuk memperoleh pemahaman tergadap masalah yang sedang
diteliti secara benar. Dengan menggunakan variable-variable tertentu, peneliti menguji benar
atau tidaknya asumsi dan rumusan masalah yang sebelumnya sudah dibuat

Nama variable dapat berupa huruf, angka maupun garis bawah. Namun dalam
penulisannya, variable harus diawali dengan huruf atau (_) garis bawah, kemudian diikuti
huruf atau angka. Penulisan variable dengan karakter awal angka tidak diperbolehkan.

Menggunakan sebuah variable atau dengan membuat sebuah kalimat terbuka merupakan
strategi yang banyak dijumpai pada buku-buku teks. Strategi kalimat terbuka atau pertanyaan
paling banyak di ajar di sekolah, dan kebanyakan hanya ini satu-satunya strategi dalam
menyelesaikan masalah. Namun guru hendaknya menyadari bahwa tidak semua masalah dapat
diselesaikan dengan strategi ini. Hendaknya terlebih dahulu siswa melihat hubungan-hubungan
informasi yang ada dalam suatu masalah terlebih dahulu, kemudian menetukan kalimatnya.
Siswa juga perlu mempelajari bahwa satu kalimat belum tentu cukup untuk sebuah masalah,
mungkin saja dua atau tiga tergantung maslahnya. Berikut ini adalah beberapa contoh masalah
yang penyelesaiannya mengunakan kaliamat matematika yang diambil dari Suydam (1998).
Strategi dapat dikatakan satu-satunya strategi yang diajarkan di SD. Strategi ini digunakan bila:

 Sebuah ungkapan yang setara untuk bilangan apapun disajikan.


 Sebuah masalah yang dikemukakan merupakan persamaan.
 Masalah menghendaki suatu bukti atau pemecahan secara umum.
 Sebuah masalah yang memuat ungkapan-ungkapan seperti “berurutan”, “genap”, atau
“ganjil” pada bilangan bulat.
 Adanya sejumlah besar kasus.
 Sebuah bukti diminta untuk dalam sebuah masalah yang melibatkan bilangan.
 Ada besaran yang tidak diketahui sehubungan besaan yang diketahui.
 Anda ingin mengembangkan sebuah rumus umum.
Contoh masalah yang diselesaikan dengan menggunakan strategi gunakan sebuah variable
sebagai berikut: Carilah bilangan paling besar yang dapat membagi jumlah 3 bilangan cacah
yang berurutan?
Dengan mencoba beberapa contoh, anda mungkin mencoba mengira bahwa 3 bilangan itu
adalah bilangan terbesar. Namun dalam hal ini perlu digunakan sebuah variable untuk
menghitung semua pemisalan yang mungkin dari 3 bilangan yang berurutan.
Sebuah variable merupakan sebuah huruf, yang menyatakan sebuah bilangan yang tidak
ditentukan untuk sementara. Berikut ini dikemukakan langkah-langkah penyelesaian masalah
di atas:

Langkah-langkah penyelesaian:
I. Tentukan yang diketahui:
 Tentang apa masalah tersebut? Tentang bilangan cacah.
 Berapa banyak bilangan tersebut? 3.
 Bagaimana hubungan ketiga bilangan tersebut? Berurutan.
 Apa pertanyaan yang akan kamu jawab pada masalah ini? Bilangan terbesar manakah yang
dapat membagi jumlah ketiga bilangan tersebut?

II. Pilih sebuah strategi


 Bagaimana kita dapat mengetahui bilangan yang terbesar yang dapat membagi jumlah ketiga
bilangan tersebut? Kita akan memisalkan salah satu dari ketiga bilangan berurutan tersbut
dengan sebuah variabel, misalnya bilangan yang pertama = x. Bilangan yang kedua
adalah x+1, dan bilangan yang ketiga adalah x+1+ 1 atau x + 2.
 Kita dapat menyatakan ketiga bilangan yang berurutan tersebut dalam hubungan-hubungan
yang dinyatakan pada masalah, maka penjumlahan ketiga bilangan tersebut dapat
dinyatakan sebagai berikut: x + (x+1) + (x+2), dan dengan menjumlahkan ketiga bilangan
yang dengan sebuah variabel tersebut akan diperhitungkan mana pembagi yang terbesar
untuk hasil jumlah ketiga bilangan tersebut.

III. Selesaikan masalah


Siapa saja di kelas boleh mengemukakan pendapatnya bagaiman cara mencari bilangan
pembagi-pembagi hasil jumlah tersebut, dan apa yang harus dilakukan lebih dahulu. Berikut
adalah penyelesaian kalimat matematika tersebut:
Jumlah ketiga bilangan = x + (x+1) + (x+2)
=x+x+1+x+2
= 3x + 3
= 3(x + 1)
Dengan demikian hasil penjumlahan ketiga bilangan tersebut adalah 3(x+1) atau 3 kali
bilangan yang ditengah. Pembagi terbesar untuk sebuah bilangan adalah bilangan itu sendiri
yakni 3 x bilangan yang ditengah.

IV. Kemukakan jawaban: Jadi 3 (x+1) pada


V. Perluasan: Bilangan apakah pembagi terbesar untuk jumlah 4 atau 5 bilangan berurutan?

2. Strategi Membuat Daftar


Sebuah daftar atau kelompok daftar dibuat untuk memelihara tebakan atau
perhitungan yang dipesan dan memastikan semua kemungkinan perhitungan dilibatkan
dan tidak ada data yang dimasukkan secara berulang. Menghitung sering digunakan
untuk menggambarkan hasil akhir. Daftar digunakan sebagai perbandingan atau pola
penemuan untuk menentukan satu atau lebih jawabannya.
Contoh masalah :
1. Buat sebuah daftar
Soal :
a. Ibu memiliki 4 kaleng permen.setiap kaleng berisi 10 permen,jika permen tersebut di
bagi pada 4 orang anak.berapa buah permen yang diterima oleh setiap anak?
b. Rahma mmiliki 10 buah kelereng, kemudian aziz membelikan 5 kelereng lagi buatnya
.rahma ingin membagikan kelerengnya pada 4 orang temannya sama banyak berapa
sisa kelereng rahma ?
Jawab :
a. Dik : - 4 kelereng permen yang masing-masingnya berisi 10 permen
-ibu membagikan permen pada 4 orang anak
Ditanya : berapa masing –masing anak mendapatkan permen ?
Penyelesaian :

Buat daftar yang jumlahnya 40

Anak 1 Anak Anak3 Anak Anak 5


2 4

1 2 3 4 30
2 3 4 5 24
3 4 5 6 22
4 5 6 7 18
5 4 5 5 21

Dan begitu seterusnya .


Perluasan : jika ada 6 orang anak berapakah permen yang didapat masing – masing anak
tersebut ?

b. Dik : - rahma memiliki 10 kelereng


- kelereng rahma ditambah oleh aziz sebanyak 5 kelereng
- rahma membagikannya kepada 4 orang temannya sama banyak
Dit :berapa sisa kelereng rahma ?
Penyelesaian :

1 2 3 4

3 3 3 3

3 x 4 = 12
Dan sisa nya 3 kelereng
Jadi masing –masing anak mendapatkan 3 kelereng dan kelereng rahma pun sisa 3
Perluasan : berepakah sisa kelereng rahma jika temannya ada 6 orang ?

3. Strategi Menyederhanakan Masalah


Strategi ini berkait dengan penggunaan contoh-contoh khusus yang lebih mudah
dan lebih sederhana, sehingga gambaran umum penyelesaian masalah akan lebih mudah
dianalisis dan akan lebih mudah ditemukan.
Masalah dengan bilangan yang besar atau pecahan seringkali terlihat sulit.
Mensubstitusikan bilangan bulat yang kecil biasanya akan memudahkan pemecah
masalah dengan struktur masalah. Pecahkan masalah dengan bilangan yang
disubstitusikan tersebut, dan kemudian kembalikan ke masalah aslinya. Cara tersebut
merupakan sebuah strategi pemecahan masalah dan dapat membuat siswa lebih percaya
diri dalam memecahkannya. Masalah-masalah rutin seringkali menjadi lebih sederhana
dengan strategi ini.
Contoh masalah:
Berikut adalah sebuah contoh masalah yang diselesaikan dengan “selesaikan msalah yang
lebih sederhana.

Yori, Doni, Zul,dan Danil bertemu di halaman sekolah pada hari Minggu pagi. Jika setiap
mereka berjabat tangan dengan yang lain. Berapa banyak jabat tangan yang terjadii pada
hari Minggu pagi dihalaman sekolah tersebut? Yori, Doni, Zul,dan Danil

Cara menyelesaikan:
I.Tentukan yang Diketahui: dengan mengemukakan pertanyaan sebagai berikut:
 Berapa banyak teman di halaman sekolah pada pada hariMinggu? 4
 Siapa nama-nama mereka? Yori, Doni, Zul,dan Danil
 Apa yang mereka lakukan pada hari Minggu pagi? Berjabat tangan.
 Apa maksudnya setiap mereka berjabat tangan dengan yang lain?
 Siapa yang akan berjabat tangan dengan Yori? Doni, Zul,dan Danil
 Siapa berjabat tangan dengan Doni? Yori, Zul,dan Danil
 Siapa berjabat tangan dengan Danil? Yori, Zul,dan Doni
 Siapa berjabat tangan dengan Zul? Yori, Doni, dan Danil
 Apakah ketika Yori berjabat tangan dengan Doni, Doni juga berjabat tangan dengan Yori?
Ya. Apakah ketika Yori berjabat tangan dengan Danil, Danil juga berjabat tangan dengan
Yori? Ya. Apakah ketika Zul berjabat tangan dengan Doni, Doni juga berjabat tangan
dengan Zul? Ya. Apakah ketika Zul berjabat tangan dengan Danil, Danil juga berjabat
tangan dengan Zul? Ya.
 Apa pertanyaan yang harus dijawab dari masalah ini? Berapabanyaknya jabat tangan di
halaman sekolah ketika mereka bertamu pada pagi Minggu?
I. Pilih Sebuah Strategi
Pada kertas buram, anda dapat membuat masalah yang lebih sederhana untuk membantu anda
dalam menyelesaikan masalah ini, akam membuat kita menyelesaikannmsalah akan lebih
mudah, yakni dengan memuali dengan 2 orang dulu, kemudian dengan 3 orang. Dengan
demikian kita dapat menetukan berapa banyaknya semua jabat tangan nantinya. Dengan
berakting, kita dapat terbatu untuk menentukan banyaknya jabat tangan.

III. Selesaikan masalahnya


Minta 2 anak berakting berjabat tangan. Minta bereka berperan sebagai Yori dan Doni.Minta
mereka berjabat tangan. Berapa banyaknya jabat tangan erjadi untuk 2 orang?
Minta siswa untuk berjabat tangan dengan orang ketiga, ikutkan sekarang Zul (terjadi 3 jabat
tangan). Kemudian datang Danil, maka dengan kedatangan Danil terjadi 3 jabat tangan lagi..
Jadi semuanya ada 6jabat tangan.

IV. Lihat Kesemula kembali


Baca kembali soalnya,apakah penyelesaiannya sudah sesuai dengan yang ditanyakan?

V. Perluas
Lihat pola dalam table. Jika jawaban anda sesuai dengan apakah yang ditanya oleh
masalah.kalau sudah sesuai coba anda lakukan dengan 6 orang bertemu dan mereka saling
berjabat tangan. Gunakan pola yang sudah didapatkan.

4. Gunakan Penalaran Secara tidak Langsung (Indirect Reasoning)


Kadang-kadang dalam matematika ada masalah yang tidak mudah menyelesaikannya
dengan penalaran secara langsung. Dengan penalaran tidak langsung mungkin suatu hal yang
terbaik. Suatu cara yang sederhana dari pandangan penalaran tidak langsung adalah untuk
mempertimbangkan suatu ruang yang kosong dengan hanya 2 tempat masuk, katakanlah A dan
B. Jika anda ingin menggunakan strategi penalaran secara langsung, untuk membuktikan bahwa
seseorang memasuki ruangan melalui A, namun anda juga dapat membuktikan seseorang melalui
A dengan melihat kepada pintu B. Jika seseorang masuk ke ruangan dan tidak masuk melalui
pintu B, maka orang tersebut pasti melalui pintu A. Dalam matematika, untuk membuktikan
dengan mengatakan A, adalah sebuah kondisi mengatakan “A” adalah benar. Seseorang
menganggap bahwa kondisi A tidak benar dan menunjukkan bahwa kondisi untuk tidak
mungkin.
 Menggunakan strategi penalaran tidak langsung cocok bila :
 Penalaran secara langsungnya lebih komplek, atau tidak mengarah kepada penyelesaian.
 Menganggap negasi yang sedang anda coba untuk membuktikan skop masalahnya sempit.
 Menghendaki suatu bukti.
Contoh masalah:
1. Buktikan bahwa jika hasil kali dua bilangan asli x dan y adalah ganjil, maka x dan y
kedua-duanya ganjil

Bukti

Bila pernyataan jika hasil kali dua bilangan asli x dan y adalah ganjil, maka x dan y
kedua-duanya ganjil ditulis sebagai p® q, maka p dan q masing-masing menjadi

p : hasil kali dua bilangan asli x dan y adalah ganjil

q : x dan y kedua-duanya ganjil

Akan dibuktikan kontrapositifnya, yaitu ~q® ~p, sehingga

~q : x dan y kedua-duanya tidak ganjil

Karena x dan y tidak ganjil, artinya genap, maka x = 2n dan y = 2m, untuk m, n Î bilangan
asli.

Sehingga xy = (2n)(2m) = 2 (2mn). Jadi, xy adalah bilangan genap. Artinya, hasil kali
dua bilangan aslil x dan y ternyata tidak ganjil, apabila x dan y masing-masing bukan
bilangan ganjil. Dengan kata lain,

~p : hasil kali dua bilangan asli x dan y adalah ganjil.

Dengan demikian telah dibuktikan ~q® ~p benar.

5. Menggunakan Sifat-sifat Bilangan

Memahami hakikat bilangan sering membantu kita dalam menyelesaikan masalah. Sebagai
contoh, mengetahui jumlah dua bilangan genap adalah genap dan pangkat dua bilangan ganjil
adalah bilangan ganjil. Dalam memeriksa hasil perhitungan. Penyelesaian dari masalah ini
tidak sesederhana yang penyelesaiannya dengan kira dan cek.
Contoh masalah :

1. Vita membeli 8 strip obat untuk sakit kepala di Apotek sehat. Harga 1 strip obat Rp. 7.250,00.
Setiap 1 strip obat berisi 12 tablet. Vita menjual obat tersebut secara eceran dengan harga Rp.
750,00 per tablet. Berapa keuntungan yang diproleh Vita jika semua obat habis terjual?

Diketahui:

- Obat yang dibeli 8 strip @ Rp. 7.250,00

- 1 strip = 12 tablet di jual @ Rp. 750,00

Ditanyakan : Berapa keuntungan vita jika semua obat habis terjual?

Jawab:

Hasil penjualan: 8 x 12 x 750 = 72.000

Pembelian obat : 8 x 7.250 = 58.000

Keuntungan = Hasil penjualan - pembelian obat

= (8 x 12 x 750) – (8 x 7.250)

= 72.000 – 58.000

= 14.000

Jadi keuntungan vita dari penjualan obat adalah Rp. 14.000,0

6. Gunakan kasus

Misalnya contoh dari beberapa kasus dibawah ini :

1. Tunjukkan bahwa jumlah dua bilangan genap adalah genap!


Informasi yang diberikan pada soal di atas adalah dua bilangan genap yang dapat ditulis
dengan 2n dan 2m dengan n dan m bilangan cacah. Sedangkan informasi yang akan dicari
adalah menunjukkan jumlahnya adalah genap. Jadi yang akan ditunjukkan adalah 2n +
2m = 2 (n + m)
Contoh : 2 (2) + 2 (4) = 2 (2+4) = 12

2. Gunakan angka 2, 3, 4, atau 6 untuk membuat kalimat berikut ini benar!


a) ________ + _________ + __________ = 11
b) ________ - __________ - __________ = 0
c) ________ + __________ - __________ = 4
d) ________ + ___________ + _________ = 9
jawab :
a) 2 + 3 + 6 = 11
b) 6 – 2 – 4 = 0
c) 6 + 4 – 6 = 4
d) 2 + 3 + 4 = 9

3. Bagaimanakah pola dari 3, 4, 12 3, 2, 6 3, 6, 6 3, 8, 24 3, 9, 9?


Jawab: bilangan ketiga merupakan KPK dari bilangan pertama dan kedua.
Dapat di buktikan yaitu :
a) KPK dari 3 = 3, 6, 9, 12
KPK dari 4 = 4, 8, 12
b) KPK dari 3 = 3, 6, 9, 12
KPK dari 2 = 2, 4, 6, 8
c) KPK dari 3 = 3, 6, 9, 12
KPK dari 6 = 6, 12
d) KPK dari 3 = 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24
KPK dari 8 = 8, 16, 24

e) KPK dari 3 = 3, 6, 9, 12, 15, 18


KPK dari 9 = 9, 18

7. Pecahkan Sebuah Persamaan


Beberapa masalah merupakan masalah yang sulit dipahami karena menggunakan
bilangan yang besar. Jadi siswa dapat membuat analog dengan bilangan-billangan yang
kecil.

Contoh masalah :

1. Bu Ayu membelanjakan 1/4 dari uangnya untuk membeli daging Ia membelanjakan 1/3
dari sisa uangnya untuk membeli buah-buahan Terakhir ia membelikan ½ dari uangnya
untuk membeli kemeja Sisa uang terakhir Rp. 30.000,00 Berapa uang awal bu neti?

Jawab:

Sisa uang terakhir Rp. 30.000,00

Bu Ayu membelanjakan ½ sisa uang untuk membeli kemeja Rp. 30.000,00

Bu Ayu membelanjakan 1/3 sisa uang untuk membeli buah

Bu Ayu membelanjakan ¼ sisa uang untuk membeli daging

Rp. 30.000,00

Uang awal 1/4 = 4x Rp. 30.000,00

= Rp. 120.000,00
Jadi ¼ dari Rp. 120.000,00 adalah Rp. 30.000,0

8. Lakukan simulasi
Dengan terlibat dalam penyelesaian adalah membantu siswa melihat
permasalahan. Keterlibatan mereka tersebut dapat memfokuskan perhatiannya pada hal-hal
yang mereka lakukan. Banyak masalah kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan
dengan menggunakan strategi melakukan tindakan sesuai dengan masalah. Berikut ini
sebuah contoh masalah yang penyelesaiannya dapat dengan menggunakan strategi
melakukan tindakan.
Contoh masalah :
Santi menghitung kendaraan yang lewat di depan rumahnya. Dia menemukan pada
pagi itu 7 pengemudi dengan 19 roda roda. Jika kendaraan yang lewar hanya terdiri dari 2
roda dan 3 roda. Berapa banyak kendaraan beroda 2 dan berapa banyak yang beroda tiga
yang lewat?
Penyelesaian:
Tentukan apa yang diketahui
 Apa pertanyaan yang harus anda jawab? Berapa banyak kendaraan beroda 2 dan berapa
banyak yang beroda tiga yang lewat?
 Apa yang diketahui? Terdapat 19 roda yang terdiri dari kendaraan beroda 2 dan beroda
3
Lakukan simulasi
 Simulasikan dengan menggunakan kendaraan mainan beroda 2 dan beroda 3.
 Hitung sampai jumlah roda genap menjadi 19 roda.
Kemukakan jawaban
dari simulasi yang telah dilakukan maka ada tiga kemungkinan jumlah kendaraan yang lewat
1. Lima kendaraan roda 3 dan 2 kendaraan roda 2
2. Tiga kendaraan roda 3 dan 5 kendaraan roda 2
3. Delapan kendaraan roda 2 dan 1 kendaraan roda 3

Dengan melakukan simulasi, masalah menjadi lebih jelas. Hal ini menarik dilakukan
jika masalahnya cukup menantang.``
9. Gunakan Sebuah model
Penggunaan strategi “gunakan sebuah model” bermanfaat dalam pemecahan
masalah geometri atau aplikasi-aplkasinya. Sering kita memperoleh masalah yang untuk
memamahami menghendaki suatu benda yang bersifat fisik. Sebuah model yang merupakan
tiruan dari objek-objek untuk menemukan masalah. Model-model dapat berupa dibuat
sesederhana mungkin namun hendaknya selengkap mungkin yakni dari sehelai kertas, dari
kayu, atau dari plastik atau benda tiruan yang dibuat terstruktur dengan hati-hati yang
seperti yang digunakan oleh seorang insinyur. Berikut ini dikemukan sebuah contoh masalah
yang penyelesaiannya menggunakan strategi “gunakan sebuah model”.
Contoh masalah :
Jelaskanlah bangun-bangun ruang yang jika ditusuk akan melalui keseluruhan dari
bangun tersebut.
Penyelesaian
Model yang digunakan adalah sebagai berikut:

Walaupun demikian, masih ada cara menusuk bangun selain yang dikemukakan di
atas.
Penggunaan strategi gunakan model cocok bila: (1) objek-objek yang bersifat
fisik dapat digunakan untuk menyajikan gagasan-gagasan yang sedang dibicarakan, (2)
sebuah gambar yang komplek atau tidak memadai untuk mengadakan pemahaman bagian
dalam dari masalah, dan (3) sebuah masalah yang melibatkan objek-objek 3 dimensi.

10. Gunakan analisis dimensi


Strategi analisis dimensional ini bermanfaat digunakan dalam masalah perubahan
yang melibatkan satuan-satuan pengukuran. Masalah-masalah sehubungan dengan jarak,
waktu, atau masalah yang melibatkan berbagai perbandingan kadang-kadang lebih mudah
dipahami dengan menganalisanya melalui analisis dimensional. Selain itu analisis
dimensional memberikan kita kesempatan untuk mencek jawaban kita untuk melihat apakah
kita telah menyatakannya dalam unit-unit yang pengukuran yang benar.
Contoh masalah:
David merencanakan untuk mengendarai sepeda motornya sepanjang lintas Sumatera. Dia
menggambarkan route perjalanannya pada sebuah peta dan panjang route perjalanannya
terebut 115 cm. Skala petanya tersebut adalah 1 cm = 39 km. Sepedamotor tesebut
menghabiskan bahan bakar 1 liter untuk 75 km. Jika harga bahan bakar Rp 4.500,- perliter.
Berapa biaya Daved untuk perjalanannya tersebut? (Burger dan Musse,1992)
Penyelesaian
Tentukan yang diketahui:
Apa yang akan dilakukan David? Akan mengendarai sepeda motor sepanjang Lintas
Sumatera.
Berapa cm panjang rute perjalanan David jika dilihat peta? 115.
Kendaraan apa yang digunakan David? Sepedamotor.
Berapa km dapat ditempuh untuk 1 liter oleh sepedamotor tersebut? 75 km
Berapa harga bahan bakar per liter? Rp 4.500,
Kalau begitu perapa skalanya? Skala peta adalah 1 cm=39 km.
Apa pertanyaan yang harus anda jawab? Berapa biaya perjalanan David untuk
perjalanannya sepanjang lintas Sumatera?

Diketehui: David akan mengendarai sepeda motor sepanjang lintas Sumatera


Panjang jalan yang akan ditempuh = 115 km
Skala pada peta = 1 cm untuk 39 km.
1 liter BB = 75 km.
Harga 1 liter BB = Rp 4.500,-
Ditanya: Biaya perjalanan David untuk perjalanannya sepanjang lintas Sumatera.
Pilih Sebuah Strategi
Dengan semua yang telah anda ketahui tersebut, maka dengan menggunakan strategi
“gunakan analisis dimensi” masalah ini akan dapat diselesaikan dengan jelas.

Pecahkan Masalahnya
Analisis dimensi (mengusaikan satu dimensi, satu dimensi)
1. Panjang jalan yang akan ditempu David:
Skala 1 cm : 39 km = 1 : 3.900.000
Kalau 115 cm pada peta,
maka panjang jalan sesungguhnya = 115 x 3.900.000
= 448.500.000 cm
=4.485 km
2. Banyak bahan bakar dibutuhkan:
1 Liter bahan bakar berguna untukmenepuh 75 km
Dibutuhkan bahan bakar = 4.485 : 75 = 59,8 liter.

3. Biaya dibutuhkan
Harga bahan bakar 1 liter = Rp 4.500,-
Biaya 59,8 liter = 59,8 x 4.500
= Rp 269.100,-
Jadi banyak biaya yang dibutuhkan David untuk perjalanan sepanjang linta Sumatera=
Rp269.100,-

Lihat Kembali
Baca masalah kembali. Lihat apakah informasi yang diberikan, dan pertanyaan utama.
Perbaiki pekerjaan kamu kembali. Apakah jawaban anda mempunyai alasan?
Perluas Jawabanmu
Coba ganti kendaraan yang digunakan seperti pesawat dan transit disuatu tempat,dan juga
menggunakan peta.
Berikut ini adalah soal-soal yang penyelesaiannya dengan menggunakan strategi
Gunakan analisis dimensi

11. Identifikasi bagian-bagian dari masalah


Sebuah masalah mungkin saja komplek, sehingga strategi untuk memecahkannya akan
lebih efektif jika dipecah menjadi bagian-bagian dari masalah tersebut. Dengan demikian,
bagian-dari bagian dari suatu masalah yang akhirnya, masalah tersebut dapat diselesaikan.
Hal ini dilakukan karena pemecahan masalah tidak dapat dilakukan sekaligus.
Contoh masalah:
Desa K dan M berjarak 14 km. Pada pukul 08.30, Slamet berangkat jalan kaki dari desa K
menuju desa M, dengan kecepatan 4 km/jam. Pada waktu yang bersamaan, Raharja
berangkat dari desa M menuju ke desa K, jalan kaki dengan kecepatan 3 km/jam. Pukul
berapa Slamet dan Raharja akan bertemu di tengah jalan?
Cara menyelesaikan masalah:
Tentukan yang diketahui
Berapa jarak desa K dan M ? 14 km
Berapa kecepatan berjalan Slamet? 4 km/jam.
Berapa kecepatan berjalan Raharja? 3 km/jam.
Berapa panjang terowongan? 9 km.
Bagaimana arah perjalanan mereka? Slamet dan Raharja berlawanan arah.
Apa pertanyaan yang harus kamu jawab pada soal ini? Pukul berapa mereka bertemu di
jalan?
Pilih salah satu strategi
Masalah ini dapat diselesaikan, dengan menyelesaikan bagian-bagian dari masalah, karena
masalah ini tidak dapat diselesaikan secara langsung.
Penyelesaian
Diketahui:
Misalkan jarak tempuh Slamet adalah S1 dan jarak tempuh Raharja S2.
Vslamet = 4 km/jam
Vraharja = 3 km/jam
Jarak desa K ke desa M = 14 km/jam
Ditanya: pukul berapa Slamet dan Raharja bertemu di jalan?
Penyelesaian:
S1 + S2 = 14 km
V1 x t + V2 x t =14 km
4 km/jam t +3 km/jam t = 14 km
7 km/jam t = 14 km
t = 14 km : 7 km/jam
t = 2 jam
jadi mereka akan bertemu setelah masing-masing berjalan selama 2 jam, maka mereka akan
bertemu pada pukul 10.30
12. Gunakan koordinat
Dalam penyelesaian masalah geometri dua dimensi, kita dapat menggunakan kertas
bertitik yang membentuk bersegi di atas sebuah bidang datar yang disebut system koordinat,
yang digunakan untuk mendapatkan informasi tambahan. Informasi yang bersifat angka-
angka ini dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan bagun-
bagun dua dimensi. Sistem koordinat juga dapat digunakan dalam ruang tiga dimensi seperti
bola.
Contoh masalah:
Di dalam kelas, jarak tempat duduk Ani dari dinding kanan 1m, dan 6 m dari dinding
belakang. Tempat duduk Siti di dalam kelas dari dinding kanan 6 m, dari dinding belakang 4
m. Berapakah jarak tempat duduk Ani dengan tempat duduk Siti di kelas itu?
Penyelesaian:
Petunjuk-petunjuk yang dapat digunakan dalam penggunaan strategi koordinat adalah
sebagai berikut:
1. Sebuah masalah dapat dinyatakan menggunakan 2 variabel.
2. Menemukan penyajian kembali dari garis-garis.
3. Sebuah masalah meliputi garis-garis sejajar, tegak lurus.
4. Lokasi dari bangun terhadap suatu bangun yang penting.
5. Sebuah masalah yang melibatkan peta.

Contoh Penyelesaian masalah yang dikemukakan di atas:


Diketahui:
Jarak tempat duduk Ani dari dinding kanan kelas = 1 m.
dari dinding depan = 6 m.
Jarak tempat duduk Siti dari dinding kanan kelas = 6 m,
dari dinding belakang = 4 m.
Ditanya: Jarak tempat duduk Ani dengan tempat duduk Siti di kelas itu.
Penyelesaian: Misalkan letak tempat duduk Ani dan Siti di kelas tersebut seperti gambar di
bawah ini.

.
A. .
.
S. R.
.
.
.
. . . . . . . . . . . . . . . .
.
.

Pada bidang koordinat terdapat segitiga SRA siku-siku.


Jarak tempat duduk Ani dengan Siti adalah seperti garis SA pada gambar di atas.
SA2 = SR2 + AR2 dengan SR = 6-1 m = 5; dan AR = 6 – 4 m = 2 m
= 25 + 4
= 29
SA = =5,39 m
Jadi jarak tempat duduk Ani dengan tempat duduk Siti = 5,39 m.

Perluas Jawabanmu
Coba ganti masalah dengan letak materi di lapangan, dengan kegiatan yang lain

13. Gunakan simetri


Berbagai tipe geometri dan simetri dapat terjadi pada masalah matematika. Simetri
geometri melibatkan hubungan timbal balik antara titik-titik yang membuat bangun dan
ukurannya. Sebagai contoh, bila harga-harga bilangan dapat diganti dan namun hasilnya
adalah ekuivalen.
Contoh masalah:
Rumah A dan rumah B dihubungkan dengan kabel TV. Titik yang merupakan
perpindahan adalah titik P yang terletak pada kabel l . Dimana sebaiknya titik P agar
penggunaan kabel sehemat mungkin.
.B

.A
l

Cara menyelesaikan.
Tentukan yang diketahui:
Apa yang akan dilakukan? Memasang kabel TV pada dua rumah..
Bagaimana pemasangan kabel yang akan di pasang? Sependek mungkin
Adakah syarat lain dari pemasangan kabel tersbut? Titik perpindahan harus terletak pada
sebuah garis lurus
Apa pertanyaan yang harus dijawab dari masalah tersebut? Dimana letaknya titik P agar
pemakaian kabel sependek mungkin.
Diketahui: Akan dipasang kabel TV untuk 2 rumah A dan B
Titik perpindahan kabel = P
P terletak pada sebuah garis lurus, tidak melalui A dan B.
Ditanya: Dimana letak P pada garis l itu, sehingga penggunaan kabel sehemat mungkin.

Penyelesaian:
Agar kabel dipasang sehemat mungkin, maka titik P terletak pada jarak terpendek atau garis
lurus yang menghubungkan kedua titik itu atau ke titik A dan ke titik B, hal ini dapat terjadi
bila dicari dengan pencerminan.
Misalkan lokasi kedua rumah A dan B serta garis l adalah seperti gambar di bawah ini:
.B

.A
P l

A’

B’

Jadi titip P berada pada perpotongan garis AB’ dan A’B, dengan B’ adalah pencerminan
titik B dan A’pencerminan titik A.

Lihat Kembali
Baca masalah kembali. Lihat apakah informasi yang diberikan, dan pertanyaan utama.
Perbaiki pekerjaan kamu kembali. Apakah jawaban anda mempunyai alasan?
Perluas Jawabanmu
Coba ganti situasi pemasangan kabel, musalnya titik B terletak di seberang titik A dan
garis l nya, dengan posisi bagaimana.

Anda mungkin juga menyukai