Anda di halaman 1dari 3

PROPOSAL PELAKSANAAN PELATIHAN TRIASE

DI RUMAH SAKIT BUBI AGUNG PALU


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu upaya untuk meningkatkan pelaksanaan triase dan keterampilan perawat dalam
penanggulangan penderita gawat darurat maupun yang gawat tidak darurat diantaranya
adalah dengan diadakannya pelatihan tentang kegawat daruratan sesuai dengan standar
internasional, khususnya untuk seorang perawat dan untuk tenaga kesehatan pada umumnya.
Sistim pelayanan tanggap darurat ditujukan untuk mencegah kematian dini ( early ) karena
trauma yang bisa terjadi dalambeberapa menit, pasien yang datang melalui IGD yang
mengalami perawata segera ( gawat darurat ) maupun yang tidak memerlukan tindakan
segera ( gawat tidak darurat ). Pada saat dilakukan tindakan triase dirumah sakit kadang-
kadang tidak sesuai dengan prosedur tindakan triase, sering kali seorang perawat salah dalam
memutuskan masalah disebabkan karena desakan keluarga atau faktor kepanikan perawat
karena banyaknya pasien yang gawat sehingga salah dalam memilih pasien. Seiring dengan
rendahnya pelaksanaan triase, maka angka kematian meningkat, triase sangat penting bagi
perawat untuk mengetahui mana yang gawat darurat dan mana yang gawat tidak darurat.
Menurut departeman kesehatan republik indonesia ( 2006 ), petugas kesehatan IGD pada
suatu rumagh sakit terdiri dari dokter ahli, dokter umum dan tenaga kerawatan yang dibantu
oleh perwakilan unit lain. Mengingat banyaknya kasus gawat darurat yang paling sering
ditemukan di IGD seperti trauma, jantung, maka untuk memenuhi standar pelayanan.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran pelaksanaan triase di ruang IGD Rumah Sakit Budi
Agung Palu

C. Tujuan pelatihan
Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan triase di ruang IGD Rumah Sakit
Budi Agung Palu.

D. Manfaat pelatihan
1. Bagi Instansi terkait RS. Budi Agung Palu
2. Bagi profesi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Triase

1. Pengertian

Triase berasal dari bahasa Prancis trier bahasa inggris triage dan diturunkan dalam
bahasa Indonesia triase yang berarti sortir. Yaitu proses khusus memilah pasien
berdasar beratnya cedera atau penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat
darurat penggunaan istilah triage ini sudah lama berkembang. Konsep awal triase
modern yang berkembang meniru konsep pada jaman napoleon dimana baron
dominique jean larrey ( 1766-1842 ), seorang dokter bedah yang merawat tentara
napoleon, mengembangkan dan melaksanakan sebuah system perawatan dalam
kondisi yang paling mendesak pada tentara yang datang tanpa memperhatikan
urutan kedatangan mereka. Sistem tersebut memberikan perawatan awal pada
luaka ketika berada dimedan perang kemudian tentara diangkut ke rumah
sakit/tempat perawatan yang berlokasi digaris belakang. Sebelum Larrey
menuangkan konsepnya, semua orang yang terluka tetap berada dimedan perang
sehingga perang usai baru kemudian diberikan perawatan. Pada tahun 1846, John
Wilson memberikan kontribusi lanjutan bagi filosofi triase. Dia mencatat bahwa,
untuk penyelamatan hidup melalui

Anda mungkin juga menyukai