Anda di halaman 1dari 10

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

Makalah Untuk Memenuhi Tugas Fotogrametri


Dosen Pengampu : Kimpul Endro Sariyono, M.Pd

Fadli Arya Wisnu Baradi


Pendidikan Geografi B
17405244006

Jurusan Pendidikan Geografi


Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Yogyakarta
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini kemajuan teknologi terus meningkat termasuk dalam
penggunaan gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari.
Sebenarnya, gelombang elektromagnetik selalu ada disekitar kita. Salah
satu contohnya adalah gelombang radio. Tanpa kita sadari pula di dalam
tubuh manusia juga terdapat gelombang elektromagnetik yaitu sinar
merah.
Banyak manusia yang tidak sadar bahwa gelombang
elektromagnetik banyak digunakan untuk peralatan elektronik pada saat
ini. Salah satu contohnya adalah telepon gengam yang mana salah satu
pemanfaatan gelombang elektromagnetik.
Foster (2004) menyatakan bahwa gelombang elektromagetik ini
terdiri dari spektrum gelombang elektromagnetik yang dibedakan
berdasarkan frekuensi atau panjang gelombang. Oleh karena itu, disini kita
akan mempelajari tentang aplikasi penggunaan gelombang
elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Gelombang Elektromagnetik ?
2. Pemanfatan Gelombang Elektromagetik Dalam Fotogrametri ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gelombang Elektromagnetik


Elektromagnetik adalah gelombang yang terbentuk dari Gelombang
usikan medan magnetik dan medan listrik. Medan magnetik dan medan
listrik pembentuk gelombang elektromagnetik adalah gelombang
transversal, yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya. Radiasi
elektromagnetik membawa energi dalam perjalananya. Energi yang
tertangkap oleh sensor dipengaruhi oleh bentuk fisik obyek dan kondisi
atmosferik. Gelombang elektromagnetik memiliki 2 komponen pokok,
yaitu komponen elektrik dan komponen magnetik (Mather, 2004).
Radiasi elektromagnetik adalah pancaran gelombang yang punya
medan listrik dan magnet yang dapat menyebabkan perubahan struktur
dalam atom dari bahan yang dilaluinya. Jadi radiasi elektromagnetik adalah
radiasi yang tidak memiliki massa, terdiri dari gelombang radio, gelombang
mikro, inframerah, gelombang tampak, sinar-X, sinar gamma dan sinar
kosmik (Amsyari F, 1998).
Informasi yang diperoleh melalui gelombang elektromagnetik dapat
terkodifikasi dalam frekuensi, intensitas atau polarisasi gelombang
elektromagnetik tersebut. Informasi diperoleh dari radiasi secara langsung
gelombang elektromagnetik dari sumber benda ke sensor melalui bidang
bebas, atau radiasi tidak langsung melalui pantulan, penghamburan, atau
radiasi ulang menuju sensor (Elachi & Zyl, 2006).
Spektrum gelombang elektromagnetik yang kita ketahui mencakup
rentang frekuensi yang lebar. Gelombang radio, sinyal televisi, sinar radar,
cahaya tak terlihat, sinar-x dan sinar gamma merupakan contoh-contoh
gelombang elektromagnetik. Dalam ruang hampa, gelombang ini semuanya
merambat dengan kecepatan yang sama, 3 x 108 m/s (Swamardika, 2009).
Gambar 1. Spektrum Gelombang Elektromagnetik (Abdullah,2006).

Radiasi elektromagnetik non pengion berada pada rentang frekuensi


Hz (Hertz) sampai THz (Tera Hertz). Demikian pula panjang
gelombangnya, mulai dari panjang gelombang terkecil, yaitu nm
(nanometer) sampai lebih dari 1000 km (kilometer). Sedangkan energi
perfoton yang dihasilkan tentu saja berada pada rentang yang sangat lebar,
mulai dari peV sampai Ev. Potensi gangguan kesehatan antara lain
ditentukan energi perfoton yang dihasilkan oleh radiasi elektromagnetik
tersebut (Anies, 2007).
Gelombang elektromagnetik juga dapat diklasifikasikan
berdasarkan frekuensinya. Berikut ini adalah spektrum gelombang
elektromagnetik jika dilihat dari frekuensinya :
a. Sinar gamma 1019 – 1025 Hz
b. Sinar-x 1016 – 1020 Hz
c. Sinar ultraviolet 1015 – 1018 Hz
d. Sinar tampak 4 x 1014 – 7,5 x 1014 Hz
e. Sinar infra merah 1011 – 1014 Hz
f. Gelombang mikro 108 – 1012Hz (102 -106 MHz)
g. Gelombang radio 104 – 108Hz (Mahardika, 2005).
Radiasi radio frekuensi secara arbiter didefinisikan sebagai radiasi
elektromagnetik dalam kisaran frekuensi 0,3-30 Mhz, sementara definisi
arbiter dari mikro gelombang mencakup radiasi elektromagnetik yang
frekuensinya berkisar dari 30 Mhz-300 Ghz. Studi pada hewan
menunjukkan bahwa radiasi mikrogelombang dalam fekuensi yang berkisar
dari 200-24.000 Mhz bersifat mematikan, jika produk intensitas penyinaran
dan waktu penyinaran cukup besar untuk meningkatkan suhu tubuh
melampaui kemampuan homeostatik tubuh (>5oC). Misal, tikus yang
dipapar dengan radiasi 3000 Mhz pada densitas daya 300 Mw/cm2 akan
mengalami peningkatan suhu sebesar 8-10o C dan akan mati setelah
paparan selama 15 menit (Riyadina, 1997).

2.2 Pemanfaatan Gelombang Elektromagnetik


Aplikasi Gelombang Elektromagnetik pada Kehidupan Sehari-hari :
1. Sinar Gamma ( γ )
Sinar gamma termasuk gelombang elektromagnetik yang
mempunyai frekuensi antara 1020 Hz - 1025 Hz. Sinar gamma
merupakan hasil reaksi yang terjadi dalam inti atom yang tidak stabil.
Sinar gamma mempunyai daya tembus yang paling kuat dibanding
gelombang elektromagnetik yang lain. Sinar gamma dapat menembus
pelat besi yang tebalnya beberapa cm. Penyerap yang baik untuk sinar
gamma adalah timbal (Pb).
Aplikasi sinar gamma dalam bidang kesehatan adalah untuk
mengobati pasien yang menderita penyakit kanker atau tumor. Sumber
radiasi yang sering digunakan pada pengobatan penyakit ini adalah
Cobalt-60 atau sering ditulis Co-60. Salah satu alat untuk mendeteksi
sinar gamma adalah detektor Geiger - Muller. Ada jenis detektor sinar
gamma yang lain yaitu detektor sintilasi NaI-TI.
2. Sinar-X (Rontgen)
Sinar-X ditemukan oleh Wilhem Conrad Rontgen pada tahun 1895
sehingga sering disebut sebagai sinar Rontgen. Sinar-X termasuk
gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi antara 1016 Hz
- 1020 Hz. Sinar-X merupakan hasil transisi elektron-elektron di kulit
bagian dalam atom. Sinar-X mempunyai daya tembus terbesar kedua
sesudah sinar gamma. Sinar-X dapat menembus daging manusia.
Aplikasi Sinar-X Dalam bidang kesehatan untuk mengecek pasien
yang mengalami patah tulang. Sinar-X juga digunakan di bandara pada
pengecekan barang-barang penumpang di pesawat. Di pelabuhan
digunakan untuk mengecek barang-barang (peti kemas) yang akan
dikirim dengan kapal laut.
3. Sinar Ultraviolet (UV)
Sinar ultraviolet termasuk gelombang elektromagnetik yang
mempunyai frekuensi antara 1015 Hz - 1016 Hz. Sinar ultraviolet ini
merupakan hasil transisi elektronelektron pada kulit atom atau molekul.
Sinar ultraviolet tidak tampak dilihat oleh mata telanjang tetapi sinar ini
dapat dideteksi dengan menggunakan pelat-pelat film tertentu yang peka
terhadap gelombang ultraviolet. Matahari merupakan sumber radiasi
ultraviolet yang alami. Sinar ultraviolet yang dihasilkan oleh matahari
tidak baik pada kesehatan khususnya kulit jika mengenai manusia.
Manusia terlindungi dari sinar ultraviolet dari matahari karena adanya
lapisan ozon di atmosfer yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet ini.
Aplikasi sinar ultraviolet : banyak dipakai di laboratorium pada
penelitian bidang spektroskopi, salah contohnya untuk mengetahui
unsurunsur yang ada dalam bahan-bahan tertentu.
4. Sinar Tampak (Cahaya)
Sinar tampak sering juga disebut sebagai cahaya. Sinar tampak
termasuk gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi antara
4,3 x 1014 9 bisa melihat warna benda karena benda memantulkan
warna-warna ini dan masuk kembali ke mata kita.
Aplikasi dengan cahaya kita bisa melihat indahnya pemandangan,
kita dapat memotret sehingga gambarnya menjadi berwarna seperti
aslinya, kita dapat melihat televisi berwarna, dan sebagainya. sinar
tampak juga banyak dipakai dalam bidang spektroskopi untuk
mengetahui unsur-unsur yang ada dalam bahan.
5. Sinar Inframerah (IR)
Sinar inframerah ini merupakan hasil transisi vibrasi atau rotasi pada
molekul. Sinar inframerah termasuk gelombang elektromagnetik yang
mempunyai frekuensi di bawah 4,3 x 1014 Hz sampai sekitar 3 Ghz.
Sinar inframerah tidak tampak dilihat oleh mata telanjang tetapi sinar
infra merah dapat dideteksi dengan menggunakan pelat-pelat film
tertentu yang peka terhadap gelombang inframerah.
Aplikasi : Pesawat udara yang terbang tinggi ataupun satelit-satelit
dapat membuat potret-potret permukaan bumi, dengan mempergunakan
gelombang inframerah. Sinar inframerah juga banyak dipakai dalam
bidang spektroskopi untuk mengetahui unsur-unsur yang ada dalam
bahan.
6. Gelombang Radar (Gelombang Mikro).
Gelombang mikro (microwave) mempunyai frekuensi di kisaran 3
GHz.
Aplikasi : Gelombang mikro ini dapat digunakan untuk alat
komunikasi, memasak (microwave), dan radar (Radio Detection and
Ranging ). Dalam bidang transportasi, gelombang radar dipakai untuk
membantu kelancaran lalu lintas pesawat di pangkalan udara atau
bandara. Gelombang radar digunakan juga pada bidang pertahanan yaitu
untuk melengkapi pesawat tempur sehingga bisa mengetahui
keberadaan pesawat musuh.
7. Gelombang Televisi Gelombang televisi mempunyai frekuensi yang
lebih tinggi dari gelombang radio. Gelombang televisi ini merambat
lurus, tidak dapat dipantulkan oleh lapisan-lapisan atmosfer bumi.
Aplikasi : Gelombang televisi banyak dipakai dalam bidang
komunikasi dan siaran.
8. Gelombang Radio
Gelombang radio ini dipancarkan dari antena pemancar dan diterima
oleh antena penerima. Luas daerah yang dicakup dan panjang
gelombang yang dihasilkan dapat ditentukan dengan tinggi rendahnya
antena. Gelombang radio tidak dapat secara langsung didengar, tetapi
energi gelombang ini harus diubah menjadi energi bunyi oleh pesawat
radio sebagai penerima.
Aplikasi : gelombang radio sering digunakan untuk komunikasi
yaitu penggunaan pesawat telepon, telepon genggam (hand phone), dan
sebagainya.
BAB III
RINGKASAN

Fotogrametri adalah suatu seni, ilmu, dan teknik untuk memperoleh data-
data tentang objek fisik dan keadaan di permukaan bumi melalui proses perekaman,
pengukuran, dan penafsiran citra fotografik. Citra fotografik adalah foto udara yang
diperoleh dari pemotretan udara yang menggunakan pesawat terbang atau wahana
terbang lainnya.
Fotogrametri sangat tergantung pada gelombang elektromagnetik spektrum
sinar tampak dan sinar inframerah. Dalam perekaman wujud wilayah untuk menjadi
citra fotografik yang pada akhirnya untuk dianalisis merupakan pengembangan
pemanfaatan gelombang elektromagnetik.
Daftar Pustaka

Abdullah, M. 2006. Diktat Kuliah Fisika Dasar II Tahap Persiapan Bersama ITB.
Bandung: FMIPA ITB.
Amsyari F. 1998. Radiasi Dosis Rendah dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan.
Surabaya: Airlangga University Press.
Anies. 2007. Mengatasi Gangguan Kesehatan Masyarakat Akibat Radiasi
Elektromagnetik dengan Manajemen Berbasis Lingkungan. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Elachi, C., Jakob van Zyl. 2006. Introduction to the Physics and Techniques of
Remote Sensing. Edisi 2. New Jersey: John Wiley & Sons. 23-24.
Mather, Paul. (1999). Computer Processing of Remotely-Sensed Images: An
Introduction, Fourth Edition. Computer Processing of Remotely-Sensed
Images: An Introduction, Fourth Edition. 10.1002/9780470666517.
Riyadina W. 1996. Efek Biologis Dari Paparan Debu. Media penelitian dan
pengembangan Kesehatan 4(1): 11-14.
Swamardika, I.B.A., 2009. Pengaruh Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Terhadap Kesehatan Manusia. Teknik Elektro. Bali. Vol.8(1) : 107.

Anda mungkin juga menyukai