Anda di halaman 1dari 3

Tips Sehat, Hidup Sehat

5 Dampak Buruk Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan Tubuh


Oleh Adinda Rudystina
Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri - Dokter
Umum .

Polusi atau pencemaran udara merupakan masalah utama dari kesehatan lingkungan yang
dialami seluruh penduduk negara maju dan berkembang. Sebuah pengkajian di tahun
2013 oleh Badan Internasional WHO untuk Penelitian Kanker (IARC) menyimpulkan bahwa
polusi udara luar ruangan merupakan karsinogen (penyebab kanker) bagi manusia,
terutama untuk kanker paru-paru.

Tanpa disadari, polusi udara ini sebenarnya dapat berakibat fatal hingga berujung
pada kematian. Lantas, apa saja dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara ini?

Dampak pencemaran udara berdasarkan kandungan polutannya


Ada berbagai jenis polutan di udara yang Anda hirup setiap harinya. Mulai dari
karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), senyawa
organik volatil (VOC), ozon (O3), hingga logam berat.

Kesemua polutan tersebut memiliki komposisi kimia, sifat reaksi, emisi, waktu
pemecahan polutan menjadi partikel-partikel yang lebih kecil (disintegrasi), dan
kemampuan yang berbeda untuk menyebar dalam jarak tertentu. Berikut berbagai efek
buruk pencemaran udara terhadap kesehatan:

1. Particulate matter (PM)

Komponen utama dari PM adalah sulfat, nitrat, amonia, natrium klorida, karbon
hitam, mineral debu, dan air Semua komponen yang ada di udara tersebut, terdiri
dari campuran partikel padat dan cair yang cukup kompleks dari bahan organik dan
anorganik.

Ada hubungan yang cukup erat antara ukuran partikel dengan peningkatan angka
kematian dan kesakitan dari waktu ke waktu. Begini, ukuran partikel tersebut
ternyata memengaruhi kemampuannya saat masuk ke dalam tubuh, sampai akhirnya
menimbulkan efek samping.

Dari beragam ukuran komponen partikel pencemaran udara yang ada, partikel berukuran
2,5 mikron atau kuranglah yang paling berisiko merusak kesehatan dan menyebabkan
berbagai penyakit. Sebab partikel ini mampu menembus penghalang paru-paru, hingga
kemudian ke dalam sistem pernapasan dan peredaran darah.

Di negara berkembang, paparan dalam ruangan untuk polutan dari pembakaran rumah
tangga berbahan bakar padat, seperti kompor tradisional, dapat meningkatkan risiko
infeksi saluran pernapasan akut dan kematian dini di usia muda.

Bukan hanya itu. Pencemaran udara di dalam ruangan akibat penggunaan bahan bakar
padat, juga merupakan faktor risiko utama munculnya berbagai penyakit. Misalnya
penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronik, dan kanker paru-paru pada orang
dewasa.

2. Ozone (O3)

Berbeda dengan lapisan ozone yang menjadi salah satu bagian penyusun atmosfer bumi,
ozone yang dimaksud di sini berada di permukaan tanah. Ozon yang ada di tanah
adalah salah satu unsur utama penyusun kabut asap fotokimia.

Kandungan ini terbentuk dari reaksi sinar matahari (reaksi fotokimia) dengan
polutan, seperti nitrogen oksida (NOx) dari kendaraan dan industri serta volatile
organic compounds (VOC) yang dihasilkan dari kendaraan, bahan pelarut, dan
industri.

Itulah mengapa risiko pencemaran udara akibat kandungan ozone di dalam tanah, akan
semakin meningkat selama musim panas, alias ketika cuaca sedang cerah.

Ozone yang berlebihan di udara dapat memiliki efek pada kesehatan manusia. Hal ini
dapat menyebabkan masalah pernapasan, pemicu asma, berkurangnya fungsi paru-paru,
dan juga menyebabkan penyakit paru-paru. Saat ini di Eropa, ozone di permukaan
tanah dianggap sebagai salah satu partikel pencemaran udara yang paling
memprihatinkan.

Hal ini dibuktikan oleh beberapa penelitian di Eropa. Penelitian ini melaporkan
bahwa angka kematian harian naik sebesar 0,3%, dan penyakit jantung sebesar 0,4%,
setiap partikel ozone di udara meningkat 10 mikrogram per meter kubik, dilansir
dari Science Daily.

3. Nitrogen dioksida (NO2)

Nitrogen dioksida adalah sumber utama dari aerosol nitrat yang membentuk pecahan
partikel berukuran kecil. Kadar nitrogen dioksida di udara dalam waktu singkat yang
melebihi jumlah optimal, yakni 200 mikrogram per meter kubik, dianggap sebagai gas
beracun yang membahayakan tubuh.

Pasalnya, partikel penyebab pencemaran udara ini bisa menimbulkan peradangan yang
memengaruhi fungsi saluran pernapasan. Sumber utama emisi nitrogen dioksida
biasanya berasal dari proses pembakaran, seperti pemanas, pembangkit listrik, mesin
kendaraan, dan kapal laut.

Sebuah studi menunjukkan bahwa gejala bronkitis pada anak yang memiliki asma
meningkat setelah mengalami paparan partikel nitrogen dioksida dalam waktu lama.
Lebih dari itu, fungsi paru-paru juga akan semakin melemah ketika terlalu banyak
menghirup partikel nitrogen dioksida di udara.

4. Sulfur dioksida (SO2)

Sulfur dioksida adalah gas tidak berwarna dengan bau khas yang tajam. Partikel yang
menjadi salah satu sebab pencemaran udara ini dihasilkan dari pembakaran bahan
bakar fosil, seperti batu bara dan minyak.

Selain itu, peleburan bijih mineral yang mengandung sulfur juga turut menyumbang
partikel sulfur dioksida yang mengakibatkan pencemaran udara. Sumber sulfur
dioksida yang paling utama yakni berasal dari pembakaran bahan bakar fosil yang
mengandung sulfur untuk pemanasan domestik, pembangkit listrik, dan kendaraan
bermotor.

Sulfur dioksida dapat merusak dan memengaruhi berbagai fungsi sistem di dalam
tubuh. Ambil contoh sistem pernapasan, fungsi paru-paru, hingga menyebabkan iritasi
mata.

Radang saluran pernapasan penyebab batuk, sekresi lendir, asma, bronkitis kronis,
dan membuat orang lebih rentan terhadap infeksi pada saluran pernapasan.

5. Karbon monoksida (CO)

Karbon monoksida adalah salah satu gas beracun penyebab pencemaran udara. Gas ini
memang tidak berwarna, tidak berbau, bahkan tidak mengiritasi kulit dan mata.
Namun, menghirup karbon monoksida dalam jumlah banyak sangatlah berbahaya sehingga
berisiko buruk bagi kesehatan tubuh.

Pembakaran gas, minyak, petrol, serta bahan bakar padat atau kayu, merupakan
beberapa sumber penghasil gas karbon monoksida. Karbon monoksida dikatakan gas
berbahaya karena mencegah oksigen berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah
merah.

Sebagai gantinya, karbon monoksidalah yang akan berikatan langsung dengan


hemoglobin. Akibatnya, pasokan oksigen ke jantung akan menurun sehingga
mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen.

Bagikan artikel ini:


Review Date: Februari 26, 2019
Last Modified: Februari 26, 2019
Sumber
Hidup sehat ♡ Hidup bahagia
This site complies with the HONcode standard for trustworthy health information:
verify here.
Tentang KamiLowonganKontak KamiKebijakanKebijakan EditorialInformasi
PentingInformasi KesehatanSitemap
© 2019 Hello Health Group Pte. Ltd. Hak cipta dilindungi.
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai