MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Antropologi kesehatan yang Diampu
oleh Diyah
Disusun Oleh :
Retania 1811010032
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan ilmu
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “perilaku
kebudayaan minum jamu pada ibu hamil” dapat terselesaikan dengan baik. Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas antropologi kesehatan yang diampu oleh ibu Diyah
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan . .............................................................................................
B. Saran . ........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA . ........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
Sebagaimana telah dijelaskan dalam latar belakang masalah diatas, maka
penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian budaya
2. Untuk mengetahui pengertian jamu
3. Untuk mengetahui penggunaan jamu pada ibu hamil
4. Untuk mengetahui dampak jamu pada ibu hamil
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Budaya
Budaya merupakan suatu cara hidup yang terbentuk dari banyak unsur yang
rumit (agama, politik, adat istiadat, bahasa, seni, dll) dan berkembang pada sebuah
kelompok orang atau masyarakat. Budaya sering kali dianggap warisan dari generasi
ke generasi dan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Istilah budaya berasal dari bahasa Sansekerta buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi berarti “budi” atau “akal”. Dengan demikian hakikat
budaya diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia .
Ada pendapat yang membahas kata budaya sebagai suatu perkembangan dari
kata majemuk budidaya yang berarti budi yang diperdayakan. Budi yang merupakan
paduan akal dan perasaan untuk menimbang baik dan buruk, sedangkan daya adalah
kemampuan melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak.
Dengan demikian budaya dapat diartikan hal-hal yang berkaitan dengan akal
dan cara hidup manusia yang selalu berubah dan berkembang dari waktu ke waktu.
Sedangkan pengertian kebudayaan Istilah kebudayaan berasal dari kata dasar budaya
sehingga memiliki keterkaitan makna. Kebudayaan merupakan hasil dari budaya yaitu
hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan,
kesenian, dan adat istiadat.
Kebudayaan menunjuk kepada berbagai aspek kehidupan meliputi cara-cara
berlaku, kepercayaan-kepercayaan dan sikap-sikap, dan juga hasil dari kegiatan
manusia khas untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu.
B. Pengertian Jamu
Definisi jamu atau obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang
berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau campuran
dari bahan tersebut yang secara turun menurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman. Penggolongan jamu dapat digolongkan menjadi tiga jenis
yaitu : a) Jamu tradisional yang biasa kita menjumpai dalam bentuk herbal kering siap
seduh atau siap rebus, juga dalam bentuk segar rebusan (jamu godhok) sebagaimana
yang dijajajakan oleh penjual jamu gendong. b) Jamu herbal terstandar, yaitu jamu
yang sudah mengalami pemrosesan, misalnya berupa ekstrak atau kapsul yang sudah
diteliti khasiat dan keamanannya melalui uji pra klinis. c) Fitofarmaka, yaitu jamu
dengan kasta tertinggi karena khasiat, keamanan, serta standar proses pembuatan dan
bahannya telah diuji klinis, biasanya sering dijual dia apotek dan dibeli dengan resep
dokter.
Jamu memiliki kelebihan dibandingkan obat-obatan kimia atau yang kita kenal
dengan obat apotek. Namun demikian, jamu juga memiliki kekurangan. Kelebihan
jamu diantarannya adalah harganya relatif murah sehingga bisa terjangkau oleh
masyarakat, bahkan sebagian besar bahan-bahan tersedia disekitar kita. Kelebihan
lainnya adalah kandungan bahan kimia didalam jamu formulasinya lebih ringan
dibandingkan dengan obat apotik, oleh karena itu jamu boleh dikonsumsi lebih sering
jika dibandingkan dengan obat kimia namun bukan berarti bisa dikonsumsi sesuka
hati atau dengan kata lain dikonsumsi setiap hari tanpa takaran yang tidak
dipeerhitungkan karena walaupun dalam kadar yang ringan jamu juga mengandung
bahan kimia alami. Selain berbagai kelebihan, jamu juga memiliki kekurangan
diantaranya efek yang didapatkan tidak akan dirasakan seketika sehingga jika kita
menginginkan kesembuhan dalam waktu yang cepat bukan jamu solusinya.
Kelemahan lainnya adalah belum banyak penelitian tentang jamu termasuk tentang
segi keamanan jamu sehingga hal tersebut masih menjadi tanda tanya besar bagi
konsumen.
a. Kelapa yang bermakna : daging kelapa yang berwarna putih adalah manifestasi
dari sukra (bahasa Jawa kuno) yaitu sperma, benihnya laki-laki atau bapak
b. Gula merah atau gula jawa yang bermakna : berwarna merah adalah manifestasi
dari swanita (bahasa Jawa kuno) yaitu sel telur, benihnya wanita atau ibu
c. Dawet
Dawet terdiri dari 3 bahan yaitu:
1. santan kelapa, berwarna putih wujud dari sperma, benihnya Bapak.
2. juruh dari gula Jawa yang berwarna merah wujud dari sel telur, benihnya Ibu
3. cendol dari tepung beras manifestasi dari jentik-jentik kehidupan.
d. Telor bebek, ada dua alasan mengapa memakai telor bebek, yaitu:
1. Alasan yang pertama: telor bebek kulitnya berwarna biru, untuk
menggambarkan langit biru, alam awang-uwung, kuasa dari atas.
2. Alasan kedua: biasanya telur bebek dihasilkan dari pembuahan bebek jantan
tidak dari endog lemu atau bertelur karena faktor makanan. Dengan demikian
telor bebek kalau diengrami dapat menetas, artinya bahwa ada roh kehidupan
di dalam telor bebek.
Melalui keempat macam ubarampe untuk selamatan bayi lahir tersebut, para
leluhur dahulu ingin menyatakan perasaannya yang dipenuhi rasa sukur karena telah
mbabar seorang bayi dalam proses babaran. Keempat ubarampe yang dikemas dalam
selamatan Brokohan tersebut mampu menjelaskan bahwa Tuhan telah berkenan
mengajak kerjasama kepada Bapak dan Ibu untuk melahirkan ciptaan baru, mbabar
putra..
Dalam budaya Jawa Timur, kelahiran seorang anak manusia ke dunia, selain
merupakan anugerah yang sangat besar, juga mempunyai makna tertentu. Oleh karena
itu, pada masa mengandung bayi hingga bayi lahir, masyarakat Jawa Timur
mempunyai beberapa uapacara adat untuk menyambut kelahiran bayi tersebut.
2. Tata Cara/Adat
Ari-ari setelah dicuci bersih dimasukkan ke dalam periuk yang terbuat
dari tanah (kendhil). Di beberapa tempat, periuk dari tanah ini dapat diganti dengan
tempurung kelapa dan tabonan kelapa. Sebelumnya kendhil diberi alas daun senthe
yang di atasnya diletakkan beberapa barang yang merupakan syarat.
kembang boreh, lenga wangi, kunir bekas alas untuk memotong tali pusat,
welat (pisau yang terbuat dari potongan bambu tipis) yang dipakai untuk
memotong tali pusat, garam, jarum, benang, gereh pethek, gantal dua kenyoh,
kemiri gepak jendhul, tulisan huruf Jawa (ha na ca ra ka, …), tulisan huruf Arab,
tulisan huruf latin (a, b, c, …), dan uang sagobang; biji kemiri gepak jendhul,
jarum, gereh, beras merah, kunyit, garam, dan kertas tulisan Arab,pensil, buku,
kertas tulisan Arab, tulisan Jawa, dan tulisan latin. Selain itu, bagi bayi perempuan
ke dalam kendhil dimasukkan juga empon-empon seperti temu ireng, kunir, dlingo
bengle, bawang merah, bawang putih, benang, dan jarum. Bagi bayi laki-laki,
dimasukkan juga uang logam Rp 100,00 .
Selapanan dilakukan 35 hari setelah kelahiran bayi. Pada hari ke 35 ini, hari
lahir si bayi akan terulang lagi. Misalnya bayi yang lahir hari Rabu Pon (hari
weton-nya), maka selapanannya akan jatuh di Hari Rabu Pon lagi. Pada
penanggalan Jawa, yang berjumlah 5 (Wage, Pahing, Pon, Kliwon, Legi) akan
bertemu pada hari 35 dengan hari di penanggalan masehi yang berjumlah 7 hari.
Logikanya, hari ke 35, maka akan bertemu angka dari kelipatan 5 dan 7. Di luar
logika itu, selapanan mempunyai makna yang sangat kuat bagi kehidupan si bayi.
Berulangnya hari weton bayi, pantas untuk dirayakan seperti ulang tahun. Namun
selapanan utamanya dilakukan sebagai wujud syukur atas kelahiran dan kesehatan
bayi.
Adapun makanan wajib yang ada dalam paket bancaan, yaitu nasi putih dan
gudangan, yang dibagikan di pincuk dari daun pisang. Menurut Mardzuki, seorang
ustadz yang kerap mendoakan acara selapanan, sayuran yang digunakan untuk
membuat gudangan, sebaiknya jumlahnya ganjil, karena dalam menurut keyakinan,
angka ganjil merupakan angka keberuntungan. Gudangan juga dilengkapi dengan
potongan telur rebus atau telur pindang, telur ini melambangkan asal mulanya
kehidupan. Selain itu juga beberapa sayuran dianggap mengandung suatu makna
tertentu, seperti kacang panjang, agar bayi panjang umur, serta bayem, supaya bayi
hidupanya bisa tentram.
Selain itu Bayi baru lahir tidak boleh di bawa jauh keluar rumah sebelum 40
hari,karan di takutkan terkena penyakit orang lain dan di ganggu mahluk halus,
Bayi di pakaikan gurita dan Jika anak demam,pasti di bawa ke dukun untuk
dalam istilahnya “ di suwok”,
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Secara tradisional, upaya
perawatan masa nifas telah lama dilakukan dengan berdasar kepada warisan
leluhur dan hal tersebut bervariasi sesuai adat dan kebiasaan pada masing-masing
suku, misalnya saja suku Jawa yang memiliki aneka perawatan selama masa
postpartum. Namun, tidak semua perawatan yang dilakukan oleh masyarakat Jawa
Timur tersebut dapat diterima bila ditinjau dari aspek medis. Oleh sebab itu,
informasi tentang perawatan masa nifas pada suku Jawa merupakan salah satu
aspek penting diketahui para pelayan kesehatan untuk lebih memudahkan
memberikan pendekatan dalam pelayanan kesehatan. Adapun tradisi perawatan
masa nifas menurut adat Jawa meliputi:
Sebenarnya ada beberapa bahan dasar jamu yang sebaiknya tidak Anda
konsumsi selama kehamilan karena akan menyebabkan keguguran, kelahiran
prematur, kontraksi rahim, serta dapat melukai si bayi yang ada di dalam kandungan.
Bahkan sudah beberapa penelitian telah berhasil membuktikan bahwa tidak semua
tanaman obat – yang merupakan bahan dasar dari jamu – aman untuk dikonsumsi.
Sementara, penelitian yang menyatakan bahwa jamu bermanfaat bagi ibu hamil masih
sangat terbatas.
Namun, bukan berarti Anda tidak bisa sama sekali minum jamu saat hamil
sama. Jika jamu itu berasal dari tumbuhan alami dan sudah terbukti ada khasiatnya
bagi kehamilan, maka tidak ada salahnya mencoba. Seperti yang dikatakan oleh dr.
Hasnah Siregar, Sp.OG, dokter ahli kandungan RSAB Harapan Kita, bahwa minum
jamu bisa bermanfaat bagi ibu yang sedang hamil, tetapi pemakaiannya harus diawasi
oleh dokter.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budaya merupakan suatu cara hidup yang terbentuk dari banyak unsur yang
rumit (agama, politik, adat istiadat, bahasa, seni, dll) dan berkembang pada sebuah
kelompok orang atau masyarakat, dengan demikian hakikat budaya diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sedangkan definisi jamu atau
obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau campuran dari bahan tersebut yang secara
turun menurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Tradisi
masyarakat jawa ketika hamil yaitu mengadakan upacara selamatan Ubarampe yang
dibutuhkan untuk selamatan kelahiran adalah yang disebut brokohan. Pada zaman ini
brokohan biasanya terdiri dari : Beras, Telur, Mie instan, Gula, Teh, dan sebagainya.
Ada beberapa bahan dasar jamu yang sebaiknya tidak Anda konsumsi selama
kehamilan karena akan menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, kontraksi
rahim, serta dapat melukai si bayi yang ada di dalam kandungan.
B. Saran
Saran dari kelompok kami, Seharusnya kita dapat lebih bijak untuk memanfaatkan
tanaman herbal yang ada di sekitar kita dengan sebaik mungkin. Serta tetap menjaga
kelestarian lingkungan hidup disekitar kita agar tercipta lingkungan hidup yang sehat.
Saran yang terbaik untuk kesehatan, yaitu mengikuti anjuran dari pepatah yang
berbunyi “Lebih baik mencegah daripada mengobati”, dari pada kita berjuang mati – matian
untuk mengobati penyakit kita, lebih baik kita berjuang mati – matian untuk menjaga
kesehatan kita sebelum terserang penyakit.
http://anishazimah.blogs.uny.ac.id/tag/definisi-jamu/
https://sains.me/obat-tradisional-dari-jamu-sampai-fitofarmaka/
https://hellosehat.com/kehamilan/perkembangan-janin/minum-jamu-saat-hamil-boleh-
atau-tidak/
https://www.literasipublik.com/pengertian-budaya-dan-kebudayaan
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-budaya.html
http://eprints.undip.ac.id/50851/2/Tika_Widya_Titiglory_22010112120019_LapKTI_
Bab1.pdf
https://bidanku.com/bolehkah-ibu-hamil-minum-jamu
https://www.researchgate.net/publication/43901913_Perawatan_Pospartum_Menurut_
Perspektif_Budaya_Jawa
https://bidanfitriana.wordpress.com/2016/04/14/budaya-ibu-hamil-melahirkan-dan-
nifas-di-jawa/
https://media.neliti.com/media/publications/39621-ID-konsumsi-jamu-ibu-hamil-
sebagai-faktor-risiko-asfiksia-bayi-baru-lahir.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/106736-ID-praktek-budaya-perawatan-
kehamilan-di-de.pdf
DAFTAR PUSTAKA