Devi-Operasi Caesar
Devi-Operasi Caesar
Makalah
disusun oleh
KELAS : A
S1 KEPERAWATAN
STIKEP PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya dapat terselesaikannya
makalah yang berjudul “Operasi Caesar” guna memenuhi tugas mata kuliah
Agama.
Makalah ini berisi informasi mengenai Pengertian, Hukum dan Risiko
dalam Operasi Caesar. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
tentang operasi caesar dalam pandangan islam dan kesehatan yang disajikan
berdasarkan berbagai sumber informasi dan referensi.
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang dihadapi.
Namun disadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala
yang dihadapi dapat teratasi. Terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya mahasiswa STIKEP
PPNI JABAR. Diharapkan saran dan kritik demi perbaikan pembuatan makalah
dimasa yang akan datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Bagaimana perawatan yang baik dan benar pasca melakukan operasi
caesar?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian operasi caesar.
2. Untuk mengetahui penyebab dan risiko dalam melakukan operasi caesar.
3. Untuk mengetahui hukum dalam operasi caesar menurut pandangan islam.
4. Untuk mengetahui perawatan yang baik dan benar pasca melakukan
operasi caesar.
1.4 Manfaat
A. Bagi Pasien
Dengan adanya makalah ini semoga dapat memberi wawasan tentang
hukum dan bahaya operasi plastik.
B. Bagi Perawat
Dengan adanya makalah ini semoga dapat digunakan untuk
pengembangan ilmu keperawatan dan menambah wawasan mengenai
operasi caesar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
6. Ketuban pecah dini lebih dari 24 jam bayi belum lahir.
Ketika ketuban sudah pecah, tidak ada lagi pelindung untuk janin.
Dikhawatirkan akan terjadi infeksi dan keracunan pada bayi jika
selama 24 jam setelah ketuban pecah bayi belum lahir. Apabila bayi
sudah cukup umur untuk dilahirkan, dokter biasanya akan
melakukan tindakan caesar apabila jalan normal sudah tidak
mungkin ditempuh.
7. Kontraksi terlalu lemah.
Proses persalinan dengan kontraksi terlalu lemah bisa
membahayakan untuk ibu dan janin. Pembukaan tidak maju-maju
padahal sang ibu sudah kehilangan tenaga. Oleh karena itu, operasi
caesarlah yang kemudian dilakukan untuk menyelamatkan ibu dan
janin.
Adapun alasan lainnya yang para ibu lakukan untuk operasi caesar
seperti ingin melahirkan anaknya sesuai dengan tanggal yang
diinginkan dan jalan lahir ingin tetap utuh sehingga organ
kewanitaannya sama seperti sebelum melahirkan.
4
a. Rahim pecah (uterine rupture)
Ini Resiko ini terjadi karena bekas luka di rahim lebih mudah robek
atau hancur. Untuk perempuan yang mengalami kondisi ini, bayi
yang dikandungnya berisiko mengalami kematian 10 kali lebih
tinggi.
b. Adhesi dan jaringan parut
Risiko infeksi biasanya terjadi pada luka jahitan bekas sayatan pada
tujuh lapisan jaringan perut. Meskipun banyak infeksi pasca operasi
caesar tidak serius, namun bisa menyebabkan rasa sakit dan tidak
nyaman. Infeksi minor ini tetap menyebabkan sakit dan ada
kemungkinan akan mempengaruhi jaringan perut yang lebih dalam.
Sehingga tentu Infeksi yang lebih serius membutuhkan perawatan
lebih lama di rumah sakit.
c. Plasenta Previa
Melahirkan dengan operasi caesar lebih dari satu kali akan membuat
letak plasenta terlalu dekat dengan leher rahim. Sehingga apabila
leher rahim terbuka, akan menyebabkan keguguran dan perdarahan
hebat. Perdarahan sangat banyak dapat mengakibatkan anemia atau
ibu memerlukan transfusi darah.
d. Placenta Accreta
Kelainan ini terjadi apabila tempat menempel plasenta terlalu dalam
di dinding rahim. Bekas luka operasi caesar dapat meningkatkan
risiko ini. Kondisi ini kemungkinan bisa melibatkan kerusakan pada
rahim atau organ lainnya sehingga menyebabkan perdarahan.
5
1. Dalam Keadaan Darurat.
Yang dimaksud dalam keadaan darurat dalam operasi caesar adalah
adanya kekhawatiran terancamnya jiwa ibu, atau bayi, atau kedua-duanya
secara bersamaan. Dibolehkan dilakukan operasi caesar untuk
menyelamatkan jiwa ibu dan anak. Dalil-dalilnya sebagai berikut :
Pertama : Firman Allah subhanahu wa ta’ala :
اس أَحيَا فَ َكأَنَّ َما أَحيَاهَا َو َمن
َ ََّج ِميعًا الن
“Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka
6
perut ibu. Dari dua kerusakan tersebut, maka yang paling ringan adalah
dibedahnya perut ibu, maka tindakan ini diambil untuk menghindari
kerusakan yang lebih besar, yaitu terancamnya jiwa ibu dan anak.
Berkata Syekh Abdurrahman as- Sa’di [9]: “ Dan dibolehkan melukai
badan, seperti membedah perut, untuk mengobati penyakit. Jika
manfaatnya lebih banyak dari pada mafsadahnya, maka Allah tidak
mengharamkannya. Hal semacam ini telah disinggung oleh Allah di
beberapa tempat dari kitab-Nya, diantaranya adalah firman-Nya :
َاس َو َمنَافِ ُع َكبِير ِإثم فِي ِه َما قُل َوال َميس ِِر الخَم ِر َع ِن يَسأَلُونَك
ِ َّنَف ِع ِه َما ِمن أَكبَ ُر َو ِإث ُم ُه َما ِللن
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada
keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia,
tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.“ ( Qs al-Baqarah : 219
)
2. Dalam Keadaan Hajiyat
Keadaan Hajiyat dalam operasi Cesar adalah adanya kekhawatiran
terjadinya bahaya atau sesuatu yang tidak baik, seperti cacat permanen dan
lainnya, yang akan menimpa ibu, atau bayi, atau kedua-duanya secara
bersamaan, tetapi bahaya ini tidak sampai pada terancamnya jiwa ibu atau
anak. Seperti halnya jika lingkar rongga panggul yang lebih kecil dari
ukuran janin, sehingga akan kesulitan ketika melahirkan secara alami, usia
ibu yang terlalu tua, kelainan letak plasenta, ukuran bayi terlalu besar atau
terjadi bayi kembar.
Dalam keadaan hajiyat ini, operasi cesar boleh dilakukan, karena
hajiyat kadang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga sebagian
ulama menyamakan kedudukannya dengan darurat. Oleh karenanya,
mereka meletakkan kaidah fiqhiyat sebagai berikut :
ُورةِ َمن ِزلَةَ ت َن ِز ُل ال َحا َجة
َ الض َُّر، صةً أَو كَانَت ًِ َعا َّمة
َّ خَا
“Kebutuhan itu disamakan dengan kedudukan darurat, baik yang bersifat
umum, maupun khusus”.
3. Dalam Keadaan Tahsiniyat
7
Keadaan Tahsiniyat di dalam operasi Cesar adalah adanya keinginan dari
pasien atau yang mewakilinya untuk bisa mencapai sesuatu yang
merupakan pelengkap di dalam kehidupannya, yang sebenarnya hal itu
tidak mengancam jiwanya atau tidak menyebabkan bahaya jika tidak
dilakukan operasi Caesar. (Najah, 2013) seperti halnya seorang istri yang
melakukan operasi caesar dengan harapan bisa membahagiakan suaminya,
karena jalan lahir bayi masih utuh, sehingga organ kewanitaannya sama
seperti sebelum melahirkan, atau sekedar ingin menentukan tanggal
kelahiran sesuai yang dikehendaki, atau tidak mau berlama-lama
menjalani proses persalinan normal yang kadang membutuhkan waktu
berjam-jam, atau hanya sekedar ingin menghindari rasa sakit ketika
melahirkan secara normal. Operasai caesar dalam kondisi ini haram
hukumnya. Sebab tidak boleh bagi seseorang untuk berbuat sesuatu
terhadap dirinya kecuali dengan izin dari syariat. (zahro, 2012)
2.4 Perawatan yang Baik dan Benar Pasca Melakukan Operasi Caesar
A. Hubungan perawat dengan luka pasca operasi caesar
perawatan luka pada pasien sectio caesar merupakan salah satu hal yang
penting untuk dilaksanakan guna mencegah atau meminimalisir terjadinya
infeksi pasca pembedahaan. Perawatan luka pada dasarnya mencakup
prosedur penggantian balutan, irigasi luka, dan mengangkat jahitan.
Pergantian balutan dilakukan setelah 2-3 hari setelah operasi. Pada
prosedur pembersihan luka ketika mengganti balutan digunakan larutan
antiseptik atau larutan garam fisiologis,. Irigasi luka atau tindakan
pembersihan luka secara mekanis dengan larutan isotonic atau
pengangkatan fisik pada jaringan debris, benda asing atau eksudat dengan
kasa atau spuit. Adapun mengenai mengangkat jahitan harus dilakukan
pada hari ke 5-7 tujuannya untuk mencegah terjadinya infeksi.
Prosedurnya antara lain: buka balutan dengan hati hati, mendesinfeksi luka
operasi dengan alcohol 70% dan mengolesi luka bekas operasi dengan
bethadin solution 10% (wardana, 2013)
8
B. Cara-cara yang dapat dilakukan oleh sendiri pasca operasi caesar
1) Jagalah kebersihan pada luka bekas operasi
Yang dapat dilakukan diantaranya:
Cucilah dan bersihkan luka dengan cairan saline (seperti NaCl)
Ganti perban sesering mungkin
Oleskan salep antibiotik yang dianjurkan oleh dokter
Dapat dibersihkan luka dengan kapas atau cotton bud yang steril
dengan menggunakan cairan antiseptik
2) Gunakan pakaian yang longgar dan juga nyaman.
3) Konsumsi obat-obatan dan vitamin sesuai saran dokter.
4) Minum air putih yang banyak
5) Cukupi kebutuhan gizi dan nutrisi yang seimbang
Makanan yang dianjurkan adalah makanan yang tinggi akan
kandungan protein, mineral, zinc, dan juga vitamin A & C.
6) Lakukan kegiatan olahraga yang ringan
Lakukanlah olahraga ringan seperti berjalan santai dipagi hari untuk
mempercepat proses penyembuhan ini. Kenapa demikian? Karena
olahraga ringan dapat mencegah konstipasi serta penggumpalan darah
sehingga membuat sirkulasi darah pada tubuh meningkat. Olahraga
juga bisa membuat sistem imun menjadi meningkat dan membantu
untuk mencegah terjadinya pneumonia atau terjadinya gangguan pada
kesehatan umum yang di akibatkan oleh operasi Caesar.
7) Lakukan pemeriksaan secara berkala
Lakukan kontrol sesuai jadwal untuk memastikan perkembangan dari
kesembuhan luka bekas operasi Caesar tersebut, tetapi jangan tunda
waktu kunjungan ke dokter jika terdapat gejala-gejala sebagai berikut:
Luka bekas operasi terlihat kemerahan, bengkak atau terdapat
cairan yang keluar.
Demam lebih dari 38 derajad Celsius.
9
Nyeri hebat pada luka bekas operasi.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Operasi caesar merupakan suatu pembedahan yang dilakukan pada ibu
hamil di lokasi perut. Hal ini dilakukan karena melahirkn melalui vagina tidak
memungkinkan.
Penyebab melakukan operasi caesar karena kondisi medis seperti
terancamnya jiwa anak dan ibu. Adapun alasan lain yang hanya sebagai
pelengkap saja seperti menghindari rasa sakit, ingin lahir pada tanggal yang
dikehendakinya dan lain-lain. Risiko yang dapat terjadi pasca operasi caesar
diantaranya seperti Rahim pecah (uterine rupture), Adhesi dan jaringan parut,
Placenta Accreta, Plasenta Previa.
Hukum operasi caesar kalau dalam kadaan darurat itu diperbolehkan
tetapi kalau hanya sekadar igin menghindari rasa sakit dari melahirkan secara
normal, atau hanya ingin lahir pada tanggal yang dikehendakinya hal ini
diharamkan.
Perawatan yang baik dapat dilakukan oleh perawat di rumah sakit dan
ibu yang sudah melakukan pasca persalinan dapat melakukan perawatan
sendiri untuk mencapai kesembuhan seperti melakukan olah raga ringn,
menggunakan obat yang diberi oleh dokter, dan lain-lan.
3.2 Saran
Kepada para ibu hamil dianjurkan untuk melahirkan secara normal,
namun apabila terjadi keadaan darurat maka lakukanlah operasi caesar. Allah
menyukai orang yang berusaha maka pada saat mengandung diusahakan untuk
mengkonsumsi makanan yang bergizi, senam hamil dan berjalan kaki pada
pagi hari.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.youtube.com/results?search_query=operasi+caesar+menurut
Wardana, Alli. (2013). Hubungan perawat dengan operasi caesar. Tersedia di:
https://www.google.com/search?q=OPERASI+caesar&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-
a&channel=np&source=hp#channel=np&q=hubungan+operasi+caesar+dengan+k
eperawatan. Diakses 20 Desember 2015
Zahro, Fatimah. (2012). hukum operasi caesar dalam pandangan islam). Tersedia
di: http://hukum-operasi-caesar-pandangan-islam.html.com. Diakses 20 Desember
2015.
12